Anda di halaman 1dari 14

Assalamualaikum Wr.

wb
Selamat Datang
Di Kelompok 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Aindika Anggriawan
Ferri Angriawan
Fredy Hermawan
Isnainy Fatimatul H.
Maslachatul Ummah
Mawwaddah Muhayyinah
Nurul Istiqomah
Rurin Dedit .N.
Yongki Pranata .A.

Pendidikan Seksualitas
Pada anak
pendidikan seks (sex education) adalah suatu
pengetahuan yang kita ajarkan mengenai segala sesuatu
yang berhubungan dengan jenis kelamin.
Hal Ini mencakup :
- pertumbuhan jenis kelamin (Laki-laki atau wanita),
- Bagaimana fungsi kelamin sebagai alat reproduksi,
- Bagaimana perkembangan alat kelamin itu pada wanita dan
pada laki-laki.
-Tentang menstruasi, mimpi basah dan sebagainya, sampai
kepada timbulnya birahi karena adanya perubahan pada
hormon-hormon.

Manfaat mengajarkan pendidikan


seksualitas pada anak :
- dapat menghindarkan anak dari resiko negatif dalam

perilaku seksual.
- anak juga dapat mengetahui tentang seksualitas serta
akibat akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan
hukum, agama, adat-istiadat, kesiapan mental, bahkan
material seseorang.

Aspek-Aspek Perkembangan Seksualitas Pada


Anak :
a. Perkembangan janin
Selama kehidupan janin, jenis kelamin bayi telah lebih ditentukan
bersamaan dengan karakteristik genetik lain. Bersamaan dengan
kromosom seks, gambaran fisik eksternal dan internal
berkembang, dan menentukan jenis kelamin anak. Pada saat bayi
dilahirkan, pada bayi laki laki harus mempunyai penis, dan pada
bayi perempuan harus terdapat uterus, ovarium, dan vagina.
b. Bayi
Jika pada bayi tidak terdapat cacad yang terjadi, maka semua
karekteristik fisik yang berhubungan dengan perkembangan
seksual harus benar bentuknya dan ada pada saat kelahiran.
Seksualitas pada bayi dapat terlihat melalui bentuk wajah dan
melalui cara dia diberi pakaian, serta ditangani.

N
E
x
T

c. Anak anak toddler, prasekolah, dan usia sekolah


Ada sedikit perubahan pada karakteristik fisik seksual selama masa
toddler hingga anak usia sekolah. Secara nyata jenis kelamin anak
menjadi lebih terlihat, melalui pakaian dan permainan atau lainya.
Pada masa akhir masa usia sekolah dan remaja merupakan awal
pubertas.
d. Remaja
Pada masa remaja, terjadi masa pubertas yang menandai telah
memasuki masa remaja. Pada masa ini, terdapat peningkatan
hormon seks yang dapat memeberikan perubahan perubahan
seksual pada fisik. Perubahan gambaran tubuh secara total,
memerlukan waktu yang cukup lama bagi remaja untuk
menyesuaikan diri.

Penyalahgunaan Seksual Pada Anak (


Child Sexual Abuse )
Penyalahgunaan seksual pada anak meliputi yaitu
penganiayaan seksual. Hal ini merupakan salah satu tipe
perilaku yang salah pada anak yang paling parah.
Penganiayaan seksual dapat diartikan sebagai
penggunaan, persuasi / rayuan, atau pemaksaan setiap
anak untuk terlibat dalam praktik seksual. Penganiayaan
seksual terdiri dari beberapa tipe kesalahan perlakuan
seksual, meliputi sebagai berikut :

NEXT..........!!!!!!

Incest
Merupakan setiap aktivitas seksual fisik antara anggota keluarga, dan
hubungan darah tidak dipedulikan. Pelaku penganiayaan seksual
meliputi orng tua angkat, saudara tiri, kakek-nenek, paman, dan tante.
Molestasi
Dapat diartikan sebagai kebebasan yang tidak senonoh, seperti
menyentuh, memain-mainkan,mencium, masturbasi tunggal atau
mutual, atau kontak oral genital.
Ekshibisionisme
Merupakan aktivitas mempertontonkan secara tidak senonoh, seperti
halnya memperlihatkan genital pria dewasa kepada anak anak atau
pun sebaliknya.
Pornografi anak
Yaitu kegiatan mengatur dan memotret tindakan seksual yang
melibatkan anak anak.
Prostitusi anak
Yaitu kativitas melibatkan anak dalam tindakan seks untuk mendapat
keuntungan dan biasanya dengan pasangan yang berganti ganti.
( Wong, 2009 ).

Metode yang biasanya digunakan pelaku


untuk menekan anak ke dalam aktivitas
seksual yakni:
Anak diberikan hadiah atau keistimewaan.
Anak yang terisolasi dan miskin secara emosional dan sosial,
ditawari oleh orang dewasa seperti pemenuhan materil.
Pelaku penganiayaan seksual yang berhasil menekan korban untuk
merahasiakan aktivitas dengan mengambarkannya sebagai sebuah
rahasia yang akan dirusak oleh orang lain bila diketahui.
Pelaku mempermainkan ketakutan anak, termasuk ancaman dari
pelaku.

Pendidikan Seksualitas Berdasarkan Tahap


Perkembangan Anak :
a. Bayi
Bayi sejak lahir dibedakan menjadi laki laki atau perempuan. Dan
mereka juga diberi nama sesuai dengan jenis kelamin mereka,
seperti halnya nama Rina untuk perempuan dan Rino untuk laki
laki. Hal tersebut dapat menguatkan peran jenis kelamin dari bayi
tersebut. Begitu juga dalam menangani bayi, bayi perempuan
biasanya diasuh dengan lebih lembut, sedangkan bayi laki laki
sering ditangani secara kencang dan diajak untuk merespon secara
aktif.
Pada bayi, semua hal baru dicoba melalui mulut dan secara
bertahap dia belajar untuk menggunakan dan menggali dengan
tanganya dan kemudian kakinya.
Bayi bayi yang usianya lebih tua biasanya menyentuh alat
kelamin mereka, namun bukan sebagai suatu tindakan seksual
yang sengaja. Tetapi karena mereka menemukan bagian tubuh,
yang jika disentuh memberikan suatu pengalaman yang
menyenangkan
NEXT..........!!!!!!

b. Toddler ( Anak Usia Bermain )


Pada anak usia 2 tahun, dia telah dapat mengidentifikasi orang lain
sebagai laki laki atau perempuan dari penampilan eksternal mereka.
Kita dapat menanamkan pendidikan seksualitas dengan cara saat
memandikan si kecil, anda bisa memberitahu berbagai organ tubuh
anak, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, dan jangan lupa
penis danvagina atau vulva. Lalu terangkan perbedaan alat kelamin
dari lawan jenisnya, misalnya jika si kecil memiliki adik yang
berlawanan jenis.Selain itu, tandaskan juga bahwa alat kelamin
tersebut tidak boleh dipertontonkan dengan sembarangan, dan
terangkan juga jika ada yang menyentuhnya tanpa diketahui orang
tua, maka si kecil harus berteriak keras-keras dan melapor kepada
orang tuanya. Dengan demikian, anak-anak Anda bisa dilindungi
terhadap maraknya kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual
terhadap anak.
NEXT..........!!!!!!

c. Anak Anak Prasekolah


Pada anak usia 3 tahun, dia telah mengetahui apakah dia
laki laki atau perempuan. Dan dia juga telah mengetahui
bagaimana jenis kelaminnya. Pada anak prasekolah
biasanya mereka mulai mempunyai rasa ingin tahu yang
kuat, seperti ingin tahu tentang bagaimana dan dari mana
mereka datang, dan bagaimana bayi dilahirkan. Dalam hal
ini, dibutuhkan sebuah penjelasan yang jujur dan itu lebih
baik dari pada membuat kekacauan atau menghindar untuk
menjawab.

NEXT..........!!!!!!

d. Anak Usia Sekolah


Pada usia ini, orang tua dan guru biasanya sering membuat kejelasan
pada peran seksual anak. Bahwa anak perempuan diberitahu agar
tidak kelaki lakian dan anak laki laki tidak menjadi seperti
perempuan. Pada permulaan usia sekolah sekitar usia 5 tahun, anak
anak dibiarkan bermain dokter dokteran untuk menemukan
identitas seksual. Lelucon lelucon kotor diceritakan oleh anak usia 8
yahun, sedangkan sesuatu yang berhubungan dengan senggama
dianggap sebagai sesuatu hal yang kotor. Pada usia 9 tahun, anak
perempuan sudah mengetahui tentang menstruasi dan merasa malu
pada perubahan perubahan fisiknya. Sedangkan anak laki laki
mulai tertarik pada perubahan fisik anak perempuan dan mulai
memperhatikan kerangka tubuh, perkembangan otot dalam
mempertahankan identitas seksual laki laki. Saat anak semakin
berkembang, mulai saatnya Anda menerangkan mengenai haid,
mimpi basah, dan juga perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada
seorang remaja. Anda bisa terangkan bahwa si gadis kecil akan
mengalami perubahan bentuk payudara, atau terangkan akan adanya
NEXT..........!!!!!!
tumbuh bulu-bulu di sekitar alat kelaminnya

e. Remaja
Pada saat anak mencapai masa remaja, mereka telah mengalami
perubahan perubahan yang cukup besar pada tubuhnya yang
berhubungan dengan puberitas. Perubahan ini terjadi sehubungan
dengan peningkatan hormon hormon reproduksi.
Dalam masa remaja terdapat daya tarik yang kuat terhadap lawan
jenis. Perkembangan -perkembangan tubuh, kesadaran diri dan seksual
memperkuat identitas peran seks remaja. Pada masa ini, anak laki laki
lebih memperhatikan gratifikasi fisik sehubungan dengan seks,
sedangkan anak perempuan lebih sering menghubungkan dengan
perasaan cinta. Maka dari itu, perlu lebih intensif menanamkan nilai
moral yang baik kepadanya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks
bebas seperti penyakit yang ditularkan dan akibat-akibat secara emosi.

Terima kasih

Wassalamualaikum Wr.W

Anda mungkin juga menyukai