BAB I
Latar Belakang
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia
yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala
penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu
makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus
asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri
Depresi merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang
sering ditemukan dengan prevalensi seumur hidup adalah kira
kira 15%. Pada pengamatan yang universal terlepas dari kultur
atau negara prevalensi gangguan depresi berat pada wanita dua
kali lebih besar dari pria. Pada umumnya onset untuk gangguan
depresi berat adalah pada usia 20 sampai 50 tahun, namun yang
paling sering adalah pada usia 40 tahun. Depresi berat juga sering
terjadi pada orang yang tidak menikah dan bercerai atau
berpisah
2.1.Defenisi
Istilah kelainan afektif mencakup penyakit-penyakit dengan gangguan afek (mood) sebagai gejala
primer, sedangkan semua gejala lain bersifat sekunder. Afek bisa terus menerus depresi atau
gembira (dalam mania) dan kedua episode ini bisa timbul pada orang yang sama, karena itu dinamai
psikosis manik-depresif. Penyakit dengan hanya satu jenis serangan disebut unipolar, dan jika
episode manik dan depresif keduanya ada disebut bipolar
Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan
yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan,
psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan
bunuh diri
2.1.2 Epidemiologi
Gangguan depresi berat, paling sering terjadi,
Etiologi
Etiologi depresi terdiri dari:
Faktor genetik
Faktor Biokmia
Faktor Hormon
Faktor Kepribadian Premorbid
Faktor Lingkungan
Gejala
Episode depresi. Mood terdepresi, kehilangan minat dan
aktivitas.
Gejala lain :
Konsentrasi dan perhatian berkurang
Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna
Pandagan masa depan yang usram dan pesimitrik
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
Tidur terganggu
Selera makan berkurang
Diagnosis
DSM-IV menuliskan kriteria diagnostik untuk gangguan depresif berat secara
Pemeriksaan Penunjang
instrumen-instrumen pengukur tingkat
Penatalaksanaan
Farmakologi
Obat antidepresan yang akan dibahas adalah antidepresi
kesempatan
kepada
pasien
untuk
mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien
merasa lega.
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang
sekitarnya sehingga tercipta dukungan sosial dengan
lingkungan yang kondusif untuk membantu proses
penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
Prognosis
Gangguan mood cenderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang
TERIMA
KASIH