3B. ENSEFALITIS
Peradangan parenkim otak
Etiologi >>biasanya olehvirus
ANAMNESIS
Demam
Kejang umum/fokal/twiching
Penurunan kesadaran dengan cepat
Gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat, dapat
berlangsung akut dan perlahan- lahan. Masa prodromal berlangsung antara 1-4 hari.
Pada umumnya pasien ensefalitis menunjukkan gejala seperti meningitis namun
tanpa disertai adanya tanda-tanda perangsangan meningeal. Perangsangan
meningeal dapat dijumpai jika telah melibatkan meningen, yang disebut sebagai
meningoensefalitis.
Menurunkan TIK
Manitol 0,5-1 gr/kali
RPS
Peningkatan TD dengan nyeri kepala, defisit neurologis, dan perubahan status mental suspek etiologi
intrakranial dari hipertensi emergensi atau hipertensi ensefalopati
Biasanya disertai nyeri kepala, muntah, dan kejang. Papiledema (34%), perdarahan atau eksudat
retina (25%) atau hematuria (60%)
Tanda-tanda defisit neurologik harus diperiksa seperti sakit kepala,penurunan kesadaran, hemiparesis
dan kejang.
RPD
Riwayat penyakit yang menyertai dan penyakit kardiovaskular atau ginjal
Riwayat hipertensi, obat-obatan anti hipertensi yang rutin diminum, kepatuhan minum obat
Riwayat konsumsi kokain, amphetamine dan phencyclidine
PP
hitung jenis, elektrolit, kreatinin dan urinalisa.
Foto thorax, EKG, CT-scan kepala sangat penting diperiksa untuk pasien-pasien dengan sesak
nafas, nyeri dada atau perubahan status neurologis
Emergensi neurologic butuh CT scan
MRI edema serebral
Anamnesis
PF : nistagmus
PP
Tes pelana
Tes kalori
Tes gliserin (minum gliserin 1,2 mg/kgbb) setelah diperiksa tes kalori dan audiogram,
dibandingkan hidrops endolimfe
Audiogram SNHL
elektronystagmography
Terapi
Akut
Tirah baring di tempa datar
Sedatif vestibular: dimenhidrinat, prometazin
Diazepam 2 mg
kronik
3A. NEUROPATI
Berdasar tipe saraf
Sensorik kesemutan, nyeri, baal, kebas, sensasi tertusuk, terbakar
Motorik kelemahan gerak, kram, paralisis
Autonom perubahan HR atau TD, keringatan
Post herpetic
CTS
Radial nerve palsy
Ulnar nerve palsy
PF pf neurologi
PP darah, elektrolit, Elektromielografi (EMG)
Terapi
I. Antidepresan trisiklik amitriptilin 25-150 mg, imipramin 510 mg
II. Alfa2 modulator gabapentin 900-360 mg, pregabalin 150600 mg
JIWA
Macam
ANAMNESIS
Pasien mungkin datang dengan keluhan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Singkirkan adanya kemungkinan penyakit fisik (seperti demam tinggi, kejang, trauma
kepala) dan penggunaan zat psikoaktif sebagai penyebab timbulnya keluhan
Kepribadian sebelum sakit, yang imatur, seperti ciri kepribadian skizoid, paranoid,
dependen.
Stresor kehidupan
Terapi
Psikososial
Informasi penting bagi pasien dan keluarga
Agitasi dan perilaku aneh merupakan gejala gangguan mental, yang juga termasuk penyakit medis.
Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi perjalanan penyakit jangka panjang sulit
diprediksi. Pengobatan perlu dilanjutkan meskipun setelah gejala mereda.
Gejala-gejala dapat hilang timbul. Diperlukan antisipasi dalam menghadapi kekambuhan. Obat merupakan
komponen utama dalam pengobatan. Minum obat secara teratur akan mengurangi gejala-gejala dan mencegah
kekambuhan.
Dukungan keluarga penting untuk ketaatberobatan (compliance) dan rehabilitasi.
Organisasi masyarakat dapat menyediakan dukungan yang berharga untuk pasien dan keluarga.
Konseling keluarga
Bicarakan rencana pengobatan dengan anggota keluarga dan minta dukungan mereka. Terangkan bahwa
minum obat secara teratur dapat mencegah kekambuhan. Informasikan bahwa obat tidak dapat dikurangi atau
dihentikan tiba-tiba tanpa persetujuan dokter. Informasikan juga tentang efek samping yang mungkin timbul
dan cara penanggulangannya.
Dorong pasien untuk melakukan fungsinya dengan seoptimal mungkin di pekerjaan dan aktivitas
harian lain.
Dorong pasien untuk menghargai norma dan harapan masyarakat (berpakaian, berpenampilan dan
berperilaku pantas).
Menjaga keselamatan pasien dan orang yang merawatnya pada fase akut: pastikan kebutuhan dasar
terpenuhi (misalnya makan dan minum), Jangan sampai mencederai pasien
Meminimalisasi stres dan stimulasi: Jangan mendebat pikiran psikotik (anda boleh tidak setuju dengan
keyakinan pasien, tetapi jangan mencoba untuk membantah bahwa pikiran itu salah). Sedapat mungkin hindari
konfrontasi dan kritik. Selama masa gejala-gejala menjadi lebih berat, istirahat dan menghindari stres dapat
bermanfaat.
Agitasi yang berbahaya untuk pasien, keluarga dan masyarakat memerlukan rawat inap atau pengamatan
ketat di tempat yang aman.
Anti psikotik
Haloperidol 2-3 x 2-5 mg/hari
Risperidon 2x 1-3 mg/hari
Klorpromazin 2-3 x 100-200 mg/hari.
Untuk haloperidol dan risperidon dapat digabungkan dengan benzodiazepin (contoh:
diazepam 2-3 x 5 mg, lorazepam 1-3 x 1-2 mg) untuk mengurangi agitasi dan
memberikan efek sedasi.
Gaduh gelisah
haloperidol kerja cepat (short acting) 5 mg IM, dapat diulangi dalam 30 menit - 1 jam,
dosis maksimal 30 mg/hari.
klorpromazin 2-3 x 50 mg IM.
Untuk pemberian haloperidol dapat diberikan tambahan injeksi intra muskular diazepam
untuk mengurangi dosis ntipsikotiknya dan menambah efektivitas terapi.
Obat oral jangan diberhentikan dahulu selama 1-2 bulan, sambil dimonitor efek
samping, lalu obat oral turunkan perlahan.
4. TRIKIASIS
Trichiasis adalahkelainan tumbuh pada bulu mata, cilia atau bulu mata ke arah dalam (bola
mata).
Bulu mata akan bersentuhan langsung dengan bola mata sekaligus mengiritasi kornea erosi
epitel kornea keratitis ulkus
Faktor resiko
Blefaritis stafilokokus
Trakoma
Kondisi sikatrik SSJ, pemfigoif, trauma kimia atau mekanik
Herpes zoster mata
etropiom
Gejala
Terapi
3B. KERATITIS
4. OMA
4. BRONKHITIS AKUT
4. HIPERTENSI