Daerah penelitian secara administratif berada di Desa Pondok Labu, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Propinsi Kalimantan Timur dan secara geografis terletak pada garis bujur antara 116o 53
24.32 BT 116o 54 18.67 BT dan garis lintang antara 0o 23 53.10LS 0o 24 28.92LS
Pulau Kalimantan terdiri dari empat cekungan tersier, yaitu, Cekungan Kutai,
Cekungan Barito, Cekungan Melawi dan Cekungan Tarakan (Hall, R, 2001).
Cekungan Kutai dibagi menjadi dua zona yaitu Upper Kutai Basin dan Lower Kutai
Basin. Daerah penelitian termasuk di dalam Cekungan Kutai yang dibatasi oleh
Tinggian Kuching di sebelah Barat dan dipisahkan dari Cekungan Tarakan oleh
Punggungan Mangkalihat. Pegunungan Meratus memisahkan Cekungan Kutai bagian
selatan ke dalam Sub-Cekungan Barito dan Sub-Cekungan Pasir (Mc. Clay, 2000).
Gambar 1. Cekungan yang terbentuk pada zaman Tersier dibagi menjadi empat
cekungan yaitu Cekungan Kutai, Cekungan Barito, Cekungan Malawi dan Cekungan
Tarakan (Mc. Clay, 2000).
STRATIGRAFI REGIONAL
KALIMANTAN TIMUR
Gambar 3. Stratigrafi regional Kalimantan Timur di Cekungan Kutai, terendapkan lima formasi
yaitu dari yang paling tua ke muda adalah Formasi Pamalungan, Formasi Babuluh, Formasi
Pulubalang, Formasi Balikpapan, dan Formasi Kampung Baru (Supriatna, 1994).
Gambar 4. Bentang alam daerah penelitian di Desa PondokLabu Kabupaten Kutai Kartanegara
Propinsi Kalimantan Timur, foto menghadap N 345oE, difoto di koordinat 4778.1098oE dan
6580.3798oS
Pemboran Batubara
Konsep dasar dari metoda poligon ini adalah menggunakan daerah pengaruh antara lubang bor.
Daaerah pengaruh terluar adalah jarak pengaruh maksimum dari titik bor tersebut. Selanjutnya
untuk perhitungan tonase batubara pada masing-masing poligon (Wi) digunakan rumus sebagai
berikut:
=
Dimana:
L = luas daerah pengaruh (m2)
T = tebal batubara (m)
BJ = berat jenis batubara (ton/m3)
Gambar 6. Peta poligon daerah penelitian dengan tebal batubara pada tiap
poligon mengacu dari data ketebalan titik pemboran. Daerah pengaruh berbentuk
setengah lingkaran ditentukan dengan jarak 200 meter dari titik pemboran terluar.
KESIMPULAN