Anda di halaman 1dari 17

SEMEN

Kelompok 2
Anggota

: 1. Ayu Yolen Dilla F. (061430400317)


2. Restika Alawiyah (061430400330)
3. Sri Beasulani (061430400332)

Kelas

: 4 KB

Dosen Pembimbing

: Dr. Ir. Hj. Rusdianasari, M.Si

SEMEN
Sejarah Semen

Pengertian
Semen

Klasifikasi
Semen Portland

Susunan Kimia
Semen

Bahan Baku &


Tambahan
Pembuatan Semen

INDUSTRI SEMEN

SEJARAH
SEMEN
Semen

dalam perkembangan peradaban manusia khususnya

dalam hal bangunan, tentu pernah mendengar cerita tentang


kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya
dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya.

Peristiwa ini menunjukkan dikenalnya fungsi semen sejak zaman

dahulu. Sebelum mencapai bentuk seperti sekarang, perekat dan


penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil pencampuran batu
kapur dan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan
Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia.

INDUSTRI SEMEN

SEJARAH
SEMEN
Pada abad ke-18, John Smeaton - insinyur asal Inggris menemukan

kembali ramuan kuno berkhasiat luar biasa ini. Dia membuat


adonan semen dengan memanfaatkan campuran batu kapur dan
tanah liat saat membangun menara suar Eddystone di lepas pantai
Cornwall, Inggris.

Ironisnya, bukan Smeaton yang akhirnya mematenkan proses

pembuatan cikal bakal semen ini, melainkan adalah Joseph Aspdin,


juga insinyur berkebangsaan Inggris, pada tahun 1824 mengurus
hak paten ramuan yang kemudian dia sebut semen portland.

INDUSTRI SEMEN

Pengertian Semen

Semen berasal dari bahasa Latin, yaitu Caementum yang berarti


bahan perekat atau ramuan perekat.

Semen berarti bahan perekat yang mampu

mempersatukan atau

mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh


atau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat
antara dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatu bagian yang
kompak.

INDUSTRI SEMEN

Bahan baku UTAMA


pembuatan semen
Batu Kapur (Lime

1.

stone)

(CaCO3)

Tanah Liat (Clay)

2.

(Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O
)

INDUSTRI SEMEN

Bahan tambahan
pembuatan semen
1.

2.

3.

Pasir Besi
(Fe2O3)

Pasir Silika
(SiO2)

Gypsum
(CaSO4. 2H2O)

INDUSTRI SEMEN

Sifat Fisika Bahan


Baku Pembuatan
Semen
Sifat sifat
Bahan Baku

Komponen Bahan Baku


Batu Kapur

Tanah liat

Rumus Kimia

CaCO3

Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O

Berat Molekul

100,9 gr/mol

794,4 gr/mol

2,71 gr/ml

2,9 gr/ml

1339 oC

Terurai pada 1450oC

Putih keabu-abuan

Coklat kemerahmerahan

Larut dalam air,


asam, NH4Cl

Tidak larut dalam air,


asam, dan pelarut
lainnya

Densitas
Titik Leleh
Warna
Kelarutan

INDUSTRI SEMEN

KLASIFIKASI SEMEN
PORTLAND

Portland Cement Type I


( Ordinary Portland Cement )
Semen Portland tipe ini digunakan untuk penggunaan umum yang

tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang dipersyaratkan


pada tipe-tipe lain misalnya tahan terhadap sulfat, panas hidrasi,
dan sebagainya.
Semen Portland Tipe I banyak digunakan pada pembangunan

gedung, jalan raya, rumah, dan lain-lain.


Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 51% (C 3S);

24% (C2S); 6% (C3A); 11% (C4AF); 2,9% MgO; 2,5% (SO3).

Portland Cement Type II


(Moderate Heat Portland
Cement)
Semen

yang

dalam

penggunaannya

memerlukan

ketahanan

terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang. Semen ini digunakan


untuk bangunan dan konstruksi beton yang selalu berhubungan
dengan air seperti daerah pelabuhan dan bangunan sekitar pantai.

Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 20% SiO2,

6 % Al2O3, 6% Fe2O3, 6% MgO, dan 8% C3A.

Portland Cement Type III


(High Early Strength Portland
Cement)
Semen ini merupakan semen yang biasanya digunakan pada

bangunan-bangunan di daerah yang bertemperatur rendah (musim


dingin). Semen ini memiliki kandungan C3S yang lebih tinggi
dibandingkan Semen Portland tipe I dan tipe II sehingga proses
pengerasan terjadi lebih cepat.

Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 57% (C3S);

19% (C2S); 10% (C3A); 7% (C4AF); 3,0% MgO; 3,1% (SO3).

Portland Cement Type IV


(Low Heat Of Hydration)
Semen tipe ini digunakan pada bangunan dengan tingkat panas

hidrasi yang rendah misalnya pada bangunan beton yang besar


dan tebal, baik sekali untuk mencegah keretakan. Low Heat
Portland Cement ini memiliki kandungan C3S dan C3A lebih rendah
sehingga kalor yang dilepas lebih rendah.

Komposisi senyawa yang terdapat pada tipe ini adalah: 28% (C3S);

49% (C2S); 4% (C3A); 12% (C4AF); 1,8% MgO; 1,9% (SO3).

Semen

Portland Cement Type V


(Sulfate Resistance Cement)
penggunaannya memerlukan
Portland yang dalam

ketahanan yang tinggi terhadap sulfat. Semen jenis ini cocok


digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan
airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti : air laut,
daerah tambang, saluran limbah industri,

serta untuk pondasi

yang berhubungan dengan air tanah yang mengandung sulfat


tinggi.

Komposisi

senyawa

yang

terdapat

pada

tipe

ini

adalah:

38% (C3S); 43% (C2S); 4% (C3A); 9% (C4AF); 1,9% MgO; 1,8%

Susunan
Kimia semen
3CaO.SiO2

2CaO.SiO2

C 3S

C 2S

tricalsium silicate

dicalsium silicate

3CaO.Al2O3

4CaO.Al2O3.Fe2O3

C 3A

C4AF

tricalsium aluminate

tetracalsium
aluminoferrite

Susunan
Kimia semen
C 3S
Bereaksi dengan air untuk membentuk pasta semen
Pengerasan pasta semen berlangsung cepat, sekitar 70% dalam 1

minggu
Menghasilkan panas hidrasi (panas yangterjadi akibat reaksi antara

semen dengan air)

INDUSTRI SEMEN

Susunan
Kimia semen
C 2S
Bereaksi dengan air untuk membentuk pasta semen
Pengerasan pasta semen berlangsung lambat (dalam beberapa

minggu sampai 1 bulan)


Menghasilkan panas hidrasilebihrendah

INDUSTRI SEMEN

Susunan
Kimia semen
C 3A
Bereaksi dengan air membentuk pasta semen berkekuatan rendah
Pengerasan pasta semen berlangsung cepat, sekitar 1 s.d 2 hari
Menghasilkan panas hidrasi tinggi

C4AF
Bereaksi dengan air membentuk pasta semen
Pengerasan pasta semen berlangsung sangat cepat,dalam

beberapa menit
Menghasilkan panas hidrasi tinggi

INDUSTRI SEMEN

Anda mungkin juga menyukai