Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Blefarokonjungtivitis
ANATOMI PALPEBRA
Anatomi Konjungtiva
Blefarokonjungtivitis
Definisi
Etiologi
- Blefaritis
Blefaritis disebabkan infeksi dan alergi berjalan kronis
maupun menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi karena
debu, asap, bahan kimia iritatif, dan bahan kosmetik.
Infeksi kelopak disebabkan kuman Streptococcus dan
Pseudomonas. Demodex follicurum selain dapat
merupakan penyebab merupakan vector untuk terjadinya
infeksi Staphylococcus. Dikenal bentuk blefaritis
skuamosa, blefaritis ulseratif, blefaritis angularis
Konjungtivitis
Peradangan pada konjungtiva atau konjungtivitis dapat
disebabkan oleh bakteri-virus-fungus-alergi.1
Konjungtivitis merupakan peradangan pada konjungtiva (
lapisan luar mata dan lapisan dalam kelopak mata ) yang
disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur,
chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia. Iritasi dapat
juga disebabkan oleh angin, debu, asap dan polusi udara
lainnya; sinar ultraviolet dari las listrik atau sinar
matahari.2,6,7
Klasifikasi Blefaritis
Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi:
Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,
tempat dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya
disebabkan oleh infeksi bakteri (staphyloccus blepharits) atau ketombe
di kepala dan alis mata (blefaritis seboroik). Walaupun jarang, dapat juga
disebabkan karena alergi.1,3,6
Blefaritis posterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian dalam,
bagian yang kontak langsung dengan bola mata. Blefaritis posterior
dapat disebabkan karena produksi minyak oleh kelenjar di kelopak mata
yang berlebihan (blefaritis meibom) yang akan mengakibatkan
terbentuknya lingkungan yang diperlukan bakteri untuk bertumbuh.
Selain itu, dapat pula terjadi karena kelainan kulit yang lain seperti
jerawat atau ketombe
Blefaritis non
ulseratif
Ptriosporum ovale
Etiologinya
Staphylococcus aureus
Bulu mata jatuh, tidak Bulu mata cepat jatuh,
diganti oleh yang baru, tetapi
karena
ada
pangkal
terdapat
krusta
tampak
dengan
diganti
rambut
rambut Dipangkal
krusta.
Bila tak
bulu
tampak
mata
krusta
kecil-
kering,
bulu
Blefaritis non ulseratif
hampir
berhubungan
selalu
dengan
Klasifikasi Konjungtivitis
Konjungtivitis Bakteri
Konjungtivitis Virus
Keratokonjungtivitis Epidemika
Konjungtivitis Virus Herpes Simpleks
Konjungtivitis Hemoragika Akut
Blefarokonjungtivitis Molluscum
Contagiosum
Blefarokonjungtivitis VaricellaZoster
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis blepharitis
Terapi
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. A.L
Umur
: 68 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Dok IX
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal Pemeriksaan : 18 November 2015
No. Rekam Medik : 376748
Anamnesa
Keluhan utama
Mata kanan dan kiri terasa gatal
Riwayat Penyakit Sekarang
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
: 80
Respirasi
Suhu badan
Status Neurologis
Status Psikiatri
Pemeriksaan
Oftalmologi
Pemeriksaan Subjektif
Form
Jenis Pemeriksaan
Sentral
Sence
Perifer
Colour
Sence
Light
Sence
Light
Projection
Distance Vision
(Snellen Chart)
Near Vision (Jaegger
Test)
OD
OS
1/60
3/60
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak
Tidak
dilakukan
dilakukan
evaluasi
evaluasi
Pemeriksaan Objektif
Jenis pemeriksaan
Edema
Hiperemi
Secret
Lakrimasi
Fotofobia
Inspeksi Umum
Blefarospasme
Posisi bola mata
Benjolan/Tonjolan
OD
_
+
+
+
+
_
OS
_
+
+
+
+
_
Ortofori
Ortofori
a
-
a
-
Inspeksi Umum
Jenis pemeriksaan
Edema
Hiperemi
Secret
Lakrimasi
Fotofobia
Blefarospasme
Posisi bola mata
Benjolan/Tonjolan
Jenis pemeriksaan
Supersilia
Posisi
Warna
OD
_
+
+
+
+
_
Ortoforia
OD
Dalam batas
OS
_
+
+
+
+
_
Ortoforia
OS
Dalam batas
normal
Dalam batas
normal
Dalam batas
normal
normal
Palp
superior Palp
superior
inferior et
inferior
et
hiperemis
Inspeksi khusus
Palpebra
hiperemis
Bentuk
Dalam batas
Dalam batas
Edema
normal
- inferior)
normal
-
Normal
+
normal
+
(palpebra
(palpebra
superior et
superior et
inferior)
inferior )
(palpebra
(palpebra
superior et
superior et
inferior)
inferior )
Tumor
(Hordeolum/Chalazion)
Lain-lain
Pergerakan
Ulkus
Krusta
Posisi
Normal
Normal
Ulkus
Margo
Krusta
palpebra
Silia
Normal
Normal
Warna
Hiperemis (+)
Hiperemis (+)
Secret
Edema
Warna
Hiperemis (+)
Hiperemis (+)
Melebar
Melebar
Hiperemis (+)
Hiperemis (+)
Posisi
Normal
Normal
Gerakan
Normal
Normal
Normal
Normal
Perdarahan
Benjolan
Skuama
Palpebra
Konjungtiva
Bulbi
Benjolan
Pembuluh darah
Injeksi
Forniks
Warna
Sclera
Lain-lain
Bulbus okuli
Jernih
Jernih
Ulkus
Sikatriks
Kekeruhan
Kornea
Panus
Licin
Licin
_
Cukup
_
Cukup
Perlekatan
dalam
-
dalam
-
Warna
Normal
Normal
Bentuk
Normal
Normal
Reflex
Jernih
Jernih
N/palpasi
N/palpasi
Arkus
Kornea
senilis
Permukaa
n
Reflex
Lain-lain
Inspeksi
Bulbus
khusus
okuli
COA
Iris
Lain-lain
Pupil
Lensa
Nyeri tekan
Palpasi
Tumor
TIO digital
Kekeruhan
Pemeriksaan Kamar
Gelap
Jenis Pemeriksaan
Kornea
COA
1.
Obligus illumination
Iris
Lensa (kekeruhan)
Kornea
COA
Lensa
1.
Direct ophtalmoscope
Badan kaca
Reflex fundus
Pembuluh darah
Macula lutea
Kornea
COA
1.
Slit lamp
Iris
Lensa
Konjungtiva bulbi
OD
OS
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
evaluasi
evaluasi
Jernih
Jernih
Cukup dalam
Cukup dalam
Dalam batas
Dalam batas
normal
Keruh
Normal
normal
Keruh
Normal
Resume
Perempuan umur 68 tahun datang ke Polik Mata RSUD Dok II Jayapura
dengan keluhan mata kanan dan kiri terasa gatal dan juga berair sejak 2
minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan pengelihatannya kabur sejak
10 tahun yang lalu. Awalnya yang pasien rasakan keluar air mata dan
penglihatan kabur atau tidak jelas, silau saat melihat cahaya (+), berair (+),
riwayat mengucek mata (+). Riwayat hipertenisi (-), riwayat diabetes (-).
Pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 100/70 mmHg. Pemeriksaan status
generalis dalam batas normal.. Pemeriksaan ophtalmologi subjektif
didapatkan hasil visus AVOD 1/60, AVOS 3/60. Pemeriksaan secara objektif
yaitu inspeksi umum ditemukan hiperemi (+) pada kedua palpebra dan
lakrimasi (+) pada kedua mata. Inspeksi khusus ditemukan krusta (+), ulkus
(+) yang ditemukan pada daerah tepi palpebra superior et inferior dextra et
sinistra dan injeksi (+) pada konjungtiva palpebra, bulbi, dan forniks.
Diagnosis
Blefarokonjungtivitis ODS
Penatalaksanaan
Medika Mentosa
Choloramphenicol zalf mata 2 x app
Polidex eye drop 3 x ods
Prognosis
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad Fungtionam : Dubia ad bonam
Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam.
Anjuran pemeriksaan
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Blefarokonjungtivitis adalah peradangan pada kelopak mata (blepharitis) dan
konjungtiva (konjungtivitis), berupa gatal pada mata dan ditemukannya krusta pada
tepi kelopak mata.
Gejala klinisnya ialah kemerahan pada kelopak mata dan terasa gatal, keluarnya air
mata dan kotoran mata terutama pada pagi hari disertai adanya kemerahan pada
mukosa konjungtiva.
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk mengatasi penyebab dan meringankan gejala
yang dirasakan oleh pasien melalui pemberian antibiotic topical pada kelopak mata dan
mukosa konjungtivanya.
Pengobatan secara medika mentosa memperbaiki personal hygine dan pola hidup yang
sehat agar mencegah berulangnya penyakit yang sama.
Progmosis pasien ini baik jika penobatan medikamentosa dan non medikamentosanya
dilakukan dengan baik.