Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Ekologi Lahan

Basah
STOMATA KAWASAN
MANGROVE
Kelompok 2

Pelaksanaan Praktikum
Topik
Stomata Kawasan Mangrove

Tujuan
Untuk mengetahui bentuk dan letak stomata
kawasan mangorove

Hari/ tanggal Praktikum


Selasa / 31 Mei 2016

Tempat
Pinggiran Pulau Bakut, Sungai Barito
Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan

Alat dan Bahan Praktikum


Alat

pH meter
Salinometer
Plastik sampel
Kertas label
Gelas kimia
Pipet tetes
Kaca benda
Kaca penutup
Cutter
Mikroskop binokuler

Bahan
Sampel daun kawasan
mangrove (api-api,
beringin, putat,
rambai, waru)
Aquades

Teori Dasar
Hutan mangrove pulau Bakut Kalimantan
Selatan merupakan formasi hutan yang
tumbuh dan berkembang pada daerah
landai di muara sungai dan pesisir yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut
Menurut Onrizal (2005), Tumbuhan
wilayah Mangrove memiliki anatomi yang
membatasi hilangnya uap air
Mencakup kutikula yang tebal, lapisan lilin,
dan stomata yang tersembunyi

Foto Kawasan Penelitian

Foto Pengambilan Sampel

Foto Pengambilan Sampel

Foto Identifikasi Hasil

Foto Hasil Pengamatan


Stomata pada daun Apiapi (Avicennia sp)
Perbesaran 40 x

Stomata pada daun Apiapi (Avicennia sp)


Perbesaran 100 x

Foto Hasil Pengamatan


Stomata pada Beringin
(Ficus benjamina)
Perbesaran 40 x

Stomata pada Beringin


(Ficus benjamina)
Keterangan:
1. Celah
stomata
2. Sel
penutup
3. Sel
tetangga

Foto Hasil Pengamatan


Stomata pada Putat
(Barringtonia sp)
Perbesaran 100 x

Stomata pada Putat


(Barringtonia sp)

Foto Hasil Pengamatan


Stomata pada Rambai
(Baccaurea motleyana)
Perbesaran 40 x

Stomata pada Rambai


(Baccaurea motleyana)

Foto Hasil Pengamatan


Stomata pada Waru
(Hibiscus tilliaceus)
Perbesaran 40 x

Stomata pada Waru


(Hibiscus tilliaceus)

Parameter Lingkungan
Parameter

Alat

Satuan

Kadar Garam

Salinometer

ppm

Keasaman Air

pH Meter

Pengulangan
1

1,000

6,7

6,6

Kisaran

1,000

6,5

6,6

Analisis Data
Stomata pada daun
Api-api (Avicennia
sp)

Stomata pada daun


Beringin (Ficus
benjamina)

Stomata yang dikelilingi


oleh 2 sel penutup,
jumlahnya cukup banyak
dan letaknya berdekatan.
Stomata tersusun teratur
mengikuti
pertulangan
daun. Terlihat bahwa
hampir
semua
celah
stomata dalam keadaan
terbuka.

stomata yang dikelilingi


oleh 2 sel penutup,
jumlahnya tidak terlalu
banyak dan letaknya
berjauhan. Letak stomata
tidak beraturan. Selain
itu, juga terlihat bahwa
hampir
semua
celah
stomata dalam keadaan
terbuka.

Analisis Data
Stomata pada daun
Putat (Barringtonia
sp)

Stomata pada daun


Rambai (Baccaurea
motleyana)

stomata yang dikelilingi


oleh 2 sel penutup,
jumlahnya cukup banyak
dan letaknya berdekatan.
Letak stomata juga tidak
beraturan seperti pada
daun beringin. Selain itu,
juga
terlihat
bahwa
hampir
semua
celah
stomata dalam keadaan
terbuka

stomata yang dikelilingi


oleh 2 sel penutup,
jumlahnya cukup banyak
dan letaknya berdekatan.
Stomata tersusun cukup
teratur mengikuti
pertulangan daun seperti
pada daun api-api Terlihat
juga bahwa hampir
semua celah stomata
dalam keadaan terbuka

Analisis Data
Stomata pada daun
Waru (Hibiscus
tiliaceus)
stomata yang dikelilingi
oleh 2 sel penutup
Terlihat bahwa celah
stomata seperti dalam
keadaan terbuka

Pembahasan
Dari pengamatan stomata yang dilakukan
pada kelima jenis daun diatas sama-sama
memperlihatkan celah stomata dalam
keadaan terbuka
dikarenakan pengamatan dilakukan pada
siang hari dimana proses transpirasi pada
daun sedang berlangsung
Persebaran stomata ditemukan merata
pada bagian abaksial

Pembahasan
Hampir semua jenis tumbuhan kawasan
mangrove
mengandung
konsentrasi
garam yang tinggi pada jaringannya
Tingkat salin yang tinggi menyebabkan
akar menyerap dan menumpukkan garam
pada daun
Hampir
semua
tanaman
kawasan
mangrove memiliki kelenjar garam yang
berdekatan
dengan
stomata
pada
daunnya untuk mengeluarkan garam yang
berlebih

Kesimpulan
Tumbuhan kawasan mangrove memiliki
stomata cukup banyak, letaknya ada yang
beraturan ada yang tidak sesuai dengan
pertulangan daun, dan tersebar merata
pada bagian abaksial (epidermis bawah).
Parameter lingkungan pH air asam dan
tingkat salinitas tinggi, sehingga mangrove
beradaptasi secara khusus untuk menjaga
keseimbangan
osmotiknya,
dengan
sistem transpirasi rendah pada daunnya.

Praktikum Ekologi Lahan Basah


SELESAI

yudifirmanul@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai