Anda di halaman 1dari 21

Pengolahan Air Limbah

PADA KILANG PARAXYLENE


PERTAMINA RU IV CILACAP

Oleh
I Gusti Ngurah Widiantara
Jati Bayu Wardhana

Latar Belakang
Kegiatan industri semakin pesat dan mulai menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan, baik dampak fisik, kimia, sosial-ekonomi dan budaya. Saat
ini kegiatan industri mulai menjadi perhatian masyarakat secara serius karena
dampak penggunaan bahan baku yang tidak dapat dipulihkan telah merusak
ekosistem dan mencemari lingkungan hidup akibat limbah yang dihasilkan dari
kegiatan industri tersebut (Ginting, 2007).

Tujuan
1. Mengetahui sarana dan peralatan yang digunakan untuk pengoperasian
fasilitas Waste Water Treatment di Kilang Paraxylene Cilacap.
2. Mengetahui pengoperasian fasilitas Waste Water Treatment untuk
mengolah air limbah yang dihasilkan di Kilang Paraxylene Cilacap.
3. Mengetahui kualitas air hasil olahan dari fasilitas Waste Water Treatment
yang diterapkan di Kilang Paraxylene Cilacap.

Unit Wastewater Treatment


1. CPI oil separator (80S-301)
2. CPI oil separator (66S-201).
3. Activated sludge charge pit (66Z-203) dan Buffer pit (66Z-208).
4. Activated sludge facility
5. Water Holding Basin (66Z-206)
6. Holding Basin Pit (66Z-207)

CPI oil separator (80S-301)


Alat ini berada didalam area proses. Air sealing dari pompa-pompa dan air
hujan yang jatuh disekitar area pompa proses akan mengalir mengikuti gaya
gravitasi ke CPI untuk dipisahkan minyaknya.
Air yang telah dipisahkan dari minyak, dialirkan ke Activated Sludge Pit
bersama umpan dari 80P-301A/B. Sedangkan minyak masuk ke CPI Oil Pit
(80Z-203) dan kemudian dipompakan bersama umpan dari CPI Oil Pump
(80P-302 A/B ) ke Slop tank (43T-101/102).

CPI oil separator (66S-201)


Unit ini berada di area tanki. Air yang mengandung minyak dari area tanki
akan mengalir secara gravitasi ke CPI untuk dipisahkan minyaknya
Air yang telah dipisahkan dari minyak dialirkan ke Activated Sludge Pit
secara gravitasi. Sedangkan minyak dialirkan ke CPI Oil Pit (66Z-202) dan
kemudian dipompakan dengan CPI Oil Pump (66P-201) ke Slop tank (43T101/102).

Activated sludge charge pit (66Z-203)


dan Buffer pit (66Z-208).
Air (yang telah dipisahkan minyaknya) dari CPI Oil Separator (80S-301) dan
(66S-201), dialirkan ke Activated Sludge Charge Pit (66Z-203)
Pada kondisi tertentu (pemeliharaan pada waktu shutdown), dimana air yang
dialirkan lebih banyak, air tersebut bisa dialirkan ke Buffer Pit (66Z-208 )
sebelum diproses secara biologi.

Activated sludge facility


Fasilitas yang ada meliputi :
1.

Air Contactors ( 66M-201A / B )

2.

Air Contactor Pits ( 66Z-204 A / B )

3.

Sedimentation Pit ( 66Z-205 )

4.

Sedimentation Pit Rake ( 66M-203 )

5.

Sludge Pump ( 66P-203 A / B )

Water Holding Basin (66Z-206) dan


Holding Basin Pit (66Z-207)
Air hasil proses dari Activated Sludge Facility dialirkan melalui Holding
Basin. Volume effektif dari Holding Basin adalah 3.370 m
Untuk kondisi darurat atau terjadi kebocoran minyak, maka dipasang oil
skiming pipe dimana minyak yang ada akan ditangkap oil skiming pipe dan
dialirkan ke Holding Basin Pit (66Z-207) kemudian bersama umpan dari tanki
66 P-205 dipompakan menuju slop oil tank.

Proses Pengoperasian Fasilitas Waste Water


Treatment di Kilang Kilang Paraxylene
1.

Air (berminyak) dari area proses

2.

Air (berminyak) dari area tanki.

3.

Activated Sludge Facility

Air (berminyak) dari area


proses
Air buangan dari area proses masuk ke CPI oil separator (80S-301) untuk
dipisahkan antara minyak dan air.
Minyak yang terpisahkan masuk ke CPI Oil Pit (66Z-202), lalu dengan
pompa 80P-302 A/B dipompakan ke Slop Tank. Pompa air di CPI Separator
(80P-301 A/B) dijalankan dan air dialirkan ke Activated Sludge Charge Pit
(66Z-203). Kemudian dengan pompa 66P-202 A/B, air limbah dipompa
menuju Activated Sludge Facility.

Air (berminyak) dari area


tanki
Masukkan air dari area tanki ke CPI Oil Separator (66S-201). Minyak yang
telah terpisah dari air dipompakan ke Slop Tank dengan pompa CPI Oil Pump
(66 P-201), lalu air masuk ke tanki 66Z-203 secara gravitasi, kemudian
dialirkan ke Activated Sludge Facility dengan pompa 66P-202 A/B.

Activated Sludge Facility


Pada Activated Sludge Facility air akan mengalami pengolahan lebih lanjut
secara biological. Disini dipisahkan antara sludge dan air limbah yang
selanjutnya air dialirkan ke holding basin.

Skema proses pengolahan air limbah dengan


fasilitas Waste Water Treatment di Kilang Paraxylene

back
back

Analisis Kandungan Air


1.

Air limbah mentah (raw waste water)

2.

Air mentah ke Air Contactor

3.

Air dari Air contactor

4.

Air effluent dari Holding Basin

Air limbah mentah (raw


waste water)
A. Lokasi pengambilan sample
Air dari area proses (inlet 80Z-301)
Air dari area tanki (inlet 66Z-201
B. Jenis Analisa
pH, COD, BOD, Oil Content dan Suspended Solid

Air mentah ke Air Contactor


A. Lokasi pengambilan sample
Activated Sludge Charge Pit (66Z-203)
B. Jenis Analisa
COD, BOD, Oil Content dan Suspended Solid

Air dari Air contactor


A. Lokasi pengambilan sample
Outlet Sedimentation Pit (66Z-205)
B. Jenis Analisa
pH, COD, BOD, Oil Content dan Suspended Solid

Air effluent dari Holding


Basin
A. Lokasi pengambilan sample
Outlet Holding Basin
B. Jenis Analisa
pH, COD, BOD, Oil Content, Suspended Solid dan lead

Hasil Analisis Kualitas Air Waste Water


Treatment Sesudah Pengolahan CPI
No

Parameter

BakuMutu (PerMen LH
No.19 Tahun 2010)

Units

Air Hasil
Olahan
(outlet)

NH3

mg/l

0,31

H2S

0,5

mg/l

0,02

COD

200

mg/l

35

Minyak dan Lemak

25

mg/l

0,5

pH

6-9

Phenol Total

TDS

Temperatur
onsite

6,12

mg/l

< 0,01

4.000

mg/l

337

40

26,6

Metode Analisis
SNI 06-6989:302005
SNI 06-6989:222005
SNI 06-6989:152004
SNI 06-6989:102004
SNI 06-6989:272005
SNI 06-6989:212005
SNI 06-6989:272005
SNI 06-6989:202005

(Sumber : TS Laboratory PT.Pertamina RU IV Cilacap, 2011)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai