Dokumen - Tips - Laporan Kasus Kejang Demam Sederhana
Dokumen - Tips - Laporan Kasus Kejang Demam Sederhana
Kejang Demam
Identit
as
Anamn
esis
Keluhan utama
Kejang 1 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Demam, Muntah, Batuk, Pilek,
Nafsu
makan
dan
minum
menurun
10
1
hari Masih batuk
haridan pilek SMR
SMR Kejang.
SMR
S
kejang
1x.
Masih batuk
S
Pasien batuk
berdahakS
dan
kejang <15 menit.
Saat
pilek.
Masih demam.
dan pilek sejak
10 hari
kejang,
wajah Tidak
pasienkejang lagi.
SMRS, dahak
kaku, susah
mata mendelik
Masih ke
muntah,
dikeluarkan.atas,
Sesaksetelah
(-).
kejang 3x warna
muntah
Demam (-).pasien
BAK sadar.
dan
putih susu, kurang
BAB
tidak
Demam,ada
demam
lebih
gelas air
keluhan. langsung tinggi.
mineral.
Muntah, muntah
Nafsu 3xmakan dan
warna
putih minum
susu,
menurun.
darah (-), kurang
BAKlebih
dan BAB tidak
gelas air mineral.
ada keluhan.
Nafsu
makan
dan
Anamn
esis
Riwayat Penyakit Dahulu
Baru pertama kali merasakan
keluhan seperti ini. Riwayat
kejang demam (-), riwayat TB
paru (-),Penyakit
riwayat asma
(-), riwayat
Riwayat
Keluarga
demam berdarah (-)
Ayah Asma
Ibu punya riwayat kejang demam
saat masih kecil
Anamn
esis
Riwayat Kelahiran
Ibu rutin periksa ke dokter, lahir
spontan (Normal), cukup bulan,
langsung menangis,
BB : 3200 gr, PB : 46 cm
Riwayat Imunisasi
Hepatitis = pada usia 0, 1, 6 bulan
Polio = pada usia 0, 2, 4, 6 bulan
BCG = pada usia 2 bulan
DPT= pada usia 2, 4, 6 bulan
Campak = belum dimunisasi
Anamn
esis
Riwayat Makan
ASI sampai 4 bulan, sekarang
lebih suka minum susu chil mil.
Riwayat Tum-Bang
Merangkak usia 7 bulan
Berdiri dengan bantuan usia 9
bulan
Berjalan dengan dituntun usia 11
Anamn
esis
Riwayat Pengobatan
Belum minum obat
Riwayat Alergi
Alergi terhadap debu. Tidak ada
alergi makanan dan obat-obatan
Pemeriksaa
n Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Suhu : 38,30 C
Nadi : 124 x/menit, irama
teratur, kualitas baik, isi cukup
RR : 44 x/menit
Pemeriksa
an Fisik
Antropometri :
BB : 8 kg
TB : 69 cm
LK : 44 cm
BB/U : 8/10 x 100 % = 80%
TB/U : 69/75 x 100 % = 92%
BB/TB : 8/8,5 x 100 % = 94,1%
Status Gizi : Kesan Gizi Baik
Pemeriksa
an Fisik
Pemeriksaa
n Fisik
Paru :
I : dada simetris
kanan dan kiri,
retraksi interkosta
(-), bagian dada
yang tertinggal (-)
P : Vocal fremitus
kanan = kiri
P: Sonor pada
kedua
lapang
paru
Jantung :
I : Ictus kordis
tidak terlihat
P : Ictus Cordis
teraba pada ICS 5
midclavicula line
P : Redup
A : Bunyi jantung I
dan II reguler ,
murmur (-),gallop
(-)
Pemeriksa
an Fisik
Perut :
I : Perut tampak datar
A : Bising usus (+) pada 4 kuadran
P : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien
tidak teraba membesar, Turgor kulit
kembali cepat
P : Timpani pada 4 kuadran
Pemeriksa
an Fisik
Ekstremitas :
Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema (-)
Sianosis (-)
Inguinal
: pembesaran kelenjar
inguinal (-)
Anus
: Dalam batas normal
Genitalia
: Dalam batas normal
Pemeriksa
an Fisik
Reflek
Biseps (+/+)
Triseps (+/+)
Patella (+/+)
Achilles (+/+)
Babinski (-/-)
Tanda Rangsang
Meningeal
Kaku Kuduk
(-)
Kernig sign (-)
Burdzinski I
(-)
Burdzinki II (-)
Jenis
Pemeriksaan
Laboratorium
Hasil
Hasil
Hasil
5 maret
2014
Nilai
Satuan
rujukan
saan
Hemoglo
4
11,8
4
11,6
4
11,7
10,7 14,7
g/dll
bin
35
34
36
31 43
Hematok
411
197
268
229 - 553
103 /uL
16,4
8,7
10,99
5,50 15,5
103 /uL
132
136-145
Mmol/L
4,5
3,5-5,1
Mmol/L
100
97-111
Mmol/L
rit
Trombosit
Leukosit
Natrium
Resu
me
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan
Kejang 1 hari SMRS. kejang 1x. kejang
<15 menit. Saat kejang, wajah pasien
kaku, mata mendelik ke atas, setelah
kejang pasien sadar. Demam (+)
sejak 1 hari SMRS, demam langsung
tinggi. Pasien batuk berdahak dan
pilek sejak 10 hari SMRS. Pasien juga
Resu
me
Pemeriksaan Fisik
TTV
Suhu : 38,30 C
Pemeriksaan Penunjang
Leukosit
Natrium
: 16400 ul
: 132 Mmol/L
Asses
ment
Kejang
Demam
Muntah
Intake Sulit
Batuk
Pilek
Working
Diagnosis
Diagnosis klinis
KDS
ISPA
Diagnosis Imunisasi
Imunisasi tidak lengkap
Diagnosis Gizi
Gizi Baik
Penatalaksa
naan
Infus
Asering loading 100cc
selanjutnya 8 tpm makro bila habis
( 800/24 = 33 tpm mikro = 8 tpm
makro)
Ondancentron 1 mg 1x1 (dosis 0,1 m
g/kgbb/x)
Cefotaxime 3x250 mg (dosis 50100mg/kgbb/hari(2-4x))
Puyer 3x1 bks
PCT
125 mg (dosis 10-15
mg/kgbb/x)
Penatalaksa
naan
Puyer 3x1 bks
CTM
1/5
tab
(dosis
0,1
mg/kgbb/x)
Salbutamol 0,5 mg (dosis 0,1
mg/kgbb/x)
Ambroxol
1/5 tab (dosis 0,5
mg/kgbb/x)
Dexamethasone
1/5 tab (dosis
0,02-0,05 mg/kgbb/
hari(3x)
Tinjauan Pustaka
Kejang Demam
Defini
si
Kejang demam adalah bangkitan
kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rectal diatas 38 oC)
yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Epidemi
ologi
Kejang merupakan suatu manifestasi
klinis yang sering dijumpai di ruang
gawat darurat.
Hampir 5% anak berumur di bawah
16
tahun
setidaknya
pernah
mengalami sekali kejang selama
hidupnya.
1 dari setiap 25 anak pernah
mengalami
kejang
demam,
1/3
Klasifi
kasi
KDS
KDK
Kejang umum
Kejang fokal /
sebelah tubuh
Tidak berulang
dalam waktu 24
jam
Tidak ada
keluhan
neurologi pasca
Berulang dalam
waktu 24 jam
Ada kelaian
neurologis
sebelum dan
Faktor
Resiko
Demam
Riwayat
kejang
demam pada orang
tua atau saudara
kandung,
Perkembangan
terlambat,
Problem
pada
masa
neonatus,
Patofisiol
ogi
Demam
(kenaikan
suhu 1 C)
Metabolisme
basal
meningkat (1015%)
neurotransmitter
Perubahan
keseimbangan
(membran sel
neuron)
Difusi
melalui
membran (ion
K+ ----- ion
Lepas
Na+)
muatan
listrik
Kejang
Kebutuhan
O2
meningkat
(20%)
PATOFISIOLOGI
KEJANG DEMAM
Faktor yang
Mempengaruhi
Ambang Kejang
Ambang
Usia muda
kejangtinggi
Demam
Genetik
Chemical
Increased
excitement
Lack of Sleep
Unknown
Kejang
kejang
Ambang kejang
Usia >>
Obat anti
konvulsan
Balanced
lifestyle
Tidak
Pemeriksaan
Penunjang
DPL, gula
darah,
elektrolit,
urinalisis
Pemeriksaan
cairan
serebrospinal
Elektroensefal
ografi (EEG)
Pencitraan
(CT-Scan atau
MRI kepala)
Dema
m
Meng
gigil
Epilep
si
yang
tidak
Diagn
murni
osis
Bandi
ng
Ensef
alitis
Menin
gitis
TATA
LAKSANA
Resusitasi
TATA
LAKSANA
KDS
Kejang berhenti:
- Th/ rumatan tergantung
etiologi
KDK
Kejang berhenti:
Rumatan fenitoin 5-7 mg/kg/hr
dibagi 2 dosis
Kejang berhenti:
Rumatan fenobarbital 3-5
mg/kg/hari dibagi 2 dosis
Masuk ICU
ICU
Tambahkan fenobarbital
10-15 mg/kg IV
atau
Midazolam bolus 0.15
mg/kg dilanjutkan
2 g/kg/menit
infuskejang:
drip
Masih
- Naikkan dosis 2
g/kg/menit selama
5 menit sampai
dosis max 24
g/kg/menit
- Bolus midazolam
Komplika
si
Kejang demam berulang dengan
frekuensi berkisar antara 25 % - 50 %..
Umumnya terjadi pada 6 bulan
pertama.
Epilepsi
Kelainan motorik
Gangguan mental dan belajar
Kemungkinan mengalami kematian
sebesar 0,46% dan 0,74%.
Prognosis
Dengan penanggulangan
yang tepat dan cepat,
prognosisnya baik dan
tidak menyebabkan
kematian.
Terima kasih