Anda di halaman 1dari 18

SPRAIN DAN STRAIN

dr. Djoko Soelistijono Sp. B


SMF. Bedah RSD. Dr. H. Koesnadi
Bondowoso

SPRAIN
cidera berupa penguluran atau
kerobekan pada ligamen (jaringan
yang menghubungkan tulang
dengan tulang) atau kapsul sendi

Patofisiologi
sendi dipaksa melebihi lingkup
gerak sendi yang normal, seperti
melingkar atau memutar
pergelangan kaki.

Gejala dan Tanda


Nyeri
Inflamasi/peradangan
Ketidakmampuan menggerakkan
tungkai
Sendi tidak stabil

STRAIN
Strain adalah bentuk cidera berupa
penguluran atau kerobekan pada
struktur muskulo-tendinous (otot
dan tendon).

Patofisiologi
Strain akut pada struktur muskulotendinous terjadi pada
persambungan antara otot dan
tendon.
Strain terjadi ketika otot terulur dan
berkontraksi secara mendadak,
seperti pada pelari atau pelompat.

Gejala dan tanda

Strain akut nyeri, spasme otot,


kehilangan kekuatan, dan
keterbatasan lingkup gerak sendi.
Strain kronis adalah cidera yang
terjadi secara berkala oleh karena
penggunaan berlebihan atau
tekanan berulang-ulang,
menghasilkan tendonitis
(peradangan pada tendon).

Derajat sprain dan strain


Sprain dan strain berdasarkan berat
ringannya cidera.
Derajat I (ringan) berupa beberapa
stretching atau kerobekan ringan pada
otot atau ligament.
Derajat II (sedang) berupa kerobekan
parsial tetapi masih menyambung.
Derajat III (berat) berupa kerobekan
penuh pada otot dan ligament, yang
menghasilkan ketidakstabilan sendi

TERAPI
Pertolongan pertama mengurangi nyeri, bengkak, dan
potensi untuk cedera lebih lanjut.
Cidera derajat I biasanya sembuh dengan cepat
dengan pemberian istirahat, es, kompresi dan elevasi
(RICE). Terapi latihan dapat membantu
mengembalikan kekuatan dan fleksibilitas.
Cidera derajat II terapinya sama hanya saja ditambah
dengan immobilisasi pada daerah yang cidera.
Cidera derajat III biasanya dilakukan immobilisasi
dan kemungkinan pembedahan untuk mengembalikan
fungsinya.

Masa penyembuhan
Cidera derajat I dan II: 2 6
minggu
Cidera derajat III: 8 10 minggu

TERAPI
Gunakan prinsip RICES
Rest
Ice
Compression
Elevation
Stabilization)

Rest (istirahat)
Batasi pergerakan pada bagian yang cedera,
aktivitas pada bagian yang cedera akan
menambah keparahan cedera. Masa
penyembuhan semakin lama, meningkatkan
pembengkakan dan rasa nyeri, serta bisa
menyebabkan peradarahan.
Untuk itu bisa digunakan penopang untuk
menghindari beban tubuh pada bagian yang
cedera terutama pada cedera tungkai lutut,
pergelangan kaki atau kaki itu sendiri.
Sedangkan pada cedera lengan, siku,
pergelangan tangan, dan tangan dapat
digunakan splint

Ice (Es)

Rasa dingin yang mendadak menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah,


sehingga mengurangi pembengkakan di sekitar cedera (menghambat reaksi
inflamasi).
Kompres dingin juga bisa menghentikan perdarahan internal dari cedera
kapiler dan pembuluh darah, sehingga bisa mempercepat penyembuhan pada
daerah cedera.
Jangan meletakan ES langsung bersentuhan dengan kulit, akan tetapi bisa
digunakan kain kering atau lembab yang diletakan diantara kulit dengan
kemasan es.
Selain itu jangan menaruh es lebih dari 15-20 menit dalam 1 kali waktu,
karena bisa menghentikan suplai darah ke daerah cedera sehingga bisa
menambah keparahan cedera.
Lama pennggunaan ICE maksimal 3 hari sampai peradarahan atau
pembengkakan berhenti dengan ketentuan:
Kompres dilakukan setiap jam selama 10 menit atau minimal 3 x/hari selama
15-20 menit.

Compression

Bertujuan untuk menurunkan aliran darah ke daerah


cedera sehingga bisa mengurangi pembengkakan dan
perdarahan.
Keuntungan dari tindakan ini disamping mempercepat
pemulihan cedera juga mencegah cedera lebih lanjut.
Untuk melakukannya bisa digunakan verban elastis,
dengan ketentuan sebaai berikut:
Balut bagian cedera dengan verban namun jangan
sampai menghambat suplai darah, karena jika terlalu
ketat justru makin meningkatkan pembengkakan, dan
yang lebih fatal bisa menyebabkan kematian jaringan.
Teknik ini bisa dikombinasikan dengan ICE, dimana
es bisa dibungkus diatas balutan kompresi tadi.

Elevation (peninggian)
Pada tindakan ini daerah cedera di
posisikan lebih tinggi dari jantung,
dengan tujuan untuk mengurangi
atau mencegah pembengkakan pada
daerah cedera.
Bantal dapat gunakan untuk
mengelevasi dengan cara
mengganjal daerah cedera

true

false

Goals
Patient will:
regain full use of their ankle.
prevent chronic pain.
develop ankle stability.
perform initial rehabilitative
exercises.

(Cowboy Bob's Cowboy


Calisthenics, 2000)

Anda mungkin juga menyukai