Anda di halaman 1dari 34

BIO ETIKA

DESKRIPSI m.k :

+ CURRENT
ISSUE

.
.
.
.
.
.

DASAR
TERMINOLOGI
LINGKUP
SUMBER
KEDUDUKAN
PROSES

Profesi:
(HEALTH PROVIDER) : PERILAKU
PELAYANAN
KESEHATAN
KONFLIK KOMPETENSI
- OTORITAS
(antar inter profesi)
ETIKA
HUKUM
- dimensi
- Tolok ukur ?

.ETIKA
HUKUM

kaedah hidup

SEBAGAI NORMA
(PEDOMAN BPERILAKU HIDUP)
- NORMA 1. KEPERCAYAAN
2. SUSILA/MORAL
3. KESOPANAN/
KEPATUTAN
4. HUKUM
- pribadi (1,2)
- antar pribadi (3,4)

MATERI ETIKA
-Norma susila
-Norma kesopanan
Yg seharusnya/das sollen
(DEONTOLOGI)
Yg baik
-kewajiban tanpa hak
-dikodifikasi KODE
ETIK
Thd MASYARAKAT
- KLIEN/PASIEN
- SEJAWAT/PROFESI
- DIRI
ETIKA PROFESI

ETIKA RUMAH SAKIT


(institusi)

MATERI HUKUM
. Hak + kewajiban
. di bentuk oleh masyarakat/ ahli
hukum
& pemerintah (bukan kelompok
profesi)
. penyimpangan penegak
hukum ( bukan MAJELIS KEHOR
MATAN ETIKA PROFESI)
. sanksi .pidana
.perdata
.administratif

. NORMA
-ETIKA
-HUKUM

Beda (memuji diri)


Sama (abortus provoc)

- PENETAPAN STANDAR
sbg INSTRUMEN U/ UKUR PERILAKU
.Standar SDM
-sarana/prasarana
-prosedur tindakan
-M R

ESTIMOLOGI:

Paham ARISTOTELIAN
MOERTIMER J.ADER:
Pemimpin : -ETHOS (karakter moral)
-PATHOS (emosional)
-LOGOS (Intelektual)
ETHOS
-watak
-kelakuan manusia
baik-buruk perilaku manusia
.) Pedoman
prinsip, asas, norma moral
pegangan baik, buruk
perilaku manusia

.) Ilmu yg mengkaji pedoman tsb


sbg cabang ilmu filsafat:
FILSAFAT MORAL
Sbg teologis : TEOLOGI MORAL
Rancu : ETIKET
Norma, aturan sopan santun
pergaulan sehari dlm konteks
budaya-masyarakat tertentu
(mis: cara makan pakaian, bicara
daya ikat relatif
(non universal)

ETIKA FILOSOFIS
.)OBJEK MATERIAL: tingkah laku
manusia sbg manusia
(the human act/actus
humanus)
-disadari, dimaui
-dimengerti,
dikehendaki
bukanthe act of man/
actus hominis yg
instinktif
(makan,tidur,sex)

OBJEK FORMAL
Baik buruk
Benar-salah dasar, norma moral
(tolok
ukur/kriteria)
prinsip dasar
moral
acuan: nilai moral
Perspektif moral
Kualitas watak
Pribadi (nurani)
Nilai2 kemanusiaan sejati
(jujur, adil, setia, kasih,
perhatian, tanggung jawab)

-ETIKA / FILSAFAT MORAL :

pemikiran kritis, sistimatis, metodis


ttg ajaran moral
(teoritis)
tanggung jawab moral
penghayatan prinsip moral
orang baik

-AJARAN MORAL

patokan, peraturan
wejangan, khotbah
(lisan, tertulis)

bagaimana
berperilaku
orang baik

-ETIKA FILOSOFIS
(FILSAFAT MORAL)

-ETIKA TEOLOGIS
(TEOLOGI MORAL)

objek material
-moralitas (baik buruk)
perilaku
-bgm bertindak
tujuan hidup?
-prinsip dasar?
-bgmn accountabilitas
rasional

realitas moralitas
berdasar wahyu
(fils. Moral: dasar akal, budi, nurani

SUMBANGAN ETIKA U/ HIDUP


BERAGAMA
Pemikiran etika:
- tafsir (kritis, rasional) atas perintah
/hukum moral dlm wahyu
merangsang akuntabilitas
rasional atas moral agama
- tanggapan
thd masalah moralitas baru
rekayasa genetika/cloning
cangkok organ
bayi tabung, abortus

CABANG ETIKA
-E UMUM / DASAR
-E KHUSUS : E SOSIAL (POLITIK, HUKUM)
E BIOMEDIS, KEDOKT-KESH
E HIDUP, SEKS
E BISNIS
E ILMU TEKNOLOGI, RISET
E KEPENDUDUKAN, LINGK HIDUP
E PROFESI

METODA PENDEKATAN
.) PEND. DESKRIPTIF
. Ilmu2 sosial
. Mendekripsikan fakta, data empiris
. logis induktif
.) PEND. NORMATIF/ PRESKRIPTIF
. apa yg seharusnya
wajib dilakukan
secara moral mengikat
manusia baik & benar

.) PEND. ANALITIS/META ETIS


-Sbg cabang ilmu filsafat analitis:
.terminologi moral (mis: baik=....)
.rasionalisasi sistem etika
.logika proses simpulan moral
analisis u/ kejelasan konseptual
3 Pendekatan scr integral
scr rasional memeprtanggungjawabkan
bagaimana seharusnya hidup

RUMUSAN ETIKA PROFESI


DLM MENJALANKAN PEKERJAAN
PROFESI :
-ETIKA DASARIAH
.mandiri
.kompetensi/kemampuan keilmuan
.tanggung jawab kemanusiaan
.kerja sama (dg sejawat)
-ETIKA SBG SUMBER INFORMASI
.sesuai kewenangan bidang profesi
.berdasarkan tanggung jawab profesional
& kemanusian

-ETIKA SBG INSAN PROFESI


.terikat peraturan perundangan
.menjaga kemampuan & ketrampilan
keilmuan - kegiatan belajar
berkelanjutan
.Profesi sbg bagian dari diri pribadi

STANDARD PROFESI
DLM PENGABDIAN PROFESI
. Sejarah luhur dlm pengabdian
bagi kemanusiaan
. Pekerjaan khas
. berdasarkan keilmuan (PERTI)
. semangat ALTRUISME
. berpegang teguh ETIKA PROFESI
. Selaras sumpah/janji jabatan
FALASAFAH PEKERJAANPROFESI
- SUMPAH / JANJI JABATAN

KARAKTERISTIK PROFESIONAL
SCHEIN (72)
. Pekerjaan seumur hidup
. sbg panggilan hati-motivasi
kuat komitmen mantap
thd karir
. berorientasi kpd pelayanan
kepentingan klien
berdasar aplikasi
Prinsip2
- Teori2
. Memiliki kelompok ilmu
ketrampilan khusus
: IKATAN PROFESI

. Via pendidikan (profesi)


ketrampilan
. Tanpa interes pribadi
. pelayanan berdasarkan kebutuhan
objektif klien tanpa ikatan
apapun (MORAL JUDGEMENT)
. Hubungan mutual. Trust
. memiliki KODE ETIK
. Pengakuan oleh masyarakat
. memiliki .OTONOMI dlm tindakan
.OTORITAS + STATUS
dlm area keahlian

PROFESI menetapkan
STANDAR .ETIK &
.PROFESIONAL
dirumuskan:
dlm bentuk CODE OF CONDUCT
diterapkan
melalui : LICENSING
EXAMINATION
IKATAN PROFESI
-menetapkan
.KRITERIA
.STANDARD PENDIDIKAN
.LICENSING (ujian dll)
.JALUR KARIR dlm profesi

ABRAHAM FLEXNER (1925)


6 Karakteristik PROFESI
-Aktivitas intelektual
-Dasar : ILMU + belajar
-Tujuan : pelayanan
-Dapat diajarkan
-Terorganisir scr internal
-ALTRUISTIK

SUSSMAN (1966)

-Orientasi pelayanan
- memiliki kelompok ilmu khusus
-otonomi
- memerlukan proses pikir
(INTELEKTUAL)
-Penilaian
(JUDGEMENT)
- memerlukan pendidikan
profesional (jalur non akademik)
- melayani kebutuhan masyarakat bukan
- kelompok (ALTRUISTIC ><
MATERIALISTIC)
- mengembangkan ilmu (berkelanjutan)
- Pekerjaan/pengabdian seumur hidup
(bukan batu loncatan)
- Prasarat : .cerdas
.berkepribadian

INFORMED CONSENT (I C)
DOKTRIN : A man is the master
Of his awn body
Tindakan medis (tm)
-diagnosa
-terapi
persetujan
kasus SCHLOENDORFF
- IJIN DX - bius
eter tumor diangkat
kasus MOHR
-ijin operasi telinga kiri
- + telinga kanan

Niat, tujuan mulia : tak cukup


perlu the right to self determination
(hak azasi untuk
menentukan nasib sendiri)
kasus 2: .IUD. Wisma pancasila
.transfusi darah masal
Tindakan medis - hasil tak tentu
-non matematis
-uncertainly
-dipengaruhi virulensi
kepatuhan, mutu obat.
Resiko
Possibility of bad
Consequence

PERMENKES NO. 585 TH. 1989


I.C : - sepihak dari orang yang
berhak (pasien, keluarga, wali)
- persetujuan kpd petugas medis
- untuk melakukan T.M
- sesudah diberi informasi cukup

Era Global : konsep hidup


.materialistik
.hedonik
Health Care
Verbinteris : perikatan
provider
H.C
- hak
Receiver - kewajiban
Hub : kontraktual
mutual
-tuntutan pidana
-gugatan perdata

UU No.23 Th. 1992


Hak pasien

Kondisi EMERGENSI I.C prioritas akhir


dasar : Doctrine of necessity

INFORMASI I.C
- substansi :
- Alasan Tm
- Sifat Tm (eksp/non eksp)
- Tujuan Tm : DX
-Therapeutis
-Rehabilitatif
-Promotif
- Resiko Tm
Akibat ikutan
- Tm alternatif
- Kerugian bila Tm (-)
- Cara : Lisan

- Pantangan :
. Fraud (diperdaya)
. Force (ditekan)
. Fear (takut)
Cacat hukum
- Dapat didelegasikan
JENIS :
- Oral Consent
- Implied ,,
(siratan)
dapat
- Written ,,
diingkari
kecuali : saksi (+)

Yang berhak :
-Pasien .dewasa (21 thn?)
.Nikah
Sehat akal

- Wali konflik :

- Penyakit kelamin
- Kontrasepsi
o.K minimnya Hukum positif
atau medical low sebagai pegangan
- Jurisprudensi : Kasus Gerti anak / cacat
Kasus Belloti Abortus
anak bawah umur
I.C Anak tak perlu : (otoritas ortu tak mutlak)
- TM non eksp
- Tanpa TM
- Dg TM
hidup normal, sehat, manfaat

I.C TAK MUTLAK


-Transfusi anak (Pemeluk saksi Jenova)
-Vaksinasi anak
Tak menuntut bila terjadi sesuatu
yang tak diharapkan di kemudian hari
HUKUM PIDANA :
alasan pemaaf bagipenghapusan
tuntutan pidana
Kesalahan dari tenaga medis tak diukur
dari buruknya hasil tindakan,
tapi buruknya kualitas upaya medis.

Batas Konvensi Anak Umur (objektif)


Israel : 15 th
17 th
Belgia :

12 th
12 15 th
> 15 th

Abortus
Hub. Seks

ortu
ortu + anak
- anak

Indonesia :
KUH Perdata : 21 th
IDI (usul) : 18 th

PASANGAN SUAMI/ISTRI TERLIBAT BILA


- TM non terapi
- Mempengaruhi keutuhan pasangan
- Ireversibel
KB : Non terapi
Vasektomi/tubektomi
Ca : Terapi
I.C
- Sarana legitimasi untuk intervensi medik riskan
- Hukum pidana consent of the victim
alasan pemaaf pidana malpraktek
- Pernyataan sepihak : tanda tangan pasien
- DOKUMEN pajak meterai
Permeteraian kemudian
(Nazeceling)

Anda mungkin juga menyukai