Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Mekanisme trauma.
Fraktur tarjadi karena jatuh pada daerah trokanter, baik karena kecelakaan lalu
lintas maupun jjatuh dari tempatyang tidak terlalu tinggi, seperti terpeleset
dikamar mandi ketika panggul dalam keadaan fleksi dan rotasi.
Kaput femur mendapat aliran darah dari 3 sumber sbb.
Pembuluh darah intramedular didalam leher femur
Pembuluh darah servikal asenden dalam retinakulum kapsul sendi
Pembuluh darah dari ligament yang berputar
2. Pengkajian
Kaji adanya riwayatjatuh dari ketinggian disertai nyeri pada daerah panggul
terutama pada daerah inguinal depan. Adanya nyeri dan pemendekan
anggota gerak bawah dalam posisi rotasi lateral
3. pemeriksaan radiology. Dengan pemeriksan radiologi, kita dapat
mengetahui jenis fraktur dan klasifikasinya serta menentukan jenis
pengobatan dan prognosisnya.
4. penatalaksanan fraktur leher femur adalah sbb :
konservatif dengan indikasi yang sangat terbuka.
Terapi operti. pengobatan operatif hampir selalu di lakukan pada klien fraktur
leher femur, baik orang dewasa maupun orang tua karena perlu di lakukan
reduksi untuk hasil yang akurat dan stabil. Orang tua yang mengalami
fraktur femur perlu di mobilisasi dengan cepat untuk mencegah komplikasi.
Fraktur
subtrokanter
Dapat terjadi pada setiap usia dan biasanya akibat
trauma yang hebat.
Pengkajian. Anggota gerak bawah dalam keadaan
rotasi eksterna dan memendek serta di temukan
pembengkakan pada daerah proksimal femur di sertai
nyeri pada pergerakan
Pemerikasaan radiologi. Pemeriksaan ini dapat
menunjukan fraktur yang terjadi di bawah trokanter
minor. Garis fraktur dapat bersifat transversal, oblik
atau spiral, dan sering bersifat kominutif. Fragmen
proksimal dalam posisi fleksi, sedangkan fragmen
distal dalam posisi aduksi dan bergeser ke proksimal.
( gbr 3.76 )
Penatalaksaan. Pemasangan traksi dan gips panggul
merupakan alternatif penatalaksanan pada klien usia
muda. Reduksi terbuka dan fiksasi internal merupakan
pengobatan pilihan dengan mempergunakan plate dan
screw.
Fraktur diafisis
femur.
Mekanisme trauma
Trauma yang terjadi menyebabkan fraktur spiral,
pabila klien jatuh dengan posisi kaki melekat erat
pada dasar sambil terjadi putaran yang di
teruskan pada femur. Fraktur yang bersifat
transfersal dan oblik terjadi karena langsung dan
trauma angulasi. Fraktur diafisis femur dapat
bersifat etutup atau terbuka, simpel, kominutif
atau segmental.
Pada umumnya klien adalah remaja sampai dewasa
muda. Pada usia tersebut klien lebih suka kebut
kebutan dengan kendaraan bermotor. Klien
mengalami pembengkakan dan deformitas pada
tungkai atas berupa rotasi eksterna dan
pendekatan tungkai. Klien mungkin datang dalam
PENATALAKSANAA
yang di lakukan hampir sama dengan
Npenatalaksanan
penatalaksanaan patah tulang panjang lainnya, yaitu
sbb:
Terapi konserfatif. Traksi kulit merupakan
pengobatan sementara sebelum di lakukan terapi
definitif untuk mengurangi spasme otot.
Traksi tulang berimbang dengan bagian pearson pada
sendi lutut. Indikasi traksi terutama adalh fraktur yang
bersifat kominutif dan segmaental. Rraksi ini
menggunakan cast bracing yang di pasang setelah
terjadi union fraktur secara klinis.
Terapi operatif. Dengan pemasangan plate dan screw
terutama pada fraktur proksimal dan distal femur ;
mempergunakan K-nail, AO nail, atau jenis jenis lain,
baik dengan operasi tertutup atau terbuka. Indikasi Knail, AO nail terutama adalah ratur diafisis ; fiksasi
eksternal terutama pada fraktur segmental, fraktur
kominutif, infected pseudoarhtosis tau fraktur terbuka
KOMPLIKA
komplikasi dini. Komplikasi dini harus ditangani
SI serius oleh perawat yang melaksanakan
dengan
Lanjutan
- trauma saraf. Trauma pada pembuluh darah
KOMPLIKASI
Komplikasi lanjut. Komlikasi fraktur diafisis femur hampir sama dengan
komlikasi beberapa jenis fraktur lainnya. Oleh karena itu, setiap perawat perlu
memperhatikan dan mengetahui komplikasi yang biasa terjadi agar komplikasi
tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan. Pada beberapa situasi, perawat
biasanya akan berhadapan dengan klien dengan fraktur diafisis femur yang
mengalami komplikasi lanjut. Perawat yang mengalami pengalaman dan
pengetahuan yang baik dapat mengidentifikasi kelainan yang timbul akibat
komplikasi tahap lanjut dari fraktur diafisis femur.
Komplikasi yang sering terjadi pada klien fraktur diafisis femur adalah sebagai
berikut.
Delayed union. Fraktur pada orang dewasa mengalami union dalam 4
bulan.
Non-union. Apabila permukaan fraktur menjadi bulat dan sklerotik, perawat
perlu mencurigai adanya non union. Oleh karena itu, diperlukan fiksasi
internal dan bone graft.
Mal-union. Bila terjadi pergeseran kembali kedua ujung fragmen,
diperlukan pengamatan terus menerus selama perawatan. Angulasi lebih
sering ditemukan. Mal union juga menyebabkan pemendekan tungkai
sehingga diperlukan koreksi berupa osteotomi.
Fraktur suprakondilar
Secara anatomis, daerah suprakondilar adalah
femur.
daerah antara batas proksimal kondilus femur dan
batas metafisis dengan diafisis femur. Trauma
yang mengenai daerah femur terjadi karena
adanya tekanan varus dan valgus disertai
kekuatan aksial dan putaran sehingga dapat
menyebabkan fraktur pada daerah ini.
Pergeseran pada fraktur terjadi karena tarikan
otot. Oleh karena itu pada terapi konservatif, lutu
harus difleksi untuk menghilangkan tarikan otot.
Secara klinis, biasanya ditemukan adanya riwayat
trauma yang disertai pembengkakan dan
deformitas pada daerah suprakondilar. Pada
pemeriksaan mungkin ditemukan adnya krepitasi.
PENGKAJIAN
Manifestasi klinis fraktur femur hampir sama
dengan manifestasi klinis fraktur umum tulang
panjang, seperti nyeri, hilangnya fungsi,deformits,
pemendekan ekstremitas bawah karena kontraksi
otot yang melekat di atas dan di bawah tempat
fraktur, krepitasi, pembengkakan,dan perubahan
warna lokal pada kulit akibat trauma dan
perdarahan pada fraktur. Tanda tanda tersebut
baru terjadi beberapa jam atau beberapa hari
setelah cedera.
1. Anamnesis
Identitas klien,meliputi nama, jenis kelamin, usia,
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Keadaan baik dan buruknya
klien.Tanda-tanda yang perlu dicatat adalah
kesadaran klien: (apatis,spoor,koma,gelisah,cm
yang bergantung pada klien, kesakitan dan TTV.
B1 (Breathing) : Pada pemeriksaan system
mrntis.
Kepala
Diagnosis Keperawatan :
Masalah keperawatan utama pada fraktur femur,
baik fraktur terbuka maupun tertutup adalah
sebagai berikut :
Nyeri
Hambatan mobilitas fisik
Defisit perawatan diri
Resiko tinggi trauma
Risiko tinggi infeksi
Kerusakan integritas kulit
Ansietas