BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Kehamilan adalah sejak dimulainya
konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
(Prawirohardjo, 2002: 89).
Salah
Salah satu
satu indikator
indikator derajat
derajat
kesehatan
kesehatanmasyarakat
masyarakatadalah
adalahAngka
Angka
Kematian
Kematian Ibu
Ibu (AKI).
(AKI). Makin
Makin tinggi
tinggi
angka
angka kematian
kematian ibu
ibu disuatu
disuatu negara
negara
maka
makadapat
dapatdipastikan
dipastikanbahwa
bahwaderajat
derajat
kesehatan
kesehatan negara
negara tersebut
tersebut buruk.
buruk.
(Azwar,
(Azwar,2009)
2009)
Kematian
ibu
biasanya
terjadi
selama
Kematian ibu biasanya terjadi selama
masa
masakehamilan
kehamilansampai
sampaidengan
dengan42
42hari
hari
setelah
setelahberakhirnya
berakhirnyakehamilan,
kehamilan,tanpa
tanpa
memperhatikan
memperhatikanlama
lamakehamilan
kehamilanyang
yang
disebabkan
disebabkanatau
ataudipicu
dipicuoleh
oleh
kehamilannya
atau
penanganan
kehamilannya atau penanganan
kehamilannya
kehamilannya(Prawirohardjo,
(Prawirohardjo,2009)
2009)
Kematian
Kematianibu
ibubiasanya
biasanyaterjadi
terjadiselama
selama
masa
kehamilan
sampai
dengan
42
hari
masa kehamilan sampai dengan 42 hari
setelah
setelahberakhirnya
berakhirnyakehamilan.
kehamilan.
(Prawirohardjo,
(Prawirohardjo,2009)
2009)
Tiap
Tiaptahun
tahunterdapat
terdapatdari
dari150
150juta
jutaibu
ibu
hamil
hamildidinegara
negaraberkembang.
berkembang.Sekitar
Sekitar
500.000
500.000diantaranya
diantaranyaakan
akanmeninggal
meninggal
akibat
akibatpenyebab
penyebabkehamilan,
kehamilan,dan
dan50
50juta
juta
lainnya
lainnyamenderita
menderitakarena
karenakehamilannya
kehamilannya
mengalami
mengalamikomplikasi
komplikasi
(Widyastuti,
(Widyastuti,2003:
2003:1)1)
A.A.RUMUSAN
RUMUSAN
MASALAH
MASALAH
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut
di
atas
maka
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka
rumusan
rumusanmasalah
masalahyang
yangakan
akanditeliti
ditelitiadalah
adalah
bagaimanakah
bagaimanakahinsidensi
insidensikehamilan
kehamilanresiko
resikotinggi
tinggi
didiwilayah
wilayahkerja
kerjaPuskesmas
PuskesmasPrapat
PrapatJanji
Janjipada
pada
tahun
tahun2015
2015dan
danmelihat
melihatsikap
sikapserta
sertaprilaku
prilaku
masyarakat
khususnya
para
ibu
produktif
yang
masyarakat khususnya para ibu produktif yang
bertujuan
bertujuanmerubah
merubahsikap
sikapmasyarakat
masyarakatuntuk
untuk
menurunkan
menurunkanangka
angkakematian.
kematian.
1.1 TUJUAN
Tujuan Umum
1. Mencegah meningkatnya angka kesakitan dan kematian ibu akibat penyakit beresiko
tinggi pada kehamilan.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki resiko
berdasarkan kriteria kehamilan resiko tinggi.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kematian ibu dan
anak.
3. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama remaja pra nikah
1.2 MANFAAT
Bagi Masyarakat
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dapat timbul pada
kehamilan
Bagi Instansi Terkait (Puskesmas Dan Dinas Kesehatan)
2. Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran bagi program pemberantasan penyakit
yang beresiko tinggi pada kehamilan terutama untuk menentukan kebijakan dalam
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program KIA.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2015 yaitu AKI mengalami
penurunan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI,
2010)
a. Obstetrik :
Umur (19 tahun atau > 35 tahun)
Paritas ( primigravida atau multipara)
Riwayat kehamilan yang lalu :
- 2 kali abortus
- 2 kali partus prematur
- Kematian janin dalam
kandungan atau kematian
perinatal
- Perdarahan paska persalinan
- Pre-eklampsi dan eklampsi
b. Medis:
Anemia,
Hipertensi,
Penyakit jantung,
Diabetes melitus,
Obesitas
Dan penyakit-penyakit lain dalam
kehamilan
2. Penyulit kehamilan
a) Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu
kurang dari 37 minggu
b) Perdarahan dalam kehamilan,
c) Hidramnion, gemelli dan gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan.
d) Postterm
4 T:
1. Terlalu muda
2. Terlalu tua
3. Terlalu sering partus(perbedaan usia
antara anak sangat dekat)
4. Terlalu banyak(memiliki lebih dari 4
orang anak)
2.9 Prognosis
Prognosis untuk ibu dengan kehamilan resiko tinggi
tergantung pada ringan beratnya penyakit yang dialami ibu.
BAB III
PROFIL
DATA GEOGRAFIS
Puskesmas prapat janji merupakan
salah satu dari unit atau sarana
pelayanan kesehatan dasar yang
ditingkatkan peran dan fungsinya
dari puskesmas puskesmas
pembantu menjadi puskesmas yang
ada di kecamatan Buntu
pane,dimana puskesmas ini mulai
beroperasional pada bulan maret
tahun 2008,dengan luas bangunan
3. 3 Sumber Daya
Kesehatan
2 Orang Dokter Umum
6 Orang perawat
31 Orang bidan
1 Orang mantri kesehatan
Tenaga laboratorium
Apoteker atau asisten apoteker.
PEMBAHASAN
Data jumlah Ibu hamil dan Ibu hamil
risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Prapat Janji bulan Januari-Desember 2015
Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil risiko tinggi di Desa Ambalutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil risiko tinggi di Desa Lestari
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari data yang telah dikumpulkan tentang insiden kejadian ibu
hamil dengan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Prapat
Janji tahun 2015 dapat disimpulkan :
1. Kasus ibu hamil dengan risiko tinggi di wilayah kerja
Puskesmas Prapat Janji selalu dijumpai sepanjang tahun 2015
2. Jumlah tertinggi kasus ibu hamil dengan risiko tinggi sepanjang
tahun 2015 terdapat di Desa Sionggang sebanyak 8 kasus
3. Dilihat dari data perbulannya, jumlah tertinggi kasus ibu hamil
dengan risiko tinggi terjadi di bulan September 2015 sebanyak 4
kasus yaitu di desa Sei Silau Timur.
SARAN
1. Bagi
puskesmas
perlu
ditingkatkan
upaya
untuk
mengurangi dan mencegah angka kejadian ibu hami risiko
tinggi baik secara aktif di lapangan maupun pasif di tempat
pelayanan kesehatan dengan melibatkan langsung bidan
desa.
2. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
angka kejadian tersebut diantaranya dengan aktif
melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu
hamil baik dalam pertemuan rutin warga desa maupun
dalam kegiatan kelas ibu hamil.
3. Bagi ibu hamil yang termasuk kategori risiko tinggi harus
rutin periksa kehamilan ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat minimal ke bidan desa untuk menghindari angka
kesakitan dan kematian ibu hamil.