Kegawatdaruratan dan
Traumatologi
Kelompok 13
Skenario
Kata sulit
Kata kunci
Wanita 32 tahun
Keluhan nyeri
Deformitas pada paha kanan
Keluhan dialami selama 30 menit sebelum
ke RS
Riwayat trauma
Jejas pada tulang panggul
Nadi 120 kali/menit, TD 90/60 mmHg
Paha kanan bengkak kebiruan & tidak sama
panjang
Leg legth discrapency kurang lebih 3 cm
Palpasi nyeri tekan daerah deformitas
Pertanyaan
Jelaskan penilaian dan penanganan awal
pada pasien!
Jelaskan secondary survey pada pasien
tersebut!
Bagaimana patomekanisme fraktur
dan/atau dislokasi?
Bagaimana perbedaan antara fraktur dan
dislokasi?
Differential Diagnosis?
Primary Survey
A perhatikan jalan nafas, fraktur servical?
B breathing & ventilasi. Tanda pemakaian
otot bantu pernafasan, gerakan nafas,
dengar hembusan nafas?
C sirkulasi. trauma kemungkinan ada
perdarahan (nadi meningkat, TD menurun)
D AVPU
E lingkungan
Secondary Survey
AMPLE (Alergi, Medikasi, Penyakit penyerta,
Last Meal, Event)
Head to Toe Examination Look, Feel, Move
pada daerah fraktur (deformitas, kerusakan
jar.lunak, Fragmen tulang, kerusakan arteri
dan saraf, tenderness)
TTV
Radiologi
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Darah rutin
X-ray os femur dan pelvis standard AP,
Lateral
CT Scan jika diperlukan
Diagnosis Differential
Fraktur Femur
Dislokasi Femur
Fraktur Femur
Fraktur Femur adalah rusaknya kontinuitas
tulang pangkal paha yang dapat disebabkan
oleh trauma langsung, kelelahan otot ,
kondisi-kondisi tertentu seperti degenerasi
tulang/osteoporosis.
Penyebab fraktur adalah trauma yang
mengenai tulang,
Patomekanisme Fraktur
Langkah Diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Look (inspeksi): bengkak, deformitas, kelainan
bentuk.
Feel/palpasi: nyeri tekan, lokal pada tempat fraktur.
Movement/gerakan: gerakan aktif sakit, gerakan
pasif sakit krepitasi.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium (darah rutin)
Radiologi : X-Ray
Fraktur Femur
Fraktur intertrochanter femur lansia krn
osteoporosis. Bagus prognosis
Fraktur sub trochanter femur, garis patahnya 5
cm distal dari trochanter minor.
Fraktur batang femur trauma langsung bisa
menyebabkan syok hipovolemik
Fraktur supracondyler tarikan m.gastrocnemius
Fraktur intracondyler
Fraktur condyler femur kombinasi daya
hiperabduksi dan adduksi disertai dgn tekanan
pada sumbu femur ke atas
Penatalaksanaan
Traksi
Fiksasi interna
Pembidaian
Gips
Operasi
Komplikasi segera
Syok
Sindrom emboli lemak
Sindrom kompartemen
Kerusakan arteri
Infeksi
Avaskuler nekrosis Avaskuler nekrosis (AVN)
Komplikasi lanjut
Malunion
Delayed union
Non union
Dislokasi posterior
Gambaran klinik
Kaki pendek dan beadduksi, berotasi
internal dan sedikit berfleksi
Pemeriksaan penunjang
foto anteroposterior kaput femoris terlihat
diluar mangkuknya dan di atas asetabulum
CT Scan adalah cara terbaik untuk
menunjukkan fraktur asetabulum atau
setiap fragmen tulang
Penatalaksanaan
Dislokasi anterior
Paling sering terjadi karena kecelakaan lalu
lintas atau kecelakaan penerbangan.
Gambaran klinik : Kaki berada pada rotasi
luar, abduksi dan sedikit fleksi. Kaki tidak
memendek
Penunjang : foto anteroposterior dislokasi
biasanya jelas, tetapi kadang-kadang kaput
hamper berada di depan posisi normalnya
Terapi
Mirip dengan dislokasi posterior
Kecuali, paha yang berfleksi itu ditarik ke
atas, paha harus diadduksi
Dislokasi pusat
Jatuh pada sisi atau pukulan pada trokanter
mayor, dapat terdorong kaput femoris ke
lantai asetabulum dan menyebabkan fraktur
pelvis
Gambaran klinik : Paha lecet-lecet atau
memar tetapi kaki terletak pada posisi
normal. Trokanter dan daerah pinggul
terasa nyeri. Sedikit gerakan dapat
dilakukan
Dislokasi Pusat
Terapi
Reduksi dislokasi panggul & mengembalikan
ke bentuk semula. Pertaahankan traksi 4-6
minggu jika berhasil.
Jika gagal, kombinasi traksi kerangka
longitudinal dan lateral dapat mereduksi
dislokasi selama 2-3 minggu
TERIMA
KASIH