PENYAKIT KULIT
Definisi
Penyakit berat, dengan gejala kulit
epidermolisis generalisata, dapat disertai
kelainan pada selaput lendir di orifisium
dan mata
Epidemiologi
Etiologi
Patogenesis
Gejala Klinis
Tampak sakit berat dengan demam tinggi, kesadaran
menurun (soporo-komatosa).
Kelainan kulit muncul berupa eritema generalisata
kemudian timbul vesikel dan bula, dapat pula disertai
purpura.
Lesi kulit dapat disertai lesi pada bibir , selaput lendir,
orifisium genetalia eksterna, dan mata
Epidermolisis menyebabkan tanda Nikolskiy
positif
Onikolisis
Dapat terjadi perdarahan traktus gastrointestinal
Komplikasi
Pada ginjal dapat terjadi nekrosis
tubular akut
Histopatologi
Pada stadium dini tampak vakuolisasi dan nekrosis
sel-sel basal sepanjang perbatasan dermal epidermal.
Sel radang di dermis hanya sedikit limfohistiosit
Pada stadium lanjut terdapat nekrosis eosinofilik sel
epidermis dengan pembentukan lepuh sub epidermal
Diagnosis Banding
SSJ
Dermatitis Kontak Iritan
Staphylococcus Scalded Skin Syndrome
(S.S.S.S)
Penatalaksanaan
Prognosis
Jika penyebabnya infeksi, prognosisnya
lebih baik dibandingkan bila disebabkan
oleh alergi obat.
Bila
kelainan
kulit
luas,
50-70%,
prognosisnya buruk
Bila disertai dengan purpura yang luas dan
leukositosis maka prognosis buruk
Sindrom Stevens-Johnson
Nama lain : eritema multiforme mayor
Definisi
Merupakan sindrom yang mengenai kulit,
selaput lendir di orifisium, dan mata dengan
keadaan umum bervariasi dari ringan sampai
berat, kelainan kulit dapat berupa eritema,
vesikel/bula, dapat disertai purpura
Epidemiologi
2-3% per juta populasi/tahun di
Eropa dan Amerika Serikat
Umumnya pada dewasa
Etiologi
Penyebab utama : obat (50%), berupa analgesik/antipiretik, karbamazepin,
jamu, amoksisilin, kotrimoksasol, dilanton, klorokuin, seftriakson, dan adiktif
Infeksi
Vaksinasi
Neoplasma
Radiasi
Penyakit graft-versus-host
Patogenesis
Sama dengan NET yaitu disebabkan reaksi
hipersensitivitas tipe II (sitolitik) menurut klasifikasi
Coomb dan Gel
Gambaran klinis atau gejala reaksi bergantung sel
sasaran (target cell)
Sasaran utama adalah kulit berupa destruksi keratinosit
Pada laergi obat akan terjadi aktivasi sel T, CD4
(dermis) dan CD8 (epidermis), IL-5, dan sitokin-sitokin
lain. Keratinosit epidermal mengekspresi ICAM-1,
ICAM-2, dan MHC II. Sel langerhans tidak ada atau
sedkit,. TNF alfa di epidermis meningkat
Gejala Klinis
Komplikasi
Paling sering adalah bronkopneumonia
Kehilangan
cairan/darah,
gangguan
keseimbangan elektrolit, dan syok. Pada mata
dapat terjadi kebutaan
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi kulit
Periksa keseimbangan cairan dan elektrolit
Bila curiga disebabkan oleh infeksi , lakukan kultur
darah
Leukositosis bila infeksi bakteri
Eosinofilia bila alergi
Histopatologi
Gambarannya sesuai dengan eritema multiforme, bervariasi
dari perubahan dermal yang ringan sampai nekrolisis epidermal
yang menyeluruh. Kelainannya berupa :
Infiltrat sel mononuklear di sekitar pembuluh darah dermis
superfisial
Edema dan ekstravasasi eritrosit di dermis papilar
Degenerasi hidropik lapisan basalis sampai terbentuk
vesikel subepidermal
Nekrosis sel epidermal dan kadang adneksa
Spongiosis dan edem intrasel di epidermis
Diagnosis Banding
NET (terdapat epidermolisis dan keadaan umum lebih
buruk)
Pengobatan
Hentikan obat yang disangka penyebab alergi
Bila keadaan umum baik, dan lesi ringan prednison
30-40 mg sehari
Bila keadaan umum buruk dan lesi menyeluruh, maka
harus rawat inap
Atasi KU, pemberian kortikosteroid (deksametason iv 46 x 5 mg sehari) ditambah dengan antibiotik
Prognosis
Erythema Multiforme
Nama lain : herpes iris, dermatostomatitis,
eritema eksudativum multiforme
Definisi
Merupakan erupsi mendadak dan rekuren
pada kulit, kadang-kadang pada selaput lendir
dengan
gambaran
bermacam-macam
spektrum dan gambaran khas bentuk iris.
Pada kasus berat disertai simptom konstitusi
dan lesi viseral
Etiologi
Gejala Klinis
Berupa spektrum yang bervariasi dari erupsi lokal kulit dan selaput lendir
sampai bentuk berat berupa kelainan multisistem yang akibatkan
kematian.
2 tipe dasar :
1. Tipe makula eritema : erupsi timbul mendadak, simetrik dengan
predileksi di punggung tangan, telapak tangan, bagian ekstensor
ekstremitas, dan selaput lendir. Bila berat mengenai badan. Lesi tidak
serentak, tetapi berturut-turut dalam 2-3 minggu. Gejala khas berupa
bentuk iris (target lession) yang terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian
tengah berupa vesikel atau eritema yang keunguan, dikelilingi oleh
lingkaran konsentris yang pucat, dan kemudian lingkaran merah
2. Tipe vesikulobulosa
lesi mula-mula berupa makula, papul, dan urtika yang kemudian timbul
lesi vesikulobulosa di tengahnya, ini bisa mengenai selaput lendir
Laboratorium
Pada pemeriksaan darah tepi tidak ada kelainan
Bila kasus berat, dapat terjadi anemia dan proteinuria ringan
Pengobatan
Ringan : simptomatik
Kortikosteroid oral berupa prednison 3 x 10 mg sehari
Prognosis
Sering rekuren, terutama bila disebabkan virus herpes simpleks
Umumnya berjalan ringan dan sembuh sesudah 2-3 minggu
Eritroderma
Patofisiologi
Belum jelas, diketahui sebagai reaksi terhadap agen yang masuk
ke tubuh, berupa eritema universal dengan peranan sitokin
Gejala Klinis
I.
Pengobatan
Gol I : hentikan penyebab, kortikosteroid berupa prednison
4 x 10 mg
Gol II : prednison 4 x 10 mg 4 x 15 mg sehari
Penyakit Leiner : prednison 3 x 1-2 mg sehari
Sindrom Sezary : prednison 30 mg sehari
Prognosis
Gol I : baik
Bila sindrom sezary : buruk sampai menimbulkan
kematian
Definisi
adalah infeksi kulit oleh Stapylococcus aureus tipe
tertentu dengan ciri khas epidermolisis
Epidemiologi
terutama pada anak <5 tahun, pria >>
Etiologi
Staphylococcus aureus grup II faga 52,55, dan atau
faga 71
Patogenesis
Kuman mengeluarkan eksotoksin (epidermolin,
eksfoliatin) bersifat epidermolitik
Gejala Klinis
demam tinggi disertai infeksi saluran nafas atas.
Kelainan kulit yang muncul adalah eritema yang akan
berubah menjadi bula yang bila terkelupas maka
nikolskiy positif, dalam 2-3 hari terjadi erosi
Komplikasi
dapat sembuh spontan, bila komplikasi : selulitis,
pneumonia, septikemia
Pemeriksaan bakteriologi
pada kulit tidak ditemukan kuman
Pemeriksaan histopatologi
tampak lepuh intraepidermal, celah terdapat di
stratum granulosum, dengan neksrosis sel
Diagnosis banding
dengan NET : dimana pada NET, letak celah di
subepidermal, , terdapat sel-sel nekrosis di
sekitar celah, dan banyak sel radang
Pengobatan
antibiotik, misal kloksasilin 3 x 250 mg sehari
Prognosis
kematian akibat ketidakseimbangan cairan dan
sepsis
Definisi
ENL timbul pada tipe lepromatosa pada polar dan BL,
makin tinggi tingkat multibasilarnya makin besar
kemungkinan timbul ENL. Pada reaksi reversal hanya
terjadi pada tipe borderline
Patogenesis
secara imunnopatologis, ENL termasuk kompleks
imun humoral, berupa fenomena kompleks imun
akibat reaksi antara antigen M.leprae + antibodi +
komplemen = kompleks imun
Gejala klinis
pada ENT : nodus eritem, dan nyeri dengan tempat
predileksi lengan dan tungkai. Bila mengenai organ
lain dapat terjadi neuritis, limfadenitis, artritis.
pada reaksi reversal : sebagian atau seluruh lesi yang
telah ada bertambah aktif dan atau timbul lesi baru
dalam waktu relatif singkat/ reaksi non nodular
Pengobatan
kortikosteroid. diaminodifenil sulfon(DDS), klofazimin,
rifampisin
Purpura vaskulitis
Vaskulitis leukositoklastik (purpura anafilaksis)
= purpura alergik
akibat reaksi antigen antibodi di dekat endotel
pembuluh darah. Klinisnya berupa purpura yang dapat
diraba, eritema, edema, urtikaria, dan bula. Bila
disertai nyeri sendi dinamai sindrom SHONLEIN, bila
disertai gejala saluran cerna serta saluran kemih
disebut sindrom HENOCH. Pengobatan dengan
kortikosteroid, analgesik dan antispasmodik
Angioedem
Definisi
Angioedema adalah kondisi menunjukkan terdapat
kebocoran cairan dan edema dimana melibatkan
pembuluh darah pada superfisial dermis di lapisan
kulit.
Patogenesis
Respon diatas diperantarai oleh histamine,serotonin
dan kinin(contohnya;bradikinin) yang menyebabkan
dilatasi arteriol
Gambaran klinis
Edema pada muka,extremitas,mungkin sedikit nyeri tanpa
pruritus,bisa terjadi beberapa hari. Melibatkan juga
bibir,dagu,area periorbital,lidah dan laring.
Angioedema bisa juga pada system organ vital contohnya
traktus respiratorius.
Pengobatan
dilakukan rawat inap, dengan dilakukan intubasi
AH nonsedatif
Epinefrin
Kortikosteroid, prednison 60-80 mg/hr selama 3 hari,
dosis diturunkan
Konsul THT
Pemfigus vulgaris
Definisi
PV adalah penyakit autoimun, intraepithelial, penyakit
melepuh yang menyerang kulit dan membran mukosa
yang ditandai dengan didapatkannya antibodi dalam
sirkulasi yang menyerang permukaan sel keratinosit.
Gambaran klinis
PV menunjukkan lesi pada mulut pada 50-70% pasien,
dan hampir semua pasien mengalami lesi pada mukosa.
Lesi pada PV adalah lepuhan yang kaku, yang bisa
terdapat pada kulit normal tapi bisa ditemukan pada kulit
eritematous. Kulit yang terlibat sering terasa nyeri tapi
jarang gatal.
Pemeriksaan penunjang
Biopsi kulit
Penemuan histologi: lepuhan intradermal.
Perubahan awal terdiri dari edema dengan
kehilangan ikatan interseluler pada lapisan
basal. Lepuhan kulit mengandung sel
akantolitik.
Pemeriksaan immunofluorescence deposit
IgG dan C3 diintraselular
Pemeriksaan Serologik kadar IgG dlm serum
meningkat
Pemriksaan DL,UL, feses, fungsi hati,GDP dan
2PP.
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan PV yaitu dengan mengurangi
formasi blister, mempercepat penyembuhan
blister(lepuhan) dan erosi , dan menentukan dosis obat
minimal dalam mengontrol proses penyakit.
TERIMA KASIH