GAMBARAN
UMUM
Tujuan
pengorganisasian
program PPI adalah
mengidentifikasi dan
menurunkan risiko
infeksi yg didapat dan
ditularkan diantara
pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan,
tenaga kontrak, tenaga
sukarela, mahasiswa
dan pengunjung
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
GAMBARAN
UMUM
GAMBARAN UMUM
Program akan efektif
apabila mempunyai
pimpinan yang ditetapkan,
pelatihan staf yang baik,
metode untuk
mengidentifikasi dan
proaktif pada tempat
berisiko infeksi, kebijakan
dan prosedur yang
memadai, pendidikan staf
dan melakukan koordinasi
ke seluruh rumah sakit
PERSIAPAN AKREDITASI
RS
ANGGOTA :
POKJA
PPI
1.KOMITE PPI
2.TIM PPI
3.IPCN
4.IPCLN
FOKUS AREA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI)
1.
2.
3.
FOKUS AREA
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)
4.
5.
6.
PERSIAPAN RS
Tetapkan
IPCN
1
perawat untuk 100-150
TT
Buat SK IPCN bisa SK
sendiri atau jadi satu
dng SK Komite PPI/Tim
PPI
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PERSIAPAN RS
- File kepegawaian IPCN
ijazah dan sertifikat
pelatihan PPI
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PERSIAPAN RS
- Uraian tugas IPCN jadi
satu dng SK penetapan
IPCN
- Laporan pelaksanaan Audit
oleh IPCN
IPCN/
ICN
URAIAN
TUGAS
BUKU
PEDOMAN
MANAJERIAL
PPI, hal 16
17
Kriteria :
Perawat dng pendidikan min D 3 &
memiliki sertifikasi pelatihan PPI/IPCN
Memiliki komitmen di bidang PPI
Memiliki pengalaman sebagai Ka
ruangan atau setara
Memiliki kemampuan leadership,
inovatif dan confident
Bekerja purna waktu
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
TUGAS
DAN
TANGGUNG
JAWAB
IPCN
STA
ND
AR
PPI
2
KOMITE PPI
Buat :
Kebijakan
Prosedur
Pedoman/p
anduan
Program
Tugas IPCO :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi
yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep
antibiotika dan surveilans.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman patogen
dan pola resistensi antibiotika.
4. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor
kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi serta
menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek dan
prosedur PPI yang
berhubungan dengan prosedur terapi.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
dalam merawat pasien.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian /
penghubung bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans
setiap pasien di unit rawat inap masing-masing,
kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika
pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang
pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan
di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada
kecurigaan adanya infeksi nosokomial pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi
potensial KLB, penyuluhan bagi pengunjung di
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur
PERSIAPAN RS
Susun SK Komite PPI
dan Tim PPI, lengkapi
dng uraian tugas
Susun kebijakan
manajemen
Susun kebijakan
teknis
Susun SPO-2
Susun program
Notulen rapat Komite
PPI
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
KEBIJAKAN MANAJEMEN
a. Kebijkan kewaspadaan isolasi
. Kebersihan tangan PPI 9
. Penggunaan APD PPI 9
. Peralatan perawatan pasien PPI 7.1
. Pengendalian lingkungan PPI 7.2 dan PPI 7.3
. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
PPI 7.1
. Kesehatan karyawan/perlindungan petugas kesehatan
PPI 5
. Penempatan pasien PPI
. Hygiene respirasi/etika batuk PPI 11
. Praktik menyuntik yang aman PPI 7
. Isolasi dengan dugaan emerging disease PPI 8
b. Kebijakan tentang pengembangan SDM PPI PPI 11
c. Kebijakan tentang pengadaan bahan dan alat yg melibatkan
Tim PPI PPI 7.1 luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
KEBIJAKAN MANAJEMEN
d. Kebijakan tentang penggunaan antibiotik yg rasional PPI
6
e. Kebijakan pelaksanaan surveilans PPI 6
f. Kebijakan tentang pemeliharaan fisik dan sarana yg
melibatkan Tim PPI termasuk Kebijakan renovasi
bagunan PPI 7.5
g. Kebijakan tentang kesehatan karyawan PPI 5
h. Kebijakan penanganan KLB PPI 6
i. Kebijakan penempatan pasien PPI 8
j. Kebijakan upaya pencegahan infeksi ILO, IADP, ISK,
Pneumoni PPI 6
k. Kebijakan tentang penerapan buku pedoman manajerial dan
buku pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi RS
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
KEBIJAKAN TEKNIS
1. SPO kebersihan tangan PPI 9
2. SPO penggunaan APD PPI 9
3. SPO penggunaan peralatan perawatan pasien PPI 7.1
4. SPO Pengendalian kesehatan lingkungan Penangan
limbah infeksius dan non infeksius ; benda tajam &
jarum, darah dan komponen darah PPI 7.2 dan PPI 7.3
5. SPO pemrosesan peralatan pasien & penatalaksanaan
linen &laundry
PPI 7.1
6. SPO kesehatan karyawan/perlindungan petugas
kesehatan PPI 5
7. SPO penempatan pasien PPI 8
8. SPO hygiene respirasi/etika batuk PPI 11
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
ACUAN
PROGRAM
PPI
Acuan Program :
Pedoman PPI di RS dan
fasilitas yan kes lainnya dan
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan lainnya (kesiapan
menghadapi Emerging
Infectious Disiesae)
Pedoman manajerial PPI
Pedoman surveilans infeksi
Pedoman Instalasi Pusat
Sterlisasi di RS
Pedoman PPI di ICU
Manajemen linen RS
Pedoman Sanitasi RS
Pedoman hand hyegine WHO
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PERSIAPAN RS
Susun program PPI dengan mengacu ke
pedoman-pedoman PPI
Dalam menyusun program lihat juga PPI 5
Buat daftar acuan PPI yg dipakai
Standar PPI.4.
Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya yang
cukup untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
F O KU S D A R I P R O G R A M
Standar PPI.5.
Rumah sakit menyusun dan menerapkan program
yang komprehensif untuk mengurangi risiko dari
infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien dan
tenaga pelayanan kesehatan.
Elemen Penilaian PPI.5. Lihat program PPI
1. Ada program komprehensif dan rencana
menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan pada pasien
2. Ada program komprehensif dan rencana
menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan pada tenaga kesehatan. (lihat juga
KPS.8.4)
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PERSIAPAN RS
Komite PPI menyusun program
PPI
Dalam menyusun program lihat
PPI 3
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI
KEGIATAN DNG
PMKP
SDM :
- Komite PPI
- Tim PPI
- IPCN
- IPCLN
DIKLAT PPI :
- Staf RS
- Px
&
pengunjung
- Mhs praktik
ANGGARAN :
- APD
- Desinfecta
n
- Diklat,
-
H
O
T
N
CO
PROGRAM PPI
SISTEMATIKA PROGRAM
1.
Pendahuluan
2.
Latar belakang
3.
4.
5.
6.
Sasaran
7.
8.
9.
1. PENDAHULUAN
2. LATAR BELAKANG
Latar belakang adalah merupakan
justifikasi atau alasan mengapa
program PPI tersebut disusun.
Sebaiknya dilengkapi dengan data-data
PPI tingkat nasional & tingkat RS
sehingga alasan diperlukan program
PPI tsb dapat lebih kuat.
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
O
T
N
CO H
UMUM
Terlaksananya identifikasi & penurunan
risiko infeksi yg didapat & ditularkan
diantara pasien, staf klinis, staf non klinis,
tenaga kontrak, mahasiswa dan
pengunjung.
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
T
N
CO H
KHUSUS
1.Meningkatkan kegiatan surveilance
infeksi di RS
2.Meningkatkan mutu sterilisasi,
hygiene sanitasi dan pembersihan
lainnya.
3.Meningkatkan penggunaan APD di
RS
4. KEGIATAN
1. Melaksanakan Surveilans PPI 6
O
T
N
CO H
H
O
T
N
CO
4. KEGIATAN
CO
OH
T
N
4. RINCIAN KEGIATAN
1.
Surveilance
- Menetapkan data surveilance yg dikumpulkan dan
metode survei nya
- Melakukan sensus harian
- membuat laporan bulanan
- Melakukan analisa setiap 3 bulan
2. Investigasi outbreak
- Mengumpulkan data
- Melakukan analisa
- Melakukan tindakan perbaikan
TO
N
CO
4. RINCIAN KEGIATAN
3. ICRA
- identifikasi risiko infeksi
- analisa risiko infeksi
- evaluasi risiko infeksi
- Susun langkah-langkah pencegahan dan pengendalian
infeksi
- Monitoring pelaksanaan kebijakan, prosedur dan
pedoman-pedoman PPI
- Pencatatan dan pelaporan insiden pajanan
4. Monitoring (Kegiatan 4 sd 13)
- Susun jadwal audit
- Lakukan audit (oleh IPCN)
- Analisa hasil audit
- Buat laporan audit
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
H
TO
N
CO
CO
H
O
NT
6. SASARAN
CONTOH
n
o
Keg
Pembentuk komite
PPI
JN
Surveilance
Audit
X
X
X
JL
CO
O
T
N
8. EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN & PELAPORANNYA
Pelaporan
adalah
bagaimana
membuat
laporan
di
dalam
program
adalah
cara
atau
Contoh :
Laporan hasil audit PPI dibuat setiap bulan oleh
Komite
PPI RS
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
N
O
C
H
O
T
PEMBERIAN IMUNISASI
PERSIAPAN RS
Susun program PPI lihat PPI 3,
PPI 5
ELEMEN PENILAIAN
1. Rumah sakit telah menetapkan Surveilance
fokus program melalui
Penetapan fokus
pengumpulan data yang ada di surveilance a)
Maksud dan Tujuan a) sampai f) sd f)
2. Data yang dikumpulkan a)
Pengumpulan data,
sampai f) dievaluasi/dianalisis.
analisis &
interpretasi data
surveilance
3. Berdasarkan evaluasi/analisis
Rencana tindak
data, maka diambil tindakan
lanjut surveilance
memfokus atau memfokus
action plan
ulang program pencegahan dan
pengendalian infeksi.
4. Rumah sakit melakukan
ICRA Infection
asesmen terhadap risiko paling Control Risk
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
sedikit setiap tahun dan hasil
Assessment
SURVEILANS
Infeksi Luka
Operasi
Pola
mikroorganisme
Infeksi Saluran
Kemih
SURVEILENS
(Masalah yang ada)
Pola
Antimikroba
Pneumonia/VAP
dan lain-lain
masalah yang ada
Infeksi Aliran
Darah Primer
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
ICRA
Infection
Control Risk
Assessment
setahun sekali
IDENTIFIKASI RISIKO
ANALISA RISIKO
ASESMEN RISIKO
EVALUASI RISIKO
TEGAKKAN KONTEKS
85
Dilakukan
IDENTIIKASI
RISIKO
oleh
Komite
PPI
dengan
Issue
infeksi
atau
berdasarkan
program PPI
Lakukan grading risiko beri skor pada
probabilitas , dampak dan current system di
ANALISA
RISIKO
RS
Dilakukan
melibatkan
oleh
Komite
Pimpinan
PPI
medis,
dengan
pimpinan
EVALUASI
RISIKO
Dilakukan
oleh
Komite
PPI
medis,
dengan
pimpinan
Probability
Expect it Likely Maybe Rare Never
5
4
3
2
1
Risk/ Impact (Health, Financial, Legal, Regulatory)
Loss of
Temp loss Prolonged Moderate
Minimal
life/limb/ of Function Length of
Clinical/
Clinical/
function
Stay
Financial
Financial
5
4
3
2
1
None
5
Current Systems
Poor
Fair
Good
4
Solid
1
N
O JENIS KELOMPOK RISIKO
PENERAPAN PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN
I
INFEKSI (PPI)
SISTE
PROB RISIKO M
ABILIT (IMPAK YANG
CATA
AS
)
ADA
SKOR TAN
543215 4 3 2154 3 21
PENERAPAN ISOLASI
1Tidak adanya penerapan standar isolasi
Tidak terlaksananya pemakaian APD yang
2 sesuai
Tidak terlaksananya kewaspadaan penularan
3 secara droplet
Tidak terlaksananya kewaspadaan penularan
4 secara kontak
Tidak adanya ruangan isolasi bertekanan
5 negatif
N
O JENIS KELOMPOK RISIKO
III
RISIK SISTE
PROB O
M
ABILI (IMPA YANG SKO CATA
TAS K)
ADA R
TAN
543215432154321
2Risiko terpajan TB
4Terpajan H5N1/H1N1
N
O
V
V
V
VI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
Tidak ada kebijakan mengenai
1penatalaksaan KLB
Ketidak mampuan menerapkan
kebijakan terkait penatalaksanaan
2KLB
PRO
BABI
LITA
S
RISIK SIST
O
EM
CAT
(IMPA YANG SKO ATA
K)
ADA R
N
VII
LINGKUNGAN
1Tidak adanya monitoring kebersihan lingkungan
Tidak adanya monitoring pemilahan dan
2 pemakaian disinfektan
Kurangnya maintenance
Kurangnya kepatuhan petugas dalam
penerimaan alat
Proses pengepakan
Ketidakpatuhan penggunaan APD pada saat
pengelolaan instrumen dan distribusi
Penggunaan APD
Penerimaan bahan Makanan
yang
tidak sesuai
luwi
PPI-progsus
9-11 Des 2014
spesifikasi
VI
II
IX
Kesehatan karyawan
ISSU
X Pemberian obat Intra Vena
Risk Matrix
Sering digunakan
Untuk memetakan risiko terhadap Probabilitas dan Dampak
Risk Matrix efektif :
Mudah digunakan dan dimengerti
Mempunyai deskripsi detail dan definitif
Menerangkan bagaimana risiko dapat di mitigasi pada
tingkat yang bisa ditolerir
PROBABILITY / LIKELIHOOD
Level
DESKRIPSI
1
05% extremely unlikely or virtually impossible
Very low HAMPIR TIDAK MUNGKIN TERJADI
2
Low
3
Medium
4
High
5
81100% almost certainly will occur
Very high HAMPIR PASTI AKAN TERJADI
SKOR DAMPAK
1
CEDERA
PASIEN
INSGNIFICANT
MINOR
MODERATE
MAJOR
CATASTROPHIC
Dapat diatasi
dengan
pertolongan
pertama
Berkurangnya
Cedera luas
Kehilangan
Kematian
fungsi motorik /
sensorik
Setiap kasus yang
memperpanjang
perawatan
fungsi utama
permanent
PELAYANAN/
OPERASIO
NAL
TERHENTI LEBIH
DARI 1 JAM
TERHENTI LEBIH
DARI 8 JAM
TERHENTI
LEBIH DARI 1
HARI
TERHENTI LEBIH
DARI 1 MINGGU
TERHENTI
PERMANEN
BIAYA /
KEUANGAN
KERUGIAN KECIL
KERUGIAN LEBIH
DARI 0,1%
ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH
DARI 0,25 %
ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH
DARI 0,5%
ANGGARAN
KERUGIAN LEBIH
DARI 1%
ANGGARAN
PUBLIKASI
RUMOR
- MEDIA LOKAL
- WAKTU
SINGKAT
- MEDIA LOKAL
- WAKTU LAMA
MEDIA NASIONAL
KURANG DARI 3
HARI
MEDIA NASIONAL
LEBIH DARI 3 HARI
REPUTASI
RUMOR
DAMPAK KECIL
THD MORIL
KARYAWAN DAN
KEPERCAYAAN
MASYARAKAT
DAMPAK
BERMAKNA THD
MORIL KARYAWAN
DAN
KEPERCAYAAN
MASYARAKAT
DAMPAK SERIUS
THD MORIL
KARYAWAN DAN
KEPERCAYAAN
MASYARAKAT
MENJADI
MASALAH
BERAT BAGI PR
MATRIX ASSESSMENT
Potencial Concequences / Impact
Likelihood /
Probability
Insignificant
1
Minor
2
Moderate
3
Major
4
Catastropic
5
Almost certain
(Tiap mgg /bln)
5
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Likely (Bebrp
x /thn)
4
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Posible (1-2
thn/x)
3
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Unlikely (2-5
thn/x)
2
Low
Low
Moderate
High
Extreme
ACTION
:
Low
Low
Moderate
high
Rare (>5 thn/x)
Bisa dikelola
Manajer Klinis/ Lead
Review yang rinci
1
Extreme
untuk perawatan
mendesak harus
dilakukan oleh
manajemen senior
Tinjauan
langsung &
tindakan yang
diperlukan di
tingkat RS
Potensial
Risk/Masalah
Penanganan pasien
dengan VAP
SCORE
RANKING
30
TATA KELOLA
RISIKO
MONITORING,
AUDIT DAN
REVIEW
KOMUNIKASI
DAN
KONSULTASI
No JENIS
SKO PRIORIT TUJUA TUJUA STRATE EVALUA PROGRE
KELOMPOK R
AS
N
N
GI
Si
SS/
RISIKO
UMUM KHUSU
ANALISIS
S
PERSIAPAN RS
Tetapkan data PPI yang akan
dimonitor
Buat profil indikator data surveilance
Lakukan pencatatan, analisis, dan
perbaikan
Buat ICRA (infection control risk
asssessment)
IDENTIFIKASI RISIKO
PEMEBERIAN TERAPI CAIRAN
/IV
KELOLA
RISIKO
PPI
7.1
STANDAR
Sterilisasi alkes
RISK
ASSESMENT
BIJAK
1.Pembersihan
tdk adekuat
2. Decon tdk
adekuat
Alkes kadaluwarsa
Single use re use
7.2
Sampah infectious
& cairan tubuh
Darah & komponen
darah
Kamar mayat &
post mortem
7.3
7.4
SPO
EDU
STAF
PERUB
PRATIK
KEG
.
LAIN
Acuan
loading
unloading
DRYIN
G
SE
TRI
KA
LINEN
Swa kelola
Outsorcing laundry
Sewa linen
4.
PERSIAPAN RS
Susun kebijakan dan prosedur alat
kadaluwarsa
Susun kebijakan dan prosedur alat
single reuse
Hasil monitoring sterilisasi alat single
usere use
SAMPAH
INFECTIOU
SWAKELOL
A
Ijin
incenerator
S
BENDA
TAJAM &
JARUM
Ijin
transporter
PIHAK KE3/
OUTSOURCI Ijin
NG
incenerator
/
pengelolaa
n B-3
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PENGERTIAN
PENGERTIAN
PEMULASARAAN JENAZAH
Pemindahan jenazah dari ruang isolasi
Sesuai dengan Kewaspadaan Standar, penggunaan
APD harus dilakukan untuk menghindari kontak
langsung dengan cairan tubuh.
Aspek budaya dan agama harus diperhatikan. Bila
keluarga pasien ingin melihat jenazah setelah
dipindahkan dari ruang isolasi, mereka dapat
diizinkan untuk melihatnya, dan
Kewaspadaan Standar harus dilakukan APD sesuai
ketentuan dan prosedur untuk mengantongi dan
membawa jenazah sesuai ketentuan.
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
Pemulasaraan jenazah
Perawatan jenazah
Staf kamar jenazah dan tim pemakaman harus
melakukan Kewaspadaan Standar, yaitu
melakukan kebersihan tangan yang benar dan
menggunakan APD yang sesuai (menggunakan
gaun pelindung, sarung tangan, pelindung wajah,
bila ada risiko percikan dari cairan tubuh/sekret
pasien ke badan dan wajah staf)
Pembalseman dapat dilakukan menurut prosedur
biasa, sesuai dengan peraturan/undangundang
setempat dan dilakukan sesuai Kewaspadaan
Standar.
Pemulasaraan jenazah secara higienis (misalnya,
membersihkan badan, merapikan rambut,
PPI-progsus
9-11 Des 2014 harus dilakukan
memotong kuku,luwidan
mencukur)
JENIS LIMBAH
Limbah padat:
o Infeksius( kantong kuning0)
o Non infeksius (kantong
hitam)
o Daur ulang ( kantong putih)
o Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah cair
o Infeksius
o Non infeksius
Limbah benda tajam
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
SAMPAH
INFECTIOU
SWAKELOL
A
Ijin
incenerator
S
BENDA
TAJAM &
JARUM
PIHAK KE3/
OUTSOURCI
NG
Ijin
transporter
Ijin
incenerator
Tujuan
Untuk meminimalisasi risiko infeksi RS
EXAMPLE OF
CONTAINMENT FOR
CEILING WORK
LANGKAH PERTAMA :
MENGGUNAKAN TABEL BERIKUT UNTUK
MELAKUKAN IDENTIFIKASI TYPE/JENIS
KONTRUKSI KEGIATAN PROYEK (Type A-D)
TYPE
A
KRITERIA
TYP
E
B
KRITERIA
Skala kecil, kegiatan durasi pendek
yang menciptakan debu minimal.
Termasuk, tetapi tidak terbatas pada :
Instalasi telepon dan perkabelan
komputer.
Akses ke ruang terbuka.
Pemotongan dinding atau langit-2
dimana migrasi debu dapat di kontrol
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
TYPE
KRITERIA
Pekerjaan yang menghasilkan debu tingkat
C
sedang hingga tinggi atau memerlukan
pembongkaran atau pemindahan/penghapusan/
pembersihan komponen bangunan tetap atau
rakitan.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Pengampalasan dinding untuk pengecatan atau
penutup dinding
pemindahan/penghapusan/pembersihan penutup
lantai, plafon langit-2 dan pekerjaan khusus.
Kontruksi dinding baru.
Pekerjaan saluran kecil atau pekerjaan listrik di
atas langit-langit
TYPE
KRITERIA
D
Pembongkaran dan kontruksi proyek-2
besar.
Termasuk tetapi tidak terbatas pada :
Kegiatan yg membutuhkan shift kerja
berturut-turut
Memerlukan pembongkaran berat
atau pemindahan/penghapusan sistem
perkabelan lengkap.
Kontruksi baru..
Low
Risk
Office
areas
LANGKAH KEDUA :
identify the Patient Risk Groups
Medium Risk
Cardiology
Echocardiography
Endoscopy
Nuclear Medicine
Physical Therapy
Radiology/MRI
Respiratory
Therapy
High Risk
CCU
Emergency Room
Labor & Delivery
Laboratories
(specimen)
Medical Units
Newborn Nursery
Outpatient
Surgery
Pediatrics
Pharmacy
Post Anesthesia
Care Unit
Surgical Units
Highest Risk
LANGKAH KETIGA :
IC Matrix - Class of Precautions:
Construction Project by Patient Risk
Patient Risk
Group
I
I
B
II
II
Group
High Risk Group
Highest Risk
I
II
II
III/IV
Group
II
III
D
III/IV
IV
III/IV
III/V
IV
IV
LANGKAH KEEMPAT :
DIPERLUKAN DESKRIPSI TINDAKAN
PENGENDALIAN INFEKSI BERDASARKAN KELAS
CLASS
Selama pembangunan
proyek
1.Laksanakan
Setelah penyelesaian
proyek
1. Bersihkan area kerja
pekerjaan dengan
setelah
metode
tugas.
meminimalisasi
timbulnya debu dari
pelaksanaan kegiatan
kontruksi.
2.Segera
kembali
semula
meletakan
ketempat
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
plafon
atap
menyelesaikan
CLASS
II
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Menyediakan sarana
1. Lap permukaan kerja
aktif utk mencegah
dengan
debu udara dari
pembersih/desinfektan
penyebaran ke
.
atmosfer.
2. Wadah yg berisi
2. Air kabut permukaan
limbah kontruksi
kerja utk
sebelum di
mengendalikan debu
transportasi harus
pada waktu
tertutup rapat.
pemotongan..
3. Pel basah dan/atau
3. Seal pintu yang tidak
vakum dengan HEPA
terpakai dengan
filter, vakum sebelum
lakban.
meninggalkan area
4. Blokir dan tutup
kerja.
ventilasi udara.
4. Setelah selesai,
5. Tempatkan tirai debu
mengembalikan sistem
di pintu masuk dan
HVAC di mana
keluar arealuwikerja.
PPI-progsus 9-11 Des 2014 pekerjaan dilakukan.
CLA
SS
III
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi dari
barier dari area kerja
sistem saluran maka
sampai proyek selesai
hilangkan/lepaskan
diperiksa oleh
atau isolasi sistem
Komite/Panitia PIRS.
HVAC di area, dimana
Dibersihkan oleh bagin
pekerjaan sedang
kebersihan RS..
dilakukan..
2. Hilangkan barier
2. Lengkapi semua
material dengan hati-2
barier penting yaitu
untuk meminimalisasi
sheetrock, plywood,
penyebaran dari
plastic untuk
kotoran dan puing-2
menutup area dari
yg terkait dng
area yg tdk untuk
kontruksi.
kerja atau
menerapkan metode
pengendalian kubus
(gerobak dng
penutup
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
plastik & koneksi
CLAS
S
IV
Selama pembangunan
proyek
Setelah penyelesaian
proyek
1. Untuk mencegah
1. Jangan menghilangkan
kontaminasi sistem
barier dari area kerja
saluran maka isolasi
sampai proyek selesai
sistem HVAC di area,
diperiksa oleh
dimana pekerjaan
Komite/Panitia PPIRS.
sedang dilakukan..
Dibersihkan oleh bagin
2. Lengkapi semua
kebersihan RS..
barier penting yaitu
2. Hilangkan barier
sheetrock, plywood,
material dengan hati-2
plastic untuk
untuk meminimalisasi
menutup area dari
penyebaran dari
area yg tdk untuk
kotoran dan puing-2
kerja atau
yg terkait dng
menerapkan metode
kontruksi.
pengendalian kubus
(gerobak dng penutup
plastik & koneksi
disegel ke tempat
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
bekerja dng HEPA
PROSEDUR ISOLASI
Standar PPI.8
Rumah sakit menyediakan penghalang untuk pencegahan
(barrier precaution) dan prosedur isolasi yang melindungi
pasien, pengunjung dan staf terhadap penyakit menular
dan melindungi dari infeksi pasien yang
immunosuppressed, sehingga rentan terhadap infeksi
nosokomial.
Elemen Penilaian PPI.8
1. Pasien yang sudah diketahui atau diduga infeksi menular
harus di isolasi sesuai kebijakan rumah sakit dan
pedoman yang direkomendasikan.
2. Kebijakan dan prosedur mengatur pemisahan antara
pasien dengan penyakit menular, dari pasien lain yang
berisiko tinggi, yang rentan karena immunosuppressed
atau sebab lain danluwi
staf.
PPI-progsus 9-11 Des 2014
PROSEDUR ISOLASI
3. Kebijakan dan prosedur mengatur bagaimana cara
mengelola pasien dengan infeksi airborne untuk jangka
waktu pendek ketika ruangan bertekanan negatif tidak
tersedia
4. Rumah sakit mempunyai strategi untuk berurusan
dengan arus pasien dengan penyakit yang menular
5. Ruangan bertekanan negatif tersedia dan di monitor
secara rutin untuk pasien infeksius yang membutuhkan
isolasi untuk infeksi airborne; bila ruangan bertekanan
negatif tidak segera tersedia, ruangan dengan sistem
filtrasi HEPA yang diakui bisa digunakan.
6. Staf dididik tentang pengelolaan pasien infeksius
PROSEDUR ISOLASI
Droplet
Tempatkan di
Tempatkan
ruang
pasien di
rawat terpisah,
ruang terpisah,
bila tidak
bila tidak
mungkin
mungkin
kohorting, bila
kohorting. Bila
ke2nya tidak
ke2nya tidak
mungkin maka
mungkin, buat
pertimbang kan pemisah dengan
epidemiologi
jarak > 1 meter
mikroba nya dan antar
populasi pasien. TT dan jarak
Bicarakan
dengan
dengan
pengunjung.
petugas PPI
Pertahankan
( kate gori IB)
pintu
Tempat kan dng terbuka, tidak
jarak >1 meter-3 perlu
kaki antar TT
penanganan
Jaga agar tidak
khusus thd
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
ada
udara dan
Udara/airborne
Tempatkan pasien di
ruang terpisah yang
mempunyai
1. tekanan negatif
2. pertukaran udara
6-12 X /jam Sebelum udara mengalir
ke ruang atau tempat
lain di RS. Usahakan
pintu ruang pasien
tertutup. Bila ruang
terpisah tidak
memungkinkan,
tempatkan pasien
dng pasien lain yg
mengidap mikroba yg
sama, jangan
dicampur dng infeksi
lain (kohorting) dng
jarak >1 meter.
Konsultasikan dng
petugas PPIRS
sebelum menem
patkan pasien bila
tidak ada ruang
isolasi dan kohorting
tidakmemungkinkan.
Kontak
Droplet
Udara/airborne
Batasi gerak,
transport pasien
hanya kalau
perlu saja. Bila
diperlukan
pasien keluar
ruangan perlu
kewaspadaan
agar risiko
minimal
transmisi ke
pasien
lain atau
lingkungan
( kategori IB)
Batasi gerakan
dan transport
pasien hanya
kalau diperlukan
saja.
Bila perlu untuk
pemeriksaan
pasien dapat
diberi masker
bedah untuk
cegah
menyebarnya
droplet nuklei
(kategori IB)
Droplet
Sarung tangan
Masker
dan
pakailah bila
cuci tangan
bekerja
memakai sarung dalam radius 1
tangan bersih
m
non
terhadap pasien
steril, lateks saat ( kategori I B ),
masuk ke ruang saat
pasien, ganti
kontak erat.
sarung tangan
masker
setelah kontak
seyogyanya
dengan
melindungi
bahan infeksius
hidung
(feses, cairan
dan mulut,
drain),
dipakai
lepaskan sarung saat memasuki
tangan sebelum ruang rawat
keluar dari
pasien dengan
kamar pasien
infeksi saluran
dan cuci
tangan
napas.
luwi
PPI-progsus 9-11
Des 2014
dengan
Udara/airborne
Perlindungan
saluran napas
kenakan masker
respirator
95%) saat
masuk ruang
pasien atau
suspek TB paru.
Orang yang
rentan
seharusnya tidak
boleh masuk
ruang pasien
yang diketahui
atau suspek
campak, cacar
air kecuali
petugas yang
telah imun
Droplet
Gaun
pakai gaun
bersih,
tidak steril saat
masuk ruang
pasien untuk
melindungi baju
dari kontak
dengan pasien,
permukaan
lingkungan,
barang
diruang pasien,
cairan diare
pasien,
ileostomy,
colostomy,
luka terbuka.
Lepaskan gaun
sebelum
luwikeluar
PPI-progsus 9-11 Des 2014
ruangan.
Udara/airborne
Droplet
Udara/airborne
Masker
bedah/prosedur
(min)
Sarung tangan
Gaun
Goggle
Bila melakukan
tindakan
dengan
kemungkinan
timbul
aerosol
Bila
memungkinkan
peralatan
nonkritikal
dipakai untuk 1
pasien
atau pasien
dengan
infeksi mikroba
yang
sama. Bersihkan
dan
disinfeksi
sebelum
dipakai untuk
pasien
lain (kategori IB)
Droplet
Tidak perlu
penanganan
udara secara
khusus
karena mikroba
tidak
bergerak jarak
jauh.
Udara/airborne
Transmisi pada
TB
sesuai pedoman
TB CDC
Guideline
for Preventing of
Tuberculosis in
Healthcare
Facilities
Co
nt
oh
5 INDIKASI
KEBERSIHAN TANGAN
Hand
Hygiene
Ya
LAB
DR
PWT
M.
KE
D
M
PWT
Ten
Kes
lain
Sbl
ko
nta
k
ke
ps
n
Stll
ko
nta
k
ke
ps
n
Sbl
Tin
as
p
&
inv
Stl
lin
gk
Stl
ko
nta
k
ca
tbh
PSN = pasien
INV = tindakan invasif
Ca Tbh = cairan tubuh
...
LUWI-MEI Kepatuhan
2015
%
Catatan :
AL
K
TD
K
SARUNG
TANGAN
SB
L
ST
L
Ter
us
me
ner
us
CT
DA
ALK = alkohol
CTDA = CUCI TANGAN DNG AIR
Dokte PRWT
r
Y
1 Topi
.
2 Masker
.
3 Sarung
. Tangan
4 Scot
.
5 Sepatu
.
6 Google
.
LUWI-MEI 2015
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI.10
Proses pengendalian dan pencegahan infeksi
diintegrasikan dengan keseluruhan program rumah
sakit dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Elemen Penilaian PPI.10.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diintegrasikan ke dalam program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien rumah sakit (lihat juga
PMKP.1.1, EP)
2. Kepemimpinan dari program pencegahan dan
pengendalian infeksi termasuk dalam mekanisme
pengawasan dari program mutu dan keselamatan
pasien rumah sakit
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
2.
3.
4.
5.
6.
7.
DATA SURVEILANCE
8.
9.
10. Data surveiilance /INDIKATOR
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.1.
Rumah sakit menelusuri risiko infeksi, infeksi dan
kecenderungan infeksi terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.1.
1. Risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri ICRA, grading risiko
2. Angka infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan
ditelusuri data surveilance
3. Kecenderungan infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan ditelusuri analisa trend
Analisa data PPI Lihat PPI 6 dan PMKP 3.1, PMKP 4
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.2.
Peningkatan mutu termasuk penggunaan
indikator/pengukuran yang berhubungan dengan
masalah infeksi yang secara epidemiologis penting
bagi rumah sakit.
Elemen Penilaian PPI 10.2.
1. Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
diukur.
2. Pengukuran tersebut mengidentifikasi infeksi penting
secara epidemiologis
Lihat profil/kamus indikator dan hasil analisis
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.3.
Rumah sakit menggunakan informasi risiko, angka dan
kecenderungan untuk menyusun atau memodifikasi
proses untuk menurunkan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan ke level yang serendah mungkin.
Elemen Penilaian PPI 10.3.
1. Proses di tata ulang berdasarkan risiko, angka dan
kecenderungan data dan informasi
2. Proses di tata ulang untuk menurunkan risiko infeksi ke
level serendah mungkin
Lihat analisa data dan rencana tindak lanjut PPI 6,
PMKP 3.1, PMKP 4
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.4.
Rumah sakit membandingkan angka kejadian infeksi
rumah sakit, dengan rumah sakit lain melalui
perbandingan data dasar/ databases.
Elemen Penilaian PPI 10.4.
1. Angka infeksi terkait pelayanan kesehatan
dibandingkan dengan angka-angka di rumah sakit
lain melalui komparasi data dasar (lihat juga
PMKP.4.2, EP 2 dan MKI.20.2, EP 3)
2. Rumah sakit membandingkan angka yang ada
dengan praktik terbaik dan bukti ilmiah
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.5.
Hasil monitoring pencegahan dan pengendalian
infeksi di rumah sakit, secara berkala disampaikan
kepada pimpinan dan staf
Elemen Penilaian PPI 10.5.
1. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf medis
2. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada staf
perawat
3. Hasil pengukuran dikomunikasikan kepada
manajemen
INTEGRASI PROGRAM
DENGAN PMKP
Standar PPI 10.6
Rumah sakit melaporkan informasi tentang infeksi ke
pihak luar, Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan
Elemen Penilaian PPI 10.6.
1. Hasil program pencegahan dan pengendalian infeksi
dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan atau Dinas
Kesehatan sesuai ketentuan (lihat juga MKI.20.1, EP 1)
2. Rumah sakit melakukan tindak lanjut yang benar
terhadap laporan dari Kementerian Kesehatan atau
Dinas Kesehatan
luwi PPI-progsus 9-11 Des 2014
PERSIAPAN AKREDITASI RS
Bentuk Komite PPI, Tim PPI dan tetapkan IPCN dan IPCLN
Susun Pedoman, kebijakan dan SPO untuk PPI acuan
buku dari Kemenkes, WHO dan CDC
Buat Program PPI
Lakukan ICRA
Lakukan Surveilance
Lakukan audit/monitoring
Lakukan diklat PPI pegawai dan pasien
Buat Laporan kegiatan
TERIMA KASIH
dr_luwiharsih@yahoo.com