Lapkas Anestesi 1
Lapkas Anestesi 1
Appendisitis perforasi
Fatimah Zahrah
23.37 913 2011
Nama
: Tn. W
Umur
: 46 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Ruang
: Marwah Bawah
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nyeri perut sejak 2 hari SMRS
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Tanda Vital
:
TD
N
RR
BB
:
:
:
:
: Composmentis
120/8 0 mmHg
80 x/mnt
24 x/mnt
60 Kg
Pemeriksaan fisik :
Gigi goyang (-), obesitas (-) ortopneu (-), leher
pendek (-) Tanda Dekom (-), Gangg. Mobilisasi
leher (-), skoliosis berat (-) Gangg. Repirasi (-)
MALAMPATI 1
Kesimpulan status fisik : ASA 3 emergency
PEMERIKSAAN LAB
Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai rujukan
Hemoglobin
15,8
g/dL
12,8-16,8
Jumlah leukosit
23.87
ribu/L
4.50-13.00
Jumlah trombosit
276
ribu/L
154-442
Hematokrit
45
35-47
Eritrosit
45
10 ^6/L
4.4-5.9
MCV/VER
87
fL
80-100
MCH/HER
31
Pg
26-34
MCHC/KHER
35
g/dL
32-36
Hematologi
Faal hemostasis
Masa protrombin
9.6
Menit
1.00-3.00
APTT
52.2
Menit
4.00-6.00
GDS
175
mg
70-200
SGOT
15
U/L
10-31
Kimia klinik
Persiapan Operasi
- Puasa 5 jam
- Saat di ruang persiapan, pasien di infus dengan RL
- Pasien dibawa ke ruang operasi
- Pasien diposisikan terlentang di meja operasi
- Sebelum dilakukan induksi pasien dipasang
elektroda, manset TD, dan pengukur Sp02.
BB : 60 Kg
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/m
RR : 24 x/m
T : 36,2 oC
Induksi
Setelah dilakukan pemasangan alat
monitoring tanda vital, pasien diberikan :
Induksi
: Propofol 100 mg IV
Analgetik
: Fentanyl 0,1 mg + 0,005
mg IV
Muscle relaxant : Atrakurium besylat 10
mg IV
Nilai refleks bulu mata
Berikan O2 dengan Face mask 5 liter/menit,
lakukan Triple airway manuver pada pasien,
kemudian lakukan bantuan ventilasi pompa.
Amati tanda vital pasien
Tunggu Trias Anestesi tercapai
Pada pasien akan dilakukan:
pemasangan Endo Tracheal Tube No. 7,5
memperhatikan pengembangan dada
apakah simetris atau tidak, pastikan
vesikuler dikedua lapang paru sama
merata.
Setting ventilator mekanik
TV: 600, RR: 12 x/menit, I:E = 1:2
Maintenance Perioperatif
Berikan aliran N2O & O2 1 : 0.5
Maintenance anestesi pasien selama
operasi dengan Sevoflurane 2%
Monitoring Tekanan darah, Nadi,
Respirasi selama operasi.
cairan : Asering 500 ml
Medikasi
- Tramus 35 mg +
10 mg IV
- Metronidazol 500
mg IV
- Ondancetron 2 mg
IV
-Jumlah
Dexketoprofen
50 800
cairan : Asering
mg
cc IV
Jumlah perdarahan
:
50 cc
Lama anestesia : 2 jam
Lama pembedahan : 90
menit
Monitoring
intraoperatif
Pasca Anestesi :
Pasien dipindahkan ke Recovery
Room, diberikan O2 3 liter / menit,
monitoring tanda vital dan scoring
pemulihan.
2
Post - operatif
Saat operasi selesai
Pasien dipindahkan ke RR
Monitoring tensi, SpO2, O2,
4L/mnt
Pasien dicurigai
mengalami kekurangan
cairan akibat penambahan
urin dalam 2 jam hanya
60-70 cc dan pekatnya
warna urin sehingga
pasien dimasukkan ke
HCU.
Pembahasan kasus
Pre-medikasi
Induksi anestesi
Analgetik
Opioid = morfin, fentanyl, petidin,
alfentanil, sufentanil, tramadol
Non-opioid = NSAID
Fentanyl
Berkekuatan 100x Morfin
efek depresi napas lebih lama dibanding
analgesi, dosis induksi 50-150 mcg/kg
Dosis maintenance 1-3 mcg/kg (30
pembedahan bukan pasca bedah)
Tramadol
Analgesi 10-20% lebih rendah dibanding morfin
Dosis 50-100 mg , dapat diulang setiap 4-6
jam maksimal 400 mg pasca bedah
Muscle relaxant
Depolarisasi = suksinilkolin
Non-depolarisasi = atracurium, vecuronium,
pankuronium, dll
Atracurium ; dosis maintenance 0,1 mg/kg