Anda di halaman 1dari 17

TETANUS

Chang jin young


Pembimbing: dr. Gatot Sugiharto, Sp.B

Sejarah
Dikenal sejak zaman Hipocrates
Abad II, Areanusthe Cappadocian

gambaran klinis tetanus


Kitasato (1889) pertama kali mengisolasi
Clostridium tetani
Kitasato & Von Behring adanya anti-toksin
spesifik pada serum binatang yang telah
disuntikkan dengan toksin tetanus
Pada tahun 1926, mulai dikembangkan
toksoid yang dapat merangsang
pembentukan imunitas

Epidem iologi
Di negara maju spt AS kejadian

tetanus dilaporkan menurun


sejak pertengahan 1940
Tahun 2000 (data WHO)
insidensi tetanus secara global
di dunia berkisar antara 0,5-1
juta kasus, 18 per 100.000
populasi per tahun
Negara terbelakang, iklim
tropis, lembab >>>
Di negara berkembang,
perbandingan laki-laki dan
perempuan 3 : 1 atau 4 :1

Etiologi Clostridium tetani


Ada 2 bentuk :

1. Vegetatif : basil gram positif, obligat


anaerob
2. Spora : bentuk squash racket, tahan
terhadap panas, resisten terhadap berbagai
desinfektan, dapat hidup bertahun-tahun
Spora tumbuh saat bersentuhan dengan
luka
Eksotoksin :
Tetanospasmin (Tetanus toksin)
Tetanolysin

Banyak ditemukan di tanah, kotoran

manusia dan hewan peliharaan dan di


daerah pertanian.

Patomekanism
e

C.tetani masuk ketubuh melalui luka


Spora berkembang (anaerob)
Tetanospasmin
Retrograde intraneuronal transport/

axon
Terminal motor neuron perifer/
medula spinalis/ batang otak
Memblokade pelepasan inhibitory
neurotransmitter glycine and GABA
di terminal presinaptik
Akibatnya eksitasi firing rate motor
neuron meningkat tanpa ada inhibisi
sehingga otot lebih meningkat tonus
dan spasmenya

M anifestasiklinis
Masa inkubasi 3-12 hari, tetapi bisa

lebih pendek ,1 hari atau kadang


lebih dari 1 bulan.
Secara klinis, tetanus dibedakan atas
:
1) Tetanus lokal
2) Tetanus umum
3) Tetanus sefalik

Kom plikasi
spasme otot-otot pernapasan dan spasme otot

laring
pneumonia aspirasi,
Komplikasi berupa aktivitas simpatis meningkat
perdarahan dalam otot.
Komplikasi yang lain :
Laserasi lidah akibat kejang
Dekubitus karena penderita berbaring satu posisi
saja
Panas yang tinggi karena infeksi sekunder atau
toksin yang menyebar luas dan mengganggu pusat
oengatur suhu.

Klasifi
kasi tetanus m enurut Cole dan
Youngm an
Grade I: ringan

Masa inkubasi lebih dari 14 hari.

Period of onset > 6 hari

Trismus positif tapi tidak berat

Sukar makan dan minum tetapi disfagi tidak ada

Lokalisasi kekakuan dekat dengan luka berupa spasme disekitar luka dan kekakuan
umum terjadi beberapa jam atau hari.
Grade II: sedang

Masa inkubasi 10-14 hari

Period of onset 3 hari atau kurang

Trismus dan disfagi ada

Kekakuan umum terjadi dalam beberapa hari tetapi dispnoe dan sianosis tidak ada

Grade III: berat

Masa inkubasi < 10 hari


Period of onset < 3 hari
Trismus dan disfagia berat
Kekakuan umum dan gangguan pernapasan asfiksia, ketakutan, keringat banyak
dan takikardia.

M odifi
kasiAbletts :
I trismus ringan dan sedang dengan kekakuan umum. Tidak

disertai dengan kejang, gangguan respirasi dengan sedikit atau


tanpa gangguan menelan
II trismus sedang, kaku disertai spasme kejang ringan sampai
sedang yang berlangsung singkat disertai disfagia ringan dan
takipnea > 30 35 x/ menit
III trismus berat, kekakuan umum, spasme dan kejang spontan
yang berlangsung lama. Gangguan pernapasan dengan takipnea >
40 x/menit, kadang apnea, disfagioa berat dan takikardia >
120x/menit. Terdapat peningkatan aktivitas saraf otonom yang
moderat dan menetap.
IV gambaran tingkat III disertai gangguan saraf otonom berat
dimana dijumpai hipertensi berat dengan takikardi berselang dengan
hipotensi relatif dan bradikardia atau hipertensi diastolik yang berat
dan menetap (tekanan diastolik >110 mmHg) atau hipotensi sistolik
yang menetap (tekanan sistolik <90 mmHg). Dikenal juga dengan
autonomic storm

Kriteria PatelJoag
Kriteria 1:

Lockjaw, isolated spasm, dysphagia, stiffness of muscle


back.
Kriteria 2:
Spasme, tanpa mempertimbangkan frekuensi dan
keparahan
Kriteria 3:
Masa inkubasi 7 hari (waktu antara trauma dan tanda
pertama)
Kriteria 4:
Periode of onset 48 jam (waktu antara tanda pertama
[lockjaw] dan kejang pertama)
Kriteria 5:
Peningkatan temperature, rectal 1000F atau aksiler 990F

G rading
Grade 1: Kasus Ringan, bila terdapat satu kriteria,

biasanya kriteria 1 atau 2 (tidak ada kematian)


Grade 2: Kasus Sedang, bila terdapat 2 kriteria,
biasanya kriteria 1 dan 2, masa inkubasi >7 hari
dan onset >48 jam (kematian 10%).
Grade 3: Kasus Berat, bila terdapat 3 kriteria,
biasanya masa inkubasi <7 hari dan onset <48
jam (kematian 32%).
Grade 4: Kasus Sangat Berat, terdapat 4
kriteria(kematian 60%).
Grade 5: Calculated mortality terdapat kelima
kriteria, termasuk puerpal dan tetanus
neonatorum (kematian 84%).

Penatalaksanaan
Umum

Bersihkan luka
Diet
Isolasi
Oksigen/bebaskan

jalan napas
Iv line

Khusus
Antibiotik
Antitoksin tetanus
Antikonvulsan

Benzodiazepine :
agonis GABA,
misalnya Diazepam
0,1 mg/kg IV/ 4 jam

Mengurangi bentuk

vegetatif

Antibiotik
Sensitif

Metronidazole, PNC,
Sefalosporin, Imipenem
makrolid tetrasiklin
Imipenem, makrolid,
PNC central GABA

antagonist => sdh


ditinggalkan. Dosis :
100.000-200.000
IU/kg/hari
Metronidazole

antibiotik pilihan. Dosis :


500 mg/ 8 jam/IV + dgn
clindamisin,
erithromisin, tetrasiklin,
vancomysin

Antitoksin
Human Tetanus
tetanus

Immunoglobulin (HTIG)
3.000 5.000 IU/ i.m.
Equine Antitetanus
serum (ATS)
uji hipersensitifitas
harga lebih murah
Sebaiknya 20.000 U

diberikan IM sedgkan
10.000 U diberikan IV
sesudah 48 jam
pemberian pertama

Intravenous Immune

globulin (IVIG),
pemberian antitoksin
sebelum debridement

Prognosa
Tergantung :
1. Masa inkubasi
2. Period of onset
3. Pengobatan yang terlambat
4. Ada tidaknya komplikasi
5. Lesi di kepala atau wajah

Pencegahan
Mencegah tetanus melalui vaksinasi

adalah jauh lebih baik daripada


mengobatinya.
Pada anak-anak, vaksin tetanus
diberikan sebagai bagian dari vaksin
DPT (difteri, pertusis, tetanus). Bagi
yang sudah dewasa sebaiknya
menerima booster.

TERIM A KASIH

Anda mungkin juga menyukai