IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 17 Juni 1958
Usia
: 58 tahun
Agama
: Islam
Status Pernikahan : Menikah
Pekerjaan
: Pegawai Negeri
Alamat
: Kemayoran
Tanggal MRS : 4 Agustus 2016, 14.00
Keluhan Utama
Anggota gerak kiri lemas 3 jam sebelum masuk rumah sakit.
Pasien datang ke IGD RS dengan keluhan anggota gerak kiri lemas yang
dirasakan 3 jam sebelum masuk rumah sakit secara tiba-tiba saat pasien sedang
duduk. Pada awalnya pasien merasa kaki kirinya tiba-tiba terasa lemas dan saat
berdiri seperti menginjak kapas dan pada saat itu pasien langsung terjatuh. Sesaat
setelah jatuh pasien merasa tangan kirinya lemas dan handphone yang digenggam
nya terlepas.
Keluhan tersebut berlangsung tidak lebih dari 30 menit dan anggota gerak
dapat digerakkan kembali. Pasien mengeluh nyeri kepala sejak 1 minggu yang lalu,
nyeri kepala di sebelah kanan hilang timbul, nyeri seperti di ditekan dan nyeri
kepala dirasakan bersamaan dengan keluhan lemas. Kejang disangkal, dan tidak
terdapat penurunan kesadaran. Keluhan sulit menelan disangkal, gangguan
penglihatan disangkal, bicara pelo disangkal, rasa sempoyongan disangkal.
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien tidak
mengetahui memiliki
riwayat hipertensi,
namun saat
pemeriksaan tekanan
darah 3 bulan yang lalu
tensi mencapai
180/110.
Pasien menyangkal
pernah menderita
hal seperti ini
sebelumnya.
Riwayat Pengobatan
Pernah meminum
obat antihipertensi 3
bulan yang lalu,
namun tidak
dilanjutkan karena
Riwayat Penyakit
keluhan pusing
Keluarga
berkurang.
Riwayat hipertensi
Sebelumnya Pasien
dan diabetes
sempat dibawa ke
mellitus di keluarga
Puskesmas dan
disangkal
diberi obat
antihipertensi. Pasien
mengaku tidak
memiliki alergi
terhadap obat
tertentu.
Riwayat Alergi
Pasien tidak
mempunyai alergi
terhadap
obat/makanan.
Riwayat
Psikososial
Pasien bekerja
sebagai pegawai
imigrasi, Pasien
merokok dan sering
minum kopi sejak 40
tahun yang lalu,
rokok yang
dikonsumsi perhari
sebanyak 2 bungkus.
Status Generalisata
Kepala
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Thorax
Jantung
Abdomen
Ekstremitas
PEMERIKSAAN NEUROLOGIK
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E4M6V5
Rangsang Meningeal
Tanda kaku kuduk : (-)
Tanda Brudzinski I : (-)
Tanda Kernig
: (-)
Tanda Brudzinski II : (-)
Tanda Lasegue : (-)
Saraf Kranial
N.I (Olfaktorius)
Daya pembau
Dextra
Sinistra
Normal
Normal
N.II (Optikus )
Tajam Penglihatan
Lapang pandang
Pengenalan warna
Funduskopi
Papil edema
Arteri:Vena
Dextra
Sinistra
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak dilakukan
N.III (Okulomotorius)
Ptosis
Gerakan Bola Mata
Medial
Atas
Bawah
Ukuran pupil
Dextra
Sinistra
Strabismus
Dextra
Sinistra
Baik
Baik
N.IV (Trokhlearis)
Gerakan mata medial
bawah
N.V (Trigeminus)
Menggigit
Normal
Membuka mulut
Normal
Sensibilitas
Oftalmikus
Maksilaris
Mandibularis
Refleks kornea
N.VI (Abdusens)
Dextra
Sinistra
N.VII (Fasialis)
Dextra
Sinistra
Mengangkat alis
Kerutan dahi
Menutup mata
Baik
Baik
Menyeringai
Baik
Baik
N.VIII (Vestibulokoklearis)
Dextra
Tes Romberg
Past pointing
Tes bisik
Sinistra
Tidak dilakukan
Baik
Baik
Normal
Normal
Tes Rinne
Tes Weber
Tes Schwabach
Tidak dilakukan
Simetris
Tidak dilakukan
Di tengah
Menelan
Normal
Refleks muntah
Tidak dilakukan
N. XI (Aksesorius)
Dextra
Sinistra
Memalingkan kepala
Normal
Normal
Mengangkat bahu
Normal
Normal
N.XII (Hipoglosus)
Sikap lidah
Fasikulasi
Tremor lidah
Pemeriksaan Motorik
Kekuatan otot
:5555 5555
5555 5555
Tonus otot
Atrofi
: Normal
: Tidak ada
Pemeriksaan Sensorik
Dextra
Sinistra
+
+
+
+
+
+
+
+
Rasa Raba
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Rasa Nyeri
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Rasa Suhu
Ekstremitas Atas
Ekstremitas Bawah
Tidak dilakukan
Refleks Fisiologis
Bisep
Trisep
Brachioradialis
Patella
Achilles
Dextra
+
+
+
+
+
Sinistra
+
+
+
+
Refleks Patologis
Dextra
Sinistra
Babinski
Chaddocck
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Gonda
Hoffman Trommer
::::::-
RESUME
Tn. W, 34 tahun nyeri pingangg yang dirasakan semakin memberat 1 hari SMRS dan menjalar ke
kaki kiri. Nyeri tersebut timbul terutama apabila pasien berjalan, batuk, mengedan, berdiri lama, atau
duduk lama sehingga pasien lebih nyaman berbaring di tempat tidur. Gejala nyeri mulai timbul
setelah pasien mengangkat koper dan kardus dari lantai dengan posisi membungkuk. Pasien dulu
bekerja dibagian cargo dengan mengangkat dan menarik barang-barang berat selama 10 tahun.
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang, status gizi normoweight, tanda vital dalam batas normal
Tes Lasegue (-/<600), Tes Kernig (-/+) Tes Patrick (-/-), Tes Counter Patrick (-/-)
Refleks achilles (+/ )
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
Diagnosis topis
Diagnosis etiologi
Diagnosis patologi
: Trauma
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Tirah baring
Pemakaian korset lumbal
Fisoterapi
Edukasi pasien tentang
penyebab/faktor pencetus dari
penyakitnya. menghindari
aktivitas mengangkat/menarik
benda berat
Edukasi pasien tentang posisi
ergonomis.
Olahraga renang
Medikamentosa
Ketorolac IV
Provelin tab 2x1 (pregalabin)
Flamicort IV
Lidocain IV
PENATALAKSANAA
N
Cairan
RL
30cc x 75 kg = 2250 cc / 24jam
2250 x 20 tts
= 31 tpm/24jam
24 x 60
Terapi Gizi
Rumus harris beneadict Laki-laki
66 + (13,7 x 75) + (5 x 170) (6,8 x 34)
= 1712 kkal
BMR x F.Stres= 1712 x 1,3
= 2225 kkal
Keb.Kalori
KH 60% x 2225 = 1335 kkal = 334 gr
Protein 15% x 2225 = 338 kkal = 85 gr
Lemak 25% x 2225 = 556 kkal = 62 gr
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Ad bonam
Quo ad functionam
: Ad bonam
Quo Ad Sanactionam : Ad bonam
Riwayat trauma
Posisi ergonomis
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi
MANIFESTASI KLINIS
Kelemahan
motorik
yang
diikuti
dengan
dermatom;
punggung;
Gerakan punggung terbatas (terutama
fleksi ke depan) akibat nyeri;
Nyeri diperberat dengan batuk, bersin,
atau mengejan. Nyeri mereda dengan
Pemeriksaan fisik
Pada posisi berdiri tampak adanya skoliosis.
Pada posisi terlentang dapat dilakukan tes provokasi sbb:
Tes untuk meregangkan saraf iskhiadikus.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologis :
Foto polos vertebra
Sebaiknya dilakukan dari 3 sudut pandang yaitu AP, lateral dan oblique.
Mielografi
Melihat struktur kanalis spinalis dengan memakai kontras.
MRI
Gambaran bulging diskus (annulus intak), herniasi diskus (annulus robek)
dan dapat mendeteksi dengan baik adanya kompresi akar-akar saraf atau
medula spinalis oleh fragmen diskus.
Pemeriksaan neurofisiologi
Pemeriksaan EMG dapat membedakan lesi radiks
dengan saraf perifer atau iritasi radiks dengan
kompresi radiks.
Pemeriksaan laboratorium
Kadar kalsium, fosfat, alkali dan acid phosphatase
serta glukosa darah perlu diperiksa karena beberapa
penyakit seperti penyakit tulang metabolik, tumor
metastasis pada vertebra dan mononeuritis diabetika
dapat menimbulkan gejala menyerupai gejala HNP.
PENATALAKSANAAN
1) Terapi konservatif
INDIKASI BEDAH
PROGNOSA
1. Prognosa baik dengan pengobatan yang konservatif.
2. Sebagian kecil dapat berkembang menjadi kronik meskipun
sudah diterapi.
3. Pada pasin yang dioperasi: 90 % membaik terutama nyeri
tungkai, kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5%.
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: dubia ad bonam