Anda di halaman 1dari 57

MINI PROJEK

INSIDENSI RESIKO TINGGI PADA


IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PRAPAT JANJI PADA
TAHUN 2015
Oleh : dr. Annisa Rachmi Siregar
dr. Arlinda Syafutri
dr. Hendra Sitepu
dr. Riri Permatasari
dr. Suri Mahdalela
dr. Wahyu Harimurti Indiarto

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR
BELAKANG
Kehamilan adalah sejak dimulainya
konsepsi sampai lahirnya janin
lamanya hamil normal adalah 280
hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
(Prawirohardjo, 2002: 89).

Salah
Salah satu
satu indikator
indikator derajat
derajat
kesehatan
kesehatanmasyarakat
masyarakatadalah
adalahAngka
Angka
Kematian
Kematian Ibu
Ibu (AKI).
(AKI). Makin
Makin tinggi
tinggi
angka
angka kematian
kematian ibu
ibu disuatu
disuatu negara
negara
maka
makadapat
dapatdipastikan
dipastikanbahwa
bahwaderajat
derajat
kesehatan
kesehatan negara
negara tersebut
tersebut buruk.
buruk.
(Azwar,
(Azwar,2009)
2009)

Kematian
ibu
biasanya
terjadi
selama
Kematian ibu biasanya terjadi selama
masa
masakehamilan
kehamilansampai
sampaidengan
dengan42
42hari
hari
setelah
setelahberakhirnya
berakhirnyakehamilan,
kehamilan,tanpa
tanpa
memperhatikan
memperhatikanlama
lamakehamilan
kehamilanyang
yang
disebabkan
disebabkanatau
ataudipicu
dipicuoleh
oleh
kehamilannya
atau
penanganan
kehamilannya atau penanganan
kehamilannya
kehamilannya(Prawirohardjo,
(Prawirohardjo,2009)
2009)

Kematian
Kematianibu
ibubiasanya
biasanyaterjadi
terjadiselama
selama
masa
kehamilan
sampai
dengan
42
hari
masa kehamilan sampai dengan 42 hari
setelah
setelahberakhirnya
berakhirnyakehamilan.
kehamilan.
(Prawirohardjo,
(Prawirohardjo,2009)
2009)

Tiap
Tiaptahun
tahunterdapat
terdapatdari
dari150
150juta
jutaibu
ibu
hamil
hamildidinegara
negaraberkembang.
berkembang.Sekitar
Sekitar
500.000
500.000diantaranya
diantaranyaakan
akanmeninggal
meninggal
akibat
akibatpenyebab
penyebabkehamilan,
kehamilan,dan
dan50
50juta
juta
lainnya
lainnyamenderita
menderitakarena
karenakehamilannya
kehamilannya
mengalami
mengalamikomplikasi
komplikasi
(Widyastuti,
(Widyastuti,2003:
2003:1)1)

A.A.RUMUSAN
RUMUSAN
MASALAH
MASALAH
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut
di
atas
maka
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka
rumusan
rumusanmasalah
masalahyang
yangakan
akanditeliti
ditelitiadalah
adalah
bagaimanakah
bagaimanakahinsidensi
insidensikehamilan
kehamilanresiko
resikotinggi
tinggi
didiwilayah
wilayahkerja
kerjaPuskesmas
PuskesmasPrapat
PrapatJanji
Janjipada
pada
tahun
tahun2015
2015dan
danmelihat
melihatsikap
sikapserta
sertaprilaku
prilaku
masyarakat
khususnya
para
ibu
produktif
yang
masyarakat khususnya para ibu produktif yang
bertujuan
bertujuanmerubah
merubahsikap
sikapmasyarakat
masyarakatuntuk
untuk
menurunkan
menurunkanangka
angkakematian.
kematian.

1.1 TUJUAN
Tujuan Umum
1. Mencegah meningkatnya angka kesakitan dan kematian ibu akibat penyakit beresiko
tinggi pada kehamilan.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki resiko
berdasarkan kriteria kehamilan resiko tinggi.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penanggulangan kematian ibu dan
anak.
3. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama remaja pra nikah

1.2 MANFAAT
Bagi Masyarakat
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang dapat timbul pada
kehamilan
Bagi Instansi Terkait (Puskesmas Dan Dinas Kesehatan)
2. Sebagai bahan pertimbangan dan pemikiran bagi program pemberantasan penyakit
yang beresiko tinggi pada kehamilan terutama untuk menentukan kebijakan dalam
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi program KIA.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI KEHAMILAN RESIKO


TINGGI
Adalah kehamilan yang menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi terhadap ibu maupun janin
yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan
ataupun nifas bila dibandingkan dengan
kehamilan, persalinan dan nifas normal.

2.2 EPIDEMIOLOGI
Pada tahun 2015 yaitu AKI mengalami
penurunan menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 per
1000 kelahiran hidup. (Kemenkes RI,
2010)

Angka kematian ibu hamil maupun melahirkan di


Sumut mengalami penurunan. Pada akhir tahun 2014
(per oktober) terdapat 152 ibu meninggal dunia,
sementara pada tahun 2013 jumlah kematian
mencapai 249 orang dan 274 ibu meninggal pada
tahun 2012. Hal ini dalam rangka pemenuhan capaian
Program Millenium Development Goals (MDG's)
2015 yaitu 102 per 100 ribu kelahiran. Sampai
Oktober 2014, sebanyak 152 orang dari total 206.990
bayi yang lahir hidup di Sumatera utara.

Untuk jumlah kasus kematian ibu tertinggi


yakni :
Kabupaten Labusel (17 kasus) dengan jumlah ibu
hamil 6.548, jumlah lahir hidup 6.125
Kabupaten Labura (17 kematian ibu) dengan
jumlah ibu hamil 8.541, jumlah lahir hidup 6.755
Kabupaten Labuhan Batu 16 kasus, 9.763 ibu
hamil, 8.318 jumlah lahir hidup
Asahan 15 kasus dengan 15.584 ibu hamil,
13.579 jumlah lahir hidup
Medan 53.933 ibu hamil, 9 jumlah kematian ibu

Penyebab terbesar kematian ibu


pada 4 tahun terakhir
karena
pendarahan sebanyak 50 orang,
eklampsia 43 orang, lain-lain 41
orang, infeksi 10 orang, partus macet
5 orang dan abortus 3 orang.

Kematian ibu juga diakibatkan beberapa


faktor
risiko
keterlambatan 3T (tiga
terlambat) diantaranya
1. Terlambat dalam pemeriksaan kehamilan,
2. Terlambat dalam memperoleh pelayanan
persalinan dari tenaga kesehatan, dan
3. Terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada
saat dalam keadaan emergensi
(Kemenkes RI, 2011)

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI

a. Obstetrik :
Umur (19 tahun atau > 35 tahun)
Paritas ( primigravida atau multipara)
Riwayat kehamilan yang lalu :
- 2 kali abortus
- 2 kali partus prematur
- Kematian janin dalam
kandungan atau kematian
perinatal
- Perdarahan paska persalinan
- Pre-eklampsi dan eklampsi

b. Medis:
Anemia,
Hipertensi,
Penyakit jantung,
Diabetes melitus,
Obesitas
Dan penyakit-penyakit lain dalam
kehamilan

2.4 FAKTOR RESIKO


Kehamilan risiko tinggi dibagi dalam 4 golongan:
1. Penyakit yang menyertai kehamilan
a) Penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah dan ginjal
b) Inkompatibilitas darah atau ketidaksesuaian golongan darah
c) Endokrinopati atau kelainan endokrin seperti penyakit gula
d) Haematopati atau kelainan darah, misalnya gangguan
pembekuan darah
f) Infeksi, misalnya infeksi TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Citomegalo virus dan Herpes simpleks)

2. Penyulit kehamilan
a) Partus prematurus atau melahirkan sebelum waktunya yaitu
kurang dari 37 minggu
b) Perdarahan dalam kehamilan,
c) Hidramnion, gemelli dan gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan.
d) Postterm

3. Riwayat obstetri yang buruk


a) Kematian anak pada persalinan yang lalu atau anak lahir dengan kelainan
congenital, KET,mola hidatidosa
b) Satu atau beberapa kali mengalami partus prematurus
d) Infertilitas tidak disengaja lebih dari 5 tahun
4. Keadaan ibu secara umum
a) Umur ibu, 19 tahun atau > 35 tahun
b) Paritas (berisiko tinggi pada ibu yang sudah melahirkanlebih dari 4 orang
anak)
c) Berat badan dan Tinggi badan
d) Bentuk panggul yang tidak normal.
e) Jarak antara dua kehamilan yang terlalu berdekatan yaitu kurang dari 2
tahun.

2.5 KOMPLIKASI KEHAMILAN RESIKO


TINGGI
1) Bayi
a) Bayi lahir belum cukup bulan.
b) Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR)
c) Janin mati dalam kandungan
2) Ibu
a) Keguguran (abortus).
b) Persalinan tidak lancar / macet.
c) Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
d) Keracunan pada kehamilan
e) Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

2.6 PENANGANAN KEHAMILAN RISIKO


TINGGI
Penanganan terhadap pasien dengan kehamilan
risiko tinggi berbeda-beda tergantung dari penyakit
apa yang sudah di derita sebelumnya. Kehamilan
dengan risiko tinggi harus ditangani secara cepat dan
dibawah pengawasan yang intensif, misalnya dengan
mengatur frekuensi pemeriksaan prenatal. Konsultasi
diperlukan dengan ahli kedokteran lainnya.

2.7 PENCEGAHAN KEHAMILAN RISIKO


TINGGI
Diperlukan skrining sebagai komponen penting
dalam perawatan kehamilan untuk mengetahui ada
tidaknya faktor risiko pada ibu hamil tersebut.
Dilakukan secara pro/aktif pada semua ibu hamil,
sedini mungkin pada awal kehamilan oleh petugas
kesehatan atau non kesehatan yang terlatih di
masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK, Kader Karang
Taruna, ibu hamil sendiri, suami atau keluarga.

upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahan


kematian ibu yaitu dengan metode 3 terlambat 4
terlalu :
1.Terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan
dan persalinan.
2. Terlambat memperoleh penanganan gawat darurat
yang memadai serta mengambil keputusan dalam
keluarga.
3. Terlambat memperoleh transportasi dalam rujukan.

4 T:
1. Terlalu muda
2. Terlalu tua
3. Terlalu sering partus(perbedaan usia
antara anak sangat dekat)
4. Terlalu banyak(memiliki lebih dari 4
orang anak)

2.8 PEMERIKSAAN PENUNJANG


1. Tes darah
2. Alfa Fetoprotein (AFP)
3. Sampel Chorion Villus (CVS)
4. Ultrasonografi (USG)
5. Amiosentesis
6. Sampel darah janin atau cordosentesis
7. Fetoskopi
8. Biopsi kulit janin

2.9 Prognosis
Prognosis untuk ibu dengan kehamilan resiko tinggi
tergantung pada ringan beratnya penyakit yang dialami ibu.

BAB III
PROFIL

DATA GEOGRAFIS
Puskesmas prapat janji merupakan
salah satu dari unit atau sarana
pelayanan kesehatan dasar yang
ditingkatkan peran dan fungsinya
dari puskesmas puskesmas
pembantu menjadi puskesmas yang
ada di kecamatan Buntu
pane,dimana puskesmas ini mulai
beroperasional pada bulan maret
tahun 2008,dengan luas bangunan

Luas wilayah kerja puskesmas prapat


janji Keacamatan Buntu Pane
keseluruhannya seluas 309,94 km2 ,
sedangkan letak puskesmas Prapat
janji berdasarkan klasifikasinya
terdapat pada posisi strategis.
Secara geografis wilayah kerja
puskesmas Prapat Janjij sebagian
tergolong daerah perbukitan.

Wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji


membawahi dua kecamatan,yaitu
kecamatan Buntu Pane yang terdiri
dari 9 desa dan kecamatan Setia Janji
yang terdiri dari 5 desa,serta
mempunyai jaringan satelit
puskesmas
pembantu(pustu)sebanyak 4
unit,polindes sebanyak 3 unit dan
posyandu 31.

3. 3 Sumber Daya
Kesehatan
2 Orang Dokter Umum
6 Orang perawat
31 Orang bidan
1 Orang mantri kesehatan
Tenaga laboratorium
Apoteker atau asisten apoteker.

PEMBAHASAN
Data jumlah Ibu hamil dan Ibu hamil
risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas
Prapat Janji bulan Januari-Desember 2015

Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil


risiko tinggi di Desa Prapat Janji
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


14
6
8
7
7
20
16
8
6
6
9
8

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


2
-

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Prapat Janji pada tahun 2015 adalah
sebanyak 2 kasus yaitu pada bulan Juni 2015.

Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil


risiko tinggi di Desa Mekar Sari
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


6
11
4
16
7
16
12
6
6
8
3
6

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


1
1
1
2
1
1

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Mekar Sari pada tahun 2015 adalah
sebanyak 7 kasus dengan kejadian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober sebanyak 2 kasus.

Data jumlah ibu hamil dan ibu


hamil risiko tinggi di Desa Sei Silau
Timur
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


22
21
10
17
10
19
16
21
18
17
19
15

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


4
2

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Sei Silau Timur pada tahun 2015 adalah
sebanyak 6 kasus dengan kejadian tertinggi terjadi pada bulan
September sebanyak 4 kasus.

Data jumlah ibu hamil dan ibu


hamil risiko tinggi di Perkebunan
Sei Silau
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


5
4
5
2
5
2
4
3
2
3
4
2

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


1
1
1
1
1
-

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Perkebunan Sei.Silau pada tahun 2015
adalah sebanyak 5 kasus.

Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil risiko tinggi di Desa Ambalutu

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


11
12
10
13
16
13
14
12
10
17
8
12

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


-

Berdasarkan data diatas tidak terdapat kasus ibu hamil


dengan risiko tinggi di desa Ambalutu pada tahun 2015.

Data jumlah ibu hamil dan ibu


hamil risiko tinggi di Desa Karya
Ambalutu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


3
7
5
1
4
4
2
3
5
4
5
6

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


-

Berdasarkan data diatas tidak terdapat kasus ibu hamil


dengan risiko tinggi di desa Karya Ambalutu pada tahun
2015.

Data jumlah ibu hamil dan ibu


hamil risiko tinggi di Desa Buntu
Pane
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


9
13
10
6
19
16
10
18
10
15
20
15

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


1
2
1
1
1
1

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Buntu Pane pada tahun 2015 adalah
sebanyak 7 kasus dengan kejadian tertinggi terjadi pada bulan
Juni sebanyak 2 kasus.

Data jumlah ibu hamil dan ibu hamil risiko tinggi di Desa Lestari

Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


7
6
8
7
8
7
6
8
11
7
5
1

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


1
1

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Lestari pada tahun 2015 adalah sebanyak 2
kasus.

Data jumlah ibu hamil dan ibu


hamil risiko tinggi di Desa
Sionggang
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember

Jumlah ibu hamil


10
6
6
4
6
10
6
22
6
12
10
4

Ibu Hamil Berisiko Tinggi


1
1
1
1
2
2

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan


risiko tinggi di desa Sionggang pada tahun 2015 adalah
sebanyak 8 kasus dengan kejadian tertinggi terjadi pada bulan
November dan Desember sebanyak 2 kasus.

Data jumlah Ibu hamil risiko tinggi di


wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji
Januari 2015-Desember 2015
Desa
Prapat Janji
Mekar Sari
Sei.Silau Timur
Perkebunan Sei.Silau
Ambalutu
Karya Ambalutu
Buntu Pane
Lestari
Sionggang

Jumlah Ibu hamil dengan risiko


tinggi
2
7
6
5
7
2
8

Berdasarkan data diatas angka kejadian ibu hamil dengan risiko


tinggi di wilayah kerja Puskesmas Prapat Janji bulan Januari
2015-Desember 2015 yang paling banyak terdapat di desa
Sionggang sebanyak 8 kasus.

PENUTUP

KESIMPULAN
Dari data yang telah dikumpulkan tentang insiden kejadian ibu
hamil dengan risiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Prapat
Janji tahun 2015 dapat disimpulkan :
1. Kasus ibu hamil dengan risiko tinggi di wilayah kerja
Puskesmas Prapat Janji selalu dijumpai sepanjang tahun 2015
2. Jumlah tertinggi kasus ibu hamil dengan risiko tinggi sepanjang
tahun 2015 terdapat di Desa Sionggang sebanyak 8 kasus
3. Dilihat dari data perbulannya, jumlah tertinggi kasus ibu hamil
dengan risiko tinggi terjadi di bulan September 2015 sebanyak 4
kasus yaitu di desa Sei Silau Timur.

SARAN
1. Bagi
puskesmas
perlu
ditingkatkan
upaya
untuk
mengurangi dan mencegah angka kejadian ibu hami risiko
tinggi baik secara aktif di lapangan maupun pasif di tempat
pelayanan kesehatan dengan melibatkan langsung bidan
desa.
2. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi
angka kejadian tersebut diantaranya dengan aktif
melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama ibu
hamil baik dalam pertemuan rutin warga desa maupun
dalam kegiatan kelas ibu hamil.
3. Bagi ibu hamil yang termasuk kategori risiko tinggi harus
rutin periksa kehamilan ke pusat pelayanan kesehatan
terdekat minimal ke bidan desa untuk menghindari angka
kesakitan dan kematian ibu hamil.

Anda mungkin juga menyukai