Anda di halaman 1dari 24

Masalah Kelimpahan : Populasi

( Interaksi Spesies Kompetisi,


Predasi, Herbivori, Mutualisme,
Penyakit dan Parasitisme Serta
Regulasi Populasi )

Kelompok 4
Ika Oktavia Nurmila
(24020114120038)
M. Ashar
(24020114120039)
Winarsih
(24020114120040)

Interaksi antar
populasi

Setiap dua spesies yang hidup


bersama-sama dalam suatu
komunitas kemungkinan akan
terjadi
interaksi
diantara
spesies
tersebut.
Interaksi
antar populasi adalah sesuatu
interaksi antara dua atau lebih
populasi yang mempengaruhi
pertumbuhan dan hidupnya
baik
yang
menguntungkan
maupun merugikan (Odum,

Pola Interaksi
Adapun pola interaksi spesies
antarpopulasi
dapat
berbentuk
interaksi
netral,interaksi
negatif,
maupun
interaksi
positif.
gangguan
yang
terjadi
terhadap interaksi tersebut
akan berpengaruh kepada
ekosistem
secara
keseluruhannya

Interaksi
Netral

Pola interaksi
dimana
hubungan antar
dua spesies tidak
ada yang
diuntungkan
maupun
dirugikan

Interaksi
positif

Interaksi
Negatif

Pola interaksi
dimana
hubungan antar
dua spesies,
saling
menguntungkan
antar keduanya

Pola interaksi
antar dua
spesies, dimana
terdapat satu
spesies yang
dirugikan dan
lainnya
diuntungkan

Macam macam interaksi populasi


Kompetisi
Kompetisi adalah interaksi antara populasi
dua atau lebih spesies dalam suatu
komunitas yang mengandalkan sumberdaya
yang sama. Kompetisi merupakan interaksi
yang merugikan bagi kedua spesies tersebut.
Persaingan atau kompetisi dapat terjadi
dalam berbagai cara. Persaingan langsung
antara
sumberdaya
disebut
kompetisi
interferensi,
sementara
penggunaan
sumberdaya yang sama disebut kompetisi
eksploitatif. Pengaruh kompetisi antarspesies
bergantung pada kepadatan.

Spesies
Spesies A
A

Sumber
Sumber
Daya
Daya
Spesies B
B
Spesies

Predasi
Predasi adalah interaksi yang terjadi
antara seekor pemangsa yang
memakan mangsa-nya. Sebagian
besar pemangsa memiliki indera
yang sangat tajam yang membuat
mereka
menemukan
dan
mengidentifikasi
mangsa
yang
potensial.
Selain
itu,
banyak
pemangsa memiliki adaptasi seperti
kuku, geligi, gigi taring, sengat, atau
racun yang membantu menangkap
dan memotong-motong makanan
yang lebih, atau
hanya sekedar

Predator

Spesies
Spesies A
A

Spesies B
B
Spesies

Herbivori
Herbivori adalah interaksi yang terjadi ketika
hewan memakan tumbuhan. Interaksi ini dapat
membunuh keseluruhan organisme, misalnya
jika mencit memakan biji. Contoh interaksi ini
yaitu kambing memakan rumput. Jenis herbivori
yang disebut merumput umumnya tidak
membunuh tumbuhan dan sesungguhnya lebih
mirip dengan parasitisme dibandingkan dengan
pemangsaan. Tumbuhan dapat mempertahan
diri terhadap herbivora dengan dua cara yaitu
pertahanan fisik atau mekanik pada
permukaan tumbuhan, dan pertahanan kimia.

Mutualisme
Mutualisme adalah interaksi yang terjadi
pada dua spesies atau lebih yang saling
menguntungkan. Contoh interaksi ini
yaitu interaksi antara pohon akasia
dengan semut. Semut melindungi pohon
akasia dari herbivora dan kompetitor.
Spesies pohon akasia tertentu dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan
yang disebut akasia tanduk sapi, yang
mempunyai duri berlubang yang
menampung semut penyengat dari
genus Pseudomyrmex.

Penyakit dan Parasitisme


Menurut Elizabeth J. Crown,
penyakit merupakan perihal
hadirnya sekumpulan respons
tubuh yang tidak normal
terhadap agen, yang mana
manusia memiliki toleransi
yang sangat terbatas atau
bahkan tidak memiliki toleransi
sama sekali. Penyakit dapat
disebabkan oleh beberapa hal ,
salah satunya parasit yang
terdapat dalam tubuh,
misalnya keberadaan cacing

Parasitisme adalah suatu organisme yang mendapatkan


makanannya dari organisme lain dengan inangnya yang
tersaiki atau paling tidak akan kehilangan sebagian
materi dalam proses tersebut. Organisme yang hidup di
dalam inangnya disebut endo parasit , misalnya cacing
pita dan parasit malaria. Parasit lain yang sebagian
makan pada permukaan eksternal suatu inangnya ,
seperti nyamuk disebut ektoparasit. Interaksi ini akan
menyebabkan salah satu spesies akan mendapatkan
keuntungan sedangkan spesies lain akan mendapatkan
kerugian

Regulasi Populasi
Regulasi populasi ini merupakan
suatu
usaha
agar
populasi
berhenti
meningkat
dan
mencapai titik kesetimbangan.
Regulasi populasi dibagi menjadi
2, yaitu: regulasi populasi tak
tergantung densitas dan regulasi
populasi tergantung densitas.

Regulasi Populasi

REGULA
SI
POPULA
SI

Kompet
isi
Teritorialit
as
Penyak
it
Preda
si
Limbah
Toksik
Faktor
Intrins
ik

Regulasi populasi tak tergantung densitas


merupakan laju kelahiran dan laju kematian yang
tidak berubah seiring densitas populasi yang
meningkat, sedangkan regulasi populasi tergantung
densitas merupakan laju kematian yang meningkat
dan laju kelahiran yang menurun sewaktu densitas
meningkat. Sehingga laju kelahiran diregulasi oleh
faktor-faktor tergantung densitas, sementara laju
kematian diregulasi oleh faktor-faktor tak tergantung
densitas. Populasi bisa berhenti meningkat atau
tumbuh dan mencapai titik kesetimbangan sebagai
akibat dari berbagai kombinasi regulasi tergantung
densitas dan regulasi populasi tak tergantung
densitas

Menurut Resosoedarmo (1989), faktor-faktor penyebab


regulasi populasi bergantung densitas, yaitu:
1. Kompetisi untuk Sumber Daya
Dalam populasi yang bersesakan, peningkatan
densitas populasi mengintensifikasi kompetisi
memperebutkan nutrient dan sumber daya lain yang
berkurang, yang menyebabkan laju kelahiran menurun.
Hidup berdesak-desakan dapat mengurangi reproduksi
bagi tumbuhan, sehingga banyak populasi hewan juga
mengalami kompetisi internal untuk memperebutkan
makanan dari sumber daya lain

2. Teritorialitas
Banyak vertebrata dan sebagian
invertebrate, teritorialitas dapat
membatasi densitas populasi, sehingga
ruang teritori menjadi sumber daya yang
diperebutkan individu yang berkompetisi
dalam suatu populasi. Misalnya, citah
sangat territorial, menggunakan
komunikasi kimiawi untuk
memperingatkan citah lain mengenai
perbatasan teritori mereka.

3. Penyakit

Densitas populasi juga dapat


mempengaruhi kesehatan dan dengan
demikian kesintasan, organisme. Jika laju
penularan suatu penyakit bergantung
pada laju tertentu kesesakan populasi,
dampak penyakit tersebut mungkin
bergantung densitas. Hewan dapat
mengalami peningkatan infeksi oleh
pathogen pada densitas populasi yang
lebih tinggi.

4. Predasi
Predasi merupakan penyebab penting mortalitas
(kematian) bergantung densitas jika predator menemui
dan menangkap lebih banyak makanan sewaktu
densitas populasi mangsa meningkat. Sewaktu
populasi mangsa meningkat, para predator mungkin
memilih memakan spesies itu saja, sehingga
mengonsumsi persentase individu-individu yang lebih
tinggi.

5. Limbah Toksik
Akumulasi zat buangan toksik dapat turut
berperan
dalam
regulasi
bergantung
densitas terhadap ukuran populasi. Dalam
biakan mikroorganisme di laboratorium,
produk samping metabolik terakumulasi
sewaktu populasi tumbuh dan meracuni
organism dalam lingkungan artifisial yang
terbatas. Misalnya, etanol terakumulasi
sebagai produk samping fermentasi khamir.
Kandungan alcohol anggur biasanya kurang
dari 13 %, sebab inilah konsentrasi
maksimum etanol yang dapat ditoleransi
kebanyakan sel khamir penghasil anggur.

6. Faktor Intrinsik
Untuk beberapa spesies hewan, tampaknya ukuran
populasi diregulasi oleh factor-faktor intrinsic
(fisiologis),
bukan
factor-faktor
ektrinsik
(lingkungan). Misalnya, mencit berkaki putih di
lading kecil yang dipagari akan memperbanyak diri,
namun akhirnya laju reproduksi akan menurun
sampai populasi tersebut berhenti tumbuh.
Penurunan reproduksi ini berasosiasi dengan
interaksi agresif yang meningkat seturut densitas
populasi, dan hal tersebut terjadi bahkan ketika
makanan
dan
tempat
berlindung
tersedia
melimpah.

Kesimpulan
Populasi adalah sekelompok individu spesies yang sama
yang menempati suatu ruang, dan secara kolektif
mempunyai sifat yang khas sebagai suatu kelompok.
Interaksi antara populasi diantaranya ada, kompetisi,
predasi, herbivori , mutualisme, penyakit dan
parasitisme.
Regulasi populasi ini merupakan suatu usaha agar
populasi berhenti meningkat dan mencapai titik
kesetimbangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai