Anda di halaman 1dari 21

Hipertensi

Agustin Nanda

Hipertensi
Tekanan darah persisten dimana tekanan
sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan
tekanan diastolik lebih tinggi dari 90
mmHg

Faktor Resiko
Yang tidak dapat dikontrol
Umur : > 50 thn
Sex : Wanita > pria
Genetik
Etnik

Faktor Resiko
Yang dapat dikontrol
Merokok
Dislipidemia/hiperkolesterol
Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan
hipertropi struktural
Obesitas
Alkohol
Emosi: rangsangan SS Simpatis
Gaya hidup
Status sosial ekonomi

Jenis Hipertensi
Hipertensi primer/esensial
Tidak diketahui penyebabnya
Biasanya dimulai sebagai proses intermitten
pd individu > 30 thn
Contributing factor meliputi peningkatan
aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi
hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium,
intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM
dan intake alkohol berlebihan

Jenis Hipertensi
Hipertensi sekunder: bisa dikendalikan
Umumnya disebabkan oleh ggn pd fungsi
ginjal dan hubungannya dengan jantung
Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh
hipertensi timbul dan bukan sebagai
penyebab hipertensi
Penyebab hipertensi sekunder: penyempitan
aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin,
kelainan neurologis, obat-obatan (NSAID,
estrogen, kontrasepsi) dan kehamilan

Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO

Kategori

Sistolik

Diastolik

(mmHg)

(mmHg)

Normotensi

< 140

< 90

Hipertensi ringan

140 180
atau

90 105

Borderline

140 160
atau

90 - 95

Hipertensi sedang berat

> 180 atau

> 105

Hipertensi sistolik terisolasi > 140 dan

< 90

Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC

Kategori

Sistolik

Diastolik

(mmHg)

(mmHg)

Optimal

< 120 dan

< 80

Normal

< 130 dan

< 85

High normal

130 139 atau

85 - 89

Stage I

140 159 atau

90 - 99

Stage II

160 179 atau

100 109

Stage III

>180 atau

> 110

Hipertensi

Manifestasi klinik

Sakit kepala
Keletihan
Penurunan toleransi aktifitas
Palpitasi
Angina
Dyspnea
Perdarahan hidung/epistaksis
Pusing
Insomnia
Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah
tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal,
jantung, otak

Komplikasi hipertensi: Mata


Pandangan kabur
Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
Penyempitan pembuluh
darah
Edema papil
Retinopati hipertensi

Komplikasi hipertensi: Jantung


(Hipertensive Heart Disease)
Penyakit arteri
koronaria dan angina
pektoris
Left Ventricular
Hyperthrophy
Gagal jantung kiri

Komplikasi hipertensi: Ginjal

Nefrosklerosis
Nokturia
Azotemia
Insufisiensi ginjal

Komplikasi hipertensi: Otak


Stroke atau serangan iskemia
transien
Hipertensive ensephalopathy
Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
Ggn ketajaman
penglihatan

Komplikasi hipertensi: Vaskular

Atherosklerosis
Aneurisme aorta
Periferal vascular disease
Aortic disection

Komplikasi: Kedaruratan hipertensi


Terjadi bila peningkatan tekanan darah
harus diturunkan dalam 1 24 jam yang
mengancam jiwa dan memerlukan
penanganan segera dalam perawatan
intensif krn dapat menimbulkan kerusakan
serius pada organ lain
Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan
penghentian pengobatan tiba-tiba

Komplikasi: Hipertensi maligna


Hipertensi yang memerlukan penurunan
tekanan darah segera (dalam hitingan
menit jam) untuk menghindari kelainan
target organ yang menetap
Kelainan meliputi ensephalopati,
perdarahan intrakranial, edema paru,
kebutaan

WOC Hipertensi
Umur
> 50 thn

Perub
fungsional
PD perifer

Sex
Wanita

Genetik

Perubahan
membran PD

Konsumsi
alkohol

Merokok

Kerusakan
endotel PD

Emosi

Gaya Hidup

Merangsang
SS Simpatis

Konsumsi
makanan berlemak

Pean intake
sodium
Adhesi
trombosit

Pean
elastisitas PD

Retensi sodium
di ginjal

Dislipidemia

DM

Penumpukan
lemak di PD

Hiperinsulinemia

TP
CO

TP , CO

Merusak
endotel PD

HIPERTENSI
Atherosklerosis
MK: intoleransi
aktivitas

Keletihan,
kelemahan,
dyspnea

Perubahan
aliran darah
perifer

Ketidakseimbangan
suplai & kebutuhan

Pean
preload

MK: Risti
Pe CO

Nyeri suboksipital,
kaku leher

MK: Nyeri

TP

Obesitas

Pemeriksaan Diagnostik

Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik


Urinalisis rutin
Elektrolit dan uric acid serum
BUN dan kreatinin
Glukosa darah
Hitung darah lengkap
Lipid serum, kolesterol dan trigliserida
EKG
Ekhokardiografi

Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup
Kurangi intake garam
Kendalikan berat badan
Hindari rokok, alkohol dan stress
Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid
Pembatasan kafein
Kendalikan gula darah
Modifikasi makanan berlemak
Olah raga/aerobik
Teknik relaksasi
Suplemen Kalium, kalsium, magnesium

Penatalaksanaan
Farmakologi
Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton
menurunkan volume darah, tekanan darah dan
curah jantung
Beta blokker: atenolol, nadolol
menekan sekresi renin
Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem,
verapamil
menghambat pengeluaran kalsium,
menyebabkan vasodilatasi
ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril
menghambat perubahan angiotensin I menjadi
angiotensin II
Vasodilator

Daftar Referensi
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001).
Medical surgical nursing: Clinical management for
positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders
Company.
Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004).
Medical surgical nursing: Assessment and management
of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc.
McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002).
Pathophisiology: The biologic basic for disease in adults
& children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc.
Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000).
Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

Anda mungkin juga menyukai