Anda di halaman 1dari 23

JUSTIFIKASI UNTUK PERUBAHAN

METERING SISTEM DAN PERALATAN


PENDUKUNGNYA
DI
KM O3, PLAJU

LATAR BELAKANG

Pada basis perancangan dari LAPI-ITB direncanakan pemakaian metering


sistem berikut sistem provernya pada KM 265 Tempino dan KM 03 Plaju,
dengan pertimbangan data proses desainnya sbb:

Dengan flow meter yang dipilih 3 PD meter + provernya

Karakteristik Minyak Mentah


Adapun karakteristik minyak mentah yang diambil adalah dari :
Bajubang : 1.189 centistokes
Pearl Oil : 1.609 centistokes
Kenali Asam :1.294 centi stokes

Data yang diambil di KM 03, Plaju, dengan perencanaan flow meter yang
diambil adalah 2 unit PD meter berikut dengan provernya.

Pada dokumen Feed dan tender terjadi perubahan yang significant dengan
ditiadakannya unit meter prover di kedua lokasi KM 265 dan KM 03 dan perubahan
sistem meter di KM 03 dari PD meter menjadi tipe Turbin meter dengan basis proses
pengaliran minyak mentah dibawah ini.

P&ID Metering dan Prover Meter di KM03


existing dan proposed dalam FEED

Justifikasi pemilihan sistem metering


Proses transaksi jual beli minyak mentah merupakan titik kritis yang harus diberi
perhatian lebih
Pengertian dari Custody Transfer adalah proses jual beli yang harus dinyatakan
sah oleh pihak penjual (produser, shipper), transporter dan pembeli serta pihakpihak yang terkait.
Pada proses transaksi ini semua pihak yang terlibat harus menyetujui baik dari
sistem desain ataupun desain alat ukur yang digunakan.
Alat ukur yang digunakan selalu harus terkalibrasi juga harus memiliki
keakurasian dan repeatability yang tinggi.
Standar API MPMS (American Petroleum Institute Manual of Petroleum
Measurement Standard) merupakan standar khusus yang mengatur tentang
beberapa sistem yang harus digunakan pada industri hydrocarbon.

Sampai saat ini beberapa industri migas di internasional dan dalam negeri
menggunakan standar untuk mendesain instrumen ukur untuk sistem jual beli
minyak mentah mengacu standar API MPMS didukung dengan standar lainnya sperti
OIML (International Organization of Legal Metrology) dan standar NORSOK
(Norsk Sokkel Konkuranseposisjon).
Di Indonesia standar yang dipakai dari DitJen Metrologi , DitJen Migas
dan BPMigas

Perubahan design dari Turbine meter menjadi Positive


Displacement meter

Dengan mengacu pada stadar API MPMS 5.2 dan 6.6 sistem meter di
KM03, Plaju dapat digunakan positive displacement meter dengan
pertimbagan masih dalam range aliran rendah (low flow) dan viscositas
tinggi seperti terlihat kurva dibawah ini.

Pembahasan

Pemilihan penggunaan PD meter berdasarkan sifat operasional yang continue,


aliran yang rendah (sekitar 600-800 GPM) dan sifat minyak mentah yang
mempunyai kinematic viscosity diatas 20 centistokes .
Perbandingan harga lebih rendah dari jenis turbin meter

Penambahan peralatan Densito Meter dan Sampling


Code and Standard :
API MPMS clause 8.2 Automatic Sampling of Petroleum and Petroleum
Product
NORSOK I-105 Fiscal measurement system for hydrocarbon liquid
OIML P-17 Guide to expression of uncertainty in measurement
Sampling diperlukan pada pengiriman minyak mentah antara produser ,
transporter dan buyers, untuk mengetahui kwalitas dan karakteristik minyak
yang dikirim dan diterima pada sistem jual beli minyak mentah, antara lain:
API gravity
Shrinkage factor (SF)
Sediment & Water (S&W)
Net Volume
Secara prinsip kerjanya ada 3 jenis peralatan sampling :
1.In-line sampler
2.Cell sampler
3.Fast loop sampler

Schematic of Automatic sampling

Fast loop sampling system


L
o
o
p

In-line sampling system

P&ID Fast Loop System

Recommended Automatic Sampling System

JUSTIKASI PENAMBAHAN COMPACT METER


PROVER
Abstract

Dengan adanya custody metering yang baru di KM265 dan KM03


dalam pengiriman minyak mentah dengan pipeline untuk mengukur
kwantitas dan kwalitas dari minyak mentah yang dikirim adalah untuk
kepentingan dalam aspek fiscal.

Seluruh peralatan yang termasuk adalah skid metering yang digunakan


sebagai custody metering system harus memiliki sifat high accuracy
dan repeatability.

Mengacu pada standar OIML (International Organization of Legal


Metrology) untuk flow meter pada pipeline adalah 0,2% dan 0,3%
untuk
system srcara keseluruhan.

Untuk menjaga akurasi diatas diperlukan Meter Prover jika Meter


Prover yang ada tidak dapat di kalibrasi untuk metering system yang baru,
maka harus dibuat pengadaan meter prover yang fit dengan metering
system yang baru

P&ID KM 03 LAST EDITIONED

Pertimbangan Prover Meter

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lama
Perlu di rebuilt
Perlu di recalibration
Tidak menambah area
Operator familiar
Time conciousness baik (sudah
available)
Not continuously operated

1.
2.
3.
4.

Baru
New design (time frame)
Perlu area baru (kecuali
yang lama tidak dipakai)
Pemesanan agak lama (time
frame)
Standard proving meter API
MPMS 6.6 Pipeline Metering
System dilihat dari
advantages dan
disadvatages dari 3 sistem
meter prover method yaitu
dengan tank prover, dengan
pipe prover atau dengan
master meter

Spesifikasi Meter Prover System

General
The capacity of the prover unit shall correspond to the maximum of flow meter
standard range.
Three blinded connections with block valves shall be installed to enable serial and
parallel calibration of the
prover unit. The prover unit shall be calibrated before delivery from the
manufacturer.
If exposed to ambient conditions, the prover unit including temperature
measurement points etc. may be
thermally insulated and/or heat traced.
Informative references are given in IP PMM Part X, Section 1 and Section 3.
Compact prover
The prover shall be design according to API MPMS Chap. 4.3.
The uncertainty limits are 0,04 % of calibrated volume (expanded uncertainty
with a coverage factor k=2).
The repeatability shall be within 0,02 % (band) when the method "5 successive
repeats" is used.
The statistical method described in Annex F may be used to determine average
calibrated volumes and
evaluate the corresponding repeatability expressed as uncertainty. The maximum
acceptable uncertainty
band at 95 % confidence level is 0,02 %.

Conventional pipe prover


The prover shall be bi-directional or unidirectional, according to API MPMS
Chap. 4. Interpolation may be used to achieve 0,01 % pulse resolution. The prover
shall have four distinct, calibrated volumes with two detector switches at either
end.
The prover shall be equipped with quick opening cover on displacer home
chamber, specially designed flanges in pre-run/calibrated section.
The inner surface, rubber sealings, lining of prover, etc. shall be of a material that
is compatible with and can withstand the oil flowing through.
Four-way valve of large size should have a hydraulic actuator.
The design shall minimise dynamic forces during diverter valve operation.
The uncertainty limits are 0,04 % of calibrated volume (expanded uncertainty
with a coverage factor k=2).
The repeatability shall be within 0,02 % (band) when the method "5 successive
repeats" is used.
The statistical method described in Annex F may be used to determine average
calibrated volumes and
evaluate the corresponding repeatability expressed as uncertainty. The maximum
acceptable uncertainty
band at 95 % confidence level is 0,02 %.

Typical Meter/Prover P&ID

Jenis prover system- Unidirectional Return

Jenis prover system- Bidirectional U-Type Sphere

Jenis Piston Prover System Bidirectional Straight

Anda mungkin juga menyukai