Anda di halaman 1dari 37

CASE

- Congestive Heart
Failure-

Definisi CHF

Gagal jantung adalah suatu sindroma


klinis kompleks, yang didasari oleh
ketidakmampuan
jantung
untuk
memompakan darah ke seluruh jaringan
tubuh secara adekuat, akibat adanya
gangguan structural dan fungsional dari
jantung.

Faktor resiko CHF

Umur
Jenis kelamin
Penyakit jantung koroner
Hipertensi
Penyakit katup jantung
Penyakit jantung bawaan
Aritmia
Kardiomiopati
Merokok dan mengkomsumsi alkohol

Etiologi CHF

(1) meningkatkan beban


awal (preload),
(2) meningkatkan beban
akhir (afterload), atau
(3)menurunkan
kontraktilitas
miokardium.

Patofisiologi CHF

Diagnosa CHF
A.
1.

2.
3.
4.

ANAMNESA
Ortopneu
dan
Paroxysmal
Dyspnea
Edema paru pulmonal akut
Respirasi cheyne stokes
Gejala lain

Nocturnal

Tanda dan Geala Gagal


Jantung

Sensitivitas
(%)

Spesifitas
(%)

(+) Predictive
Value (%)

Anamnesa

Mudah sesak

66

52

23

Ortopneu

21

81

26

Nocturnal dyspnea

33

76

26

Riwayat bengkak

23

80

22

Pemeriksaan fisik

Takikardi

99

Ronki

13

99

Edema

10

93

ventricular gallop (s3)

31

95

61

distensi vena jugularis

10

97

62

67

32

Thorax Foto

cardiomegali

1 KMa +2 Kmi =DIAGNOSA


Kriteria Mayor

Kriteria Mayor :
Paroksismal
Nokturnal Dispnea
Distensi vena leher
Ronki basah halus
Kardiomegali
Edema paru akut
Gallop s3
Refluks hepatojugular

Kriteria Minor

Kriteria Minor :
Edema ekstremitas
Batuk malam hari
Dispneu de Effort
Hepatomegali
Efusi pleura
Penurunan kapasitas
vital 1/3 dari normal
Takikardia

NYHA

Kelas I (Mild)
Tidak ada gejala pada setiap tingkat tenaga dan tidak
ada pembatasan dalam kegiatan fisik biasa.
Kelas II
Gejala ringan dan keterbatasan sedikit selama kegiatan
rutin. Nyaman saat istirahat.
Kelas III (Moderate)
Akibat gejala terlihat keterbatasan, bahkan selama
aktivitas minimal. Nyaman hanya saat istirahat.
Kelas IV (berat)
Keterbatasan aktivitas. Sama sekali tidak dapat
melakukan aktivitas apapun dan harus tirah baring.

B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum dan Tanda-Tanda Vital
2. Pemeriksaan vena jugularis
3. Pemeriksaan Paru
4. Pemeriksaan Jantung
5. Pemeriksaan Abdomen dan Ekstremitas

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan Foto Thorak
3. Elektrokardiogram
4. Echocardiography

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah rutin :

HGB
: 8,2 g/dl
HCT
: 23,9 %
WBC
: 8140g/dl
PLT
: 239.000
Pemeriksaan Faal ginjal
Ureum: 96,4 mg/dl
Crteatinin: 2,06 mg/dl
Metabolisme karbohidrat
Ad random: 105 mg%

Pemeriksaan foto thorax

Pemeriksaan EKG

Penatalaksanaan CHF
a. Terapi non farmakologis
Pemberian nutrisi yang adekuat
Mengurangi aktivitas berat
Peningkatan oksigenasi dengan
pemberian oksigen dan menurunkan
konsumsi oksigen melalui
istirahat/pembatasan aktivitas

b. Terapi Farmakologi
1. Diuretic
2. Angiotensin Converting Enzyme inhibitor
: kaptopril mulai dosis 2x6,25 mg
3. Angiotensin Receptor Blockers
4. B Receptor Blockers
5. Vasodilator
6. Digitalis

Komplikasi CHF

Komplikasi yang
paling serius
adalah kematian
tiba-tiba (sudden
death).

Prognosis CHF

LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama
: Ny. W
Umur
: 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Muara Panas
No MR
: 084694
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal/jam Masuk
: 8 September 2015/
14.20 WIB
Ruangan
: HCU

2. Anamnesa
Keluhan Utama:
Sesak nafas sejak 1 minggu yang lalu sebelum
masuk RS.
Riwayat penyakit sekarang:
Nyeri dada disetai sesak nafas sejak 1 hari
yang lalu SMRS , sesak nafas terjadi saat
melakukan aktivitas dan terkadang juga
muncul saat istirahat, sesaknafas tidak
dipengaruhi oleh cuaca dan makanan yang
dikonsumsi pasien, sesak tidak menciut,
sesak nafas datang tiba-tiba, dan lebih
sering pada malam hari.

Jantung terasa berdebar-debar.


Batuk berdahak
Demam (-)
Sakit kepala (-)
Sakit perut dirasakan sampai ke ulu hati.
Mual (+), muntah (-)
Makan (+) namun sedikit
BAB (+) berwarna sedikit kehitaman
namun tidak sering, terkadang berwarna
seperti feses biasa.
BAK (+)

Riwayat penyakit dahulu:


Pasien pernah mengalami hipertensi sejak
5 tahun yang lalu.
Pasien pernah mengalami magh kronis
sejak 5 tahun yang lalu.
Riwayat sakit jantung disangkal
Riwayat edema paru disangkal
Riwayat asma (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat DM (-)

Riwayat penyakit keluarga:


Ada keluarga yang menderita hipertensi
yaitu ibu pasien.
Riwayat penyakit jantrung (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat TB (-)

Riwayat psikososial
Pekerjaan : IRT
Status ekonomi sedang.
Kebiasaan : merokok(-), alkohol(-).

Pemeriksaan vital

Keadaan umum : tampak sakit sedang


Kesadaran : composmetis coperatif
Tekanan Darah
: 200/80 mmHg
Nadi
: 98 kali/menit
Nafas : 26 kali/ menit
Suhu
: 36, 60 C
Tinggi badan
: 150 cm
Berat badan
: 65 kg

Pemeriksaan fisik khusus


Kepala
:
Bentuk bulat, ukuran normochepal, rambut
hitam, rambut kuat tidak mudah dicabut.
Mata
:
Konjungtiva anemis (+/+) sklera tidak
ikterik, pupil isokor.
Telinga
:
Bentuk dan ukuran dalam batas normal
Hidung :
Bentuk dan ukuran dalam batas normal,
sekret tidak ada
Mulut
:
Bibir tidak kering, lidah tidak kotor

Leher
:
JVP (5+2cmH2O ), tidak ada pembesaran KGB
submandibula, sepanjang m.
Sternocleidomastoideus, supra dan infra clavicula.
Jantung dan pembuluh darah:
I : ictus cordis terlihat
P : ictus cordis teraba
P:
batas kanan jantung : RIC 5 linea sternalis dextra
batas atas jantung
: RIC 2 linea sternalis sinistra
batas pinggang jantung : RIC 3 linea parasternalis
sinistra
batas kiri jantung
: RIC 6 linea mid clavicularis
sinistra 2 jari kearah lateral tubuh
A : BJ I-II irreguler, gallop(+)

Paru-paru:
I : Simetris pada keadan stasis dan
dinamis.
P: (-) nyeri tekan, fremitus paru sinistra
bagian basal melemah
P : hipersonor
A :ronkhi basah halus tidak nyaring di
daerah kedua basal paru.
Abdomen:
I : normal , strie (-), sikatrik (-)
P : nyeri tekan (+) bagian epigastrium

P : tympani
A : Bising usus kuat. Frek 7x permenit.
Anggota gerak :
Edema (+) pada kaki kiri dan kanan, akral
hangat.

4. Pemeriksaan Penunjang Rutin


HGB
: 9,2 g/dl
HCT
: 37,9 %
WBC
: 3.100g/dl
PLT
: 226.000
Ureum: 19,9 mg/dl
Crteatinin: 96 mg/dl
Ad random: 105 mg%

5. Pemeriksaan Penunjang Anjuran


EKG
Foto thorak
6.Diagnosa Kerja
Diagnosis kerja : CHF fc III LVH ec
hipertensi
7. Diagnosa Sekunder
Gastritis
8. Diagnosa Banding
IMA

9. Terapi
IVFD Rl 12 jam/kolf
Injeksi lasix 2x1 ampul
Injeksi ranitidin 2 x 1
Ambroxol 3x1 tab
Amlodipin 1x10mg

Kesimpulan
Gagal jantung kongestif adalah keadaan saat terjadi
bendungan sirkulasi akibat gagal jantung dan
mekanisme
kompensatoriknya.
Gagal
jantung
kongestif perlu dibedakan dari istilah yang lebih
umum yaitu kongestif sirkulasi, yang hanya berarti
kelebihan beban sirkulasi akibat bertambahnya
volume darah pada gagal jantung atau akibat sebabsebab di luar jantung. Gagal jantung kongestif dapat
dimulai dari kegagalan jantung dari ventrikel kiri
akibat kompensasi dari penyakit hipertensi lama yang
kemudian mengakibkan gangguan terhadap atrium
kiri,paru-paru dan ventrikel serta atrium kanan.

Pada pasien ny. W dapat didiagnosa


sebagai gagal jantung kongestif dengan
gangguan fungsional III LVH ec HHD.
Karena pada pasien juga telah ditemui
lebih dari 1 kriteria mayor dan lebih dari
2 kriteria minor untuk membantu
menegakkan diagnosa gagal jantung
kongestif disamping telah dilakukan
pemeriksaan penunjang lainnya seperti
Foto Thorak dan EKG

Daftar Pustaka

Dickstein, K dkk, 2010. Device theraphy in heart


failure. Eropa: ESC
http: // emedicine. Medscape. Com/ article/ 163062overview. Di akses 23 juli 2012
Sudoyo, Aru W dkk, 2010 (cetakan ke 2). Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalm Jilid 2. Jakarta: Interna Publishing
Saputra, Lyndon. 2010. Intisari Ilmu Penyakit Dalam.
Jakarta: Binarupa Aksara Publisher
Stephen J, Mchee dan William F, Ganong. 2011.
Patofisiologi Penyakit: Pengantar menuju Kedokteran
Klinis Edisi V. Penerjemah: Brahm U, dkk. Jakarta:
EGC

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai