Anda di halaman 1dari 10

Meneladani

Rasulullah saw.dalam
membina umat di
Madinah
AFIFFAH ALLYA R
-ALIVIO
BRHAMANDIKA
-ALMIRA APRILIA
-ALYA SILVIA
-ARYO DFFA P

Latar belakang Hijrah


Peristiwa hijrah Rasulullah SAW merupakan salah satu
bagian dari rentetan sejarah dakwah Rasulullah SAW.
Sejak rasulullah diangkat menjadi Nabi dan Rasul pada
usia yang ke-40 tahun nabi melakukan dakwah Islam ke
berbagai kalangan. Halangan dan rintanganpun dating
silih berganti, termasuk kesedihan dan kegembiraan
yang silih berganti.
Sepeninggal istri dan pamannya ditahun amul huzn,
rasulullah merasa sangat sedih karena kehilangan orang
yg sangat dicintainya dan merupakan orang penting
dalam perjuangan beliau.
Pucuk pimpinan bani hasym dipegang oleh Abu Lahab,
perubahan ini membuat pengaruh yg sangat besar
terhadap kelangsungan dakwah rasulullah saw. Karena
kaum quraisy memanfaatkan keadaan ini dalam rangka
memusuhi Nabi Saw, karena sebelum dipegang oleh abu
lahab kepemimpinan Bani Hasym dipegang oleh Abu

Nabi SAW selalu diganggu oleh kaum quraisy, bahkan


selalu diteror, dan selalu direncanakan atas
pembunuhan Nabi Saw. Nabi SAW pun mencari
perlindungan ke Thaif, akan tetapi di tolak oleh kaum
thoif, dan Nabipun mendapat perlindungan dari Muthim.
Sehingga Nabi SAW dapat melanjutkan dakwahnya ke
suku lain seperti : Badui, Aus, Khazraj dan Madinah.
Saking banyaknya gangguan dan ancaman dari kafir
Mekkah, maka nabipun berencana Hijrah ke Madinah
dan pada suatu malam dengan di barengi Abu Bakar
Nabi berangkat ke Medinah dengan terlebih dahulu
tinggal di Gua Tsur. Dan para sahabatpun mengikutinya
setelah beliau berangkat.

Perjuangan Rasulullah SAW di


Madinah
Walaupun rasulullah Saw telah hijrah, beliau tak
luput dari gangguan dan serangan serta ajakan
berperang dari kaum quraisy mekkah. Bahkan
kaum yahudi Medinah-pun mulai mengganggunya.
Oleh karena itu Nabi terpaksa untuk membela diri
dan mempertahankan Islam, maka peperanganpun
tak dapat di elakkan, diantaranya :
Perang badar
Perang uhud
Perang khandak

Perang badar
Pertempuran Badar (bahasa Arab:,
ghazawt badr), adalah pertempuran besar
pertama antara umat Islam melawan musuhmusuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624
Masehi atau 17 Ramadhan 2 Hijriah. Pasukan kecil
kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur
menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang
berjumlah 1.000 orang. Setelah bertempur habishabisan sekitar dua jam, pasukan Muslim
menghancurkan barisan pertahanan pasukan
Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar
menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas
dendam, dan hal ini terjadi sekitar setahun

Perang Uhud
Pertempuran Uhud adalah pertempuran yang
pecah antara kaum muslimin dan kaum kafir
Quraisy pada tanggal 22 Maret 625 M (7 Syawal 3
H). Pertempuran ini terjadi kurang lebih setahun
lebih seminggu setelah Pertempuran Badr. Tentara
Islam berjumlah 700 orang sedangkan tentara kafir
berjumlah 3.000 orang. Tentara Islam dipimpin
langsung oleh Rasulullah sedangkan tentara kafir
dipimpin oleh Abu Sufyan. Disebut Pertempuran
Uhud karena terjadi di dekat bukit Uhud yang
terletak 4 mil dari Masjid Nabawi dan mempunyai
ketinggian 1000 kaki dari permukaan tanah
dengan panjang 5 mil.

para Muslim hampir saja mampu menghabisi musuh2nya


kaum pagar Quraish ketika kemudian perhatian mereka
teralihkan. Ketika tentara Muslim melihat para wanita
Quraish mengangkat bajunya sehingga menampakkan
gelang pergelangan kaki dan kaki2 mereka, mereka mulai
berteriak-teriak dan menzalimi mereka. Tanpa peduli akan
perintah2 Muhammad, mereka meninggalkan tempat2 jaga
mereka dan lalu mengejar wanita2 ini karena itulah Allah
mengijinkan kaum pagan membunuhi para Muslim yang
meninggalkan kedudukannya sebagai suatu ujian. Tentara
Muslim kalah karena salah mereka sendiri.

Faktor- faktor keberhasilan dakwah


Rasulullah saw. Di Madinah
1.

2.

3.

4.

Rasulullah mampu mengadakan perjanjian saling


membantu antara kaum muslimin dan orang non
muslim dan menyusun siasat atau politik ekonomi.
Rasulullah berupaya keras menyatupadukan umat
untuk mewujudkan masyarakat Islam di Madinah
yang adil dan makmur.
Rasulullah berdakwah dengan sikap dan perilaku
lemah lembut, tidak memaksa, mengedepankan
perdamaian.
Rasulullah menjalankan dakwah dengan sungguhsungguh sesuai petunjuk Al-Quran.

Strategi Dakwah Rasulullah


di Madinah
-Membina masyarakat Islam melalui
pertalian persaudaraan antara kaum
Muhajjirin dengan kaum Anshar
- Memelihara dan mempertahankan
masyarakat Islam
- Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi
dan social untk masyarakat Islam

Hikmah Dakwah Rasulullah priodeMadinah

1.Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum


Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan
tentram.
2.Persatuan dan saling menghormati antar agama
3.Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat
dan lemah, yang kaya dan miskin
4.Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut
aturan Allah swt
5.memahami dan menyadaribahwa kita wajib agar menjalin
hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia
6.Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan
keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.
7.Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama
Islam.
8.Terciptanya hubungan yang kondusif

Anda mungkin juga menyukai