CHAPTER 32
ARI
RATNA
AJENG
RIZKY
ANIK
HINDIRA
ISA 330.12
berkaitan dengan hal-hal yang diwajibkan
apabila auditor memperoleh bukti audit
tentang berfungsinya pengendalian secara
efektif dalam periode interim.
ISA 330.13
berkaitan dengan hal-hal yang wajib
dipertimbangkan auditor dalam menentukan
ketepatan penggunaan bukti audit tentang
berfungsinya pengendalian secara efektif.
ISA 330.14
berkaitan dengan kewajiban auditor dalam
menentukan apakah bukti yang diperoleh masih
relevan sampai sekarang dan apakah ada
perubahan yang signifikan dalam pengendalian
pada periode sesudah audit yang lalu.
ISA 530.5
menjelaskan tentang makna dari istilah-istilah
terkait dengan sampling antara lain: Audit
sampling, population, sampling risk, non
sampling risk, anomaly, sampling unit,
stastistical sampling dan stratification.
TEKNIK SAMPLING
Dua jenis sampling yang lazim digunakan dalam
auditing:
1. Statistical sampling
menerapkan aturan matematika, auditor dapat
mengkuantifikasi (mengukur) resiko sampling pada
saat merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil.
2. Non-statistical sampling/judgemental
sampling/judgement sampling
auditor tidak menggunakan kuantifikasi resiko
sampling. Auditor memilih item sampling yang
diyakini akan memberikan informasi yang paling
bermanfaat.
Dalam
hubungannya
dengan
performance
materiality, maka makin tinggi tolerable
misstatement level (tingkat salah saji yang dapat
diterima) berakibat makin sedikitnya sample size
demikian sebaliknya.
2. Uji pengendalian
Untuk uji pengendalian, tingkat penyimpangan
yang dapat diterima (tolerable rate of deviation)
lazimnya ditetapkan sangat rendah, yang berarti
tidak membolehkan adanya penyimpangan atau
dibatasi pada satu penyimpangan saja.
PENGGUNAAN SAMPLING
Berikut beberapa alinea dari ISA 530 yang relevan dengan pembahasan mengenai
penggunaan prosedur sampling:
ISA 530.6
Auditor wajib mempertimbangkan prosedur audit & karakteristik populasi dari
sampel yang diambil.
ISA 530.7
Auditor wajib menentukan banyaknya sampel (sample size) yang cukup untuk
mengurangi risiko sampling ke tingkat rendah yang dapat diterima.
ISA 530.8
Auditor wajib memilih items untuk sampel sedemikian rupa sehingga setiap
sampling unit dalam populasi mempunyai peluang untuk dipilih.
ISA 530.9
Auditor wajib melaksanakan prosedur audit yang tepat untuk tujuan dimaksud
atas setiap item yang dipilih.
ISA 530.10
Jika prosedur audit tidak berlaku untuk item yang dipilih, auditor wajib
melaksanakan prosedur tersebut pada item lain yang menjadi pengganti
(replacement item)
PENGGUNAAN SAMPLING
ISA 530.11
Jika auditor tidak dapat menerapkan prosedur audit yang dirancangnya, atau
tidak dapat menerapkan alternatif yang cocok pada item yang dipilih, auditor
wajib memperlakukan item tersebut sebagai penyimpangan atas pengendalian
yang berlaku atau sebagai salah saji
ISA 530.12
Auditor wajib mengidentifikasi sifat dan penyebab dari setiap penyimpangan
atau salah saji yang diidentifikasi dan mengevaluasi dampaknya terhadap tujuan
dari prosedur audit itu.
ISA 530.13
Ketika menemukan penyimpangan dalam sampel sebagai suatu anomali, auditor
wajib memperoleh tingkat kepastian yang tinggi bahwa salah saji atau
penyimpangan tersebut tidak mewakili populasinya.
ISA 530.14
Untuk uji rincian, auditor wajib memproyeksikan salah saji yang ditemukan
dalam sampel kepada (seluruh) populasi.
ISA 530.15
Auditor wajib mengevaluasi:
a. Hasil dari sampel.
b. Apakah penggunaan audit sampling memberikan dasar yang layak untuk
MEMAHAMI SAMPLING
1. Tujuan Pengujian
2. Sumber Utama Bukti
3. Pengalaman yang lalu
4. Populasi yang tepat
5. Sampling Unit yang digunakan
6. Statistical atau non statistical sampling
7. Defnisi penyimpangan
8. Keluarkan item bernilai tinggi
9. Gunakan CAAT
10. Apakah Stratifkasi mungkin dilakukan
11. Tingkat presisi yang diinginkan
12. Confdence level yang diinginkan
MEMAHAMI SAMPLING
Tujuan Pengendalian
Tolok ukur dlm test design a/
menetapkan tujuan pengujian dan
asersi yang diuji.
Sumber Utama Bukti
sumber bukti yang utama/primer,
sumber bukti yang kedua/sekunder.
MEMAHAMI SAMPLING
4
5
6
MEMAHAMI SAMPLING
7
8
Definisi Penyimpangan
Kegagalan mendefinisi penyimpangan
berakibat pemborosan waktu staf yg
mereview penyimpangan yg kecil yg
sebenarnya tidak termasuk penyimpangan.
Juga, tentukan bagaimana alasan dan
implikasi dari ditemukannya
penyimpangan harus ditindaklanjuti oleh
staf audit.
Keluarkan item bernilai tinggi
Jika ada transaksi atau saldo dalam
populasi yg dpt dievaluasi secara terpisah,
ini akan menghasilkan sampel yang lebih
kecil dlm populasi yg sesudah item
bernilai tinggi dikeluarkan. Bahkan, dalam
kasus tertentu, bukti yg diperoleh dari
pengujian transaksi atau saldo sudah cukup
untuk mengabaikan keperluan akan
sampling selanjutnya.
MEMAHAMI SAMPLING
Gunakan CAAT
Apakah Computer-Assisted Audit
Techniques (CAATs) memberikan hasil yang
lebih baik dan lebih efisien? Pengujian
100% atas populasi dpt dilakukan dg CAATs
(dan Bukannya dg sampel), dan laporan
baku yg dihasilkan, misalnya mengenai
unusual item yg perlu ditindak lanjuti.
1
0
MEMAHAMI SAMPLING
1
1
1
2
CONFIDENCE LEVEL
CONFIDENCE FACTOR
Tinggi
95%
3,0
Sedang
80-90%
1,6 2,3
Rendah
65-75%
1,1 1,4
CONFODENCE
FACTOR
50%
0,7
55%
0,8
60%
0,9
65%
1,1
70%
1,2
75%
1,4
80%
1,6
85%
1,9
90%
2,3
95%
3,0
98%
3,7
99%
4,6
Memilih sampel
Merancang Prosedur
Analitikal Substantif
Uji Pengendalian
Pengendalian Pervasif
(Tingkat Entitas)
Menurut ISA 315, Auditor wajib memperoleh pemahaman
atas lingkungan pengendalian. Oleh karena itu auditor wajib
mengevaluasi apakah :
1. Manajemen, di bawah pengawasan menyeluruh dari
TCWG, telah menciptakan dan memelihara budaya
kejujuran dan perilaku etis, dan
2. Kekuatan/keunggulan dalam unsur-unsur lingkungan
pengendalian yang secara kolektif memberikan landasan
yang tepat untuk komponen pengendalian internal
lainnya, dan apakah komponen pengendalian internal
lainnya tidak kendur oleh kelemahan dalam lingkungan
pengendalian.
Atribute
Sampling
r
o
t
k
Fa
9-30
r
o
t
k
a
-F
Mengandalkan Pengendalian
Internal
tidak langsung...
9-31
Tingkat Kepercayaan
1. High level of confidence
Bukti utamanya berasal
dari uji pengendalian
2. Moderate level of
Confidence
Uji pengendalian
dikombinasikan dengan
prosedur substantif lain
dalam menangani asersi
khusus.
Menentukan
Sample Size
Sample Size =
Confidence Faktor : Tolerable Deviation Rate
Memilih Sampel...?
1. Tentukan tujuan dari prosedur
pengujian dan bukti yang akan
dihasilkan sehubungan dengan
asersi yang mendasari atribut
pengendalian (control atributes)
yang akan diuji.
2. Pilih populasi yang tepat untuk
mencapai tujuan pengujian. Populasi
ini bisa berbeda tergantung asersi yang
diperiksa.
Memilih Sampel...??
3. Tentukan sample size terkecil untuk
tingkat penurunan risiko yang
diperlukan (required level of risk
reduction). Ini bisa moderat atau
tinggi.
4. Gunakan random number generator
atau cara lain untuk memilih sampel
yang akan diuji. Setiap item dalam
populasi harus mempunyai peluang
yang sama untuk dipilih.
9-36
Langkah-Langkah Dalam
Mengevaluasi Penyimpangan
(Deviation)
Identifkasi
adanya
penyimpangan
(deviation).
Tempatkan setiap sampel dalam salah astu dari dua
klasifkasi ini: penyimpangan (deviation) atau
bukan penyimpangan (no deviation)
Pertimbangkan dengan seksama sifat dan sebab dari
setiap penyimpangan. Misalnya, apakah ada indikasi
management
override
atau
kemungkinan
kecurangan, atau masalah sederhana, karena orang
yang seharusnya bertanggung jawab sedang cuti
Perhatikan
kemungkinan
sampling
risk.
Jika
penyimpangan ditemukan, pertimbangkan apakah
mengandalkan
efektifnya
pengendalian
harus
dikurangi, atau sample size ditambah , atau
laksanakan prosedur alternatif