PENDAHULUAN
TIU :
Mhs sm VII FK , akan dapat
merencanakan perawatan pt epilepsi
dgn benar ~ PDT
TIK :
menyebutkan definisi
menyebutkan epidemiologi
menerangkan 3 mekanisme dasar
epilepsi
menguraikan klasifikasi
menerangkan Gx klinis epilepsi
membuat diagnosa & DD
menguraikan aspek sosial epilepsi
2
merencanakan terapi
Batasan
Epilepsi (WHO) :
kelainan otak kronik dgn berbagai causa
serangan epilepsi (seizure) berulang
ok bangkitan neuron berlebihan
Gb klinis
kejang
perubahan tingkah laku
perubahan kesadaran
3
Batasan
Seizure :
Manifestasi klinik dari bangkitan
hipersinkron, berlebihan dan abnormal
yang bersifat mendadak (paroxysmal)
dari populasi neuron kortek
Epilepsi :
Suatu kelainan neurologik yg bersifat
kronik dan ditandai seizure berulang
(recurrent seizure), unprovoked
4
Batasan
status epilepsi
Keadaan dimana serangan epilepsi
berlangsung lama ( > 5 menit )
serangan epilepsi (seizure)
berkali kali
kesadaran diantaranya tak pulih
Recurrent
Acute seizure
Prolonged
Serial seizure
Status epilepticus
Etiologi Epilepsi
Primary - Idiopathic
Symptomatic or
Cryptogenic (23%)
5%
4%
4%
4%
3%
2%
1%
Cerebrovascular
CNS Neoplasma
Congenital CNS
Malformation
Trauma
CNS Infection
77%
Primary Idiopathic
(77%)
Other known
Birth asphyxia
Etiologi Epilepsi
Primary - Idiopathic
Symptomatic or
Cryptogenic (23%)
5%
4%
4%
4%
3%
2%
1%
Cerebrovascular
CNS Neoplasma
Congenital CNS
Malformation
Trauma
CNS Infection
77%
Primary Idiopathic
(77%)
Other known
Birth asphyxia
Frekuensi relatif
Etiologi Epilepsi
Idiopathic
Vascula
r
Tumor
10
Heredite
2r
Trauma lahir
Trauma
USIA
6
3
4
5
0
0 etiologi
0 epilepsi
0 berdasarkan
0
Perkiraan frekuensi macam-macam
usia
9
Epidemiologi
50 / 100.000
20 / 100.000
50 / 100.000
Serangan tunggal
Kejang demam
10
Epidemiologi
Prognosis
Epidemiologi - Remisi
Definisi Remisi adalah suatu periode bebas
Drug withdrawal
80 % pt epilepsi baru yg mendapat OAE mengalami
remisi
Medical Research Council pd suatu studi RCT
mendapatkan relapse rate 22 %
12
Epidemiologi (lanjutan)
Faktor prediktif terjadinya seizure
relaps pd OAE withdrawal :
Usia > 16 th
Politerapi
Masih terdapatnya seizure
sesudah inisiasi OAE
Tonic clonic seizure, Myoclonic
seizure
Abnormal EEG
13
Anatomi Neuron
Neuron terdiri dari 3 bag utama
Soma
Akson
= badan neuron
Dendrit
14
Gb anatomi neuron
15
Fungsi
Membran Saraf Normal
Kadar Na/Kalium saat membran sel istirahat
Kadar
Diluar sel
Didalam
sel
Na
142 mEq/L
14 mEq/L
Kalium
4 mEq/L
140 mEq/L
16
17
MACAM SINAP
Sinyal saraf dijalarkan dari satu neuron keneuron lain
mell batas antar neuron ( interneuronal juncton )
Sinap Kimiawi & Sinaps Listrik
Sinap Kimiawi
Bhn yg dipakai Neurotransmiter tempel pd reseptor
protein post sinap neuron bisa terangsang / terhambat
GABA, glutamat, asetilkoloin, epinefrin, serotonin, glisin dll
Sinap Listrik
Terdiri dari struktur tubuler protein kecil disbt Gap Junctions
Memudahkan ion ion bebas bergerak dari satu sel kesel lain
19
Ujung Presinaps
Ujung Presinaps dipisahkan dari soma
neuron oleh celah sinaps dgn lebar 200 s/d
300 angstrom
Terdapat mitokondria & kantong transmiter
Kantong Transmiter
Berisi bhn transmiter yg dilipas kecelah sinap utk
bertaut dgn reseptor postsinaps akan
merangsang bila membrannya mengandung
reseptor perangsang dan sebaliknya
Mitokondria
Sediakan ATP utk produksi neurotransmiter baru
20
21
23
Saluran Ion
membran postsinaps
Saluran Kation
Utk lewat Na,K,Ca
Muatan (-) didalam membran menarik ion(+) bila
diameter saluran ion terbuka lbh lebar dari ion (+)
tersbt eksitasi
Saluran Anion
Bila saluran Anion terbuka ion (-) Cl masuk, sdgkan
Na,K,Ca tak bisa msk ok diameter lbh besar
Hal ini inhibisi
Ketika NT aktivasi saluran ion sal ion membuka dlm
waktu milidetik, dan nutup lagi bila NT tak ada lagi
24
Inhibisi
25
Transmisi
asam amino Eksitatorik
NMDA = N Methyl D Aspartate reseptor
Glutamat :
NT alami tp juga menstimulasi reseptor lain spt quisqualate
& kainate reseptor
Glycine
Dekat glutamate recognition site
26
Transmisi
asam amino Inhibisi
Terdpt 2 tipe mekanisme Inhibisi
Pre sinaptik
Mhambat pelepasan NT eksitatori presinaps
Post sinaptik
Inhibisi utama
GABA
27
3 mekanisme dasar
epilepsi
I.Serangan Parsial
A. Serangan parsial sederhana
1. Dgn manifestasi motorik
2. Dgn manifestasi sensorik
3. Dgn manifestasi autonomik
4. Dgn manifestasi psikis
B. Serangan parsial kompleks
1. Seperti A1-4 pd awalnya disusul
serangan lena
2. Serangan lena pd awalnya (B1-2
diikuti otomatisme
C. Serangan umum sekunder
29
Bangkitan
Bangkitan umum tonik klonik :
Didahului prodormal (jeritan, sentakan,
mioklonik)
Kehilangan kesadaran, kaku (fase tonik) 10-30
detik, diikuti kejang kelonjotan (fase klonik) 3060 detik, mulut berbusa
Lemas (flaccid) tampak bingung
Tidur
Bangkitan
Bangkitan parsial sederhana :
Tak ada perub kesadaran
Bangkitan mulai dari lengan, tungkai, muka
(unilat/fokal) kmd menyebar ke sisi yg sama
(jacksonian march)
Kemudian kepal berpaling ke tubuh yg kejang
(adversif)
Bangkitan parsial kompleks
Bangkitan fokal diikuti gg kesadaran
Sering diikuti automatism stereotipik (ngunyah,
nelan, tertawa,
adversif
32
33
Klasifikasi epilepsi
ILAE 1989
Partial epilepsy
simple partial
Idiopathic
complex partial
Symptomatic
secondary generalized
Uncertain etiology
Generalized epilepsy
Idiopathic
Symptomatic - West sy, Lennox gastaut
Epilepsies undertemined focal or generalized
Special syndromes
Febrile convulsion
Acute metabolic dearengement
34
Kejang
Gg kesadaran sesaat
Gg perilaku
Gg penglihatan - penciuman
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Diagnosa
1. Anamnesa
Pola
Lama
Gejala sebelum, saat, sesudah
Frekuensi
Faktor pencetus
Ada/ tidak peny sekarang yg diderita
Usia pertama terjadi
Riwayat kehamilan, persalinan, perkembangan
R penyakit, penyebab, atau tx sebelumnya
R dalam keluarga
47
Menegakkan diagnosa
Menetukan prognosa
Pertimbangan penghentian OAE
Menentukan letak fokus
48
PRINSIP PRINSIP
DIAGNOSA EPILEPSI
Terutama -->
Dx epilepsi
Ax klinis + saksi
Diferential diagnosa
epilepsi
Syncope
Reflex syncope
Cardiac syncope
Perfusion failure
Psychogenic attacks
TIA
Migrain
Narcolepsy
Hypoglycemia
51
Posture
Pucat-Keringat
Onset
Luka
Convulsive jerk
Incontinence
Tak sadar
Recovery
Post ictal
confustion
Precipating
factor
Syncope
Seizure
Upright
Invariable
Gradual
Jarang
Jarang
Jarang
Detik
Segera
Jarang
Any
Tak ada
Mdadak - aura
Sering
Sering
Sering
Menit
Pelan pelan
Sering
Tempat ramai
Jarang
52
Epileptic.seiz
Pseudo seizure
Onset
Mdadak
gradual
Pelvic trusting
jarang
Sering
Cyanosis
sering
jarang
Tongue bite
sering
Jarang
biasa
Jarang
Tak biasa
Sering
jarang
sering
falling
sering
jarang
53
Electrolyte imbalance
Drug witdrawal
Respiratory failure
Pyridoxin deficiency
Porphyria
Inborn error metab
toxinism
54
55
Kontibusi EEG
dalam DX Epilepsi ?
Kenyataan
Abn EEG tidak selalu menunjukkan Epilepsi
10 - 15 % populasi umum -- EEG nya ABN
EEG yg normal, tidak kesampingkan Dx Epilepsi
56
57
58
Peran EEG
dalam Dx Epilepsi
Menambah bobot pada Dx klins
Membantu nenentukan klasifikasi
epilepsi
Memperlihatkan kemungkinan adanya
lesi strutural diotak
59
seizure
Sikap positip pt terhdp OAE, pt
tahu
pentingnya Tx teratur
sasaran
tujuan Tx
61
63
Seleksi OAE
( Brodie, 2001 )
Partial seizure
Lini I : CBZ, DPH
Lini II : Valp Lamotrigine, Oxcbz
Generalized seizure
Tonic clonic
Lini I :
Lini II
Lamotrigine, Oxcbz
64
Generalized seizure
Absence seizure
Lini I : Valproate
Lini II : Ethosuximide, Lamotrigine
Myoclonic seizure
Lini I : Valproate
Lini II : EthosuximideLamotrigine
Tonic, clonic, Atonic
semua kecuali Ethosuximide
65
Seleksi OAE
(Gram, 1991)
Partial seizure
Lini I
Lini II
: Bensodiazepn, Vigabatrin
Add
Generalized seizure
Tonic clonic seizure
Lini I : CBZ, OxCBZ, Valproate
Lini II : Bensodiazepin drugs
ADD : DPH, Lum, primidone
Absence seizure
Lini I : Valproate
Lini II :
Ethosuximide,Bensodiazepin
ADD : Acetazolamide
67
68
69
Pobatan pt
Epilepsi baru
Dx Epilpesi tanpa keraguan
OAE diberikan bila serangan > 1 kali
Seleksi OAE berdasarkan tipe Ep
wanita lebih dianjurkan CBZ
MONO TERAPI
Dosis serendah mungkin
Compliance
Compliance
Dx
Gagal Tx
Lini I jelek --> Lini II
Faktor pencetus
Proses progresif
70
Pengobatan
pt Epilepsi
kronik
Dx Epilepsi perlu
dicheck ulang
Telusuri OAE yg telah dipakai
berguna/tidak
OAE yg belum dipakai
Seleksi OAE berdasarkan
DX & Riwayat OAE terdahulu
Obati dgn 1 atau max 2 obat
OAE dipilih yg berguna, tanpa toksik
Hindari sedatif
Perubahan OAE pelan,
pt diberi tahu kemungkinan seizure
71
Status Epilepsy
Suatu kondisi dimana bangkitan
epilepsi terjadi terus menerus atau
bangkitan berulang tanpa pemulihan
kesadaran selama periode 5 menit
atau lebih
Klasifikasi
Konvulsif
Non konvulsif
73
Status Epileptikus
harus segera distop ok
Semakin lama seizure
semakin sulit dikontrol & kerusakan
otak >
Kerusakan sel otak ok bangkitan eksitasi
yg terus menerus
Faktor sistemik --- kerusakan sel otak
Ok itu status harus distop dlm 5 menit
74
Algoritma
Status Epileptikus
0 - 10 menit
Amankan jalan nafas
Monitor tanda vital
Ambil darah utk ph, O2, CO2,
glukosa, elektrolit, kadar OAE
Infus 0.5 saline
Beri vit B1 dan B6 25-50 cc dlm 50 %
glukosa
75
10 - 20 menit (4 pilihan)
Pilihan A :
IV DPH 15-20 mg / kg --- 50 mg /menit
dlm 0.5 saline.
Pilihan B :
Diasepam 0.1-0.2 mg / kg --2-3 mg/menit IV
+ IV DPH 15-20 mg /kg,-- 50 mg / menit dlm 0.5
saline ulangi diasepam ssdh 20 menit KP
Pilihan C : Lorasepam IV 0.15 mg/kg, 2-3
Pilihan D :
Luminal 15-20 mg/kg -- 100 mg/menit dlm 0.5
saline
76
20 - 30 menit
Intubasi
Pilihan A + C
Pilihan B + D
Pilihan C + D,
intubasi, masukan respirator
77
> 30 menit
Pindahkan ke ICU
Intubasi dan ventilasi
Monitor EEG, EKG, tekanan darah
Burst supression EEG pattern
Thiopental bolus 20-30 mg/kg diikuti
drip 0.5 mg/kg permenit
Phenobarbital bolus 0.05 mg/kg diikuti
drip 0.1 mg/kg
78
79
80
81
82
83
KESIMPULAN
Prevalens epilepsi = 500 / 100 000 pop
kemajuan Dx, obat baru -- tak rasional,
efek samping & biaya meningkat
Dx epilepsi --- Ax klinis + saksi
EEG alat bantu Dx -- Ct scan pada
keadaan ttt
Syarat Tx ep
Incidens birth defect kecil
Epilepsi dan berkendaraan ?
84
Buku acuan
Neurology and Neurosurgery Illustrated
1997 Lindsay, KW, Bone, I Callander, R
A practical Approach to Epilepsy, ed Prf
M.Dam 1991
Epilepsy Current Concepts 1996 ).Charles
Cockerell and Simon d Shorvon
Epilepsy, Fast Fact 2001Martin J Brodie
85