Anda di halaman 1dari 10

SINAR X

Disampaikan oleh:
Arief Nurcahyo Sumantri

Sejarah Singkat

*)

Sinar X pertama kali ditemukan secara


kebetulan oleh Willhem Conrad Roentgen
(1895).
Dalam percobaannya beliau mendapati layar
barium platinocyanide berpendar oleh radiasi
yang tidak diketahui, setelah melalui tabung
sinar katoda yang tertutup karton hitam.
Dengan menempatkan sepotong platina
sebagai plat fotografi dan mengekspos plat
dengan sumber radiasi ini, daerah bercahaya
muncul di piring mana platina menyerap
radiasi.
*)

Basic Radiology, McGraw-Hill Companies, 2004

Sejarah Singkat

*)

Temuan tak terduga ini selanjutnya


dikonfirmasikan setelah Roentgen
meletakkan tangan istrinya pada kaset yang
berisi plat fotografi dan membuat paparan
selama 15 menit.
Tulang-tulang muncul putih di plat yang
dikembangkan, berbeda dengan daging di
sekitarnya yang berwarna lebih gelap.

*)

Basic Radiology, McGraw-Hill Companies, 2004

Prinsip Dasar Terciptanya


Sinar X
Dalam percobaannya beliau menggunakan
tabung Geslier, terbuat dari Glass Envelope
berisi gas Argon atau Xenon.
Jika ada perbedaan potensial yang tinggi
antara anoda dan katoda maka gas-gas ini
akan terionisasi dan elektron-elektron akan
membebaskan diri dari ikatan atomnya.
Elektron yang terdekat dengan anoda akan
langsung ditarik ke anoda sehingga terjadi
hole.

Prinsip Dasar Terciptanya


Sinar X
Hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya
sehingga terjadilah arus elektron yang
berkebalikan dengan arus listrik yang
kemudian disebut arus tabung .
Elektron-elektron tersebut akan menabrak
anoda.
Jika tabrakan elektron tersebut tepat di inti
atom disebut peristiwa Breamstrahlung dan
apabila menabraknya di elektron dikulit K,
disebut K Karakteristik.

Prinsip Dasar Terciptanya


Sinar X
Akibat tabrakan ini maka terjadi hole-hole
karena elektron-elektron yang ditabrak
tersebut terpental. Hole-hole ini akan diisi
oleh elektron-elektron lain.
Perpindahan elektron ini akan menghasilkan
gelombang elektromagnetik yang panjang
gelombangnya berbeda-beda.
Panjang gelombang sinar x adalah 0,01 s/d 1
Amstrong.

Tabung Sinar X
Tabung sinar x permulaan disebut Cold Cathode
Tube

Cold Cathode Tube


Hot Cathode Tube

Pada tahun 1913, Collige menyempurnakan temuan


Roentgen tersebut yang sampai saat ini digunakan
Tabung sinar x tersebut dikenal dengan Hot Cathode
Tube

Sifat Sinar X
Penetrating Effect
Bila sinar X mengenai bahan maka sinar tersebut
akan menembus bahan tersebut.
Biological effect
Apabila sinar X mengenai tubuh maka akan
merusak/mematikan sel-sel yang hidup dengan
dosis radiasi tertentu.
Ionisation effect
Apabila sinar X dikenakan pada bahan, maka pada
bahan tersebut akan terjadi ionisasi yaitu peristiwa
terlepasnya elekttron dari ikatan atomnya.

Sifat Sinar X
Flourecent effect
Bila sinar X mangenai layar yang dilapisi dengan
bahan flourecent, maka pada layar tersebut akan
terjadi kilatan cahaya/cahaya tampak.
Fotography effect
Bila sinar X mengenai fllm, maka pada film akan
terjadi bayangan laten. Apabila kemudian film
tersebut diproses di kamar gelap maka akan terjadi
bayangan yang bisa dilihat (bayangan nyata).

Syarat Terjadi Sinar X


Adanya sumber elektron, transformator filament
memberikan supply bagi katoda supaya terjadi
termionic emission sehingga terjadi elektron bebas
dan menyebabkan terjadinya awan elektron di
katoda.
Adanya perbedaan tegangan yang cukup (kV) antara
katoda dan anoda, menyebabkan elektron tertarik
ke anoda
Adanya target, tempat tumbukan/benturan elektron
di anoda.

Anda mungkin juga menyukai