Anda di halaman 1dari 19

Responsi

Achmad Fikri
2008.04.0.00141

IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin
: wanita
Umur
: 72 th
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Sedati sidoarjo
Tgl Pemeriksaan : 15 Juli 2015
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Luka punggung kaki kanan dan kiri

Keluhan tambahan :
Nyeri
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang :
Penderita datang ke poli kulit RSAL pada hari Rabu, 15 Juli
2015, dengan keluhan terdapat luka di punggung kaki kanan
dan kiri sejak 6 bulan yang lalu disertai dengan nyeri cekotcekot. Awalnya penderita merasakan gatal pada kedua
punggung kakinya, kemudian digaruk dan timbul luka. Pasien
juga sering merasakan demam, kemudian pasien meminum
paracetamol dan gejala membaik. Pasien rutin kontrol ke poli
kulit kelamin di RSAL dan diberi antibiotik, namun pasien
menolak untuk opname.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Diabetes Mellitus disangkal
Hipertensi disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat alergi terhadap makanan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


Riwayat Diabetes Melitus disangkal.
Riwayat Hipertensi disangkal
Riwayat alergi di dalam keluarga disangkal.
Riwayat Asma disangkal
Riwayat Sosial :
Penderita mandi 2x sehari memakai sabun mandi
dan menggunakan air PDAM.
Lingkungan tempat tinggal penderita dikatakan
cukup bersih dan padat penduduk.
Tidak ada anggota keluarganya yang mengalami
keluhan yang sama dengan penderita.

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Kompos Mentis
Kepala
: Dalam batas normal
Leher
: Dalam batas normal
Thorax
: Dalam batas normal
Abdomen
: Dalam batas normal
Ekstremitas
: Lihat status dermatologis
Status Dermatologis
Lokasi :
Regio dorsum pedis dekstra dan sinistra
Efloresensi :
Pada punggung kaki kanan ditemukan makula eritema
dengan diameter sekitar 5cm dengan tepi sedikit meninggi, discharge
(-), batas tidak tegas, dasar bersih dan, tidak berbau. Diatas makula
terdapat krusta dan
skuama tipis.

Resume

Anamnesa
Penderita perempuan, 72 tahun datang ke poli kulit
RSAL pada hari Rabu, 15 Juli 2015, dengan keluhan
terdapat luka di punggung kaki kanan dan kiri sejak 6
bulan yang lalu disertai dengan nyeri cekot-cekot.
Awalnya penderita merasakan gatal pada kakinya
kemudian pendertia menggaruk dan timbul luka.
Pasien juga sering merasakan demam sejak 6 bulan
yang lalu, kemudian pasien minum paracetamol dan
gejala membaik. Pasien rutin kontrol ke poli kulit dan
kelamin kemudian diberi antibiotic. Pasien menolak
untuk dilakukan opname.
Pemeriksaan fisik : dalam batas normal

Status Dermatologis
Lokasi :Regio dorsum pedis dekstra dan
sinistra
Efloresensi : Pada punggung kaki kanan
ditemukan makula eritema dengan
diameter sekitar 5cm dengan tepi sedikit
meninggi, discharge (-), batas tidak tegas,
dasar bersih dan, tidak berbau. Diatas
makula terdapat krusta dan skuama tipis.

DIAGNOSIS
Selulitis dorsum pedis dekstra et sinistra
DIAGNOSIS BANDING
Erisipelas
Dermatitis kontak

Planning Diagnosis
Laboratorium: Darah Lengkap, Gula darah, Kultur

Planning Terapi
Medikamentosa
Ciprofloxacine 2x500mg/hariselama 7hari
Metronidazole 3x500mg/hariselama 10hari
Asam mefenamat 2x500 mg/hari bilaperlu
Kompres terbuka dengan Normal saline 0,9%
Salep Natrium Fusidate 3x sehari

Non-medikamentosa
Tirah baring
Menjaga higienitas luka
Menutup luka jika beraktivitas
Menghindari makanan yang memicu gatal

Monitoring
Keluhan penderita berkurang, tetap atau makin bertambah berat.
Perkembangan perluasan lesi. Lesi meluas atau menetap atau mulai berkurang.
Edukasi
Menyarankan agar penderita tetap menjaga higienitas luka
Menyarankan agar penderita makan makanan yang seimbang untuk
meningkatkan daya tahan tubuh sehingga proses penyembuhan dapat lebih
cepat.
Mengingatkan penderita meminum obat secara teratur dan disiplin agar proses
penyembuhan dapat berjalan lancar.

PROGNOSA
Baik bila penderita melakukan pengobatan sesuai
dengan petunjuk dokter, dan menjaga kebersihan.

Selulitis
DEFINISI
Selulitis merupakan Infeksi akut yang memiliki
kemiripan dengan erisipelas, yaitu infeksi pada
yang ditandai dengan area yang merah, nyeri,
panas pada kulit yang terkena. Namun bila pada
erisipelas hanya mengenai bagian superfisial
sedangkan pada selulitis dapat mengenai jaringan
subkutan.

ETIOLOGI
Dewasa:Staphylococcus aureus, Group A

Streptococcus (paling sering), Streptococcus beta


hemolyticus grup B, C, G, P. aeruginosa.
Anak-anak: Pneumococci, Neisseria meningitides
grup B (periorbita), Haemophilus influenza type b.
Infeksi kronis jaringan lunak: Nocardia brasiliensis,
Sporothrix schenckii, Madurella species,
Scedosporum species, Nontuberculous Mycobacteria
(NTM).
Gigitandan air liuranjing dan kucing: P. multocida dan
Pasteurella species.

PATOGENESIS
Kuman masuk melalui lesi pada kulit atau mukosa seperti

Tinea pedis dan ulkus pada kaki merupakan media yang


baik untuk kuman. Setelah kuman masuk dan menyebar
melalui celah jaringan muncul hialuronidase memecah
polisakarida, dan fibrinolisin merusak barier fibrin,
lecithinase merusak membrane sel. Kerusakan jaringan
local ini dapat memicu infeksi bakteri anaerobik. Biasanya
respon individu yang terinfeksi ringan namun pada selulitis
adanya reaksi sitokin dan superantigen dari bakteri
menyebabkan infeksi jaringan yang hebat. Infeksi biasanya
diikuti oleh bakteremia/sepsis.
Faktor resiko
Imunitas yang terganggu seperti diabetes mellitus,
penyalah gunaan obat dan alkohol, kemoterapi, limfedema
kronis, episode selulitis/ erysipelas sebelumnya, perawatan
dirumah sakit yang terlalu lama, dan usia ekstrim.

GEJALA KLINIS
Demam, mengigil merupakan gejala klinis
sebelum selulitis muncul. Demam dan mengigil ini
dihubungkan dengan adanya infeksi Grup A
Streptococcus. Biasanya juga ditemukan adanya
nyeri local pada luka. Adanya lesi kemerahan
yang tidak meninggi dan batas tidak jelas (beda
dengan erysipelas) yang nyeri dan panas
merupakan tempat masuknya bakteri. Lesi dapat
meninggi yang berkembang menjadi vesikel,
bula ,erosi, abses, perdarahan dan nekrosis pada
plak tersebut. Kadang ditemukan limfangitis
karena pembesaran pada kelenjar limfe regional
yang disertai nyeri.

Diagnosis
Berdasarkan morfologi dari lesi dan penyakit
yang menyertai, riwayat terkena gigitan
serangga dan usia. Konfirmasi diagnosis
menggunakan kultur pada pasien yang
immunocompromised. Biopsi dan pemeriksaan
histopatologi dapat dilakukan untuk kecurigaan
necrotizing fasciitis.
Diagnosis Banding
Erisipelas
Dermatitis kontak

Penatalaksanaan
Disarankan tirah baring serta bagian tubuh
yang terkena diimobilisasi.
Menjaga kebersihan pada area lesi
Dapat diberikan penicillin seperti amoxycilline
dengandosis 500mg sehari 3 kali p.o.atau
amoxycilline dengan clavulanic acid
20mg/kgbb/hari selama 10 hari.
Pilihan obat yang lain seperti Erythromycin
stearat 250-500mg sehari 4 kali, anak
40mg/kgbb/hari, Cloxacilin 250-500mg sehari 4
kali p.o.selama 10 hari, Clindamycin 150300mg sehari 4 kali anak
15mg/kgbb/hariselama 10 hari, Ciprofloxacine
500mg sehari 2 kali selama 7 hari (untukanak

DAFTAR PUSTAKA

Handoko RP. ILMU PENYAKIT KULIT DAN

KELAMIN. EdisiKelima. Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia. 2007.
James WD, Berger TG, Elston DM. Andrews
Disease of the skin: Clinical dermatology. 11th
edition. Elsevier Inc. 2011.
Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatricks Dermatology
In General Medicine. 7th edition. America:The
McGraw-Hill Companies.2008.

Anda mungkin juga menyukai