Anda di halaman 1dari 17

DESALINASI AIR LAUT

KELOMPOK 24

Anggota :
1.
2.
3.
4.
5.

Aisyah Wahyu N
Sabilla Emilda
Agaluh Kurnia
Dwi Ayu Septiana
Rifqy Setya Harwin

(101011033)
(101011039)
(101011043)
(101011087)
(101011431)

Latar belakang
Air merupakan salah satu
kebutuhan utama manusia
Penyediaan air bersih yang sesuai
standar dari segi kualitas maupun
kuantitas penting bagi kesehatan
Pencemaran sumber air semakin
banyak terjadi sehingga
menyebabkan peningkatan angka
penyakit akibat air

Pengertian Air Laut


Laut

adalah kumpulan air asin dalam


jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas
benua atau pulau.(Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edidi keempat-2008 ).
Air laut mengandung garam, oleh karena
itu rasanya menjadi asin. Rata-rata air
laut mengandung 3,5 % garam. Artinya
dalam setiap 1 kg air laut kandungan
garamnya sebanyak 35 gram

Perbedaan Antara Air Laut dan Air Tawar


No.

Perbedaan

Air Laut

Air Tawar

1.

Kadar garam

Kadar garam sebanyak 3,5%

Tidak mengandung adar garam

2.

Kuantitas di bumi

97% air bumi merupakan air laut

3% air di bmi merupakan air tawar

3.

Kepadatan

Air laut lebih padat dari pada air


tawar karena adanya kandungan
garam yang menamnah massa air
laut tersebut

Kepadatannya lebih rendah dari air


laut karena tidak ada kandungan
garam sehingga massa nya tidak
bertambah

4.

Kandungan ion

Air laut mengandung ion terlarut Kandungan ion terlarutnya lebih


lebih besar dari pada air tawar. Ion- rendah dari pada air laut
ion yang keberadaannya melimpah
di dalam air laut adalah natrium,
klorida, magnesium, sulfat, dan
kalsium

5.

Kandungan unsur kimia

Clorida
(Cl),
Natrium
(Na), zat kapur, besi, timah, magnesium,
Magnesium (Mg), Sulfur (S), calium tembaga, sodium, chloride, dan
(Ca), Kalsium (K), Brom (Br), chlorine
Carbon (C), Cr, B

Manfaat Pengelolaan Air


Laut
1.

2.

3.

4.

Memberikan solusi terhadap krisis air bersih. Dengan adanya


pengelolaan air laut menjadi air tawar yang dapat dikonsumsi
masyarakat dapat mengatasi adanya krisis air bersih.
Pengelolaan air laut menjadi air tawar yang layak konsumsi
bisa mengurangi penggunaan air bawah tanah yang diyakini
sebagai penyebab utama penurunan tanah di beberapa
tempat di Indonesia.
Dalam penggelolaan air laut yang mengandung garam
menjadi air tawar ini bisa menghasilkan garam dapur yang
juga dapat dikonsumsi.
Pengelolaan air laut menjadi air tawar ini juga bisa menjadi
sebuah kesempatan bisnis yang menguntungkan bagi
perusahaan air minum nasional maupun internasional untuk
mampu menyediakan air minum sehat bagi pelanggannya

desalinasi
Definisi

proses untuk mendapatkan air dengan


kemurnian tinggi atau untuk
memperoleh air bersih dari air yang
memiliki kadar garam tinggi, seperti air
laut.
Macam teknologi :
1. Distilasi
2. Filtrasi / membrane
3. Pertukaran ion

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) adalah sebuah


istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalam sel
hidup di mana molekul "solvent" (biasanya air)
akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah
ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah
membran semipermeabel.
Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan
sebuah solvent dari sebuah daerah konsentrasi
"solute" tinggi melalui sebuah membran ke sebuah
daerah "solute" rendah dengan menggunakan
sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik

Alat

Unit pengolahan awal


pompa air baku
tangki reaktor (kontaktor)
saringan pasir
filter mangan zeolit
filter untuk penghilangan warna (color removal)
filter cartridge ukuran 0,5 m

Unit

Osmosa Balik

pompa tekanan tinggi


membran Osmosa Balik
pompa dosing klorine
sterilisator ultra violet (UV)

Proses
Air

baku (air laut) dipompa ke tangki reaktor


(kontaktor), sambil diinjeksi dengan larutan
klorin atau Kalium Permanganat agar zat
Besi atau Mangan yang larut dalam air baku
dapat dioksidasi menjadi bentuk senyawa
oksida Besi atau Mangan yang tak larut
dalam air serta untuk membunuh
mikroorganisme yang dapat menyebabkan
biofouling (penyumbatan oleh bakteri) di
dalam membran Osmosa Balik.

Dari

tangki reaktor, air dialirkan ke saringan pasir cepat agar


senyawa Besi atau Mangan yang telah teroksidasi dan juga
padatan tersuspensi (SS) yang berupa partikel halus, plankton
dan lainnya dapat disaring. Air yang keluar dari saringan pasir
selanjutnya dialirkan ke filter Mangan Zeolit.
Dengan adanya filter Mangan Zeolit ini, zat Besi atau Mangan
yang belum teroksidasi di dalam tangki reaktor dapat dihilangkan
sampai konsentrasi < 0,1 mg/l. Zat Besi dan Mangan ini harus
dihilangkan terlebih dahulu karena dapat menimbulkan kerak
(scale) di dalam membran Osmosa Balik.
Air dialirkan ke filter penghilangan warna. Filter ini mempunyai
fungsi untuk menghilangkan senyawa warna dalam air baku yang
dapat mempercepat penyumbatan membran Osmosa Balik.
Setelah melalui filter penghilangan warna, air dialirkan ke filter
cartridge yang dapat menyaring partikel dengan ukuran 0,5 m

air

dialirkan ke unit Osmosa Balik dengan


menggunakan pompa tekanan tinggi sambil
diinjeksi dengan zat anti kerak (antiskalant)
dan zat anti biofouling. Air yang keluar dari
modul membran Osmosa Balik yakni air tawar
dan air buangan garam yang telah dipekatkan.
Selanjutnya air tawarnya dipompa ke tangki
penampung sambil dibubuhi dengan klorine
dengan konsentarsi tertentu agar tidak
terkontaminasi kembali oleh mikroba,
sedangkan air garamnya dibuang lagi ke laut.

Kelebihan
Mengurangi

kebutuhan laboratorium,
Dapat mencapai pada tekanan tinggi,
Dapat mengurangi kandungan garam, karbonat, total
hardness, sulfat, dan nitrat dari air baku. Zat-zat yang tidak
terlarut dalam air juga dipisahkan seperti koloid dan bakteri.
Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400 ppm,
osmosis balik merupakan perlakuan yang murah.
Untuk umpan padatan total terlarut di atas 400 ppm, dengan
penurunan padatan total terlarut 10% semula, osmosis balik
sangat menguntungkandibanding dengan deionisasi.
Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut,
disertai kandungan organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis
balik sangat baik untuk praperlakuan deionisasi.
Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia,
sehingga lebih praktis.

Kekurangan
sering

terjadinya penyumbatan
(fouling/clogging)
perawatannya lebih mahal dibandingkan
dengan pengolahan secara konvensional
Air baku harus diolah terlebih dahulu untuk
menghilangkan partikel
membutuhkan material dan alat dengan
kualitas standar yang tinggi
terdapat kemungkinan terjadi pertumbuhan
bakteri pada membran itu sendiri.

Kesimpulan
Jumlah

air laut yang melimpah dapat


dimanfaatkan sebagai alternatif bahan baku
pemenuhan kebutuhan air bersih bagi
masyarakat.
Salah satu proses pengolahan air asin menjadi
air tawar disebut proses desalinasi air laut.
Reverse osmosis adalah sebuah proses
mengalirkan sebuah solvent dari sebuah daerah
konsentrasi solute tinggi melalui sebuah
membran ke sebuah daerah solute rendah
dengan menggunakan sesbuah tekanan.

Anda mungkin juga menyukai