Anda di halaman 1dari 20

DESAIN PENELITIAN I

Prepared by : Yeni Suryamah

DEFINISI DESAIN PENELITIAN


DEFINISI
Suatu Rencana, Struktur, dan Strategi untuk
menjawab permasalahan, yang meng-optimasi
validitas

PENGERTIAN LUAS :
Mencakup berbagai hal yang dilakukan peneliti
mulai dari identifikasi masalah hingga analisis data
PENGERTIAN SEMPIT :
Jenis atau macam penelitian

Desain Penelitian
penelitian berjalan sesuai
Agar
dengan yang diharapkan, maka perlu

direncanakan secara cermat.


Peneliti melakukan desain terlebih
dahulu tentang metoda penelitian
yang meliputi : alat pengukuran data,
waktu dan tempat pengambilan data,
metoda analisa data dll.

KEGUNAAN DESAIN PENELITIAN


untuk mengontrol atau
Alat
mengendalikan berbagai variabel

yang berpengaruh pada suatu


penelitian
Merupakan sarana bagi peneliti
untuk memperoleh jawaban atas
pertanyaan penelitian.
Tergantung pertanyaan penelitian

PILIHAN DESAIN
Contoh :
Studi Kasus
Bagaimana gambaran kinerja bidan dan
kaitannya dengan berbagai gambaran
dinamis motivasinya di RS X?
Studi longitudinal (cohort)
Apakah telah terjadi perubahan kinerja
dari waktu ke waktu sesuai dengan
tingkatan motivasinya?

PILIHAN DESAIN
Studi cross-sectional
Apakah ada hubungan antara motivasi
dengan kinerja?
Studi eksperimental
Apakah ada perbedaan tingkat kinerja
pada kelompok bidan yang diberi
intervensi APN dengan yg tidak?

Tentukan Tujuan penelitian


Penelitian yang akan kita lakukan itu
tujuannya:
eksplorasi : menemukan yang baru
deskripsi : memahami sesuatu lebih
mendalam.
uji hypetesis : menguji kebenaran
suatu dugaan.

Sebelum menentukan desain


penelitian

Peneliti sejak awal harus :


Menentukan apakah akan melakukan
intervensi dalam penelitian
(eksperimental) atau pengamatan saja
(Observasional)
Jika memilih studi observasional apakah
mengadakan pengamatan sewaktu atau
follow up (jangka waktu tertentu)
Apakah melakukan studi retrospektif
(sudah berlangsung) atau studi
prospektif (mengamati peristiwa yg
belum terjadi)

Catatan :
Penelitian yang satu tidak lebih
Jenis
unggul daripada yang lain jenis

penelitian berhubungan erat dgn tujuan


penelitian
Satu jenis penelitian dapat menunjang
jenis penelitian yang lain, misal :
penelitian observasional untuk mencari
data awal (studi deskriptif) dapat dipakai
untuk menyusun studi analitik (hubungan
sebab akibat).pada tahap berikutnya
mungkin dapat dilakukan studi
intervensional

Klasifikasi Jenis Penelitian


beraneka ragam, beberapa
Sangat
pakar mengklasifikasikan dari sudut

pandang yang berbeda bahkan


tumpang tindih
Tidak ada satu pun klasifikasi jenis
penelitian yang lengkap, ada
kelebihan dan kekurangannya

Klasifikasi Jenis Penelitian


Penelitian berdasarkan :
ruang lingkupnya (kasus dan inferensial)
Tempat (penelitian lapangan dan laboratorium)
Waktu (longitudinal dan transversal/cross sectional)
Cara pengumpulan data (observasional dan survei)
Ada tidaknya perlakuan (eksperimental dan survei)
Tujuannya (deskriptif dan analitik)
Sumber datanya (penelitian primer dan penelitian sekunder)
Jenis datanya (kuantitatif dan kualitatif)
Etika (penelitian terapetik, non terapetik dan pada subyek
khusus)
Rancangan (historis, deskriptif, perkembangan, kasus)
Substansi (dasar dan terapan)

Klasifikasi Jenis Penelitian


(1)
Penelitian berdasarkan :

ruang lingkupnya (kasus dan inferensial)

kasus = hanya satu kasus tertentu


inferensial = populasi kasus, digeneralisasi utk populasi
Tempat (penelitian lapangan dan laboratorium)
lapangan = di tempat melakukan kegiatan sehari-hari, sulit mengontrol
variabel penganggu
laboratorium = kondisi dikendalikan penelitia
Waktu (longitudinal dan transversal/cross sectional)
longitudinal = diamati selama periode waktu tertentu
transversal = diamati pada waktu yg sama
Cara pengumpulan data (observasional dan survei)
obsevasional = pengamatan perilaku objek (parsitipatif/non partisipatif)
survei = wawancara langsung/tidak langsung

Klasifikasi Jenis Penelitian


(2)
Penelitian berdasarkan :

Ada tidaknya perlakuan (eksperimental dan survei)

eksperimental = memberikan perlakuan khusus


survei = tidak memberikan intervensi
Tujuannya (deskriptif dan analitik)
deskriptif = tidak ada analisis hub antar variabel, bersifat umum
analitis = menggunakan analisis statistik inferensial
Sumber datanya (penelitian primer dan penelitian sekunder)
primer = data dikumpulkan sendiri oleh peneliti
sekuder = data sudah ada, dikumpulkan oleh orang lain
Jenis datanya (kuantitatif dan kualitatif)
kuantitatif = penelitian korelasional, eksperimental, deskriptif
kualitatif = penelitian fenomenologi, kasus, historis dll

Klasifikasi Jenis Penelitian


(3)
Penelitian berdasarkan :
Etika (penelitian terapetik, non terapetik dan pada subyek
khusus)
penelitian yg sesuai dgn rambu2 penelitian.
Adanya Majelis Kode etik surat keterangan etika penelitian
1. terapeutik = ditujukan untuk penyembuhan , misal : obat,
radiasi, pembedahan
2. non terapeutik = tdk berkaitan langsung dgn pengobatan,
mencari data kausal
3. subyek khusus =subjek yg memiliki ketergantungan pd org
lain, misal bayi, org linglung

Klasifikasi Jenis Penelitian


(4)

Penelitian berdasarkan :
Rancangan (historis, deskriptif, perkembangan, kasus)
1. Historis = merekonstruksi masa lampau scr sistematis, objektif
2. Deskriptif = akumulasi data dasar utk mengambarkan scr rinci,
tidak untuk mencari hubungan
3. perkembangan = meneliti pola dan perurutan
perubahan/pertumbuhan berdasarkan waktu
4. Kasus =mempelajari secara intensif ttg latar belakang keadaan
sekarang & interaksi lingkungan
Substansi (dasar dan terapan)
dasar =untuk pengembangan keilmuan
terapan = untuk dimanfaatkan langsung oleh masyarakat

Kesalahan dalam pengukuran

Sinonim : BIAS
Semua penelitian terancam bias
Jenis BIAS :

1. bias yg berhubungan dengan seleksi

subjek
2. bias pengukuran/observasi

bias yg berhubungan dengan


seleksi subjek

Bias prevalens/insidens

terjadi bila subjek penelitian (pasien) dgn kematian tinggi pada fase awal,
menurun angka kematiannya dgn perjalanan waktu atau faktor risikonya
tidak dapat/sulit dideteksi
Admission rate bias
terutama studi case control.tidak ada kesetaraan kasus dgn kontrol
Bias non respons
Subjek yg terpilih sampel menolak untuk ikut serta dalam penelitian
Membership bias
terutama studi case control.pada kasus terdapat 1 atau lebih variabel yg
berhubungan dgn efek, sementara pada kontrol tidak
Procedure selection bias
bila pemilihan subjek didasarkan para karakteristik tertentu yg membuat
kedua kelompok mjd tidak seimbang

Bias pengukuran/observasi

Bias prosedur
bila pengukuran diperlakukan tidak sama pada kelompok yg
lain.misal : pasien yg diintervensi lebih byk diperhatikan
dibandingkan pasien kontrol
Recall bias
terjadi pada studi case control, misal : hub pil KB dgn cacat
bawaan, ibu yg anaknya cacat akan berusaha keras
mengingat apakah dlu waktu hamil minum pil KB. Sebaliknya
ibu yg anaknya sehat tidak.
Bias akibat pengukuran yang kurang sensitif
alat ukur yang digunakan kurang sensitif
Bias deteksi
terjadi perubahankemampuan alat ukur untuk mendeteksi
penyakit
Bias ketaatan
perbedaan perlakuan pada satu kelompok dgn kelompok lain
misal : kel studi diberi 1x, kontrol 3x

pustaka

Bachtiar A (2005),Metodologi Penelitian


Kesehatan, Handout matakuliah metodologi
Penelitian, FKM-UI, Depok
Sastroasromo S, dkk, Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis, penerbit Binarupa Aksara, 1995
Notoatmodjo S, Metodologi Penelitian Kesehatan,
Penerbit Rineka Cipta, 2002
Yovsah (2004), Himpunan Bahan Kuliah Dasar
Epidemiologi, Jurusan Epidemiologi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia,
Depok
Hidayat AAA, Metode penelitian kebidanan &
Teknik analisis data, penerbit salemba medika,
2007

Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai