Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Captropil

Sebagai Obat Anti Hipertensi

Di susun oleh :

Pendahuluan
Latar Belakang :
Salah satu obat yang bermanfaat untuk mengobati penyakit hipertensi adalah
captopril. Captopril merupakan salah satu jenis obat antihipertensi yang sudah cukup
lama digunakan. Sekitar 30 tahun, sejak April 1981 .Captopril tidak hanya mampu
mengobati penyakit hipertensi tetapi beberapa penyakit lainnya. Captopril memang
dirancang untuk digunakan dalam waktu lama, sepanjang cocok bagi pasien. Memang
terkadang timbul efek samping, tapi biasanya masih dapat ditoleransi oleh penderita.
Captopril dianjurkan untuk diminum terus menerus sesuai dosis anjuran. Bahkan
walaupun gejala hipertensi seperti sakit kepala atau tegang di tengkuk berkurang atau
hilang. Hal ini dimaksudkan agar tekanan darah tetap berada di rentang nilai normal.

Rumusan Masalah
1. Apakah

yang dimaksud dengan captopril?


2. Captopril digunakan untuk mengobati penyakit apa saja?
3. Bagaimana cara kerja obat captopril?
4. Bagaimana dosis captopril yang sebaiknya diberikan
kepada pasien?
5. Apa efek samping dari penggunaan obat captopril?

Tujuan
1.

Mengetahui apa yang dimaksud dengan captopril


2. Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat diobati oleh
captopril
3. Mengetahui cara kerja obat captopril
4. Mengetahui dosis captopril yang sebaiknya diberikan
kepada pasien
5. Mengetahui efek samping dari penggunaan obat captopril

Obat Captopril
Captopril mengandung tidak
kurang dari 97,5% dan tidak
lebih dari 102,0% C9H15NO3S.
Captopril berupa serbuk hablur
putih atau hampir putih, bau
khas seperti sulfida. Captopril
mudah larut dalam air, dalam
metanol, dalam etanol, dan
dalam kloroform

Farmakologi
Captopril
menghambat
enzim
pengkonversi
angiotensin (ACE), dengan demikian menyekat
konversi angiotensin I menjadi II. Angiotensin II
merupakan vasokontriktor yang poten dan bertindak
untuk melepaskan aldosteron. Dengan demikian,
captopril menurunkkan tahanan vascular perifer dan
tekanan darah dan menghambat retensi air dan garam
yang normalnya ditimbulkan oleh aldosteron.

Farmakodinamik
Proses pharmacodynamic dari obat captopril adalah menghambat ACE
( angiostensin converting enzyme) yang dibutuhkan untuk mengubah angiostensin
I yang belum aktif menjadi angiostensin II yang bersifat aktif. Karena
pembentukan angiostensin II terhambat maka terjadi vasodilatasi, dan penurunan
sekresi aldosteron sehingga ginjal mensekresi natrium dan cairan serta mensekresi
kalium. Keadaan ini akan menyebabkan penurunan tekanan darah dan mengurangi
beban jantung, baik afterload maupun pre-load. Captopril juga dapat mengurangi
resistensi arteri perifer dan meningkatkan cardiac output tetapi tidak memberikan
efek pada perubahan nadi. Karena resistensi arteri perifer menurun dan cardiac
output meningkat maka terjadinya penurunan tekanan darah.

ACE inhibitor juga terlibat dalam degradasi bradikinin yaitu


menyebabkan peningkatan bradikinin yang merupakan suatu
vasodilator kuat dan menstimulus pelepasan prostaglandin dan
nitric oxide. Peningkatan bradikinin dapat meningkatkan efek
penurunan tekanan darah dari ACE inhibitor, tetapi juga
memberikan efek samping berupa batuk kering.
Penurunan tekanan darah akan berlangsung secara bertahap
sehingga untuk mencapai efek

Farmakokinetik
a.

Absorpsi : Diabsorpsi dgn cepat sekitar 65% dr saluran GI. Makanan


menurunkan absorpsi. Sebaiknya obat ini digunakan pada saat perut kosong.
Sekitar 30% terikat dengan protein plasma
b. Distribusi : Didistribusi secara luas, tetapi tidak menembus barier darah
otak. Menembus plasenta, memasuki ASI dalam jumlah kecil
c. Metabolisme dan Ekskresi: 50% dimetabolisme oleh hati. 50% diekskresi
dalam bentuk yang tidak diubah oleh ginjal
d. Ekskresi: Proses yang terakhir adalah proses eksresi yang terjadi di ginjal
dimana lebih dari 95% dosis yang di absorbsi dikeluarkan dalam urin.

Indikasi
. Hipertensi
2. Gagal jantung
3. Setelah Infark miokardium (serangan jantung)
4. Diabetic nephropathy

Kontra Indikasi
1. Neutropenia/agranulositosis
2. Proteinuria/sindroma nefrotik
3. Gagal ginjal/akut
4. Morbiditas dan mortalitas pada fetus dan neonatus

Dosis Captropil
Captopril harus diberikan 1 jam sebelum makan, dosisnya
sangat tergantung dari kebutuhan penderita (individual).
1. Hipertensi
Dewasa
- Hipertensi awal 12,5 - 25 mg 2 sampai 3 kali sehari
- Untuk mengontrol hipertensi lanjut 25-50 mg 2 kali sehari
Max: 50 mg 3 kali sehari

Untuk penyakit Hipertensi, dosis awal: 12,5 - 25 mg dua


sampai tiga kali sehari. Bila setelah 2 minggu, penurunan
tekanan darah masih belum memuaskan maka dosis dapat
ditingkatkan menjadi 25 mg tiga kali sehari. Bila setelah 2
minggu lagi, tekanan darah masih belum terkontrol
sebaiknya ditambahkan obat diuretik golongan tiazida misal
hidroklorotiazida 25 mg setiap hari.
Dosis diuretik mungkin dapat ditingkatkan pada interval
satu sampai dua minggu. Maksimum dosis captopril untuk
hipertensi sehari tidak boleh lebih dari 450 mg

Dosis Pada Pediatri


Pada neonatus : awal 0,01 mg/kg dua kali sampai tiga kali sehari
Pada anak

: awal sampai 0,3 mg/kg tiga kali sehari

Efek samping dari penggunaan


obat captopril
1. Kardiovaskular : Hipotensi, palpitasi, takikardia
2. Pulmoner : batuk, dispne, bronkospasm
3. SSP : Pusing, kelelahan
4. GI : Nyeri abdomen, disgeusia, tukak lambung
5. Dermatologik: Ruam, pruritus
6. Ginjal: Peningkatan kadar BUN dan kreatinin, proteinuria, gagal ginjal
7. Hematologik: Neutropenia, trombositopenia, anemia hemolitik, eosinofilia
8. Lain: angioedema, limafadenopati

Pembahasan
Penelitian mengenai penggunaan obat hipertensi Captopril pernah dilakukan oleh
Supadmi (2011) dengan judul penelitian Evaluasi Penggunaan Obat Anti
Hipertensi Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis obat yang sering berinteraksi dengan
obat lain pada pasien hemodialisis di bangsal rawat inap RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta adalah furosemid dan kaptopril. Hal tersebut
dikarenakan furosemid merupakan diuretik yang menjadi terapi utama untuk
pasien gagal ginjal dan merupakan obat yang memerlukan kontrol dosis yang
tepat sehingga dengan penggunaan dosis yang tidak tepat dapat mempengaruhi
kerja obat. Sedangkan kaptopril adalah obat antihipertensi first line untuk gagal
ginjal karena kaptopril terdialisis oleh proses hemodialisis sehingga monitoring
perlu pada penggunaan kaptopril pertama kali pada dosis inisial. Pengetahuan
jenis obat yang sering berinteraksi dapat mempermudah dalam mengidentifikasi

Kesimpulan
Obat Captopril merupakan obat untuk penderita hipertensi. Obat yang dikenal
sebagai obat untuk penyakit hipertensi. Captopril bekerja dengan menghambat
enzim dalam tubuh yang menghasilkan zat yang menyebabkan pembuluh darah
mengencang, sehingga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan pasokan
darah dan oksigen ke jantung, serta mengurangi preload dan afterload pada
pasien gagal jantung kongestif. Obat captopril tersedia dalam bentuk tablet. Di
samping berfungsi dalam mengobati penyakit hipertensi, obat captopril juga
memiliki beberapa efek samping yang dapat merugikan pasien. Namun, obat ini
cukup aman jika digunakan sesuai dengan resep dokter.

Saran
Karena obat captopril merupakan obat yang memiliki efek
samping, disarankan agar pemakaian obat Captopril sesuai
dengan petunjuk yang tersedia dan berdasarkan resep dokter
agar terhindar dari efek-efek samping yang dapat merugikan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai