Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

Kejang Demam

Pembimbing dr. Ommy Ariansih, Sp.A


Disusun oleh :
Fathul Yasin (2008730067)
Kepaniteraan Stase Pediatri RS Islam

Identit
as

Nama pasien : An. J


Usia : 11 bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Nama orangtua : Tn. H
Alamat : Sumur Batu
Masuk Rumah Sakit : 10 Maret 2014
No kamar/bangsal : 07

Anamn
esis
Keluhan utama
Kejang 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Demam, Muntah, Batuk, Pilek,
Nafsu
makan
dan
minum
menurun

10
1
hari Masih batuk
haridan pilek SMR
SMR Kejang.
SMR
S
kejang
1x.
Masih batuk
S
Pasien batuk
berdahakS

dan
kejang <15 menit.
Saat
pilek.
Masih demam.
dan pilek sejak
10 hari
kejang,
wajah Tidak
pasienkejang lagi.
SMRS, dahak
kaku, susah
mata mendelik
Masih ke
muntah,
dikeluarkan.atas,
Sesaksetelah
(-).
kejang 3x warna
muntah
Demam (-).pasien
BAK sadar.
dan
putih susu, kurang
BAB
tidak
Demam,ada
demam
lebih
gelas air
keluhan. langsung tinggi.
mineral.
Muntah, muntah
Nafsu 3xmakan dan
warna
putih minum
susu,
menurun.
darah (-), kurang
BAKlebih
dan BAB tidak
gelas air mineral.
ada keluhan.
Nafsu
makan
dan

Anamn
esis
Riwayat Penyakit Dahulu
Baru pertama kali merasakan
keluhan seperti ini. Riwayat
kejang demam (-), riwayat TB
paru (-),Penyakit
riwayat asma
(-), riwayat
Riwayat
Keluarga
demam berdarah (-)
Ayah Asma
Ibu punya riwayat kejang demam
saat masih kecil

Anamn
esis
Riwayat Kelahiran
Ibu rutin periksa ke dokter, lahir
spontan (Normal), cukup bulan,
langsung menangis,
BB : 3200 gr, PB : 46 cm
Riwayat Imunisasi
Hepatitis = pada usia 0, 1, 6 bulan
Polio = pada usia 0, 2, 4, 6 bulan
BCG = pada usia 2 bulan
DPT= pada usia 2, 4, 6 bulan
Campak = belum dimunisasi

Anamn
esis
Riwayat Makan
ASI sampai 4 bulan, sekarang
lebih suka minum susu chil mil.
Riwayat Tum-Bang
Merangkak usia 7 bulan
Berdiri dengan bantuan usia 9
bulan
Berjalan dengan dituntun usia 11

Anamn
esis
Riwayat Pengobatan
Belum minum obat
Riwayat Alergi
Alergi terhadap debu. Tidak ada
alergi makanan dan obat-obatan

Pemeriksaa
n Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Suhu : 38,30 C
Nadi : 124 x/menit, irama
teratur, kualitas baik, isi cukup
RR : 44 x/menit

Pemeriksa
an Fisik
Antropometri :
BB : 8 kg
TB : 69 cm
LK : 44 cm
BB/U : 8/10 x 100 % = 80%
TB/U : 69/75 x 100 % = 92%
BB/TB : 8/8,5 x 100 % = 94,1%
Status Gizi : Kesan Gizi Baik

Pemeriksa
an Fisik

Kepala dan Leher :


Kepala: Normochepal, Ubun-Ubun
besar menutup
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah
dicabut
Mata : Konjungtiva pucat (-/-), sklera
ikterik (-/-), edema palpebra (-/-),
mata cekung (-/-)
Telinga : Normotia, serumen (+/+)
Hidung : Deviasi septum nasi (-),
pernapasan cuping hidung (-/-),

Pemeriksaa
n Fisik

Paru :
I : dada simetris
kanan dan kiri,
retraksi interkosta
(-), bagian dada
yang tertinggal (-)
P : Vocal fremitus
kanan = kiri
P: Sonor pada
kedua
lapang
paru

Jantung :
I : Ictus kordis
tidak terlihat
P : Ictus Cordis
teraba pada ICS 5
midclavicula line
P : Redup
A : Bunyi jantung I
dan II reguler ,
murmur (-),gallop
(-)

Pemeriksa
an Fisik
Perut :
I : Perut tampak datar
A : Bising usus (+) pada 4 kuadran
P : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien
tidak teraba membesar, Turgor kulit
kembali cepat
P : Timpani pada 4 kuadran

Pemeriksa
an Fisik
Ekstremitas :
Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema (-)
Sianosis (-)
Inguinal
: pembesaran kelenjar
inguinal (-)
Anus
: Dalam batas normal
Genitalia
: Dalam batas normal

Pemeriksa
an Fisik
Reflek
Biseps (+/+)
Triseps (+/+)
Patella (+/+)
Achilles (+/+)
Babinski (-/-)

Tanda Rangsang
Meningeal
Kaku Kuduk
(-)
Kernig sign (-)
Burdzinski I
(-)
Burdzinki II (-)

Jenis

Pemeriksaan
Laboratorium
Hasil

Hasil

Hasil

pemerik 10/3/1 12/3/1 13/3/1

5 maret
2014
Nilai
Satuan
rujukan

saan
Hemoglo

4
11,8

4
11,6

4
11,7

10,7 14,7

g/dll

bin

35

34

36

31 43

Hematok

411

197

268

229 - 553

103 /uL

16,4

8,7

10,99

5,50 15,5

103 /uL

132

136-145

Mmol/L

4,5

3,5-5,1

Mmol/L

100

97-111

Mmol/L

rit
Trombosit
Leukosit
Natrium

Resu
me

Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan
Kejang 1 hari SMRS. kejang 1x. kejang
<15 menit. Saat kejang, wajah pasien
kaku, mata mendelik ke atas, setelah
kejang pasien sadar. Demam (+)
sejak 1 hari SMRS, demam langsung
tinggi. Pasien batuk berdahak dan
pilek sejak 10 hari SMRS. Pasien juga

Resu
me
Pemeriksaan Fisik
TTV

Suhu : 38,30 C

Pemeriksaan Penunjang
Leukosit
Natrium

: 16400 ul
: 132 Mmol/L

Asses
ment

Kejang
Demam
Muntah
Intake Sulit

Batuk
Pilek

Working
Diagnosis
Diagnosis klinis
KDS
ISPA

Diagnosis Tumbuh kembang


Tumbuh kembang sesuai usia

Diagnosis Imunisasi
Imunisasi tidak lengkap

Diagnosis Gizi
Gizi Baik

Penatalaksa
naan
Infus
Asering loading 100cc
selanjutnya 8 tpm makro bila habis
( 800/24 = 33 tpm mikro = 8 tpm
makro)
Ondancentron 1 mg 1x1 (dosis 0,1 m
g/kgbb/x)
Cefotaxime 3x250 mg (dosis 50100mg/kgbb/hari(2-4x))
Puyer 3x1 bks
PCT
125 mg (dosis 10-15
mg/kgbb/x)

Penatalaksa
naan
Puyer 3x1 bks
CTM
1/5
tab
(dosis
0,1
mg/kgbb/x)
Salbutamol 0,5 mg (dosis 0,1
mg/kgbb/x)
Ambroxol
1/5 tab (dosis 0,5
mg/kgbb/x)
Dexamethasone
1/5 tab (dosis
0,02-0,05 mg/kgbb/
hari(3x)

Tinjauan Pustaka
Kejang Demam

Defini
si
Kejang demam adalah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rectal diatas 38 oC)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.

Epidemi
ologi
Kejang merupakan suatu manifestasi
klinis yang sering dijumpai di ruang
gawat darurat.
Hampir 5% anak berumur di bawah
16
tahun
setidaknya
pernah
mengalami sekali kejang selama
hidupnya.
1 dari setiap 25 anak pernah
mengalami
kejang
demam,
1/3

Klasifi
kasi

KDS

KDK

Lama kejang <


15 menit

Lama kejang >


15 menit

Kejang umum

Kejang fokal /
sebelah tubuh

Tidak berulang
dalam waktu 24
jam
Tidak ada
keluhan
neurologi pasca

Berulang dalam
waktu 24 jam
Ada kelaian
neurologis
sebelum dan

Faktor
Resiko
Demam
Riwayat
kejang
demam pada orang
tua atau saudara
kandung,
Perkembangan
terlambat,
Problem
pada
masa
neonatus,

Patofisiol
ogi

Demam
(kenaikan
suhu 1 C)
Metabolisme
basal
meningkat (1015%)

neurotransmitter

Perubahan
keseimbangan
(membran sel
neuron)
Difusi
melalui
membran (ion
K+ ----- ion
Lepas
Na+)
muatan
listrik
Kejang

Kebutuhan
O2
meningkat
(20%)

PATOFISIOLOGI
KEJANG DEMAM

Faktor yang
Mempengaruhi
Ambang Kejang

Ambang
Usia muda
kejangtinggi
Demam
Genetik
Chemical
Increased
excitement
Lack of Sleep
Unknown

Kejang
kejang

Ambang kejang
Usia >>
Obat anti
konvulsan
Balanced
lifestyle

Tidak

Pemeriksaan
Penunjang
DPL, gula
darah,
elektrolit,
urinalisis

Pemeriksaan
cairan
serebrospinal

Elektroensefal
ografi (EEG)

Pencitraan
(CT-Scan atau
MRI kepala)

Dema
m
Meng
gigil

Epilep
si
yang
tidak
Diagn
murni

osis
Bandi
ng
Ensef
alitis

Menin
gitis

TATA
LAKSANA

Resusitasi

Airway : Bebaskan jalan napas,


posisi, suction
Breathing : Berikan O2
Circulation: monitor nadi dan
tekanan darah, EKG
Cek gula darah segera, koreksi
Menentukan
etiologi
Dextrose bila hipoglikemia
Anamnesis dan pemeriksaan
neurologis
Glukosa, Na, K, Ca, Mg, DPL (jika
ada indikasi)

TATA
LAKSANA

Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO


Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10 mg)
Kejang berhenti:
Th/ rumatan tergantung
etiologi

5 menit, kejang tidak berhenti:


Diazepam :0.3-0.5 mg/kg/hr IV, IO
Rektal: 5-10 kg (5mg), > 10 kg (10
mg)

KDS

Kejang berhenti:
- Th/ rumatan tergantung
etiologi

5 menit ,kejang tidak berhenti:


Fenitoin: 15-20 mg/kg IV
(20-30 menit)

KDK

Kejang berhenti:
Rumatan fenitoin 5-7 mg/kg/hr
dibagi 2 dosis

Kejang berhenti:
Rumatan fenobarbital 3-5
mg/kg/hari dibagi 2 dosis

Kejang tidak berhenti:


Status epileptikus
Fenobarbital: 10-20 mg/kg IV

10 menit, kejang tidak berhenti:


Status epileptikus refrakter

Masuk ICU

ICU

Tambahkan fenobarbital
10-15 mg/kg IV
atau
Midazolam bolus 0.15
mg/kg dilanjutkan
2 g/kg/menit
infuskejang:
drip
Masih

Kejang (-) dalam


24 jam:
turunkan
midazolam 1
g/kg/menit tiap
15 menit

- Naikkan dosis 2
g/kg/menit selama
5 menit sampai
dosis max 24
g/kg/menit
- Bolus midazolam

Komplika
si
Kejang demam berulang dengan
frekuensi berkisar antara 25 % - 50 %..
Umumnya terjadi pada 6 bulan
pertama.
Epilepsi
Kelainan motorik
Gangguan mental dan belajar
Kemungkinan mengalami kematian
sebesar 0,46% dan 0,74%.

Prognosis
Dengan penanggulangan
yang tepat dan cepat,
prognosisnya baik dan
tidak menyebabkan
kematian.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai