PENDAHULUAN
Merupakan masalah kesehatan yang serius di
negara berkembang. Insidens demam tifoid
di Indonesia berkisar antara 760-810
pasien/100.000 penduduk per tahun. Di
daerah-daerah endemis, insidens demam
tifoid tertinggi pada anak dan dewasa muda
5-20 tahun. Penyakit ini disebabkan kuman
S.typhi dan S.paratyphi; satu-satunya
reservoar kuman S.typhi adalah manusia.
Infeksi terjadi setelah minum/makan
makanan yang mengandung kuman S.typhi.
Kuman ini merupakan sumber infeksi yang
utama, yang mempunyai kemampuan
terbesar untuk bertahan dalam fagosit.
PATOGENESIS
Meminum
Pada
GEJALA KLINIK
DIAGNOSIS
DIAGNOSA BANDING
PENGELOLAAN
Tirah
baring
Diit lunak atau diit padat rendah selulosa
kecuali pada komplikasi intestinal.
Obat : murah,peroral,bisa untuk semua
kelompok,dapat mencegah kariet dari
kandung empedu,tidak menimbulkan
perubahan flora usus
Kloramfenikol 4 X 500 mg s/d 14 hr,
Kotrimoksasol 2X2 ,Amoksisillin /ampi cillin
75 -150 mg/kgBB,. Selain obat standar
yang ada telah tersedia obat-obat baru
seperti golongan fluorokuinolon dan
sefalosporin.
KOMPLIKASI
Intestinal: perdarahan usus,perforasi dan
ileus paralitik dan syok septik
Ekstra intertinal: miokarditis,DIC,pnemonia
empiema,hepatitis,cholesistitis,glomerulone
fritis,pielonefritis,osteomielitis,meningitis,G
BS, psikosis dan sind katatonia
PENCEGAHAN
Sanitasi lingkungan, hygiene perorangan
Vaksinasi memberikan daya lindung sebesar 5195%, pemberian 3-4 dosis dengan selang waktu 17 hari antara masing masing dosis. Penelitian
imunologi dari penggunaan vaksin ini juga
memperlihatkan bahwa vaksin ini dapat memacu
sistem imunologis lokal (sIgA) pada lapisan epitel
usus halus dan juga sistemik, baik humoral
maupun seluler.
PROGNOSIS
Tergantung
usia,keadaan umum,derajat
kekebalan tubuh,jumlah dan virulensi
salmonella serta cepat dan tepatnya
pengobatan.Angka kematian pada anakanak 2,6 % dan orang dewasa 7,4 % ,ratarata 5,7 %