Anda di halaman 1dari 18

Definisi

Gangguan mental organik merupakan gangguan mental yang


berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak yang
dapat didiagnosis tersendiri. Termasuk gangguan mental
simtomatik, dimana pengaruh terhadap otak merupakan akibat
sekunder dari penyakit/gangguan sistemik di luar otak
(extracerebral).

Etiologi
Etiologi primer berasal dari suatu penyakit di otak dan
suatu cedera atau rudapaksaotakatau dapatdikatakan
disfungsi otak. Sedangkan etiologi
sekunderberasaldaripenyakitsistemikyangmenyerangot
aksebagaisalah satu daribeberapa organ atau sistem
tubuh.

Klasifikasi Menurut PPDGJ III


F00 Demensia pada
penyakit Alzheimer
F00.0 Demensia pada
penyakit Alzheimer
dengan onset dini
F00.1 Demensia pada
penvakit Alzheimer
dengan onset lambat.
F00.2 Demensia
pada penyakit
Alzheimer, tipe tak
khas atau tipe
F00.9 Demensia pada
penyakit Alzheimer
Yang tidak
tergolongkan ( YTT).

F01 Demensia
Vaskular
F01.0 Demensia
Vaskular onset akut.
F01.1 Demensia
multi-infark
F01.2 Demensia
Vaskular subkortikal.
F01.3 Demensia
Vaskular campuran
kortikal dan
subkortikal
F01.8 Demensia
Vaskular lainnya
F01.9 Demensia
Vaskular YTT

F02 Demensia pada


penyakit lain yang
diklasifikasikan di
tempat lain (YDK)
F02.0 Demensia pada
penyakit Pick.
F02.1 Demensia pada
penyakit Creutzfeldt
Jakob.
F02.2 Demensia pada
penyakit huntington.
F02.3 Demensia pada
penyakit Parkinson.
F02.4 Demensia pada
penyakit human
immunodeciency
virus (HIV).
F02.8 Demensia pada
penyakit lain yang
ditentukan (YDT) dan
YDK

F03 Demensia YTT.


Karakter kelima dapat
digunakan untuk
menentukan
demensia pada F00F03 sebagai berikut :
.x0 Tanpa gejala
tambahan.
.x1 Gejala lain,
terutama waham.
.x2 Gejala lain,
terutama halusinasi
.x3 Gejala lain,
terutama depresi
.x4 Gejala
campuran lain.

F.04 Sindrom amnestik


organik bukan akibat
alkohol dan zat psikoaktif
lainnya

F05 Delirium bukan akibat


alkohol dan psikoaktif lain
nya
F05.0 Delirium, tak
bertumpang tindih dengan
demensia
F05.1 Delirium, bertumpang
tindih dengan demensia
F05.8 Delirium lainya.
F05.9 DeliriumYTT.

F06 Gangguan mental


lainnya akibat kerusakan
dan disfungsi otak dan
penyakit fisik.
F06.0 Halusinosis organik.
F06.1 Gangguan katatonik
organik.
F06.2 Gangguan waham
organik (lir-skizofrenia)
F06.3 Gangguan suasana
perasaan (mood, afektif)
organik.
.30 Gangguan manik
organik.
.31 Gangguan bipolar
organik.
.32 Gangguan depresif
organik.
.33 Gangguan afektif
organik campuran.
F06.4 Gangguan anxietas
organik
F06.5 Gangguan disosiatif
organik.
F06.6 Gangguan astenik
organik.
F06.7 Gangguan kopnitif
ringan.
F06.8 Gangguan mental
akibat kerusakan dan

F07 Gangguan
keperibadian dan prilaku
akibat penyakit, kerusakan
dan fungsi otak
F07.0 Gangguan
keperibadian organik
F07.1 Sindrom pascaensefalitis
F07.2 Sindrom pascakontusio
F07.8 Gangguan
kepribadian dan perilaku
organik akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi
otak lainnya.
F07.9 Gangguan
kepribadian dan perilaku
organik akibat penyakit,

F09 Gangguan mental


organik atau simtomatik
YTT 4

Klasifikasi Menurut DSM IV


A. Delirium
Delirium karena
kondisi medis umum.
Delirium akibat zat.
Delirium yang tidak
ditentukan (YTT)

Demensia.

Gangguan amnestik

Demensia tipe
Alzheimer.
Demensia vaskular.
Demensia karena
kondisi umum:
Demensia karena
penyakit HIV.
Demensia karena
penyakit trauma
kepala.
Demensia karena
penyakit Parkinson.
Demensia karena
penyakit Huntington.
Demensia karena
penyakit Pick
Demensia karena
penyakit Creutzfeldt
Jakob
Demensia menetap
akibat zat
Demensia karena
penyebab multipel
Demensia yang tidak
ditentukan (YTT)

Gangguan amnestik
karena kondisi medis
umum.
Gangguan amnestik
menetap akibat zat
Gangguan amnestik
yang tidak ditentukan (
YTT )

Gangguan kognitif
yang tidak
ditentukan.

Definisi demensia

Demensia merupakan suatu gangguan mental organik


yang biasanya diakibatkan oleh proses degeneratif yang
progresif dan irreversible yang mengenai arus pikir.
Demensia merupakan suatu sindrom akubat penyakit
atau gangguan fungsi kognitif yang biasanya bersifat
kronis dan progresif dimana terdapat gangguan fungsi
luhur kortikal yang multipel, termasuk didalamnya daya
ingat, daya pikir, orientasi dan daya tangkap, berhitung,
kemampuan belajar berbahasa dan daya nilai

Menurut PPDGJ III Pedoman diagnosis demensia antara


lain :
Adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya
pikir, yang sampai mengganggu kegiatan harian
seseorang seperti : mandi, berpakaian, makan,
kebersihan diri, buang air besar dan kecil
Tidak ada gangguan kesadaran
Gejala dan disabilitas sudah nyata paling sedikit 6 bulan

Epidemiologi
Demensia sebenarnya adalah penyakit penuaan. Kirakira lima persen dari semua orang yang mencapai usia
65 tahun menderita demensia tipe Alzheimer,
dibandingkan dengan 15 sampai 25% sari semua orang
yang berusia 85 atau lebih.
Tipe demensia yang paling sering kedua adalah
demensia vascular- yaitu demensia yang secara
kausatif berhubungan dengan penyakit serebrovakular.
Demensia vascular berjumlah 15 sampai 30 persen dari
semua kasus demensia. Demensia vaskuler paling
sering ditemukan pada orang berusia antara 60 sampai
70 tahun, dan lebih sering pada laki-laki dibandingkan
wanita.

C. Penyebab
1. Demensia tipe Alzheimer
Penyebab demensia tipe Alzheimer msih tidak diketahui,
beberapa penelitian menyatakan bahwa sebanyak 40%
pasien mempunyai riwayat keluarga menderita demensia
tipe Alzheimer, jadi factor genetic dianggap berperan
sebagian dalam perkembangan gangguan dalam
sekurangnya beberapa kasus.

2. Demensia Vakular
Penyebab utama demensia vascular dianggap adalah penyakit
vascular serebral yang multiple, yang menyebabkan pola gejala
demensia.
3. Penyakit Binswanger
Penyakit ini juga dikenal sebagai ensefalopati arteriosklerotik
subkortikal. Penyakit ini ditandai dengan adanya infark kecil pada
substansia alba, jadi menyerang daerah korikal.
4. Penyakit Pick
Penyakit ini ditandai dengan atrofi yang lebih banyak dalam daerah
frontotemporal.
5. Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Penyakit ini secara cepat dan progresif menyebabkan demensia
yang berat dan kematiandalam usia 6 sampai 12 tahun.

6. Penyakit Huntington
Penyakit ini bisanya disertai dengan perkembangan
demensia. Demensia yang terlihat pada penyakit ini
adalah tipe demensia subkortikal yang ditandai dengan
kelainan motoric yang lebih banyak dan kelainan bicara
yagn lebih sedikit dibandingkan tipe demensia kortikal.
7. Penyakit Parkinson
Seperti penyait Huntington, parkinsonisme adalah suatu
penyakit ganglia basalis yang sering disertai dengan
demensia dan depresi.
Demensia yang Berhubungan dengan Trauma Kepala

D. Diagnosis Demensia
Kriteria Diagnostik untuk Demensia Tipe Alzheimer :
Perkembangan defisit kognitif multipel yang dimanifestasikan oleh baik
Gangguan daya ingat (gangguan kemampuan untuk mempelajari
informasi baru dan untuk mengingat informasi yang telah dipelajari
sebelumnya).
Satu (atau lebih) gangguan kogntif berikut :Afasia, Apraksia, Agnosia,
Gangguan dalam fungsi eksekutif (yaitu, merencanakan,
mengorganisasi, mengurutkan, dan abstrak)
Defisit tidak terjadi semata-mata hanya selama perjalanan suatu
delirium dan menetap melebihi lama yang lazim dari intoksikasi atau
putus zat.
Terdapat bukti dari riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan
laboratorium bahwa defisit secara etiologis berhubungan dengan efek
menetap dari pemakaian zat (misalnya suatu obat yang
disalahgunakan).

2. Kriteria Diagnostik untuk Demensia Vaskular :


a) Perkembangan defisit kognitif multipel yang
dimanifestasikan oleh baik
)Gangguan daya ingat Satu (atau lebih) gangguan
kognitif berikut :
)Afasia, Apraksia, Agnosia, Gangguan dalam fungsi
eksekutif (yaitu, merencanakan, mengorganisasi,
mengurutkan, dan abstrak)
b) Tanda dan gejala neurologis fokal
c) Defisit tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
delirium

E. Gambaran klinis
Gangguan daya ingat:
Gangguan daya ingat
merupakan ciri yang awal dan
menonjol pada demensia yang
mengenai korteks, sperti
demensia tipe Alzheimer,

Orientasi
Karena daya ingat adalah
penting untuk orientasi
terhadap orang, tempat, dan
waktu, orientasi dapat
terganggu secara progresif,
selama perjalanan penyakit
demensia. 1,6

Gangguan Bahasa
Proses demensia yang
mengenai korteks, terutama
demensia tipe Alzheimer sdan
demensia vascular dapat
mempengaruhi kemampuan
berbahasa pasien.

Perubahan Kepribadian
Sifat kepribadian sebelumnya
mungkin diperkuat Selama
perkembangan demensia.
Pssien dengan demenisa juga
mungkin introvert dan
tampaknya kurang
memperhatikan tentang efdek
prilaku mereka terhadap orang
lain.

Psikosis
Diperkirakan 20-30% pasien
demensia terutama pasien
dengan demensia tipe
Alzheimer memiliki halusinasi,
dan 30 sampai 40% memiliki
waham

Gangguan lain :Psikiatrik,


neurologi

F. Diagnosis Banding

Demensia Tipe Alzheimer vs Demensia


Vaskuler
Demensia Vaskuler vs Serangan Iskemik
Transien
Delirium
Depresi

G. Perjalanan Penyakit Dan Prognosis

Faktor psikososial

Demensia Tipe Alzheimer


Perjalanan gangguan secara
karakteristik adalah
penurunan bertahap selama
8 sampai 10 tahun,
walaupun perjalanan dapat
jauh lebih cepat atau jauh
lebih bertahap.

Demensia Vaskular
Perjalanan demensia
vascular sebelumnya telah
digambarkan sebagai
bertahap dan setengahsetengah

H. Pengobatan
Pendekatan pengobatan umum pada pasien demensia
adalah untuk memberikan perawatan media suportif,
bantuan emosional untuk pasien dan keluarganya,
danpengobatan farmakologis untuk gejala spesifik.

Anda mungkin juga menyukai