ENUKLEASI KISTA

DENTIGEROUS

Oleh :
Ronny Baehaqi

Identitas Pasien

Nama : An. AS
Umur/sex : 12 thn / laki-laki
Pekerjaan : pelajar
Alamat
: Kedinding lor gg.Kemuning
No. 65 Surabaya telp
72035731
No. DMK
: 10767217

Foto klinis Pre Op

anamnesa

Keluhan Utama : nyeri pada rahang

atas kanan sejak 2 bulan yl.
An : nyeri pada rahang atas s.d.
kepala, nyeri dirasakan menjalar dari
arah gigi taring di rahang atas kanan.
Tidak ada pembengkakan pada rahang
maupun pipi, tidak ada riwayat pilek
yang lama.
RPD : -

Pemeriksaan Fisik

Kondisi umum : baik, VS: N: 100 X/m Rr:

20 x/ mnt, t: afebris, BB: 20 kg
Status generalis

K/L : tidak didapatkan anemi, icteric, cyanosis

dan dyspneu
Th : C S1S2 tunggal, P ves +/+, Rh -/-, Wh -/Abd : flat, soepel, BU + N
Ext : HKM

Foto intra oral

Pemeriksaan fisik

Status lokalis regio ekstra oral

I : mass -, warna sama dengan kulit sekitar

P: mass -, nyeri tekan

Status lokalis regio intra oral (maksila D)

I : mass -, warna = jaringan sekitar, gigi 13

belum erupsi, didapatkan gigi 55,64,65,46
gangren, 63 persistensi
P: mass -, nyeri tekan ,krepitasi+ regio
13,14

Foto panoramik

Pemeriksaan Penunjang

Panoramik foto : didapatkan area radiolusen

berbatas jelas di sekitar gigi 12 s.d 14,
terdapat benih 13 dalam area tersebut.
Tidak didapatkan benih gigi 15&25
Hasil insisional biopsi: dentigerous cyst.
Lab : Hb:13
L : 12,7 Tr: 437 FH: N
BUN/SK : 6,7/0,6 SGOT/PT: 25/10
Na/K : 139/4,7 HBsAg -

Daftar masalah

Kista dentigerous regio 12,13,14

Gangren gigi 55,64,65,46 serta
persistensi gigi 63

Assessment

Dx klinis : kista dentigerus regio 12

s.d.14
DD/

Ameloblastoma

Planning

Dx : HPA hasil exisisional biopsi

Tx :

Biopsi ekisional
Ekstraksi gigi 55,13,63,64,65,46
Bila hasil eksisional adalah
ameloblastoma maka direncanakan
untuk reseksi maksila lateral (hemi
maksilektomi)

Teknik Operasi

Posisi terlentang dengan posisi kepala sedikit ekstensi

Antibiotika profilaksis dengan ampicilin inj 1000 mg
Desinfeksi intra oral dan ekstra oral dengan savlon
1:30
Area operasi dipersempit dengan duk steril
Insisi 1 cm diatas gingival margin berbentuk
semilunar dari regio 15 s.d 12
Flap yang terbentuk dielevasi dengan rasparatorium
Melakukan pembukaan tulang dengan bor
Membuang plate bukal yang menempel pada dinding
kista dengan tujuan untuk meningkatkan akses visual
dan pembedahan

Teknik Operasi

Pengambilan seluruh dinding kista dan gigi

13 setelah pembukaan tulang.
Irigasi daerah operasi kemudian defek tulang
pasca enukleasi diisi dengan spongostan.
Dilakukan penutupan area operasi dengan
jahitan menggunakan benang vicryl 4.0
Ekstraksi gigi 55,63,64,65,46
Dilakukan penjahitan pada soket gigi yang
diekstraksi
Operasi selesai

Perawatan Post Operasi

Dx :

Tx :
Infus Rl : D5 = 1:1
Inj. Ampicilin 3X500 mg (satu hari)
Inj. Antrain 3x250 mg
Inj. Transamin bila terjadi perdarahan
Sadar baik, bising usus + mss h

Mx : Vs, perdarahan

Kista Dentigerous

Kista adalah rongga patologis yang berisi

cairan, semi cair atau udara pada jaringan
keras atau lunak
Kista dentigerous adalah kista mengandung
mahkota gigi yang tidak erupsi.
Kista ini terbentuk setelah deposisi enamel
dan mungkin diakibatkan oleh perubahan
degeneratif dengan reduksi enamel pada
proses pembentukkan epitel.

Kista dentigerous

Kista ini dapat membesar dan ditandai

dengan perubahan posisi gigi.
Akumulasi tekanan cairan sering mengubah
tempat gigi ke arah apikal dan
menghambat pertumbuhan akar.
Predileksi pada regio caninus, molar tiga
rahang atas,
Terbentuk dari mahkota gigi yang tidak
erupsi

Kista dentigerous

Melekat pada cervical mahkota gigi yang impaksi

Ro: gigi impaksi dengan radiolusensi di
pericoronal
Memberikan potensi sebagai ameloblastoma
Patologi : dinding terdiri dari jaringan fibrous yang
dikelilingi oleh kolagen dikelilingi oleh epitel
squamous bertatah
Epidemiologi : 14% seluruh kista pada rahang,
laki:wanita = 2:1.

dekade 1 : regio premolar

dekade 2 : molar tiga dan kaninus di maksila

Kista dentigerous

Terapi adalah dengan melakukan

enukleasi dan ekstraksi gigi yang
terlibat