Anda di halaman 1dari 19

PENYUSUNAN ANGGARAN

PADA FKTP BLUD

file by:
Soni
Haksomo,S
E.,M.SI

Pengeluaran/Biaya BLUD

Permendagri No. 61 Tahun 2007 Pasal 63, 64, dan 65


Biaya BLUD
Untuk membiayai : program peningkatan
pelayanan, kegiatan pelayanan
dan kegiatan pendukung
pelayanan.

.
Biaya Operasional

Biaya Non-Operasional

Dalam rangka menjalankan tugas


dan fungsi

Dalam rangka menunjang tugas


dan fungsi

Biaya Pelayanan

Biaya Umum & Administrasi

Berhubungan langsung
dengan
kegiatan
pelayanan

Tidak berhubungan langsung dengan


kegiatan pelayanan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

biaya pegawai;
biaya bahan;
biaya jasa pelayanan;
biaya pemeliharaan;
biaya barang dan jasa;
biaya pelayanan lain

Biaya depresiasi & amortisasi

biaya pegawai;
biaya administrasi kantor;
biaya pemeliharaan;
biaya barang dan jasa;
Biaya promosi; dan
biaya umum & administrasi lain

Biaya depresiasi & amortisasi

1.
2.
3.
4.
5.

biaya bunga;
biaya administrasi bank;
biaya kerugian penjualan aset tetap;
biaya kerugian penurunan nilai; dan
biaya non operasional lain-lain.

Alokasi Biaya BLUD


Biaya BLUD dialokasikan untuk
membiayai program peningkatan
pelayanan, kegiatan pelayanan dan
kegiatan pendukung pelayanan.
Pembiayaan program dan kegiatan
dimaksud dialokasikan sesuai dengan
kelompok, jenis, program dan kegiatan.

Konsolidasi Belanja/Biaya
(Menurut Permendagri 13/06 dan 61/07)

LEMBAR PENGESAHAN

Kerangka RBA

PENGANTAR

RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB

I. PENDAHULUAN

BAB

II. KINERJA BLUD TAHUN BERJALAN

BAB

III. RBA BLUD TAHUN YAD

BAB

IV. PROYEKSI KEUANGAN TH YAD

BAB

V. PENUTUP

Muatan RBA

1. Kinerja tahun berjalan;


2. Asumsi makro dan mikro;
3. Target kinerja;
4. Analisis dan perkiraan biaya satuan;
5. Perkiraan harga;
6. Anggaran pendapatan dan biaya;
7. Besaran persentase ambang batas;
8. Prognosa laporan keuangan;
9. Perkiraan maju (forward estimate);
10. Rencana pengeluaran investasi/modal; dan
11. Ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi
dengan RKA-SKPD/APBD.

Kedudukan RBA
(Permendagri 61/07 Pasal 75 )

RBA BLUD-SKPD, disajikan sebagai


bagian yang tidak terpisahkan dari
Raperda APBD.
RBA BLUD-Unit Kerja, disusun dan
dikonsolidasikan dengan RKA-SKPD.
RBA dipersamakan sebagai RKASKPD/RKA-Unit Kerja.

RBA dan DPA


Setelah Raperda APBD ditetapkan
menjadi Perda, pemimpin BLUD
melakukan penyesuaian terhadap RBA
untuk ditetapkan menjadi RBA definitif.
RBA definitif dipakai sebagai dasar
penyusunan DPA-BLUD untuk diajukan
kepada PPKD.

DPA BLUD (1)


DPA-BLUD mencakup antara lain : pendapatan
dan biaya, proyeksi arus kas, serta jumlah dan
kualitas barang dan/atau jasa yang akan
dihasilkan.
PPKD mengesahkan DPA-BLUD sebagai dasar
pelaksanaan anggaran.
Pengesahan DPA-BLUD berpedoman pada
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal DPA-BLUD belum disahkan oleh
PPKD, BLUD dapat melakukan pengeluaran
uang setinggi-tingginya sebesar angka DPABLUD tahun sebelumnya.

DPA BLUD (2)


DPA-BLUD yang telah disahkan menjadi dasar
penarikan dana yang bersumber dari APBD,
yang digunakan untuk belanja pegawai;
belanja barang dan/atau jasa dan belanja
modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Penarikan dana untuk belanja barang dan/atau
jasa dimaksud, sebesar selisih (mismatch)
jumlah kas yang tersedia ditambah dengan
aliran kas masuk yang diharapkan dengan
jumlah pengeluaran yang diproyeksikan,
dengan memperhatikan anggaran kas yang
telah ditetapkan dalam DPA-BLUD.

DPA dan Perjanjian Kinerja


DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang
ditandatangani oleh kepala daerah dengan pemimpin
BLUD.
Perjanjian kinerja merupakan manifestasi hubungan
kerja antara kepala daerah dan pemimpin BLUD, yang
dituangkan dalam perjanjian kinerja
(contractualperformance agreement).
Dalam perjanjian kinerja kepala daerah menugaskan
pemimpin BLUD untuk menyelenggarakan kegiatan
pelayanan umum dan berhak mengelola dana sesuai
yang tercantum dalam DPA-BLUD.
Perjanjian kinerja antara lain memuat kesanggupan
pemimpin BLUD untuk meningkatkan : kinerja
pelayanan bagi masyarakat, kinerja keuangan dan
manfaat bagi masyarakat.

Fleksibilitas Dalam RBA


Boleh melebihi flafon anggaran yang
ditetapkan, asal masih dalam ambang batas
dan signifikan/relevan dengan kebutuhan
pelayanan dan potensi pendapatan
Lebih bebas mengalokasikan anggaran
Boleh merubah alokasi anggaran (dalam satu
jenis anggaran)
Tidak rinci dalam APBD

.
AKUNTANSI dan
LAPORAN KUANGAN
BLUD

Akuntansi BLUD (1)


Akuntansi dan LK BLUD sesuai
dengan SAK yang diterbitkan oleh
asosiasi profesi akuntansi Indonesia
untuk manajemen bisnis yang sehat.
Menggunakan basis akrual baik dalam
pengakuan pendapatan, biaya, aset,
kewajiban, dan ekuitas.
Untuk laporan pertanggungjawaban
sebagai SKPD menggunakan SAP

AKUNTANSI BLUD

BASIS SAP
(cash towards accrual)

Out put :
1. Laporan Realisasi Anggaran;
2. Neraca; dan
3. Catatan atasLaporan Keuangan
Untuk dikonsolidasikan dengan
Laporan Keuangan Pemda

BASIS SAK
(accrual)

1.
2.
3.
4.

Out put :
Neraca
Laporan Operasional
Laporan Arus Kas
Catatan Atas Laporan Keuangan

Utuk keperluan praktek bisnis sehat

Laporan keuangan BLUD


Neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai
kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal tertentu;

aset,

Laporan Operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan


dan biaya BLUD selama satu periode;
Laporan Arus Kas yang menyajikan informasi kas berkaitan
dengan aktivitas operasional, investasi, dan aktivitas
pendanaan dan/atau pembiayaan yang menggambarkan saldo
awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir kas selama
periode tertentu; dan
Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi penjelasan naratif
atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai