Anda di halaman 1dari 9

Asmaul Husna

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Al kariim = Yang Maha Mulia


Al mukmin = Maha Pemberi Keamanan
Al wakiil = Maha Pemelihara
Al Matiin = Maha Kokoh
Al Jaami = Maha Mengumpulkan
Al Adl = Maha Adil
Al Akhir = Maha Akhir

AL KARIIM
Al-Karim adalah salah satu daripada Asma-ul-Husna. Nama ini memberi pengertian
istimewa tentang Allah s.w.t. Al-Karim bermaksud:
1: Allah s.w.t Maha Pemurah.
2: Allah s.w.t memberi tanpa diminta.
3: Allah s.w.t memberi sebelum diminta.
4: Allah s.w.t memberi apabila diminta.
5: Allah s.w.t memberi bukan kerana permintaan, tetapi cukup sekadar harapan,
cita-cita dan angan-angan hamba-hamba-Nya. Dia tidak mengecewakan harapan
mereka.
6: Allah s.w.t memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh
para hamba-Nya.
7: Allah Yang Maha Pemurah tidak kedekut dalam pemberian-Nya. Tidak dikira
berapa banyak diberi-Nya dan kepada siapa Dia memberi.
8: Paling penting, demi kebaikan hamba-Nya sendiri, Allah s.w.t memberi dengan
bijaksana, dengan cara yang paling baik, masa yang paling sesuai dan paling
bermanafaat kepada si hamba yang menerimanya.

AL MUKMIN
Contoh dan bikti sederhana bahwa Allah bersifat Al - Mukmin dapat
kita lihat dalam diri kita sendiri. Seperti pada tubuh kita, Allah
menciptakan alis di atas mata yang berfungsi melindungi mata dari
keringat yang jatuh, bulu mata melindungi mata dari debu dan
binatang - binatang kecil.
Bukti lain diluar tubuh kita seperti ketika Rasulullah ingin Hijrah dari
Mekkah ke kota Madinah. Pada malam keberangkatan Nabi
Muhammad, sekeliling rumah Nabi telah di pagar betis oleh orang orang Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad Saw. Akan
tetapi dengan sifat Al - Mukmin Allah telah memberi keselamatan
kepada Rasulullah. Rasulullah dengan aman dapat keluar dari
rumah dan meninggalkan kota Mekkah menuju Madinah.

AL WAKIL
Al-Wakil yang membawa maksud:
Ada perbedaan antara wakalah kepada Allah dengan
wakalah kepada manusia. Jika kita berwakil kepada orang
lain orang itu mesti lakukan 100% seperti yang kita
harapkan. Jika tidak mungkin kita boleh pecat kerana dia
melakukan tidak sama seperti yang kita kehendaki.
Lain jika kita berwakilkan Allah. Allah tak mesti melakukan
100% seperti apa yang kita kehendaki. Ini kerana Allah
lebih mengetahui daripada kita. Seorang hamba tidak
boleh pasrah keseluruhan kepada Allah, ia juga harus
berusaha untuk mencapai yang ia inginkan.

AL MATIN
Allah adalah Maha Sempurna dalam kekuatan dan kekukuhanNya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya, tidak akan Allah
melemahkan suatu sifat-Nya, sebagaimana manusia. Maha
Sempurna Allah SWT dari sifat manusiawi. Allah juga maha
kukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat AlMatin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari
kekuatan yang tidak ada taranya. Dengan begitu, Kekukuhan
Allah yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah
memberikan rahmat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Tidak ada
apapun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada
sasarannya. Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat
mencegah pembalasan-Nya. Kemurkaan dan azab-Nya akan
mengenai sasaran tanpa meleset sedikitpun atau sekalipun.

AL JAAMI
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di
antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang
beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di
permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di
padang mahsyar pada hari kiamat. Dan Dia mengumpulkan
langit, planet, udara di bumi, lautan, binatang, tumbuhtumbuhan, dan barang-barang tambang yang aneka rupa di
bumi. Dia mengumpulkan tulang, urat, keringat dan otot, dan
lain-lain. Dia mengumpulkan antara dua sifat yang
berlawanan, seperti panas dan dingin, kering dan lembab, di
dalam unsur hewan dan tumbuh-tumbuhan dan ini termasuk
penghimpunan yang paling sempurna di antara yang ada.
Dan Allah juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba
adab yang lahir di anggota tubuh dan hakikat batin di dalam
hati.

AL ADL
Al-Adl, berasal dari tiga suku kata a-da-la, yang berarti lurus dan
sama. Seorang yang adil, menurut definisi ini adalah mereka yang
lurus, tidak plin-plan, dan sikapnya senantiasa menggunakan ukuran
yang sama, bukan standar ganda. Ketika berhadapan dengan suatu
masalah, orang yang adil bersikap obyektif, tidak berpihak pada salah
satu yang bersengketa.
Allah Maha Adil. Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang
sama dan sederajat. Tidak ada yang ditinggikan hanya karena
keturunan, kekayaan, atau karena jabatannya. Dekat jauhnya posisi
seseorang dengan Allah hanya diukur dari seberapa besar mereka
berusaha meningkatkan taqwanya. Semakin tinggi taqwanya,
semakin tinggi pula posisinya, semakin mulia dan dimuliakan oleh
Allah SWT. Begitupun sebaliknya.

Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya


menghukum dan memberi sanksi kepada
mereka yang terlibat langsung dalam
perbuatan maksiat atau dosa. Tidak
dikenal oleh-Nya istilah dosa turunan, juga
tidak ada hukum karma. Di hadapan-Nya
masing-masing individu akan
mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.

AL AKHIR
Al Akhir adalah Zat yang memiliki sifat kekal dan Maha akhir yang tidak
ada sesuatu pun setelahNya.Dia Mahakekal tatkala semua makhluk
hancur, Mahakekal dengan kekekalannya.Adapun kekekalan
makhlukNya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan
Jannah, neraka dan apa yang ada di dalamnya.Jannah adalah makhluk
yang Allah ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-Nya.
Allah berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang
tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak secara
zat dan tabiat, karena secara tabiat dan zat, seluruh makhluk ciptaan
Allah adalah fana (tidak kekal).Sifat kekal tidak
dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal
untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuanNya.

Anda mungkin juga menyukai