Anda di halaman 1dari 16

GIZI KERJA DAN

PENENYELENGGARAAN MAKAN
DITEMPAT KERJA
Nama :
1. Edi
2. Zul
3. Dhona
4. Prasetyo

Dasar Hukum Gizi


1.
2.
3.
4.
5.
6.

U.U. No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat kesehatan,
Kebersihan, serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
Instruksi Mennaker No. Ins. 03/M/BW/1999 tentang
Pengawasan Terhadap Pengelolaan Makanan di Tempat
Kerja
SE. Mennakertrans No. SE. 01/Men/1979 tentang
Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
SE. Dirjen Binawas No. SE. 86/BW/1989 tentang
Perusahaan Catering Yang Mengelola Makanan bagi
Tenaga Kerja.

Pengertian
Penyelenggaraan makanan bagi tenaga kerja :

Rangkaian kegiatan yang meliputi :

penyusunan anggaran belanja makanan,

perencanaan menu,

pengadaan atau pembuatan bahan makanan,

penerimaan dan penyimpanan bahan makanan,

persiapan dan pemasakan makanan,

penilaian,

pengemasan,

distribusi atau penyajian makanan di tempat kerja.

Pengertian

Kerja adalah gerak daripada badan dan pikiran


seseorang untuk menghasilkan barang atau jasa guna
memelihara kelangsungan hidup dan memuaskan
kebutuhan.
Gizi kerja adalah penyediaan dan pemberian zat gizi
kepada tenaga kerja sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan selama berada di tempat kerja guna
mendapatkan tingkat kebutuhan dan produktivitas
kerja setinggi-tingginya.

KEUNTUNGAN MEMBERIKAN MAKANAN


DI TEMPAT KERJA
1. Meningkatkan dan mempertahankan kemampuan kerja
2. Mengatasi kelelahan dan persiapan tenaga untuk kerja
kembali
3. Meningkatkan derajat kesehatan
4. Menurunkan absenteisme
5. Meningkatkan produktivitas
6. Terciptanya hubungan timbal balik pengusaha dan
pekerja maupun antar pekerja
7. Suasana kerja menyenangkan dan meningkatkan
motivasi dan gairah kerja

Pesan yang ingin disampaikan

GIZI KERJA DAN PRODUKTIVITAS


1. Haggard & Greenberg :
Setelah 3 4 jam kerja terus menerus --- kadar gula darah mencapai titik
terendah
Pemberian makanan tambahan setiap 2 jam, kadar gula dan efisiensi kerja
tetap dalam tingkat opimal.
2. Kraunt & Muller :
Pemberian makanan dengan kalori ditingkatkan == produktivitas meningkat
3. Darwin Karyadi :
Kebiasaan tidak makan pagi sebelum kerja menyebabkan konsumsi kalori,
protein, lemak dan vitamin serta mineral rendah.
Pekerja yang makan 2 x sehari banyak menderita anemia dibanding yang
makan 3 x sehari
4. FAO :
Energi mempengaruhi produktivitas
Protein, mineral dan vitamin mempengaruhi efisiensi kerja.

Penyelenggaraan Makan
di Tempat Kerja

Penyelenggaraan makanan
Petugas penyelenggara
Sistem pelayanan
Susunan menu
Dapur dan R. makan
Higiene sanitasi

Penyelenggaraan Makan
1. Arus Kerja :
Penerimaan bahan
Penyimpanan bahan
Pemasakan
Penghidangan
Pembersihan
Pembuangan sampah

Penyelenggaraan Makan
2. Cara penyelenggaraan :
Perusahaan sendiri
Kerjasama dengan perusahaan lain
Perusahaan jasa boga dengan sistem borongan

Petugas /Penjamah
1. Bebas Penyakit menular (Pemeriksaan
Kesehatan)
2. Mempunyai pengetahuan ttg kebersihan,
kesehatan, cara mmengelola makanan
3. Tidak mempunyai kebiasaan buruk
4. Disiplin (memakai Alat pelindung, topi,
pakaian, tidak merokok dll)

Sistem Pelayanan

Sistem Kafetaria (porsi diatur)


Sistem catu (lauk pauk diporsikan, nasi
dan sayur ambil sendiri)
Sistem prasmanan (ambil sesuai kebutuhan
dan selera)
Sistem kotak (untuk kerja di lapangan)

Sususan Menu

Menu bervariasi

Kandungan gizi seimbang

Menarik dan rasa enak

Dapat mencukupi kebutuhan kalori dengan porsi


yang dapat dihabiskan

Bahan makanan yang biasa dimakan

Dapur dan Ruang Makan

Letak dapur (tidak jauh ruang makan, tdk


berhub. langsung dg tempat Kerja)
Fasilitas dan ruang makan cukup memadai
Keadaan/kondisi dapur dan ruang makan
(mudah dibersihkan, penerangan cukup,
ventilasi, lantai tidak licin, tidak panas,
tidak bau, ruangan cukup, bebas serangga)

Higiene Dan Sanitasi

Bahan makanan dan lingkungan (sumber, keadaan,


cara mengangkut/mengepak)
Tenaga penjamah (sertifikat sehat, pemeriksaan kes.
Berkala, kebiasaan menjaga higiene perorangan)
Pemasakan/pengolahan (peralatan, sarung tangan,
pakaian kerja)
Distribusi (wadah bersih dan tertutup, alat pemanas)
Transportasi (alat angkut bersih)
Menyimpan (rapi dan terjaga kebersihannya)
Konsumsi (cuci tangan, cuci muka & kumur-kumur)
pakaian bebas debu)

Hambatan dan Solusi


Hambatan
Masih kurang adanya kesadaran dan pengetahuan para
pengusaha akan pentingnya kesehatan karyawan.
Masih kurangnya pengawasan pemerintah terhadap
pelaksanaan penyediaan kantin di Tempat kerja.
Masih terbatasnya modal yang tersedia di dalam perusahaan.
Masih belum tersedianya sarana yang disediakan perusahaan.

Hambatan dan Solusi


Solusi.
Pengusaha harus lebih aktiv dalam mengikuti pelatihanpelatihan terkait dengan peraturan ketenagakerjaan.
Pemerintah harus runun melakukan pengntrolan ditemapat
kerja yang belum menyediakan fasilitas ini.
Memperkerjakan petugas
dilingkungan perusahaan.

untuk

menjaga

kebersihan

Menyediakan fasilitas yang memadai untuk menunjang


aktifitas ini.

Anda mungkin juga menyukai

  • Konvensi
    Konvensi
    Dokumen3 halaman
    Konvensi
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Konvensi
    Konvensi
    Dokumen3 halaman
    Konvensi
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hak Merek
    Hak Merek
    Dokumen4 halaman
    Hak Merek
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hak Paten
    Hak Paten
    Dokumen2 halaman
    Hak Paten
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hak Cipta
    Hak Cipta
    Dokumen2 halaman
    Hak Cipta
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Haki
    Haki
    Dokumen2 halaman
    Haki
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Dokumen3 halaman
    Perkembangan Hukum Industri Di Indonesia
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat
  • 2D Dan 3D Antropometri
    2D Dan 3D Antropometri
    Dokumen3 halaman
    2D Dan 3D Antropometri
    Dhona 'anduk' Purnomo
    Belum ada peringkat