Tinea Kruris
Tinea Kruris
BAB I PENDAHULUAN
Definisi
Tinea
kruris
adalah
penyakit
infeksi
dermatofita yang menyerang epidermis
superfisialis.
jamur
bagian
Epidemiologi
Tinea kruris tersebar diseluruh dunia,
lebih sering didaerah tropis dan
subtropis.
Penyakit ini lebih sering pada orang
dewasa terutama lebih banyak
menyerang pria dari pada wanita
Sering terjadi pada orang yang
kurang memperhatikan kebersihan
diri atau lingkungan sekitar yang
kotor dan lembab
ETIOLOGI
Penyebab utama dari tinea kruris adalah
Trichopyhton rubrum dan Epidermophython
fluccosum (90%) , Trichophyton tonsurans (6%),
Trichophyton mentagrophytes (4%).
DIAGNOSIS
Effloresensi: Didapatkan Makula eritematosa
berbatas tegas, tepi polisiklis, aktif, central healing
tertutup skuama di atas lesi dan kadang kadang
disertai dengan banyak papul eritema dan vesikel
kecil kecil.
Predileksi: Dapat terbatas pada daerah
genito-krural saja atau bahkan meluas
ke daerah sekitar anus, daerah gluteus
dan perut bagian bawah atau bagian
tubuh yang lain
Pemeriksaan penunjang
1.
2.
3.
Lampu wood
Dermatofita yang menyebabkan fluoresens umumnya anggota
genus Microsporum. Gambaran tinea kruris tidak terlihat pada
pemeriksaan ini.
Diagnosis banding
1.
Psoriasis vulgaris
Psoriasis adalah peradangan menahun dan
residif yang ditandai dengan plak eritematosa
dengan skuama lebar, kasar, berlapis dan putih
seperti mika.
Perempuan maupun laki-laki dengan resiko yang
sama
Mengenai semua umur terutama 30-40 tahun.
Lokai tersering daerah ekstensor, skalp, siku,
lutut, dan anus. Dapat juga mengenai lipatan
(psoriasis inversa) atau palmo-plantar (psoriasis
plamoplantar). Selain kulit badan, psoriasis juga
menyerang kulit kepala, kuku, sendi dan mukosa.
2.
Kandidosis intertriginosa
Kandidosis adalah penyakit jamur, yang
bersifat akut atau subakut disebabkan oleh
candida albicans
Kandidosis lesi intertrigenosa, didaerah
lipatan ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat
payudara, antara jari tangan atau kaki, glands
penis dan umbilikus
Berupa bercak yang berbatas tegas, skuama,
basah, dan eritematosa. Lesi tersebut
dikelilingi oleh satelit berupa vesikel-vesikel
dan pustul-pustul kecil atau bulla yang bila
pecah meninggalknan daerah yang erosi,
dengan pinggir yang kasar dan berkembang
seperti lesi primer. (Djuanda, 2007).
3.
Eritrasma
Eritrasma adalah penyakit bakteri kronik pada stratum
korneum yang disebabkan oleh Corynebacterium
minitussismum
Lesi berupa eritema dan skuama halus terutama di
daerah ketiak dan lipat paha. Gejala klinis lesi berukuran
sebesar milier sampai plakat.
Tempat predileksi kadang di daerah intertriginosa lain
terutama pada penderita gemuk. Perluasan lesi terlihat
pada pinggir yang eritematosa dan serpiginose. Lesi
tidak menimbul dan tidak terlihat vesikulasi. Skuama
kering yang halus menutupi lesi dan pada perabaan
terasa berlemak.
Pada pemeriksaan dengan lampu wood lesi terlihat
berfluoresensi merah membara (coral red) (Rasad,
2005).
TATALAKSANA
1.
Topikal
Indikasi lesi tidak luas pada Tinea korporis, Tinea kruris, Tinea manum et
pedis ringan
Salep Whitfield sehari 2 kali (=AAV I/Half Strengh Whitfield ointment)
(AAI Acidum salicylicum 3% + Acidum benzoic 6%)
(dapat AAV II Acidum salicylicum 6% + Acidum boricum 12%)
2.
Sistemik
Indikasi : Tinea kapitis, Tinea imbrikata, Tinea unguium
Tinea korporis / kruris / pedis / manum yang berat / luas /
sering
kambuh / tidak sembuh dengan obat topikal /
mengenai daerah
rambut
Lamanya :
Obat fungistatik
: 2-4 minggu
Obat fungisidal
: 1-2 minggu
Obat oral :
Ketokonazol
Dosis anak
: 3-6mg/kgBB/hari
Dosis dewasa : 1 tablet (200mg)/hari
Griseofulvin
Dosis anak
: 10mg/kgBB/hari (microsize)
5,5 mg/kgBB/hari (ultra microsize)
Dosis dewasa : 500-1000 mg/hari
Itrakonazol
Dosis anak
: 3-5mg/kgBB/hari
Dosis dewasa : 1 kapsul (100mg)/hari
Terbinafine
Dosis anak
10-20kg
20-40kg
Dosis dewasa
: 3-6mg/kgBB/hari
: 62,5mg (1/4tablet)/hari
: 125mg (1/2tablet)/hari
: 1 tablet (250mg)/hari
KOMPLIKASI
Tinea kruris dapat terinfeksi sekunder oleh candida atau
bakteri yang lain. Pada infeksi jamur yang kronis dapat
terjadi likenifikasi dan hiperpigmentasi kulit.
Prognosis
Prognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi
yang tepat asalkan kelembapan dan kebersihan kulit
selalu dijaga
Tn. AK
: Jombang, 7 February
Islam
Jl. Lawu gg. II No.2, Jombang
: SMA
: Sekuriti Pondok Den
31-02-08
Anamnesis
Keluhan utama :
Gatal di daerah selangkangan
Riwayat penyakit sekarang :
Gatal sudah 5 bulan ini
Gatal bertambah banyak dan kumat-kumatan
Gatal bertambah parah saat berkeringat
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien baru pertama kali sakit seperti ini, riwayat diabetes
mellitus disangkal.
Riwayat Pengobatan:
Sudah pergi ke balai pengobatan dan diberi obat salep tapi lupa
namanya
Riwayat Alergi:
Riwayat Sosial :
Lingkungan rumah: tidak ditanyakan
Higinitas diri & anggota keluarga lainnya: tidak ditanyakan
Pemeriksaan Generalis
Kesadaran
: Compos mentis
Kepala
: Tidak dilakukan
Thorax
: Tidak dilakukan
Abdomen
: Tidak dilakukan
Extremitas
Pemeriksaan Lokalis
Sifat efloresensi
Makula hiperpigmentasi, disertai skuama putih halus, tepi aktif, terdapat central healing
Lokasi:
Et regio inguinal
Diagnosis
Tinea kruris
Diagnosis Banding
Psoriasis vulgaris
Kandidosis interginosa
Eritrasma
Planning
Topikal
Ketokonazole cream 2%,
dioleskan sehari 2 kali selama 2-3 minggu
Sistemik
Ketokonazole tablet 200mg,
2 x sehari selama 1 minggu
Edukasi
Prognosis
Dubia ad bonam
Foto Kasus
Lesi di inguinal
Menurut
wiederkher
Angka
kejadian
lebih sering pada
orang
dewasa,
terutama
lakilaki
dibandingkan
perempuan.
Topikal
Ketokonazole cream
2%, dioleskan sehari 2
kali selama 2-3 minggu
Sistemik
Ketokonazole tablet
200 mg, 2 x 1 tablet
selama 1 minggu
Loratadin tablet 10mg,
1 x 1 tablet selama 10
hari
BAB IV KESIMPULAN
Tinea
kruris
merupakan
infeksi
jamur
dermatofita yang mengenai daerah lipat paha,
daerah perineum dan sekitar anus.
Tinea kruris terutama disebabkan oleh
Epidermophyton floccosum, diikuti Trichophyton
rubrum
dan Trichophyton mentagrophytes.
Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun.
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan
keluhan tambahan: rasa gatal hebat pada daerah
kruris (lipat paha), lipat perineum, bokong dan
dapat ke genitalia dan semakin hebat jika banyak
berkeringat.