Anda di halaman 1dari 64

Oleh :

TIM LABORATORIUM REPRODUKSI

UNIVERITAS BRAWIJAYA
2016

Tim 1 :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Drh. Aulia Firmawati, M.Vet


Drh. I D P Anom Adnyana, M.Vet
Drh. Herlina Pratiwi, M.Si
Drh. Desi Wulansari, M.Vet
Drh. Viski Fitri Hendrawan, M.Vet
drh. Yudit Oktanella, M.Si

1.
2. ROTASI

REPRODUK
SI

Dilaksanakan di PDHB atau di klinik lainnya di


Jakarta dan sekitarnya bersama dengan
rotasi Klinik
Ujian di laksanakan di : Lab. Reproduksi
(sesuai
jadwal)
dan
ujian
bersifat
komprehensif

Setiap kelompok (terdiri dari 3-4 orang)


wajib mendapatkan kasus reproduksi
SELAIN CAECARIO SECAR yang nantinya
akan dibuat kasus diskusi dalam ujian
Rotasi Reproduksi Hewan kecil
Ujian Rotasi Reproduksi hewan kecil
dilakukan
dalam
grup/kelompok
(pembagian berdasarkan pengumuman
selanjutnya) dan setiap anggota harus
mempunyai kasus yang berbeda dan
masing-masing anggota wajib mengetahui
dan telah mendiskusikan kasus tersebut

Apabila ternyata peserta ujian PPDH Rotasi


Reproduksi selama di PDHB atau di Klinik
Jakarta dan sekitarnya tidak mendapatkan
KASUS selain SC maka, 1 minggu
sebelum ujian wajib lapor ke Tim Penguji
untuk diberikan KASUS oleh Tim Penguji
dan harus mendiagnosa serta
Penanganannya bagaimana

Minimal 1minggu sebelum ujian


Peserta ujian PPDH Rotasi Reproduksi
hewan kecil WAJIB menyerahkan
Laporan dalam bentuk makalah yang
berisi KASUS masing-masing, dengan
susunan yang telah ditentukan dan
disertai jurnal pendukung pembahasan
minimal 3 (thn. 2008-2015)
Pelaksanaan sesuai jadwal dan sesuai
dengan kesepakatan Tim Penguji

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cover (sesuai standart PPDH)


Kata Pengantar
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Gambar (bila ada)
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 3. Kasus dan bukti rekam


medik serta data dukung (hasil
usg/x-ray, PK dll)
10. Bab 4. Pembahasan kasus
11. Bab 5. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran 1. Jurnal 1
14. Lampiran 2. Jurnal 2
15. Lampiran 3. Jurnal 3
16. Lampiran 4. Hasil USG (bila ada)
17. Lampiran 5. X-Ray (bila ada)
18. Lampiran 6. Hasil Lab (PK) (bila
ada)
9.

Dilaksanakan di FKH, Unair


Ujian di laksanakan di : Lab. Reproduksi
(sesuai
jadwal)
dan
ujian
bersifat
komprehensif

-Fisiologi Reproduksi
1. Anatomi dan fisiologi reproduksi ternak
jantan dan betina
2. Swab vagina
Kebidanan, Kemajiran dan Gangguan
Reproduksi
1. Distoki (Alat, peragaan distokia)
2. Diskusi dan refrat
- Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan
1. Pengenceran sperma
2. IB in vitro
3. Aspirasi Oosit
4. Flushing sal. reproduksi

Setiap orang akan mendapatkan kasus


reproduksi hewan besar yang diberikan
oleh Tim Penguji yang nantinya akan dibuat
kasus
diskusi
topik
kemajiran
dan
gangguan reproduksi dalam ujian Rotasi
Reproduksi Hewan besar
Ujian
Rotasi
Reproduksi
hewan
besar
dilakukan dalam grup/kelompok (pembagian
berdasarkan pengumuman selanjutnya) dan
setiap anggota harus membahas kasus
yang berbeda oleh Tim Penguji dan
masing-masing anggota wajib mengetahui
dan telah mendiskusikan kasus tersebut

Minimal 1minggu sebelum ujian Peserta


ujian PPDH Rotasi Reproduksi hewan besar
WAJIB menyerahkan Laporan dalam
bentuk makalah dan jurnal pendukung
yang dilampirkan yang berisi KASUS
masing-masing, dengan susunan yang
telah ditentukan dan disertai jurnal
pendukung pembahasan minimal 3 (thn.
2009-2016)

Pelaksanaan sesuai jadwal dan sesuai


dengan kesepakatan Tim Penguji

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cover (sesuai standart PPDH)


Kata Pengantar
Ringkasan
Daftar Isi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Gambar (bila ada)
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 3. Kasus dan bukti rekam


medik serta data dukung (hasil
usg/x-ray, PK dll)
10. Bab 4. Pembahasan kasus
11. Bab 5. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran 1. Jurnal 1
14. Lampiran 2. Jurnal 2
15. Lampiran 3. Jurnal 3
16. Lampiran 4. Hasil USG (bila ada)
17. Lampiran 5. X-Ray (bila ada)
18. Lampiran 6. Hasil Lab (PK) (bila
ada)
9.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Cover (sesuai standart PPDH)


Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Tabel (bila ada)
Daftar Gambar (bila ada)
Daftar Lampiran (bila ada)
Bab 1. Pendahuluan
Bab 2. Metodelogi Pelaksanaan PPDH

Bab 3. Pembahasan
10. Bab 4. Kesimpulan
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran 1. Jurnal 1
13. Lampiran 2. Jurnal 2
14. Lampiran 3. Jurnal 3
15. Lampiran 4. Hasil USG (bila ada)
16. Lampiran 5. X-Ray (bila ada)
17. Lampiran 6. Hasil Lab (PK) (bila
ada)
9.

1.
2.

3.
4.
5.

Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin


hewan Betina
Anatomi dan Fisiologi Alat Kelamin
hewan Jantan
Endokrinologi
Fisiologi Kelahiran
Kebidanan
(pemeriksaan
kebuntingan, Pertolongan kelahiran,
Distokia)

Kemajiran dan gangguan reproduksi


(genetik, pakan, infeksi, EED, hormonal,
patologi kebuntingan, patologi post
partus)

Teknologi Reproduksi
Koleksi oosit
Koleksi embrio

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Scrotum
Testis
Epididimis
Vas deferens
Ampula
Vesica seminalis
Prostata
Cowpers gland
uretra
Penis
Preputium

HIPOTHALAMUS
GnRH

HIPOFISIS ANTERIOR
FSH

LH
TESTIS

TESTOSTERON

INHIBIN
SEL
LEYDIG
SEL
SERTOLI

SPERMATOGONIA
ABP

MEKANISME HORMONAL HT HP - TESTIS

RANGSANGAN/HISAPAN BAYI PADA PAPILA/AEROLA MAMAE


Medula Spinalis

HIPOTHALAMUS
Hipofisis Posterior

Oxytocin

Myooepithelial Cells

Emosi
Hipofisis Anterior

Prolaktin

Produksi ASI

GnRH

Kontraksi
MILK EJECTION
0,5-1 menit setelah rangsangan

FSH & LH
OVULASI
KEBUNTINGAN

INTERAKSI HORMON PARTUS


FOETAL HIPOTALAMUS

FOETAL
ADRENAL KORTEKS
ACTH

FOETAL HIPOPISE
CORTISOL
MAT.HYP
FOETAL PLASENTA
OVARIUM
OKSITOSIN
RELAXIN
PROSTAGLANDIN
ESTROGEN
PROGESTERON

LABOUR

30

Fase-fase kelahiran (Laba Mahaputra 2007)


Hewan Waktu
Sapi

Fase I

Range 0,5-24
Averag 2-6
e
6-12
!!!

Fase II

Fase III

0,5-4
0,5-1
2-3

0,5-8
4-5
12

Domba

Range 0,5-24
Average 2-6
!!!
6-12

0,5-2
1
2-3

0,5
12

Babi

Range 2-12
Average 6
!!!
6-12

1-4
0,5-1
6-12

Kuda

Range 1-4
Average !!!
6-12

1030mnt
2-3

0,5-12
0,5-3
12

Anjing

Range 2-12
Average !!!
6-12

2-6
6-12

Stlh
anak
terakhi

Pemeriksaan performa dari luar


Palpasi abdomen (hewan kecil)
Pemeriksaan saluran reproduksi (Palpasi per
rektal) hewan besar
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan radiologi (X-Ray)
Pemeriksaan hormonal

08/29/16

Rebah
lateral

Situs: transversal
posisi: dorsal
habitus: semua kaki menekuk

Situs: longitudinal anterior


posisi: dorso sacral
habitus: penekukan leher ke illial dextra

KUDA
Situs : vertico oblique (vertikal dengan
bagian pinggul miring ke arah dasar pelvis
posisi : ventral dengan chepalo sacral
habitus : breech kedua phalanx di pelvis inlet

Situs: longitudinal anterior


posisi: dorso sacral
habitus: penekukan kepala leher ke bawah
(downward)

Pada suatu peternakan milik H. Abdurrafi


terdapat indukan sapi FH yang bunting 8
bulan mengalami gejala sebagai berikut :
nafsu makan berkurang selama kurang lebih
3 hari, bahkan satu hari terakhir tidak mau
makan, mengalami konstipasi, sering
menghadap ke belakang, suhu badan
rendah, indukan tersebut sudah pernah
melahirkan sebanyak 3 kali. Apabila anda
sebagai dokter hewan menurut anda apa
diagnosa sementara dari gejala klinis yang
timbul pada uraian tersebut dan bagaimana
cara pertolongan anda pada kasus tersebut

Terdapat 2 ekor induk yang sedang


bunting menunjukkan gejala klinis
sbb : terjadi kegagalan birahi
disertai dengan CLP, nafsu makan
turun, defikasi sulit, hewan merasa
kesakitan, Gejala klinik hilang
setelah 3-4 hari, hewan selalu
melihat kebelakang. Menurut anda
apakah diagnose dari uraian gejala
klinis
yang
timbul
tsb
dan
bagaimanakah
pertolongannya
untuk
hewan
monopara
dan
polipara ?

Alat kelamin tumbuh tidak normal karena ggg.


perkemb. sal. Muller saat embrional
Vulva kecil, rambut vulva lebat
Klitoris besar seperti penis
Servik, vagina kecil & buntu
Uterus kecil seperti pita, Tuba falopii tidak
teraba
Ovarium kecil, Ambing & putting kecil

Pemeriksaan Spermatozoa
Koleksi semen
Pengenceran
Inseminasi buatan

Koleksi semen

Koleksi Oosit (Aspirasi folikel)


Koleksi embrio (Flushing saluran reproduksi
in vitro)

Dulbeccos Phosphate Buffered Saline


(D-PBS)
Lacto Ringer Solution

Ditambahkan :
Bovine Serum Albumin (BSA) 0,3-0,4%
Calf Serum (CS) 1-2%
Antibiotik : Penicillin 200.000 IU +
Streptomycin 0,2 g

Koleksi Ovum dengan cara


aspirasi folikel secara In
vitro
Media :
1. MEM
2. TCM-199
3. PBS

Grade Oosit :
Grade A : Oosit kompak, bulat penuh dilengkapi
dengan Complex Cumulus yang sangat tebal,
terdapat Polar Body
Grade B : Oosit kompak, bulat penuh dilengkapi
dengan Complex Cumulus yang cukup tebal,
terdapat Polar Body
Grade C : Oosit bentuknya kurang beraturan,
Complex Cumulus sangat tipis menuju tidak ada
Grade D : Oosit berbentuk sangat tidak beraturan
dengan tidak mempunyai Complex Cumulus
Oosit yang layak digunakan untuk IVF adalah
Grade A dan B

Grade A dan B

Grade C dan D
Oosit sebelum di
maturasi

Flushing sal reproduksi


Pengamatan embrio
Pencucian embrio
Koleksi embrio

Excelent
dan
GOOD

Excellent :Embrio yang ideal, berbentuk


bola, simetris dengan ukuran sel, warna,
dan tekstur yang seragam

Good : Tidak sempurna seperti blastomer


tertekan, berbentuk tidak beraturan, dan
terdapat sedikit gelembung

Fair : Terbatas tetapi bukan merupakan


masalah yang serius seperti sedikit
blastomer
tertekan,
sedikit
sel
mengalami degenerasi

Poor : Banyak blastomer yang tertekan ,


sel mengalami degenerasi, ukuran sel
bervariasi, banyak terdapat gelembung
dengan ukuran besar

Anda mungkin juga menyukai