Askep Leukemia
Askep Leukemia
Emil Huriani
Leukemia
Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut
dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk
proliferasi sel normal
Extramedulary hematopoesis: terjadi proliferasi
sel abnormal ke hati & limpa, dan pada
keadaan akut dapat terjadi infiltrasi ke organ
lain: meningen, nodus limfe, kulit, gusi
Leukemia
Penyebab pasti tidak diketahui, dapat
terjadi karena pengaruh genetik atau virus
serta kerusakan sumsum tulang dari
radiasi dan zat kimia spt benzene,
alkilating agent
Klasifikasi
Dilakukan berdasarkan stem sel yang
terlibat, waktu munculnya gejala dan
fase perkembangan yang terganggu
Pengkajian dan
Pemeriksaan Diagnostik AML
Tidak diketahui penyebab dan tanda2
Gejala terjadi dalam hitungan minggu atau
bulan
Hitung darah lengkap: penurunan eritrosit dan
platelet
Total leukosit dapat /n/, tapi % dari sel
normal
Bone marrow analysis: kelebihan sel tdk
matang (>30 %)
Komplikasi AML
Pendarahan karena trombositopenia,
terutama bila < 10.000/mm3
Pendarahan GI, paru, intrakranial
Infeksi karena kurangnya granulosit normal
dan matang. Neutrofil < 100/mm3 resiko
infeksi sistemik
Asimtomatis
Limfositosis
Eritrosit dan platelet N/
Limfadenopati
Splenomegali
B symptom: demam, keringat (malam),
penurunan BB
Infeksi karena gangguan pertahanan humoral
dan sel-mediated
Prioritas Keperawatan
Mencegah infeksi selama fase akut dan
pengobatan
Mempertahankan volume darah sirkulasi
Menghilangkan nyeri
Memberikan dukungan psikologis
Memberikan informasi mengenai proses
penyakit, prognosis dan pengobatan
Tujuan Perawatan
Komplikasi dapat dicegah/diminimalkan
Nyeri dapat dihilangkan/dikontrol
ADL dapat dilakukan secara
mandiri/dibantu
Menerima penyakit secara realistis
Memahami proses penyakit, prognosis
dan penatalaksanaan terapeutik
Masalah Keperawatan???
Penurunan Curah jantung
Resiko Infeksi
Kerusakan Integritas kulit
Nyeri Akut
Perfusi jaringan perifer tidak efektif
Kerusakan Pertukaran gas
Pola Nafas tidak efektif
Kekurangan Volume cairan
Intoleransi aktivitas
Kurang pengetahuan
Palpitasi
Perubahan EKG
Perubahan preload
Kelemahan
Edema
Murmur
Perubahan afterload
Nafas pendek/dispnea
Oliguria
Krakles
Batuk
Perilaku / emosi
Cemas
Gelisah
RESIKO INFEKSI
Definisi: Peningkatan resiko untuk terinvasi oleh organisme patogen
Faktor Resiko:
Penyakit kronis
Imunitas yang tidak adekuat
Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
Prosedur invasif
Malnutrisi
Trauma
Destruksi jaringan
Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
Imunosupresif
Internal
Perubahan metabolik
Perubahan sensasi
Perubahan nutrisi
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
Perubahan keseimbangan cairan
Defisiensi imunologi
Faktor-faktor perkembangan
NYERI AKUT
Definisi: Pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan
jaringan secara aktual dan potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (Assosiation for Study
of Pain) : serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat yang diantisipasi
atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan Karakteristik:
Menunjukkan kerusakan
Muka topeng
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
AGD abnormal
Sianosis (pada neonatus)
Warna kulit : abnormal (pucat,
kehitam -hitaman)
Hipoksemia
Hiperkabia
Sakit kepala ketika bangun
Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas
Abnormal ph arteri
Nasal flaring (napas cuping hidung)
Dispnea
Orthopnea
Nafas pendek
Kedalaman pernafasan :
Hiperventilasi
Hipoventilasi
Deformitas tulang
Nyeri
Cemas
Disfungsi neuromuskular
Kerusakan muskuloskletal
Kerusakan kognitif/persepsi
Obesitas
Posisi tubuh
Imaturitas neurologis