1. Pendahuluan
Salah satu elemen yang sangat penting dalam operasional Pabrik
Kelapa Sawit adalah hal pengelolaan limbah, salah satunya
adalah limbah cair atau effluent yang jumlahnya lebih kurang
60% dari kapasitas pabrik.
2. Terminologi
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) (Wastewater Treatment
Plant, WWTP) adalah sebuah struktur yang dirancang untuk
1. Biological Treatment
2. Land application
Fat Pit
Limbah dari PKS dialirkan masuk ke dalam fat pit. Pada fat
pit terjadi pemanasan dengan menggunakan steam dari
Boiler Pressure Vessel . Pemanasan ini diperlukan untuk
memudahkan pemisahan minyak dengan sludge.
Limbah kemudian dialirkan menuju cooling pond yang
berguna untuk mendinginkan limbah.
Cooling Pond
Selain untuk mendinginkan limbah, cooling pond berfungsi
untuk mengendapkan sludge.
Setelah dari Cooling pond I limbah kemudian masuk ke
Cooling pond II untuk dilakukan proses pendinginan yang
sama dengan Cooling pond I. Limbah dari
Cooling pond II kemudian dialirkan ke dalam kolam
anaerobic 1,2,3
Kolam Anaerobic
Terjadi perlakuan biologis terhadap limbah dengan bakteri
metanogenik yang ada di kolam. Unsur organic yang
terdapat di dalam limbah cair digunakan bakteri untuk
metabolisme dengan metabolit akhir menjadi bahan yang
tidak berbahaya bagi lingkungan. Pada kolam anaerobic
terjadi penurunan Biological Oxygen Demand (BOD) dan
kenaikan pH minimal 6. Ketebalan scum pada kolam tidak
boleh > 25 cm. Jika ketebalan diatas 25 cm maka indikasi
bakteri sudah kurang berfungsi.
Kolam Pematangan
Limbah masuk ke dalam kolam maturity pond yang
berfungsi untuk pematangan limbah (serta kenaikan pH dan
penuruan BOD). Pada kolam ini terdapat pompa yang
berfungsi mensirkulasikan limbah kembali kedalam kolam
anaerobic. Sirkulasi ini untuk membantu menurunkan suhu
dan menaikkan pH dikolam anaerobic 1,2,3.
Kolam Aplikasi
Merupakan tempat pembuangan akhir limbah. Limbah yang
terdapat pada kolam ini digunakan untuk pupuk tanaman
kelapa sawit (land application).