Fera Mulidar
1407101030186
Pembimbing : dr. Eva Imelda, M.Ked (Oph), Sp.M
Pendahuluan
Anatomi kornea
Definisi
Epidemiologi
Patofisiologi
stroma
Pathogen
Iritasi
Tampak
Infiltrasi
Patogen
Lesi
Klasifikasi
1. Menurut
penyebabnya :
Keratitis bakterial
Keratitis viral
Keratitis jamur
Keratitis lagoftalmus
Keratitis
neuroparalitik akibat
kerusakan Nervus V
Keratokonjungtivitis
sika
2. Menurut tempatnya :
Keratitis superfisial
Keratitis profunda :
Keratitis interstitial
Keratitis sklerotikans
Keratitis disiformis
Diagnosis
Tatalaksana
Terapi keratomikosis adalah sesuai jenis yang dihadapi:
I. Belum diidentifikasi jenis jamur penyebabnya.
II. berfilamen.
III. Ragi (yeast).
IV. Golongan Actinomyces yang sebenarnya bukan jamur
sejati
Untuk golongan I : Topikal Amphotericin B, Thiomerosal,
Natamycin (obat terpilih), Imidazole (obat terpilih).
Untuk golongan II : Topikal Amphotericin B, Thiomerosal,
Natamycin (obat terpilih), Imidazole (obat terpilih).
Untuk golongan III : Amphotericin B, Natamycin, Imidazole.
Untuk golongan IV : Golongan Sulfa, berbagai jenis
antibitotik.
Laporan kasus
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. E
Umur : 52 Tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Aceh
Pekerjaan
: Petani
Alamat
: Montasik, Aceh Besar
CM
: 0-98-70-61
Tgl Pemeriksaan: 27 Mei 2016
ANAMNESIS
VITAL SIGN
E
Status oftalmologis
Okular Dextra
VOD : 1/300
Okular Sinistra
VOS :5/15
Normal
Hischberg
normal
Bagian Mata
OS
Edema
Palpebra Superior
normal
Edema
Palpebra Inferior
normal
Hiperemis
normal
Hiperemis
normal
Conjungtiva Bulbi
normal
konjungtiva (+)
Infiltrate (+)
Kornea
Jernih
Hipopion (+)
COA
cukup
Sulit dinilai
Pupil
Sulit dinilai
Iris
RCTL(+)
Kripta jelas
Sulit dinilai
Lensa
keruh
Foto klinis
Diagnosis kerja
Keratitis Fungal OD
Tatalaksana
Prognosis
Pembahasan
Pasien pernah
terkena batang padi
sekitar 2 tahun yang
lalu, karena
pekerjaan pasien
sebagai seorang
petani.
Pasien mengeluhkan
penglihatan kabur
pada mata kanan yang
disertai rasa nyeri,
berair dan perih.
Palpebra superior et
inferior dekstra
tampak edema dan
konjungtiva tarsal
superior et inferior
dekstra didapatkan
hiperemis.
Saraf-saraf sensorik
kornea didapat dari
cabang pertama
(ophthalmichus) dan
nervus kranialis
trigeminus. Saraf
trigeminus ini
memberikan
sensitivitas tinggi
terhadap nyeri bila
kornea disentuh.
Setiap kerusakan pada
kornea mengekspose
ujung saraf sensorik
dan menyebabkan
Natamycin (paramycin)
bersifat spektrum-luas
terhadap organisme
filamentosa seperti polyene
lain. Pengobatan topikal
hendaklah diberikan selama
6 minggu.
Golongan azole seperti
Imidazol dan ketokonazole
dilaporkan efektif terhadap
Aspergillus, Fusarium, dan
Candida. Azole menghambat
sintesa ergosterol pada
konsentrasi rendah dan pada
konsentrasi tinggi bekerja
merusak dinding sel. Dosis
dewasa 200-400 mg/d,
dengan dosis maksimum 800