Anda di halaman 1dari 20

LANDASAN DAN

PENDEKATANPENGEMBANG
AN
KURIKULUM
Nurul Hasanah
1114040186

Landasan Filosofis

Filsafat
Pendidikan

Cita-cita
masyarakat
memuat
Kebutuhan
peserta didik

Kriteria

Jelas
Konsisten dengan kenyataan
Konsisten dengan
pengalaman

HOPKIN
Membimbing
tercapainya Tujuan
Pendidikan
2

Tujuan Pendidikan Nasional


(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Spiritu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang


Maha Esa
Sika al
p
Sosial berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis,
bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif

Tujuan pendidikan
diwarnai falsafah bangsa

PENDIDIKAN
Pancasila sebagai
Dasar Filosofis
Pendidikan

Melaksanakan, membina,
dan mengembangkan

Kurikulum

TERBENTUK
MASYARAKAT
(Alat mencapai
YANG DIHARAPKAN
tujuan
pendidikan)

Landasan Psikologis

Tujuan
Pendidikan

Perubahan
Perilaku

Kurikulum
Pskologi Belajar
Psikologi

Teknik
Penerapan
Kurikulum

Perlu
diperhatikan

Psikologi
Perkembangan
Isi Kurikulum
5

1. Perkembangan Siswa dan Kurikulum

Lingkungan

Implikasi

Diberikan kesempatan berkembang


sesuai bakat, minat dan kebutuhan
Disediakan bahan ajar kejuruan dan
akademik
Disediakan pelajaran bersifat umum
dan khusus (pilihan)
kurikulum memuat tujuan mencakup
KI1- KI4

Potensi
Alamiah

Jangan Biarkan Kami...


Mati Sebelum Tumbuh,
Layu Sebelum Berkembang,
Rusak Karena Kekeliruan

2. Psikologi Belajar dan Kurikulum

Psikomotor

Psikologi Belajar

Perubahan
Perilaku

Afektif

Afektif

(Bagaimana cara
belajar?)

Lahir
Teori
Belajar

Rumpun Teori Belajar


Disiplin mental
Anak dilahirkan dengan potensi yang memiliki fungsi
tertentu. Potensi dapat dilatih dan dipindahkan

Behaviorisme
Anak lahir tanpa potensi. Perkembangan dipengaruhi
lingkungan. Belajar adalah hubungan stimulus-respon.

Organismik

Banyak digunakan

Keseluruhan lebih bermakna daripada bagian-bagian.


Belajar adalah pemecahan masalah dengan metode ilmiah.

Penerapan
Teori Orgasmik
Penerapan
Teori Orgasmik
Kemeja Lengan Panjang Warna
Contoh:
Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92
cm;
Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm;
Lengan 58 cm)
saku
kerah
Lengan Kiri

58 cm

Lengan Kanan

Point Penting:
Belajar berdasar keseluruhan
Belajar sebagai pembentukan
kepribadian
Belajar berkat pemahaman
Belajar berdasar pengalaman
Belajar adalah proses pengembangan
Belajar adalah proses
berkesinambungan
Belajar dihubungkan dengan minat,
perhatian, dan kebutuhan siswa

Kurikulum 2013

Sumber contoh: kemendikbud.go.id

Landasan Sosiologis

MASYARAKAT

Penetapan
Isi Kurikulum

KEBUDAYAAN

Memengaruhi
dan tidak bisa
dipisahkan

ILMU
PENGETAHUAN

10

Kurikulum dan Masyarakat


Globalisasi

Masyarakat
Kurikulum representatif
(Tidak terbatas kemampuan
dasar, perlu mencakup
pengembangan individu)

Butuh Pendidikan
Mumpuni

11

Kurikulum dan kebudayaan

KEBUDAYAAN

CIPT
A
RAS
A
KAR
SA

Ide, konsep, gagasan, nilai, norma, dan


peraturan
Tindakan berpola dalam bermasyarakat
Benda hasil karya manusia

Kurikulum = refleksi cara berpikir, berasa,


bercita-cita, atau berkebiasaan.
Guru
Wajib tahu
KURIKULUM MENGEDEPANKAN
KEARIFAN LOKAL

12

Landasan Teknologis

Teknologi

Produk
penunjang
pembelajaran

Perkembangan
Zaman

Ilmu dan Ilmu


Pengetahuan

13

Permintaan terhadap tenaga terampil di negara


maju terus meningkat

Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000

umber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability

14

Landasan Teknologis

Kurikulum

Menjawab tantangan
perkembangan zaman

Siswa mampu
menghadapi
masa depan

Bersinergi dengan
perkembangan
Iptek
Pengkajian dampak

Guru bijak adalah....


guru yang mampu meredam dampak negatif,
mengembangkan dampak positif.
15

Dampak Perkembangan Iptek

16

Pendekatan Pengembangan Kurikulum


PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM
SUBJEK AKADEMIS
1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan
2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum)
Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme)
Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies)
Menyatukan berbagai metode belajar

3. Pendekatan fundamentalis
Mata pelajaran membaca menulis berhitung
Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan
kebutuhan praktis

KURIKULUM HUMANISTIK

Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat


eksistensialisme)
1. orientasi ke masa sekarang
2. asumsi : anak punya potensi
3. pendidikan ibarat bertani
4. guru adalah
psikolog,
Karakteristik
kurikulum
: bidan, motivator, fasilitator
1. siswa adalah subjek, punya peran utama
2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa
3. menekankan keutuhan pribadi
4. penyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah
GURU

ISI MATERI

SISWA

KURIKULUM HUMANISTIK
Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme)
1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d
2. menekankan kompetensi
3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati
4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi)
5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0
6. pendidikan - sistem
Karakteristik kurikulum :
1. tujuan dirinci menjadi objektif
2. menekankan isi (uraian kompetensi)
3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis
approach)
4. isi disajikan dalam media tulis & elektronik
5. evaluasi menggunakan tes objektif
GURU

ISI MATERI

SISWA

Kurikulum Rekonstruksi sosial

Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme)


1. orientasi ke masa lalu dan sekarang
2. asumsi : manusia mahluk sosial
3. menekankan pemecahan problema masyarakat
4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik
5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa
Karakteristik kurikulum :
1. tujuan pemecahan masalah masyarakat
2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat
3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok
4. guru & siswa belajar bersama
GURU

ISI MATERI

SISWA

Anda mungkin juga menyukai