Anda di halaman 1dari 11

SERVICE

ORIENTED
ARCHITECTURE
Nerissa Arviana Zagita
Candra VR
Hammer Zoelfagar
Tria Palupi Anggraini
Rizka Amalia Kurniawati

Definisi
Menurut OASIS, SOA adalah sebuah cara untuk mengatur,
memanfaatkan dan mendistribusikan informasi/service dibawah
domain/platform yang berbeda. Memberikan sebuah sarana standar
untuk ditawarkan, ditemukan dan memberikan interaksi dengan
service lain sehingga memberikan hasil baru sesuai dengan apa yang
diharapkan
Service Oriented Arcitecture adalah sebuah teknik perancangan
aplikasi dengan menggunakan kembali komponen-komponen (service)
yang sudah ada sebelumnya untuk memberikan hasil baru sesuai
dengan tujuannya

Karakteristik
Service Interface: service interface untuk Customer Lookup
menyatakan berbagai cara untuk mendapatkan informasi tentang
seorang customer (dari id customer atau nama dan sebagainya) dan
struktur data customer yang dikembalikan. Service Implementation
adalah bagaimana logic dari service Customer Lookup tersebut
dijalankan.
Service Implementation: bagaimana service tersebut dapat dipanggil
dan memberikan informasi sesuai dengan Service Interfacenya.
Tidak dapat dipungkiri pula bahwa keberhasilan SOA belakangan ini ikut
dimotori oleh tingginya penerimaan teknologi web services di kalangan
pengembang aplikasi.

Syarat penerapan
Untuk memudahkan penerapan SOA, sistem yang dibutuhkan adalah;
Interoperabilitas, yaitu di antara sistem yang berbeda dan bahasa
pemrograman yang menyediakan dasar untuk integrasi antara aplikasi
padaplatformyang berbeda melalui sebuahprotocolkomunikasi.Salah satu
contoh
komunikasi
tersebut
tergantung
pada
konsepyang
diterapkan.Menggunakan sebuah konsep untuk menurunkan kompleknya sebuah
aplikasi, sehingga memungkinkan pengembang aplikasi untuk fokus pada
fungsionalitas aplikasi, dan tidak terfokus pada rumitnyarequirementdari sebuah
protokol komunikasi.
Membuat sebuah gabungan resource.Membangun dan mempertahankan
aliran data kesystem database gabungan.Hal ini memungkinkan fungsi baru
dikembangkan sebagai referensi format bisnis untuk setiap elemen data.

Prinsip SOA
prinsip-prinsipdalammenetapkan aturan dasar bagi pengembangan,
pemeliharaan, dan penggunaan SOA:
Penggunaan kembali (re-use),granularity, modularity,composability,
komponenisasi daninteroperability.
Standar aturan secara umum dan standar aturan kebutuhan spesifik.
Identifikasi dan kategorisasi, pengadaan dan pengiriman, serta
pemantauan dan pelacakan.

Prinsip SOA (cont)


Berikutprinsip-prinsip arsitektur spesifikuntuk desain dan service definisi fokus pada tema tertentu yang
mempengaruhi perilaku intrinsik sistem dan gaya desain SOA:
Serviceenkapsulasi- jasa konsolidasi untuk penggunaan SOA.Seringkali service tersebut tidak direncanakan
berada di bawah SOA.
Serviceloose coupling- Service menjaga hubungan yang meminimalkan keterkaitan antar resource dan berdiri
sendiri untuk bisa dimanfaatkan oleh service lain.
Servicerule Aturan service yang harus dipatuhi berupa perjanjian/kontrak antara service, seperti yang
didefinisikan bersama olehservice-service dan dipadukan akan digabungkan kesalam satu dokumen
kontrak/aturan service.
Service abstrak Diluar aturan service, service menyembunyikan logika pemrogramannya dari dunia luar.
Service usability- Logika dibagi menjadi service-service dengan tujuan dapat digunakan kembali oleh service
yang lain.
Service composability- Koleksi service dapat dikoordinasikan dan dirakit untuk membentuk service komposit
(service gabungan).
Service autonomy- Service memiliki kendali atas proses didalam service tersebut (encapsulate).
Serviceoptimation- Semua service berada pada posisi yang sama dengan service lain tetapi pemilihan service
berkualitas tinggi lebih diutamakan oleh serive lain.
Service discoverability- Service harus dirancang agar mencirikan service itu sendiri sehingga dapat ditemukan
oleh service lain yang membutuhkan service tersebut melalui aturan-aturan service yang telah ditetapkan.
Service relevansi- Fungsi service yang dihadirkan dapat dikenali oleh service lain sehingga dapat dipakai kemali

Life Cycle
Plan, yaitu Fokus pada kebutuhan perusahaan dan tentukan area area yang
membutuhkan perubahan. Tahapan rinci dalam Plan :
Berkomitmen pada strategi untuk SOA di antara keseluruhan stategi TI.
Menentukan secara eksplisit level SOA terhadap keseluruhan TI dan kapabilitasnya.
Memperbaiki visi dan strategi SOA.
Mereview dan menyesuaikan dengan aturan aturan bisnis di pemerintahan.
Mengerjakan perencanaan yang sudah dibuat.
Define, yaitu Mendefinisikan SOA terhadap keperluan bisnis. Tahap rincian dalam
Define :
Membangun sebuah COA (Center of Excellence) dari SOA.
Mendefinisikan perkiraan keperluan tambahan, seperti untuk mengupgrade
infrastruktur TI.
Menyelaraskan dengan proses bisnis yang berbeda antar bagian.
Menjabarkan biaya biaya yang dibutuhkan.
Membuat standar kualitas setiap service dalam SOA.

Life Cycle (Cont)


Enable, yaitu Menjalankan SOA dalam mendukung bisnis. Tahap rincian
dalam Enable:
Memonitor SOA.
Mengembangkan teknologi dan mengelola aset SOA.
Mempersiapkan sumber daya manusia.
Menjalankan kebijakan kebijakan dalam menjalankan infrastruktur
SOA.
Measure, yaitu Mengukur sejauh mana efektifitas dan efisiensi SOA dalam
pencapaian tujuan. Tahap rincian dalam Measure :
Memonitor SOA.
Menganalisa hasil sebelum dan sesudah menggunakan SOA

Fungsi-Fungsi
SOA membagi fungsi-fungsi menjadi unit-unit yang berbeda (layanan), yang dapat
didistribusikan melalui suatu jaringa dan dikombinasikan serta digunakan ulang untuk
membentuk
aplikasi
bisnis.
Layanan-layananini
saling
berkomunikasi
denganmempertukarkan data antar mereka atau dengan mengkoordinasikan aktivitas
antara dua atau lebih layanan.
Layer 1 OPERATIONAL SYSTEMS
Di layer ini meliputi sistem operasional yang telah ada disuatu perusahaan yang
membantu aktifitas bisnis. Sistem operasional terdiri atas semua aplikasi buatan,
system yang ada, system transaction-processing, serta database.
Layer 2 SERVICE COMPONENT LAYER
Komponen di layer ini disesuaikan dengan contract yang didefinisi oleh service yang ada
di layer services. konsumer tidak menyadari service component, yang menenkapsulasi
compleksitas dalam implementasi. keuntungan dari komponen facade ini adalah
fleksibilitas terhadap perubahan system operasional tanpa merubah service definition.

Fungsi-Fungsi (Cont)
Layer 3 SERVICES LAYER
Dalam layer ini meliputi semua services yang di definisi. definisi dari setiap service, seperti
informasi syntatic dan semantic dijelaskan di layer ini. sedangkan informasi syntactic adalah
dasar dari seluruh operasi dari service, seperti input output pesan, dan definisi dari kesalahan
service, sedangkan informasi semantic adalah dasar dari polis service, seperti service
management desicions, service access requirements, dan sebagainya.
Layer 4 BUSINESS PROCESS LAYER
Bisnis proses menjelaskan bagaimana sebuah bisnis berjalan. proses bisnis dalam representasi IT
tentang bermacam-macam aktifitas yang terkoordinasi dan terkolaborasi di dalam enterprise
untuk membentuk suatu fungsi bisnis tingkat tinggi yang spesifik. layer ini mewakili proses
seperti orchestration atau composition of loosely coupled services. layer ini juga bertanggung
jawab atas semua managemen lifecycle dari proses beserta dengan orchestration dan
choreography.
Layer 5 CONSUMER LAYER
Layer ini menggambarkan berbagai saluran dimana fungsi-fungsi IT disalurkan.saluran tersebut
dapat berupa tipe user yang berbeda beda seperti contohnya, komsumer external dan internal
yang mengakses kemampuan aplikasi melalui mekanisme pengaksesan seperti B2B system,
portals, rich clients, dan bentuk lainnya.

Anda mungkin juga menyukai