Anda di halaman 1dari 7

PO8 MENGELOLA MUTU

Novi Yulia Anggraini


(11140930000054)
Adityo Dwi Nugroho
(11140930000059)
Zaky Tamimi
(11140930000060)

Kenapa perlu manajemen mutu?


Manajemen mutu penting untuk
memastikan bahwa TI memberikan
nilai pada bisnis, kemajuan terusmenerus, dan transparansi bagi
pemegang saham.

Mencapai manajmen mutu yang


baik
1.
2.

3.

Menetapkan praktek dan standard


mutu
Monitoring dan meninjau kinerja
eksternal dan internal terhadap
praktek dan standard mutu yang
baik
Meningkatkan QMS dalam cara
berkesinambungan

Cara mengukur manajemen mutu


adalah
1.
2.

3.

Persentasi pemegang saham puas


dengan mutu TI
Persentasi proses-proses TI secara
formal ditinjau dengan jaminan
mutu secara periodik yang
memenuhi target sasaran dan
tujuan mutu
Persentasi proses-proses
penerimaan tinjauan jaminan mutu
(QA)

Level dan Kriteria Manajemen


Mutu
Level

Kriteria

0
Non Existent

1.
2.

1
Initial/ Ad-hoc

3.
1.
2.
3.

2
Repeatable but intuitive

1.
2.

3
Define process

1.
2.
3.
4.

Peruasahaan kekurangan proses perencanaan QMS dan metodologi


daur hidup pengembangan sistem (SDLC).
Manajemen senior dan staff IT tidak mengenali bahwa mutu program
perlu.
Proyek
dan operasi
tidak pernah
ditinjauuntuk
mutunya.
Ada kesadaran
manajemen
kebutuhan
QMS.
QMS digerakkan oleh individu-individu dimana itu terjadi.
Manajemen membuat keputusan informal pada mutu.
Program yang sedang dibangun untuk menetapkan dan mengawasi
aktivitas QMS dalam IT.
Aktivitas-aktivitas QMS yang tidak terjadi terfokus pada proyek IT dan
inisiatif berorientasi proses, tidak pada proses seluruh perusahaan.
Proses QMS yang baik telah dikomunikasikan oleh manajemen dan
mencakup manajemen IT dan end-user.
Program training dan pendidikan muncul untuk mengajar semua level
perusahaan tentang mutu.
Harapan mutu dasar menjadi jelas dan terbagi diantara proyek-proyek
dan dalam perusahaan IT.
Praktek dan tools sederhana bagi menajemen mutu muncul

4
Manage and
measureable

1.
2.
3.
4.
5.
6.

5
Optimised

7.
8.
1.
2.
9.
3.
4.
5.

QMS ditujukan pada semua proses, meliputi proses-proses dengan


kepercayaan pada pihak ketiga.
Knowledge base berstandard sedang dibangun untuk matrik mutu.
Metode analisis biaya/keuntungan digunakan untuk membenarkan
inisiatif QMS.
Benchmarking terhadap industri dan pesaing muncul.
Program training dan pendidikan telah didirikan untuk mengajar semua
level perusahaan tentang mutu.
Praktek dan tools sedang distandarisasi dan analisis sebab utama
secara periodik dilakukan.
Survey kepuasan mutu secara konsisten dilakukan.
Program berstandar untuk mengukur mutu adalah pada tempatnya dan
QMS
terintegrasi
dilakukan pada semua altivitas- aktivitas IT.
terstruktur
dengandan
baik.
Proses-proses
QMS fleksible
dan dapat
menyesuaikan
diri pada
Manajemen IT sedang
membangun
knowledge
base untuk
matrik
perubahan-perubahan
lingkungan IT.
mutu.
Knowledge base untuk matrik mutu ditingkatkan dengan praktek terbaik
eksternal.
Benchmarking terhadap standar eksternal secara rutin dilakukan.
Survey kepuasan mutu adalah proses terus-menerus dan mendorong
analisis sebab utama dan tindakan perbaikan.

KONTROL OBJEKTIF
1. Sistem manajemen mutu
Membuat dan memelihara QMS yang memberikan standard, formal dan pendekatan
berkelanjutan mengenai manajemen mutu bersama-sama dengan kebutuhan bisnis. QMS
mengenali persyaratan mutu dan kriteria, proses IT utama, dan interaksi, dan urutanya dan
kebijakan-kebijakan, kriteria dan metode bagi penentuan, pendeteksian, pembenaran dan
pencegahan tanpa persesuaian.
2. Praktek mutu dan standard IT
Menentukan dan memelihara standard d, prosedur, dan praktik bagi proses IT utama untuk
mengarahkan perusahaan dalam meraih maksud QMS.
3. Standard d tambahan dan pengembangan
Mengambil dan memelihara standard d bagi semua pengembangan dan penambahan yang
mengikuti siklus hidup.
4. Fokus pelanggan
Memastikan bahwa fokus manajemen mutu pada pelanggan dengan menentukan kebutuhan
mereka dan meluruskannya pada standard d dan praktik IT. Peran dan tanggung jawab mengenai
pemecahan permasalahan antara user dan perusahaan IT ditentukan.
5. Kemajuan yang terus-menerus
Perencanaan mutu yang mendukung kemajuan terus-menerus dijaga dan disampaikan
secara teratur.
6. Tinjauan, pengawasan, dan pengukuran mutu
Menentukan perencanaan dan menerapkan ukuran untuk mengawasi permintaan pada QMS,
maupun nilai yang QMS berikan. Ukuran, pengawasan, dan laporan informasi harus digunakan
dengan proses kepemilikan untuk mengambil koreksi dan tindakan pencegahan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai