TEGANGAN
PERMUKAAN
TEKNIK KIMIA
FEBIO DALANTA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
21030115120008
Topik
Fenomena
Sifat Zat
Cair
Gambar 1.2: Gaya Intermolekular pada
zat cair
Tegangan
Permukaan:
Pengertian
Gaya tegang ini berasal dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara
molekul sejenis) molekul-molekul cairan. Gaya-gaya resultan arah ke
bawah akan membuat permukaan cairan sekecil-kecilnya. Akibatnya
permukaan cairan menegang seperti selaput yang tegang. Keadaan
ini dinamakan tegangan permukaan.
Jika setetes air raksa diletakkan di atas permukaan kaca, maka raksa
akan membentuk bulatan bulatan kecil seperti bentuk bola. Hal ini
terjadi karena gaya kohesi molekul-molekul air raksa menarik
molekul-molekul yang terletak di permukaan raksa ke arah dalam.
Mengapa berbentuk seperti bola? Bola merupakan bangun yang
mempunyai luas permukaan yang terkecil untuk volume yang sama.
Permukaan raksa terasa seperti selaput yang terapung. Tegangan
selaput ini dinamakan tegangan permukaan.
Tegangan
Permukaan:
Metode
Pengukuran
dan
Perhitungan
Matematis
Gambar 1.3. Gejala kapilaritas (a) Jika sudut kontak kurang dari 90, maka
permukaan zat cair dalam pipa kapiler naik (b) jika sudut kontak lebih besar
dari 90, maka permukaan zat cair dalam pipakapiler turun.
Tegangan
Permukaan:
Metode
Pengukuran
dan
Perhitungan
Matematis
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan () yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair
dengan pipa.
w=F
jika massa jenis zat cair adalah , tegangan permukaan , sudut kontak
, kenaikan zat cair setinggih, dan jari-jari pipa kapiler adalahr, maka
berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
Tegangan
Permukaan:
Metode
Pengukuran
dan
Perhitungan
Matematis
w=mg
w=Vg
w = r2h g
Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi
h adalah:
Sehingga berlaku:
F =( cos ) (2 r)
F = 2 r cos
w = F (Substitusi nilai masing-masing)
r2h g=2 r cos
= 1/2 g r h
Keterangan:
h: kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
: tegangan permukaan N/m
: sudut kontak (derajat)
3
Gejala
Kapilaritas:
Manfaat
dan
Dampak
Faktorfaktor
Tegangan
Permukaan
/M) ^2/3
dengan y= tegangan permukaan
k= konstanta
= densitas
M= Molaritas
Tc= Temperatur kritis
T= Temperatur
2.Viskositas cairan
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi
tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan meningkatkan
viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah
besar.
3.Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan
permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau
antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga cenderung
pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Faktorfaktor
Tegangan
Permukaan
4.Jenis Cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar,
seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada
cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka
tegangan permukaannya juga kecil.
5.Konsentrasi Zat Terlarut
Konsentrasi zat terlarut (solut) suatu larutan biner mempunyai pengaruh
terhadap sifat-sifat larutan termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada
permukaan larutan. Telah diamati bahwa solut yang ditambahkan kedalam
larutan akan menurunkan tegangan muka, karena mempunyai konsentrasi
dipermukaan yang lebih besar daripada didalam larutan. Sebaliknya solut
yang penambahannya kedalam larutan menaikkan tegangan muka
mempunyai konsentrasi dipermukaan yang lebih kecil daripada didalam
larutan.
Gaya Kohesi
dan Adhesi
Gaya Kohesi
Gayakohesiadalah gaya tarikmenarik dua partikel atau lebih dari
partikel yang sejenis. Mengakibatkan sebuah zat tidak dapat menempel
pada zat yang lain. Contoh: Air tidak dapat menempel pada daun talas.
Gaya
Kohesi:
Setiap zat memiliki partikel-partikel yang senantiasa tarik-menarik. Akibat tarikmenarik itu terjadilahkohesi. Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikelpartikel yang sejenis. Contohnya pada sebuah gelas terjadi tarik menarik antara
partikel-partikel gelas, pada air terjadi tarik menarik antara partikel-partikel air,
dan pada raksa terjadi tarik-menarik antara partikel-partikel raksa.
Gaya Adhesi
Gayaadhesiadalah gaya tarik-menarik dua partikel atau lebih dari
partikel yang tidak sejenis. Mengakibatkan sebuah zat dapat
menempel pada zat yang lain (tetapi bukan gaya magnet atau gaya
tarik grafitasi bumi). Contoh: Cat dapat menempel pada tembok, kapur
dapat menempel pada papan tulis.
Gaya
Adhesi:
Meniskus
Gambar 1.7: Gejala Meniskus
Jika pada lengkungan air dan raksa kita tarik garis lurus, maka garis itu
akan membentuk sudut terhadap dinding vertikal tabung kaca. Sudut
tersebut dinamakan sudut kontak. Oleh karena itu, sudut kontak
adalah sudut yang dibentuk antara permukaan zat cair dengan
permukaan dinding pada titik persentuhan zat cair dengan dinding.
Air
Akibat adanya gaya kohesi antara partikel air (FA) lebih besar daripada gaya adhesi
antara partikel air dengan partikel kaca (Fk), maka resultan kedua gaya (FR) arahnya
keluar. Agar tercapai keadaan yang seimbang, permukaan air yang menempel pada
dinding kaca harus melengkung ke atas. Fenomena ini disebut meniskus cekung.
Raksa
Meniskus
Gaya kohesi antara partikel-partikel raksa (FA) lebih kecil daripada gaya adhesi antara
partikel raksa dengan partikel kaca (Fk), sehingga resultan kedua gaya (FR) mengarah
ke dalam. Agar tercapai keseimbangan, maka permukaan raksa yang menempel pada
dinding kaca harus tegak lurus terhadap gaya resultanFR. Akibatnya permukaan raksa
yang menempel pada tabung kaca melengkung ke bawah dan disebut sebagai
meniskus cembung. Besarnya sudut kontak untuk meniskus cembung ini lebih besar
dari 90o.
Daftar
Pustaka
Knowledge is something
extraordinary in case
someone does not have
to spend his life on it
-Albert Einstein-
TERIMA KASIH