Hukum Mendel
Hukum Mendel
MENDEL
EKsperiment Darwin
hipotesa mendel
fenotif
aditif
komplet
Tidak komnplit
epistatik
GENETIKA IKAN
Ikan memiliki varisi fenotif yang beragam. Ada dua tipe variasi
fenotif:
Kuantitati variasi, variasi fenotif yang terukur; panjang, berat.
Kualitatif variasi, variasi fenotif yang tidak terukur, disebut
juga sebagai fenotif (warna, spot, miror dll)
Kualitatif fenotif sering disebut sebagai genetik mendel..
Gen bisa berada dalam autosom maupun kromoson sex,.
Secara umum Ekspresi gen autosom terdiri atas:
Aditif
: tiap alel menghasilkan efek fenotif yang seimbang
Non adiftif : apabila salah satu alel menghasilkan ekpresi fenotif
yang lebih kuat dari alel yang lain
WARNA IKAN
Pada ikan warna yang muncul merupakan pengabungan dari
beberapa tipe pigmentasi:
(warna)
AA
AA
><
aa (albino)
Aa
(F1)
>< Aa
F2 (3:1)
AA
Aa
aa
C. Aditif
Sifat ini muncul Jika kedua alel sama sama dominan. Kontribusi
pengaruh kedua alel dalam kondisi seimbang terhadap fenotif.
Fenotif Heterozigot adalah intermediat antara dua fenotif homozigot.
B.
Aditif
Interaksi gen aditif dengan 2 atau lebih loci yang sama dengan aksi
gen tungal. maka ada lebih banyak kemungkinan fenotif karena ada
banyak kemungkinan genotif.
Epistatik
Epistatic adalah interaksi alel dari dua loci atau lebih yang
menghasilkan fenotif yang berbeda dengan produk gen itu
sendiri. Jika kombinasi spesifik alel dari 2 gen menghasilkan
suatu fenotif, maka interaksi normal antara 2 loci menghasilkan
F2. 9:3:3:1 (Lihat tabel Punnet). Jika ada model interaksi
epistatic jumlah fenotif yang muncul berkurang menjadi 2 atau 3
tergantung tipe epistaticnya.
Dominan epistatik
Jika alel dominan pada satu lokus (lokus epistatik), menghasilkan suatu
fenotif tertentu (Khas), Gen kedua dapat berekspresi menghasilkan fenotif
jika locus pertama(epistatik) resesif homozigot. Gen kedua ini
menghasilkan dua fenotif tambahan. Rasio fenotif dominan epistatic F2.
12:3:1 (tabel punnet)
Rasio Fenotif
Genotif
Tipe sisik ikan mas diatur oleh gen S dan N dengan aksi gen dominan
epistatik terhadap gen N, (dominan epistatik lethal). Jika N lokus
homozigot maka ikan mati.
Gen S complet dominan terhadap s. Resesif fenotif diatur oleh alel s
dimana akan terjadi penurunan jumlah sisik dan pembesaran sisik
(miror).
Satu alel N merubah sisik ikan menjadi pola garis (leather).
Satu alel S dan N meyebabkan sisik terbatas pada dorsal, ventral dan
lateral line)
3:1
Complet dominan
1:2:1
9:3:3:1
3:6:3:1:2:1
additive
dominan epistasis
9:3:4
recessive epistasis
9:6:1
15:1
9:7
Duplicate recessive
13:3