Anda di halaman 1dari 13

MOMENTU

M
DAN
IMPULS
Bab v
By Lowis yanmaniar

A. Definisi Besaran
1. Momentum
Sudah tahukah kalian yang disebut momentum?
Momentum sering disebut sebagai jumlah gerak. Momentum
suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai
hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.
Perhatikan persamaan berikut.
p=mv
dengan : p = momentum (kg m/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
2. Impuls
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan
waktu yang dibutuhkan gaya tersebut bergerak. Dari
definisi ini dapat dirumuskan seperti berikut.
I = F . t
dengan : I = impuls (N)
F = gaya yang bekerja (W)
t = selang waktu kerja gaya (s)

CONTOH SOAL

Dua
benda A dan B masing-masing bermassa 4 kg dan 2 kg. Keduanya bergerak
seperti pada Gambar
pA
Tentukan:
p
a. momentum benda A,
b. momentum benda B,
c. jumlah momentum kedua benda!
Penyelesaian
mA = 4 kg , vA = 2 m/s (sumbu Y)
mB = 2 kg , vB = 3 m/s (sumbu X)
a. momentum benda A, memenuhi:
pB
p A = mA . vA
= 4 . 2 = 8 kg m/s (sumbu Y)
b. momentum benda B, memenuhi:
pB = mB . vB
= 2 . 3 = 6 kg m/s (sumbu X)
c. Jumlah momentum kedua benda dapat ditentukan
dengan resultan keduanya seperti pada Gambar
5.1(b). Karena saling tegak lurus maka berlaku
dalil Pythagoras:
p=
= = = 10 kg m/s

CONTOH SOAL
Dalam suatu permainan sepak bola, seorang pemain melakukan tendangan
pinalti. Tepat setelah ditendang bola melambung dengan kecepatan 60 m/s. Bila
gaya
bendanya 300 N dan sepatu pemain menyentuh bola
selama 0,3 s maka tentukan:
a. impuls yang bekerja pada bola,
b. perubahan momentumnya,
c. massa bola!
Penyelesaian
v0 = 0, v = 60 m/s, F = 300 N dan t = 0,3 s
a. impuls yang bekerja pada bola sebesar:
I = F .t
= 300 . 0,3 = 90 Ns
b. perubahan momentum bola sama dengan besarnya
impuls yang diterima.
p = I = 90 kg m/s
c. massa bola dapat ditentukan dengan hubungan
berikut.
p = I
m v = 90
m . (60 - 0) = 90 berarti m = 90/60 = 1,5 kg.

LATIHAN SOAL

Bola bermassa 1,2 kg mula-mula bergerak dengan


kecepatan 10 m/s. Kemudian bola ditendang hingga
bola bergerak balik dengan kecepatan 40 m/s. Waktu
kaki menyentuh bola 0,45. Tentukan: (a) perubahan
momentum bola, (b) impuls yang diberikan pada bola
dan (c) gaya yang diterima bola!

A. Definisi Besaran
3. Hubungan besaran
Kalian pasti masih ingat hukum II Newton. Jika
suatu benda yang bergerak dikenai gaya maka benda itu
akan mengalami percepatan F = m a. Apa yang akan terjadi
jika nilai F ini disubstitusikan pada persamaan 5.2?
Jawabnya dapat diperhatikan seperti di bawah!
I = F .t
I = m a . t I = m v
Besaran apakah m v itu? Tentu kalian sudah tahu
yaitu perubahan momentum. Berarti besar impuls dan
momentum memilki hubungan yang cukup erat. Hubungan
itu dapat dituliskan sebagai berikut.
I = p
dengan : I = impuls
p = perubahan momentum
Momentum merupakan besaran vektor sehingga
selain dipengaruhi besar, vektor juga dipengaruhi oleh
arahnya. Perubahan momentum dapat terjadi karena ada
perubahan besar momentum, ada perubahan arah momentum
atau kedua-duanya.

B. Kekekalan Momentum
1. Tidak ada pengaruh Gaya
Masih ingat benda yang bergerak GLB? Gerak
lurus beraturan(GLB) adalah gerak yang percepatannya
nol dan kecepatannya tetap. Percepatan sebuah benda
nol jika benda tidak dipengaruhi gaya. Keadaan ini akan
sesuai dengan benda yang tidak di pengaruhi oleh impuls.
Impuls akan merubah momentum benda. Berarti jika tidak
dipengaruhi impuls maka momentumnya kekal (kecepatan
tetap). Keadaan ini dapat dituliskan seperti berikut.
Jika I = 0 maka
pawal = pakhir
Keadaan pada persamaan 5.6 inilah yang dikenal
sebagai hukum kekekalan momentum.

B. Kekekalan Momentum

Tumbukan
2.
Mobil bertabrakan, permainan tinju dan permainan bilyard
merupakan contoh dari tumbukan. Untuk di SMA
ini dipelajari tumbukan sentral yaitu tumbukan yang
sejenis dengan titik beratnya sehingga lintasannya lurus
atau satu dimensi. Setiap dua benda yang bertumbukan akan memiliki
tingkat kelentingan atau elastisitas. Tingkat elastisitas ini
dinyatakan dengan koefisien restitusi (e). Koefisien restitusi
didefinisikan sebagai nilai negatif dari perbandingan
kecepatan relatif sesudah tumbukan dengan kecepatan
relatif sebelumnya.
e=atau e = Berdasar nilai koefisien restitusi inilah, tumbukan
dapat dibagi menjadi tiga. Tumbukan elastis sempurna,
elastis sebagian dan tidak elastis. Pahami ketiga jenis
tumbukan pada penjelasan berikut.

B. Kekekalan Momentum
a. Tumbukan elastis sempurna
Tumbukan elastis sempurna atau lenting sempurna
adalah tumbukan dua benda atau lebih yang memenuhi
hukum kekekalan momentum dan hukum kekekalan energi
kinetik. Pada tumbukan ini memiliki koefisien restitusi
satu, e = 1.
b. Tumbukan elastis sebagian
Pada tumbukan elastis (lenting) sebagian juga
berlaku kekekalan momentum, tetapi energi kinetiknya
hilang sebagian. Koefisien restitusi pada tumbukan ini
memiliki nilai antara nol dan satu (0 < e < 1).
c. Tumbukan tidak elastis
Tumbukan tidak elastis atau tidak lenting merupakan peristiwa tumbukan dua
benda yang memiliki ciri setelah tumbukan kedua benda bersatu. Keadaan ini
dapat digunakan bahasa lain, setelah bertumbukan; benda bersama-sama,
benda bersarang dan benda bergabung. Kata-kata itu masih banyak lagi yang
lain yang terpenting bahwa setelah bertumbukan benda menjadi satu.
Jika tumbukannya seperti keadaan di atas maka koefisien restitusinya akan nol,
e = 0. Pada tumbukan ini sama seperti yang lain, yaitu berlaku hukum kekekalan
momentum, tetapi energi kinetiknya tidak kekal. Perhatikan
contoh berikut.

CONTOH SOAL
Bola A 1,5 kg dan bola B 2 kg bergerak saling mendekati dengan kecepatan masingmasing 8 m/s dan 6 m/s. Jika kedua bola tersebut bertumbukan secara lenting
sempurna, maka berapakah:
a. jumlah momentum setelah tumbukan,
b. energi kinetik setelah tumbukan,
c. kecepatan kedua bola setelah bertumbukan!
Penyelesaian
mA = 1,5 kg , vA = 8 m/s
mB = 2 kg , vB = 6 m/s
Tumbukan lenting sempurna sehinga berlaku:
a. Jumlah momentum setelah tumbukan sama dengan
sebelum tumbukan berarti berlaku:
ptot = ptot
= mA vA + mB vB
= 1,5 . 8 + 2 (-6) = 0
b. Energi kinetik setelah tumbukan sama dengan
sebelum tumbukan.
Ek = Ek
= mA vA
2 + mB vB
2
= . 1,5 . 82 + . 2 . 62 = 66 joule

CONTOH SOAL
Kecepatan setelah tumbukan sama dapat ditentukan
c.
dari nilai e dan hukum kekekalan momentum.
e= =1
=1
vA + vB = 14
vB = 14 + vA
Hukum kekekalan momentum:
ptot = ptot
mA
vA + mB vB = mA vA + mB vB
1,5 vA + 2 vB = 1,5 . 8 + 2 (-6)
1,5 vA + 2 (14 + vA) = 0
3,5 vA = 28
vA = = 8 m/s
Substitusikan vA pada persamaan vB diperoleh:
vB = 14 + vA = 14 - 8 = 6 m/s.

B. Kekekalan Momentum
d. Penerapan Tumbukan
Konsep tumbukan ini banyak sekali penerapannya.
Salah satu contohnya adalah ayunan balistik. Ayunan
balistik banyak digunakan untuk uji kecepatan pemicu
atau kekuatan senapan.

LATIHAN SOAL

1. Sebuah benda bermassa 3 kg


bergerak dengan kecepatan 20 m/s
menuju tembok pada arah horisontal.
Kemudian benda menumbuk tembok
dengan koefisien restitusi 0,4.
Berapakah kecepatan benda setelah
tumbukan?
2. Sebuah mobil bermassa 500 kg sedang
melaju dengan kecepatan 54 km/jam.
Tiba-tiba mobil ditabrak sebuah
truk dari belakangnya dan akhirnya
bergerak bersama-sama. Jika massa
truk 1000 kg dan kecepatannya 72
km/jam maka berapakah

Anda mungkin juga menyukai