Introduction [2]
Konsep
The Fundamental
Taguchi Concepts [1]
The Fundamental
Taguchi Concepts [2]
The Fundamental
Taguchi Concepts [3]
2.
Kualitas paling bagus bisa dicapai
dengan
meminimasi deviasi dari target bukan kesalahan untuk
menguatkan spesifikasinya. Produk seharusnya
didisain sehingga tahan terhadap faktor faktor
lingkungan yang tak terkontrol seperti noise,
temperatur, kelembaban dalam fase manufaktur,dll.
Dengan mengkhususkan pada target parameter kritis
dan menjamin proses manufaktur mencapai nilai
target dengan sedikit deviasi (penyimpangan) maka
kualitasnya semakin tinggi
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
The Fundamental
Taguchi Concepts [4]
3. Kualitas tidak hanya didasarkan pada performen
permukaan atau karakteristik dari produk. Kenampakan
produk hanya memvariasikan harga dan kesan di
pasaran. Performen dan karakteristik produk dapat
dihubungkan dengan kualitas tetapi bukan merupakan
dasar kualitas dan malah merupakan ukuran kapabilitas
sebuah produk.
The Fundamental
Taguchi Concepts [5]
4. Biaya kualitas seharusnya diukur sebagai fungsi dari
variasi performance produk. Dari parameter desain yang
diberikan, deviasi target diukur sebagai istilah dari siklus
hidup biaya produk. Hal ini termasuk biaya pengerjaan
kembali, inspeksi, warranty servicing, returns, and
penggantian product
figure 1
curve
untuk
figure 2
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
10
Perhitungan rata rata kerugian yang diizinkan oleh sebuah tim perancang
dengan mempertimbangkan analisa untung rugi dari alternatif desain dengan
biaya yang berbeda akan menghasilkan rata- rata yang berbeda. Seperti
terlihat pada figure 2, disana ada beberapa kerugian finansial pada batas
atas toleransi konsumen. Hal ini dapat menjadi sebuah jaminan tanggung
jawab organisasi atau biaya biaya perbaikan.
11
Some cases
Jika dua produk mempunyai
variansi sama tetapi rata-rata
berbeda,
kemudian
produk
dengan rata-rata lebih mendekati
pada target (A) maka produk
tersebut mempunyai kualitas yang
lebih baik seperti pada figgure 3.
Jika dua produk mempunyai ratarata sama tetapi variansi berbeda,
kemudian produk dengan variansi
yang lebih rendah maka produk
tersebut mempunyai kualitas yang
lebih baik seperti pada figgure
4.Performance produk B berada di
dekat
target
daripada
kompititornya.
figure 3
figure 4
12
Bagaimana
jika
rataan
dan
variansinya berbeda? Perhitungan
rata rata kerugian mengasumsikan
bahwa anda setuju dengan konsep
fungsi kerugian.Product dengan
kerugian
yang
lebih
kecil
mempunyai kualitas yang lebih baik
seperti dalam figure 5.Jika kurva A
jauh dari kanan, kemudian kurva B
akan menjadi lebih baik. Jika kurva
A berada tepat pada target, maka
kemudian kurva A akan menjadi
lebih baik. Dalam beberapa kondisi
yang lain keduanya sama sama
mengalami kerugian.
figure 5
13
14
Menurut Taguchi , tidak ada kenaikan atau penurunan tajam di dunia nyata.
Performance mulai secara graduasi memburuk sebagaimana parameter desain
menyimpang dari nilai optimumnya.Oleh karena itu Taguchi mengusulkan bahwa
fungsi kerugian diukur dengan deviasi dari nilai ideal.
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
15
16
Case study
Distribusi transistor A dan transistor B ditunjukkan dalam diagram berikut ini:
Dari contoh tersebut menunjukkan bahwa output dari kedua transistors, dengan
output transistor B bergeser dan menutupi melebihi output dari transistor A. Dari
inspeksi, transistor A, dengan kurva distribusi yang datar dan lebar, akan
menunjukkan variasi yang besar pada volatase outputnya. Sebaliknya transistor
B akan menunjukkan characteristics yang berlawanan.
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
17
18
unsur
dalam
sebuah
produk.Dikarenakan inconsistency ini, produk yang dibuat
mungkin tidak memuaskan dalam kualitasnya (variasi
produk) dan spesifikasi (nilai target) dari permntaan
konsumen
Methodologi dan tehnik yang telah pernah dikembangkan
oleh Taguchi untuk mengurangi elemen elemen variasi:
1. Deviasi dari nilai yag telah ditargetkan, ini termasuk
total fungsi kerugian dan teknik teknik desain parameter
2. Variasi dengan respek terhadap satu sama lain di
dalam grup. Yang mana diuraikan dalam matrik
Orthogonal Arrays
19
21
Robust Design
Salah satu tujuan eksperimen pada parameter
desain adalah untuk menyusun satu kombinasi
faktor-faktor yang kokoh (Robust) terhadap
adanya faktor-faktor pengganggu (Noise), di
mana faktor-faktor noise ini tidak dapat atau
sulit dikendalikan, dan
menyebabkan
timbulnya variabilitas yang tinggi pada produk.
Dgn adanya kombinasi yang optimal dari
faktor-faktor kontrol maka produk akan tahan
adanya gangguan tersebut.
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
22
23
24
Desain Toleransi
Pada desain toleransi ini, kualitas ditingkatkan dengan
mengetatkan toleransi pada parameter produk/proses
untuk
mengurangi
terjadinya
variabilitas
pada
performansi produk. Eksperimen yang dilakukan pada
penelitian menerapkan langkah-langkah prinsip desain
parameter,
yaitu
melakukan
eksperimen
guna
menentukn faktor dominan yang berpengaruh terhadap
peningkatan kualitas produk dan mentukan kombinasi
faktor-faktor di mana kombinasi tersebut terhadap
penyebab timbulnya variabilitas.
25
1.
2.
3.
4.
26
Brainstorming
: suatu cara mendorong
timbulnya gagasan yang mungkin sebanyakbanyaknya dengan memberikan kesempatan
proses pemikiran kreatif setiap orang dalam
kelompok untuk mengajukan pendapatnya.
27
BRAINSTORMING
MEMBUAT
STANDARD
OPTIMAL
ANALISA EXPERIMENT
& INTERPRETATION
HASIL
MEMPERTEGAS PREDIKSI
HASIL
28
Langkah-langkah
Mencatat
Menglompokkan
Menyimpulkan
29
b.
30
5.
Faktor Kontrol :
Yaitu faktor yang sudah ditetapkan nilainya oleh perancangnya, dan nilainya
dapat dikontrol. Sebab faktor kontrol biasanya mempunayi satu atau lebih yang
disebut dengan level. Pada akhir eksperimen level yang sesuai dari faktor
kontrol dapat dipilih. Suatu aspek dari desain yang Robust adalah memilih
setting level kontrol yang optimal, yang membuat karakteristik tidak sesitif
terhadap noise.
Faktor Noise
Adalah faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari karakteristik
kualitas dari nilai target. Faktor ini tidak dapat/sulit untuk dikontrol, dapat
memakan biaya yang sangat besar sehingga tidak ekonomis untuk dikontrol.
31
6.
7.
8.
32
9.
10.
33
11.
12.
Melakukan percobaan
Dalam eksperimen ini sejumlah percobaan (trial) disusun untuk
meminimasi kesempatan terjadinya kesalahan dalam menyususn
level yang tepat untuk percobaan. Prinsip randomisasi juga harus
diperhatikan dalam masalah ini.
Analisis hasil eksperimen
Dalam menganalisa hasil dari eksperimen dari Taguchi ini juga
menggunakan metode ANOVA, yaitu perhitungan jumlah kuadrat
total, jumlah kuadrat terhadap rata-rata, jumlah kuadrat faktor dan
jumlah kuadrat error.
34
Pooling
Faktor
Suatu metode yang dianjurkan apabila faktor yang
diamati ternyata tidak signifikan secara statistik
setelah melalui uji signifikansi.
Persen Kontribusi
Bagian dari total variasi yang diamati pada
eksperimen dari masing-masing faktor yang signifikan
pada metode Taguchi dinyatakan dalam persen
kontribusi. Persen kontribusi menandakan kekuatan
relatif dari suatu faktor/interaksi untuk mereduksi
variasi. Jika level faktor dan interaksi dikendaikan
dengan cermat, maka total variasi akan berkurang
sejumlah yang diindikasikan pada persen kontribusi.
35
36
13.
14.
37
15.
38
a.
= kA 1
= (jumlah level faktor B) 1
= kB 1
Tabel orthogonal array yang dipilih harus mempunyai jumlah baris minimum
yang tidak boleh kurang dari jumlah derajat bebas totalnya.
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
39
b.
Array disebut orthogonal karena setiap level dari masingmasing faktor adalah seimbang (balance) dan dapat
dipisahkan dari pengaruh faktor yang lain dalam percobaan.
40
L8(2 )
Nomor kolom
Nomor level
Nomor baris
2.
Notasi L
Notasi L menyatakan informasi mengenai Orthogonal Array
Nomor baris
Menyatakan jumlah percobaan yang dibutuhkan ketika menggunakan
Orthogonal Array
3.
Nomor kolom
1.
Nomor level
Menyatakan jumlah level faktor
41
42
Faktor
Trial
A
R1
R2
R3
R4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
43
44
ANOVA dua arah adalah data percobaan yang terdiri dari dua faktor atau lebih
dan dua level atau lebih. Tabel ANOVA dua arah terdiri dari perhitungan derajat
bebas (db), jumlah kuadrat, rata-rata jumlah kuadrat, F-rasio yang ditabelkan
sebagai berikut :
Sumber Variasi
Derajat Bebas
SS
MS
(db) Tabel ANOVA Dua Arah
F hitung
Kontribusi
Faktor A
VA
SSA
MSA
MSA/MSe
SSA/SST
Faktor B
VB
SSB
MSB
MSB/MSe
SSB/SST
VAxVB
SSAxB
MSAxB
MSAxB/MSe
SSAxB/SST
Sse
MSe
Interaksi AxB
Residual
Total
Ve
VT
SST
SSe/SST
100%
45
Dimana :
VT = derajat bebas total
=N1
VA = derajat bebas faktor A = kA 1
VB = derajat bebas faktor B = kB 1
VAxB= derajat bebas interaksi = (kA 1) x (kB 1)
Ve = derajat bebas error = VT VA VB 2 (VAB)
T
CF = faktor koreksi (Correction Factor
)=
N
N
T
= jumlah keseluruhan = Yi
i 1
SST = jumlah
kuadrat
total
N
Yi
CF
SST = i 1
SSA = jumlah kuadrat faktor A
2
SSA = kA Ai
CF
i 1 nAi
46
B 2j
CF
j 1 nBj
kB
SSB =
Ai B j 2
kAkB
ni j
CF SS A SS B
SSAxB=
i 1 j 1
47
Persen Kontribusi
Persen kontribusi merupakan fungsi jumlah kuadrat untuk masing-masing items
yang signifikan. Persen kontribusi mengindikasikan kekuatan relatif dari suatu
faktor dan/atau interaksi dalam mengurangi variasi. Jika level faktor dan/atau
interaksi dikendalikan dengan benar, maka variasi total dapat dikurangi sebanyak
yang diindikasikan oleh persen kontribusi.
Meskipun tidak disebutkan dalam ANOVA, variansi yang berhubungan dengan
suatu faktor atau interaksi mencakup jumlah tertentu yang berhubungan dengan
error. Persamaan berikut menyatakan variansi dari faktor A :
MSA = MSA + MSC
.(2.5)
MSA menyatakan jumlah variansi yang diharapkan dari faktor A. Dengan
mengubah susunan rumus-rumus diatas, maka :
MSA = MSA - MSC
(2.6)
Variansi A adalah MSA =
SS A
VA
, sehingga MSA =
SS' A
VA
48
maka
SS A
VA
: SSA =
- MSC
diperoleh : SSA = SSA (MSC x VA)
SSA
PA
=
x
100
.(2.9)
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
49
Percobaan Konfirmasi
Langkah terakhir pada iterasi pertama dari proses
rancangan percobaan adalah percobaan konfirmasi.
Percobaan ini dilaksanakan dengan melakukan suatu
pengujian yang menggunakan kombinasi tertentu dari
faktor-faktor dan level-level hasil evaluasi sebelumnya.
Ukuran sampel dari percobaan konfirmasi lebih besar
daripada ukuran sampel dari percobaan sebelumnya.
Menentukan kombinasi level terbaik dari faktor-faktor
yang signifikan merupakan tugas utama dari percobaan
ini. Sedangkan faktor-faktor yang tidak signifikan dapat
ditetapkan pada sebarang level. Setelah itu dilakukan
pengambilan beberapa sampel dan diamati. Tindakan
selanjutnya tergantung pada kedekatan nilai rata-rata
hasil terhadap hasil perkiraan.
Nasir.W.S. - Universitas Brawijaya
50
51