AKUT
OLEH :
KELOMPOK 2
DEFINISI
Gagal Ginjal Akut adalah kemunduran
yang cepat dari kemampuan ginjal dalam
membersihkan darah dari bahan-bahan
racun, yang menyebabkan penimbunan
limbah metabolik di dalam darah misalnya
urea (www.medicastore.com 28 February
2007)
ETIOLOGI
Penyebab gagal ginjal akut dapat dibagi dalam tiga kategori
utama:
Gagal ginjal akut akibat penurunan suplai darah ke ginjal,
keadaan ini sering disebut gagal ginjal akut prerenal untuk
menggambarkan bahwa kelainan terjadi di sebelum ginjal.
Kelainan ini bisa diakibatkan oleh;
a) Penurunan volume intravaskular; perdarahan (akibat trauma,
pembedahan, postpartum, gastrointestinal)
b) Gagal jantung; infark miocard, kerusakan katup.
c) Kelainan hemodinamik ginjal primer; stenosis artei ginjal,
emboli, trombosis arteri, dan vena ginjal, penghambatan luas
pada sintesis prostaglandin (aspirin)
MANIFESTASI KLINIS
Berkurangnya produksi air kemih (oliguria = volume air kemih
berkurang atau anuria = sama sekali tidak terbentuk air kemih)
Nokturia (berkemih di malam hari)
Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki
Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan)
Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki
Perubahan mental atau suasana hati
Kejang
Tremor tangan
Mual, muntah
DIAGNOSA
Produksi air kemih (-) & warna
Pmx darah : kadar urea & kreatinin
Pd palpasi tdpt pembengkakan /nyeri tumpul
Pd auskultasi tdpt bising (bruit)
Pemeriksaan colok dubur atau colok vagina
Angiografi
CT scan dan MRI
PENATALAKSANAAN
Tujuan dari pengobatan adalah menemukan dan
mengobati penyebab dari gagal ginjal akut. Selain itu
pengobatan dipusatkan untuk mencegah penimbunan
cairan dan limbah metabolik yang berlebihan.
Asupan caian disesuaikan dg vol kemih yang
dikeluarkan
Batasi asupan garam
Pemberian Antibiotik
Pemberian diuretik
Pemberian polistiren sulfonat
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Aktifitas/istirahat:
Gejala: keletihan, kelemahan, malaise
Tanda : kelemahan otot, kehilangan tonus
Sirkulasi :
Tanda : hiper/hipotensi (termasuk hipertensi maligna, eclamsia), disritmia
jantung,nadi lemah/halus, hipertensi ortostatik(hipovolemia), nadi kuat, edema
jaringan, pucat, kecendrungan perdarahan
Eliminasi :
Gejala: perubahan pola kemih(oliguri, retensi)
Tanda : perubahan warna urine
Makanan/cairan :
Peningkatan BB (edema), penurunan BB (dehidrasi), mual muntah, anorexia
Tanda : perubahan turgor kulit, edema
Neuro sensori :
Gejala : sakit kepala, penglihatan kabur
Tanda : gangguan proses pikir
Nyeri/kenyamanan :
Gejala : nyeri tubuh, sakit kepala
Tanda : gelisah, prilaku berhati hati
Pernafasan :
Gejala : nafas pendek
Tanda : tachipneu, disypneu, kusmoul, batuk produktif,
odema paru
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1 Kelebihan volume caian ybd gangguan mekanisme pengaturan
sekunder terhadap disfungsi ginjal : fase oligurik
2. Resiko terhadap terhadap kekurangan volume cairan ybd kehilangan
aktif sekunder terhadap haluaran urine yang berlebihan : fase
diuretik
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ybd katabolisme
protein
4. Intoleransi aktivitas ybd kelemahan umum sekunder terhadap uremia
5. Perubahan pola pikir ybd akumulasi toksin(urea) dan asidosis
metabolik
6. Resiko terhadap infeksi ybd pemasangan kateter
RENCANA ASUHAN
KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan : Kelebihan volume caian ybd gangguan
mekanisme pengaturan sekunder terhadap disfungsi ginjal : fase
oligurik
Kriteria Hasil :
- klien mematuhi pembatasan cairan yang diprogramkan dan menjadi
normovolemik
- ditandai dengan berat badan turun (dalam rentang proprsional BB
klien) atau stabil
- bunyi nafas normal
- edema 1+ pada skala 0-4+
- CVP 12 cm H2
- TD dan FJ dalam rentang normal
Intervensi
1. Pantau dengan ketat dan catat masukan dan haluaran.
2. Pantau berat badan setiap hari. Peningkatan BB yang tibatiba menunjukkan volume cairan yang berlebih.
3. Amati indikator kelebihan volume cairan, termasuk edema,
hipertensi, krekels, takikardia, distensi vena leher, sesak
nafas, dan peningkatan CVP.
4. Taati dengan cermat pembatasan cairan yang diprogamkan.
Berikan higiene oral pada interval yang sering. Atur
pemberian cairan untuk periode 24 jam, dan catat jumlah
cairan yang diberikan.
Gagal jantung
perdarahan
Luka bakar
Embolik, trombosis
hipovolemik
Volume cairan -
Tek. Darah
Sup.drh ke ginjal
glomerulonefritis
Penumpukan
air,garam
oliguri
Refluks cairan
oedema
Oedema paru
G3 pola nafas
Vol cairan
Intoleransi aktifitas
ATP
GFR
anuria
Asidosis metab
Perub proses pikir
Stagnasi cairan
Pemasangan kateter
Resti infeksi
kelemahan
Resiko kematian